You are on page 1of 18

CHORIONIC VILLUS

SAMPLING (CVS)

Preseptor:
dr. H. Defrin, Sp.OG(K)
1.1. Latar Belakang
 pertanyaan mengenai kondisi janin dapat
terjawab dengan makin majunya teknologi
ultrasonografi dan laboratorium
 Kelainan bawaan mayor pada saat lahir berkisar
antara 2-3%, hal ini sangat mempengaruhi
tingginya angka kematian neonatal di rumah sakit.
kemajuan teknologi, diagnosis maupun skrining
pranatal mampu mengidentifikasi adanya
abnormalitas pada struktur dan atau fungsi organ
pada janin yang sedang tumbuh.1
Terdapat banyak modalitas dalam diagnostik ataupun
skrining pranatal diantaranya:
 USG

 petanda serum maternal

 Amniosentesis

 chorionic villus samping

 kordosentesis dan teknik pemantauan janin lainnya.

 Chorionic villus sampling (CVS) atau biopsi vili korialis


merupakan teknik diagnostik pranatal invasif trimester
pertama yang paling sering digunakan untuk menilai
gangguan kromosom, molekuler dan biokimiawi janin.1
Metode Penulisan
Penulisan makalah ini
disusun berdasarkan
tinjauan kepustakaan
Tujuan Penulisan yang merujuk
kepada beberapa
Tujuan penulisan ini literatur.
adalah sebagai
bahan pembelajaran
mengenai chorionic
Batasan Masalah villus sampling serta
Makalah ini sebagai syarat dalam
membahas tentang mengikuti
diagnosis dan skrining kepaniteraan klinik
pranatal terutama
mengenai chorionic
villus sampling.
DEFINISI
 Chorionic villus sampling (CVS) atau biopsi vili
korialis merupakan teknik diagnostik pranatal
invasif trimester pertama yang paling sering
digunakan untuk menilai gangguan kromosom,
molekuler dan biokimiawi janin.1
Skrining Prenatal
 Skrining prenatal merupakan suatu skrining atau
penapisan sehingga sedapat mungkin pemeriksaan
bersifat noninvasif, mudah dan murah. Pemeriksaan
USG dan dan beberapa pemeriksaan laboratorium
merupakan alat skrining yang paling banyak
digunakan.1
Pemeriksaan Ultrasonografi Skrining Petanda Serum Maternal

 Tujuan pemeriksaan USG pada  Skrining petanda serum maternal

deteksi kelainan bawaan janin adalah tes darah yang dilakukan

adalah untuk meyakinkan bahwa terhadap ibu hamil pada kehamilan

janin normal, mengidentifikasi trimester satu dan atau trimester dua

kelainan bawaan yang incompatible untuk mengetahui adanya kelainan

with life, kelainan bawaan janin yang kromosom (trisomi 21/sindrom down

perlu terapi intrauterin dan pasca dan trisomi 18) dan kelainan tabung

lahir, mempersiapkan orang tua neuron (neural tube defect).1

akan kelainan bawaan pada

anaknya.1
Diagnosis Pranatal
 Diagnosis prantal dilakukan bila pada skrining
pranatal atau dari riwayat medik terdapat risiko
kelainan genetik dan atau kelainan bawaan
tertentu. Saat ini telah ada beberapa teknik untuk
mendapatkan sampel yang diperlukan untuk
membuat suatu diagnosis pranatal.1
Amniosentesis
 Bertujuan untuk mendapatkan sampel pemeriksaan
kromosom yang abnormal dan penyakit genetik
lainnya.
 Biasanya dilakukan pada trimester kedua, kira kira
pada usia 15-20 minggu.
 Amniosentesis dilakukan dengan menambil cairan
amnion dari kantong amnion dengan tuntunan USG.
 Sel janin dikultur dan diperiksa untuk mengetahui
adanya kelainan kromosom.
 Bila hasil amniosentesis menunjukkan bahwa janin
mengalami suatu kelainan maka diperlukan suatu
konseling lanjutan bagi keluarga.
Kordosentesis
 Kordosentesis atau Percutaneus Umbilical Blood
Sampling merupakan suatu teknik pengambilan
sampel darah janin dengan pungsi pada vena
umbilikalis dengan tuntunan ultrasound.
Chorionic Villus Sampling
 merupakan teknik diagnostik pranatal invasif
trimester pertama digunakan untuk menilai kariotip,
gangguan kromosom, molekuler dan biokimiawi
janin.
 CVS dapat dilakukan pada akhir kehamilan
trimester pertama, antara 10-13 minggu, dilakukan
dibawah tuntunan ultrasound.
 Keuntungan utama dari CVS adalah dapat
dilakukan pada awal kehamilan sehingga pilihan
untuk terminasi kehamilan menjadi lebih aman.
usia ibu
besar dari
35 tahun
skrining anak
semester sebelumnya
pertama kelainan
positif untuk kromosom
trisomi 21 disjunctional
atau 18

orangtua
adalah
carrier of
ibu karier balanced
penyakit X- translocatio
linked n atau
kedua kelainan
orang tua kromosom
karier lainnya,
penyakit
autosom
Transservikal Transabdominal

Kontraindikasi relatif Polip seriviks, infeksi serviks, Interceding bowel


herpes vagina

Teknik pengerjaan Lebih rumit Mirip teknik amniosentesis

Ukuran sampel Sampel besar, mencakup Ukuran sampel lebih kecil,


seluruh vili mencakup banyak potongan
kecil

Discomfort Minimal - tidak ada Moderate/sedang

Lokasi plasena Plasenta posterior Plasenta letak fundus


Risiko yang Berhubungan dengan
CVS

You might also like