You are on page 1of 23

CEDERA KEPALA

Dr. Agung Muda Patih, SpBS


DEFINISI

 Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur


pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak
atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak,
perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang
bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

Sudambrekar, et al. Head Injuries. Medical Journal Armed Forces India. 2010.
ANATOMI

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
ANATOMI

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Hukum Monroe Kellie
 CPP = MAP-ICP
 ICP/Tekanan Intrakranial
: 10 mmHg
 MAP/Mean Arterial
Pressure : 50-150 mmHg

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2012
BIOMEKANIKA TRAUMA
 Kepala yang menabrak benda diam 
menyebabkan injuri otak dan tengkorak
multiple.
 Bagian kepala yang membentur langsung
benda diam  fraktur tulang dan otak di
balik tulang itu mengalami memar ( kontusio )
 Bagian yang berlawanan dengan benturan
langsung bisa mengalami perdarahan akibat
dari peregangan jaringan di tempat itu
 Pukulan atau benda bergerak terhadap
kepala yang sedang diam, akan
menyebabkan fraktur pada daerah yang
terpukul, jika fragment tulang berlanjut
menekan otak maka kontusio atau bahkan
laserasi otak dapat terjadi
SKALA KOMA GLASLOW

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Epidural Hematoma/EDH
 Sebagian besar kasus diakibatkan oleh
robeknya arteri meningea media.
 Perdarahan terletak di antara tulang
tengkorak dan duramater.
 Gejala klinisnya adalah lucid interval,
yaitu selang waktu antara pasien masih
sadar setelah kejadian trauma
kranioserebral dengan penurunan
kesadaran yang terjadi kemudian.
 CT scan kepala, didapatkan lesi
hiperdens (gambaran darah intrakranial)
umumnya di daerah temporal berbentuk
cembung.

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Subdural Hematoma/SDH
 Terjadi akibat robeknya vena-vena
jembatan, sinus venosus dura mater atau
robeknya araknoidea.
 Perdarahan terletak di antara duramater
dan araknoidea.
 SDH ada yang akut dan kronik Gejala
klinis berupa nyeri kepala yang makin
berat dan muntah proyektil.
 Gambaran CT scan kepala berupa lesi
hiperdens berbentuk bulan sabit. Bila
darah lisis menjadi cairan, disebut
higroma (hidroma) subdural.

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Contusio dan Intracerebral Hematoma

Bilateral contusions  Terjadi 20-30% pada


with cedera kepala berat
hemorrhage.
 Gambaran hiperdens pada
parenkim
 Tersering pada lobus frontal
dan temporal
Right  Dalam hitungan jam atau
intraparenchymal hari, contusio dapat berubah
hemorrhage with menjadi ICH (20%)
right to
 Diperlukan repetisi CT scan
left midline shift
and associated evaluasi setelah 24 jam CT
biventricular scan inisial
hemorrhages.
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Subaraknoid Hematoma/SAH
 Perdarahan subaraknoid traumatik terjadi
pada lebih kurang 40% kasus cedera
kepala, sebagian besar terjadi di daerah
permukaan oksipital dan parietal
sehingga sering tidak dijumpai tanda-
tanda rangsang meningeal.
 Gejala klinis yang didapatkan berupa
nyeri kepala hebat.
 Pada CT scan otak, tampak perdarahan
di ruang subaraknoid.
 Berbeda dengan SAH non-traumatik yang
umumnya disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak (AVM atau
aneurisma), perdarahan pada SAH
traumatik biasanya tidak terlalu berat.

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2012
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Fraktur Basis Kranii
 Akibat fraktur linear fosa di daerah basal tengkorak; bisa di anterior,
medial, atau posterior.
 Sulit dilihat dari foto polos tulang tengkorak atau aksial CT scan.
 Umumnya yang terlihat di CT scan adalah gambaran pneumoensefal.
 Fraktur anterior fosa melibatkan tulang frontal, etmoid dan sinus frontal.
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yaitu adanya cairan likour
yang keluar dari hidung (rinorea) atau telinga (otorea) disertai hematoma
sekitar mata (raccoon eye, hematoma bilateral periorbital) atau Battle sign
yaitu hematoma retroaurikular.
 Kadang disertai anosmia atau gangguan nervi kranial VII dan VIII.
 Risiko infeksi intrakranial tinggi apabila duramater robek

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2012
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
 Raccoon Eyes

 Battle sign

Winter A., et al Raccoon Eyes. West J Emerg Med. PMC..2010.


Watanabe K., et al. Battle’s Sign. N Eng J Med. 2012.
M
A
N
A
G
E
M
E
N
T
M
A
N
A
G
E
M
E
N
T
Mild Head Injury

Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on
Trauma. Chicago. 2018
Rotondo F.M., et al.
Advanced Trauma Life
Support. 10th Ed. American
College of Surgeons
Comittee on Trauma.
Chicago. 2018
• 15% dari cedera
kepala di IGD
• 10-20% mengalami
penurunan kesadaran
hingga koma
• Pastikan
Cardiopulmonary stabil
sebelum melakukan
assesment neurologi
TERAPI
 Cairan Intravena
 Koreksi antikoagulan
 Hiperventilasi sementara
 Mannitol
 Hypertropic saline
 Barbiturat
 antikonvulsan
TERIMA
KASIH

You might also like