You are on page 1of 21

Dr.

Arne Lakmiasanti,SpTHT-KL,Mkes
 Suatu reaksi tubuh terhadap invasi bahan
infeksi, antigen atau karena cedera fisik, yg
terdapat pada kulit, kartilago serta lapisan
jaringan ikat sekitarnya atau perikondrium
aurikula
 Inflamasi adalah reaksi tubuh yang kompleks
terhadap invasi bahan infeksi, tantangan
antigen atau bahkan hanya cedera fisik.
 Secara normal cedera jaringan/ bahan
asingmemicu enzim& mediator cairan
ekstravasasi, migrasi sel, kerusakan jaringan
dan mekanisme penyembuhan
 Tanda inflamasi :rubor, dolor, fungsiolesa
Kelainan telinga luar : Kelainan Liang Telinga :
1. Impetigo 1. Serumen
2. Benda asing di LT
2. Herpes Zoster Otikus
3. Otitis externa
3. Eczema 4. Otomikosis
4. Othematoma 5. Herpes Zoster Otikus
5. Perikondritis Kelainan Kongenital :
6. Pseudokista 1. Mikrotia
2. Fistel preaurikuler
3. Hillocks (lobulus asesoris)
4. Bat’s Ear/Prominent Ear
 Infeksi kontagiosa yang
mengenai lapisan epidermis
superfisial.
 Lesi awal: bula kecil, bila
ruptur eksudat infektif
kekuningan,bila mengering
menjadi krusta keemasan.
 Staphylococcus aureus
 Sering pada anak-anak
 Etiologi virus varicella zoster.
 Virus tersebut menyebabkan
infeksi sepanjang dermatome
satu atau lebih nervus cranialis.
 Gejala awal: nyeri terbakar pada
salah satu telinga, sakit kepala,
malaise dan demam selama 2
hari. Vesikel muncul hari ke 3 - 7
setelah onset nyeri, parese facialis
 Terapi: acyclovir, famcyclovir
 Definisi: peradangan kulit (epidermis& dermis)
yg melibatkan liang telinga akibat respons
terhadap pengaruh :
a. eksogen
- bhn kimia (detergen,asam,basa, oli, semen)
- fisik (sinar, suhu)
- mikroorganisme (bakteri, jamur)
b. endogen : dermatitis atopik.

 Stadium akut: UKK berupa eritema, edema,


vesikel atau bula erosi dan eksudasi
 Terapi simptomatis: mengurangi /
menghilangkan gejala dan keluhan, dan
menekan keradangan
 hematoma daun telinga
akibat suatu rudapaksa yang
menyebabkan tertimbunnya
darah dalam ruangan antara
perikondrium dan kartilago.
 Keadaan ini biasanya
terdapat pada remaja atau
orang dewasa, namun bisa
saja dijumpai pada usia lanjut
dan anak-anak.
• Mengeluarkan isi hematoma
yaitu secara aspirasi atau insisi
• Prinsip selanjutnya dilakukan
penekanan untuk mencegah
reakumulasi antara lain dengan
cara: pembalutan seperti
pemasangan perban,
penekanan gips yang dipasang
di depan dan dibelakang.
Menggunakan perban gipsona
yang melingkari daun telinga.
• Pemberian antibiotik yang
adekuat
• Infeksi bakteri pada perikondrium atau
kartilago umumnya disebabkan oleh
trauma dan kecelakaan pada aurikula.
• Tampak daun telinga membengkak,
merah, panas, nyeri.
• Pembengkakan ini dapat menjalar ke
bagian belakang daun telinga,
sehingga sangat menonjol.
• Terdapat demam, pembesaran
kelenjar linfe regional dan leukositosis.
 Biasanya ditemukan di
belakang telinga
 Terapi: ekstirpasi kista
 Tidak nyeri
1. Mikrotia
 Deformitas pinna  berukuran
kecil
 Biasanya berhubungan dengan
atresia liang telinga dan
kelainan tulang pendengaran
 Terapi: rekonstruksi dengan
menggunakan graft kartilago
2. Fistel preaurikular
 Biasanya terletak anterior
crus Helix/ depan tragus
 Bentuk bulat/ lonjong,
seujung pensil
 Dapat terjadi inflamasi
edema& sekret dr kelenjar
sebasea
 Bila infeksi berulangop
3. Hillocks (Lobulus
asesoris)
 Biasanya ditemukan
anterior dari tragus
 Terapi: eksisi (alasan
kosmetik)
4.Prominent Ear
 Lipatan antiheliks
tidak ada atau
minimal
 Terapi: koreksi
pembedahan
• Anamnesa: gejala konstitusi seperti demam,
sakit, malaise, rasa gatal, nyeri pada daun
telinga.
• Inspeksi: UKK yang spesifik eritematous,
edema, krusta, nodula, vesikel, bula dll.
• Palpasi: fluktuasi, dipastikan dg nyeri tekan.
• Pengambilan sekret utk kultur dan
sensitivitas kuman
 Komplikasi infeksi daun
telinga sangat ditakuti
karena dapat
menyebabkan seluruh
daun telinga terkena
infeksi dan mengubah
bentuk daun telinga
menjadi Cauliflower ear

You might also like