You are on page 1of 18

BAB 34

PERTEMUAN DENGAN GAJAH: SUDUT PANDANG INDIVIDU TERHADAP


ETNOFARMAKOLOGI

Annisa Shalihah (162210101065)


Iqomatul Imamiyah (162210101127)
Niswatul Ayunil A (162210101129)
Lilla Nur Firli (162210101148)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
PENGANTAR

Beberapa tahun yang lalu penulis menerbitkan sebuah


makalah yang sebagian judulnya Visualisasi Gajah. Kata
tersebut berawal dari beberapa orang buta yang
menggambarkan seekor gajah dengan cara yang berbeda.

Dari makalah tersebut, terdapat fakta bahwa, dengan cara


yang sama, beberapa bioassay biasanya diperlukan untuk
membangun profil aktivitas biologis obat tradisional yang
digunakan secara 'klinis' untuk pengobatan. Paradigma yang
sama dapat diterapkan pada bagaimana etnofarmakologi
digambarkan karena 'etnofarmakologi' muncul sebagai
neologisme.

Sebenarnya, kebanyakan budaya dan masyarakat memiliki


cara tersendiri untuk menjaga dan melestarikan aset sejarah
mereka, hal inilah yang mendasari penulis untuk mengupas
KEUNGGULAN TANAMAN

Penelitian etnofarmakologis telah dilakukan pada :


tanaman berbunga dan produknya

Hal ini tidak mengherankan karena pada materia


medica tradisional seluruh komponennya terdiri
atas tumbuhan

METODE
TCM
(selain materia Ayurvedi
medica c
tradisional) Siddha
Sumber
a. Etkin dan Owen bahwa penelitian tidak hanya
dilakukan pada laboratorium saja tetapi juga
lapangan.
b. Bahan alam digunakan contoh : Argemone
mexicana yang digunakan sebagai obat antimalaria
di Mali.

- Kendala oleh penulis untuk menulis sumber : Bahasa


Contoh : pernah di Kairo, Mesir, penulis mengetahui
asafoetida (resin yang dihasilkan oleh spesies Ferula).
Penulis tidak mengetahui apa bahasa arabnya,sehingga
penulis hanya menggambarkan karakteristiknya saja.
c. Penelitian dilakukan oleh mahasiswa Ph.D
yang sebelumnya melakukan pekerjaan lapangan
ethnofarmakologi di negara asal mereka

penulis mengkoreksi hasil kerja


mereka sehingga hasilnya
relevan.

Penemuan baru, meliputi kedua disiplin ilmu


Contoh :
◦ Laupattarakesem yang digunakan untuk mengobati
arthritis
◦ tanaman antikanker Thailand
◦ tanaman antikanker Nigeria
d. Sumber dari database, database elektronik dan buku,
reverensi dalam bentuk elektronik, dokumen tercetak
(dan juga tertulis) tua yang berisi informasi
etnofarmakologis yang belum diubah dalam bentuk
elektronik.

Contoh : rangkaian makalah tanaman di Lloydia


(sekarang Journal of Natural Products) tahun 1960 oleh
Hartwell untuk melawan kanker.
Dari Budaya Menuju
Kimia
◦ Dalam sejarah, telah ditemukan dan diisolasi oleh para penjajah.

Contoh : tanaman kandungan alkaloid opium dan Digitalis di


Eropa serta fisostigmin dari tanaman Physostygma venenosum.

◦ Penelitian secara fitokimia mengenai kandungan alkaloid dari


tanaman Mitragyna. Ditemukan Mitragyna uspeciosa telah
digunakan sebagai stimulan di Thailand dan Malaysia serta
memiliki sifat yang mirip dengan opium.

◦ Namun belum ada uji farmakologi yang telah membahas tentang


tanaman ini. Sehingga, penulis memutuskan mengambil tema ini
sebagai thesisnya, terutama tentang kandungan alkaloid
Mitragyna speciosa.
Physostygma
venenosum.
Kimia Sebagai
Permulaan
◦ Uji kimiawi digunakan untuk mengetahui struktur
kimia tumbuhan obat dan menjadi langkah awal
untuk megaetahui bioaktivitasnya serta
penggunaanya di masyarakat lokal
Contoh :
tanaman kulit batang Schumannionphyton
magnificum

telah digunakan oleh masyarakat sebagai penawar


dari gigitan ular. Sehingga penelitian dilakukan untuk
mengetahui alkaloid apa yang berperan untuk
memberikan efek anti-gigitn ular.
Botani Sebagai Dasar
teknik pemisahan, isolasi kromatografi
dan identifikasi metabolit
sekunder : spektroskopi

Teknik analisis ini memudahkan dalam


TUJUA memisahkan dan mengisolasi kandungan suatu
N senyawa.

Buddleja yang termasuk ke dalam famili


CONTO Loganiaceae yang menghasilkan stryhcnos seperti
H alkaloid strignin.

Buddleja telah digunakan secara endemik oleh


masyarakat lokal di berbagai belahan dunia dan
memiliki efek sebagai antiinflamasi pada kulit dan
mata serta dapat menyembuhkan luka di daerah
Cina, Meksiko, dan Chili.
Manusia, Tikus dan Mikrotiter
Hambatan enelitian farmakologi : Teknologi yg membantu untuk uji
dg hasil yang lebih cepat dan dalam
-Masalah kode etik terhadap jumlah kecil sebagai revolusi akan
hewan maupun manusia. uji etnofarmakologi :
-Proses validasi obat dg waktu
lama -Pengenalan akan mikrotiter
-Pengujian secara in vitro

C Akar Cryptolepis sanguinolenta di Ghana yang


o digunakan sebagai anti malaria. Telah banyak
n uji in vitro dilakukan termasuk oleh penulis,
t
o
namun hanya jurnal uji klinis daerah lokal yang
h dapat dipublikasikan.

Hal selanjutnya adalah pengujian


menggunakan hewan. Di banyak negara, hal ini
menjadi kendala bagi peneliti karena berkaitan
dengan kode etik terhadap hewan sebagai
Senyawa Kimia Sebagai
Pemulai
• Contoh
Kulit dari spesies Schumanniophyton magnificum
(Rubiaceae) telah disimpan selama beberapa tahun di
laboratorium peulis setelah didapatkan dari Nigeria.

Ketika kulit kayu diselidiki secara kimia ditemukan


senyawa alkaloid kromon yang merupakan jenis yang tidak
umum, sehingga akhirnya diisolasi.
Studi literatur juga mengungkapkan bahwa tanaman itu luas
digunakan oleh tabib lokal (dukun ) di Nigeria tenggara, terutama
untuk gigitan ular, tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa
bukan alkaloid yang bertanggung jawab untuk aksinya.
Molekul dan Campuran
Dalam kasus, dapat ditemukan beberapa contoh
terlihat yang terlihat dalam penelitian penulis, misal
tanaman di Malaysia yang digunakan untuk
menyembuhkan kanker dan tanaman penyembuh luka
Ghana.

Dalam beberapa hal, efek sinergis dapat diamati dan


dilakukan analisis uji bio fraksinasi untuk mengetahui
aktivitas dari setiap fraksi yang jauh lebih sedikit
daripada ekstrak secara keseluruhan, seperti yang
terlihat dalam studi sitotoksisitas pada Kigelia.
Peristiwa- Peristiwa Yang Tak Terduga
1. Penemuan senyawa antikanker
vinkistin dan vinblastin dari Catharanthus roseus
◦ awalnya diselidiki sebagai obat antidiabetes

2. Beberapa publikasi tentang struktur alkaloid yang terkandung


dalam Schumanniophyton magnificum menyebabkan munculnya
permintaan untuk dilakukannya pengujian anti-HIV,

dengan hasil + didapatkan senyawa paling aktif, meskipun tidak


diambil untuk pengembangan komersial.

3. Buah dari Kigelia pinnata


• pada awalnya diselidiki sebagai antibakteri

tetapi kemudian ditemukan memiliki efek sitoktoksit terhadap


kanker kulit dan juga memiliki efek anti protozoa.
Kigelia pinnata

Catharanthus roseus
Tujuan dari Studi
Etnofarmakologi peneliti ini
◦ untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi
semua orang. Kepuasan pribadi lebih besar
ketika temuan penulis memberikan manfaat dan
digunakan sebagai acuan ilmiah untuk
penggunaan bahan-bahan alami secara
tradisional.
◦ Temuan etnofarmakologi adalah langkah
pertama, tetapi penting untuk memperkenalkan
sediaan tradisional pada pengobatan medis,
tetapi perlu adanya pengujian keamanan dan
efikasi darri sediaan tersebut dengan uji klinis.
REFERENSI
◦ Wikipedia.id
◦ Treeworldwholesale.org

You might also like