You are on page 1of 50

VESICOLITHIASIS

NAMA : Moh. Fahri R.G


NO. STAMBUK : N 111 16 018
PEMBIMBING :
dr. I Wayan Suarsana, Sp.U
PENDAHULUAN
• Vesikolitiasis merupakan kondisi dimana terdapat
batu atau material kalsifikasi didalam buli-buli.
• Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai
belahan bumi.
• Di negara-negara berkembang, banyak dijumpai
pasien batu buli-buli sedangkan
• Di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu
saluran kemih bagian atas.
ANATOMI

FEMALE MALE
Definisi

Urolithiasis adalah terbentuknya batu atau


material kalsifikasi didalam traktus urinarius.
Vesikolitiasis adalah suatu kondisi dimana
terdapat batu atau material kalsifikasi didalam
vesika urinaria
PERSARAFAN PADA SISTEM URINARI
Jenis batu yang paling sering ditemukan
adalah
• Kalsium oksalat
• Kalsium fosfat
• Asam urat
• Struvit (magnesium ammonium fosfat)
• Sistin
Etiologi
Gangguan miksi
• Hiperplasia prostat
• Striktura uretra
• Divertikel dan
• Gangguan neurogenik
Terdapat benda asing di vesika urinary
• Iatrogenic
• Non iatrogenik.
PATOFISIOLOGY

OBSTRUKSI

STATIS URIN

TERBENTUK BATU
Faktor resiko
 Faktor intrinsik
• Herediter
• Umur
• Jenis kelamin
 Faktor ekstrinsik
• Geografi
• Pekerjaan
• Iklim dan temperature
• Asupan air
• Diet
diagnosis
• Kencing tiba-tiba berhenti
• Nyeri suprapubic
• Nyeri diperberat saat aktivitas
Anamnesis • Gross hematuri

• Distensi vesica urinaria


Pemeriksaan • Nyeri tekan suprapubic
fisik
Pemeriksaan penunjang
• Melihat adanya batu radio-opak di saluran kemih
• .

BNO •

• Mendeteksi adanya batu semi opak ataupun batu non


opak yang tidak terlihat di BNO, menilai anatomi dan
IVP fungsi ginjal, mendeteksi divertikel, indentasi prostat

• Menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli (echoic


shadow), hidronefrosis, pembesaran prostat
USG
Pemeriksaan LABORATORIUM

DARAH KIMIA KULTUR


RUTIN DARAH URIN

URINALISIS DIPSTIK
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

konservatif Terapi
Litotripsi
pembedahan
PENATALAKSANAAN

Konservatif
• Ukuran batu <5 mm
• Minum
• Diuretik
• Analgetik
• Antibiotik
PENATALAKSANAAN

Litotripsi
• Menggunakan Litotriptor dan alat gelombang
kejut

Terapi pembedahan
• Bila tidak tersedia alat litotriptor dan alat
gelombang kejut
Pencegahan
• Terapi medis/pembedahan terhadap kondisi
yang dapat menyebabkan gangguan
pengosongan urin.
• Modifikasi diet dan terapi antibiotik terhadap
komponen pembentuk batu.
• Hidrasi yang adekuat dapat memcegah
pembentukan batu.
Laporan Kasus
IDENTITAS
• Nama : Tn. A.
• Umur : 36 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Supir
• Alamat : ds. Bulu Morio Kec.
Sarudu, Pasang kayu
• Agama : Islam
• Tanggal MRS : 3 januari 2017
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Sulit buang air kecil
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien masuk rumah sakit dengan
keluhan sulit buang air kecil sejak 3 hari lalu.
Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah, perut
bagian kiri menjalar ke pinggang. Pasien mengaku
air kencing berhenti secara tiba-tiba. Namun
beberapa saat kemudian kencing menetes
sedikit-sedikit. Kencing darah (-) Demam (-).
Mual (+) Muntah (+) sejak 3 hari lalu. BAB (+)
Biasa.
• Pasien mengatakan awal muncul gangguan
berkemih sejak 2 tahun lalu. Pasien mengaku
merasa nyeri saat berkemih, serta nyeri pada
pinggang kiri. Namun keluhan tidak dirasakan
setiap hari. 2 bulan lalu pasien mengaku
kencing keluar batu sebesar biji jagung.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-).

Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-).
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4 M6 V5
• Vital sign
• TD : 130/80 mmHg
• Nadi : 74 x/menit
• Respirasi: 22 x/menit
• Suhu : 36,8oC
• Kepala : Normocephal
• Mata : Isokor 2,5 mm / 2,5 mm,
anemis -/-, ikterus -/-.
• Bibir : Sianosis (-)
• Leher : pembesaran KGB (-)
• Thorax : Inspeksi : Simetris bilateral (+/+),
• Palpasi : V. Fremitus simteris bilateral,
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi : Vesikuler +/+, Wh -/-, Rh -/-
• Jantung : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
• Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea
midclavicula sinistra
• Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : bunyi jantung I/II murni reguler,
murmur (-)
• Abdomen :
• Inspeksi : tampak bagian suprapubik distensi
• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
• Perkusi :Timpani (+) sebagian area abdomen,
pekak (+) area suprapubik
• Palpasi : Nyeri tekan (+) suprapubik,
Organomegali (-)
• Extremitas Akral hangat +/+, Oedem -/-
RESUME

Pasien laki-laki 36 tahun masuk rumah sakit


dengan keluhan retensio urin sejak 3 hari lalu.
Keluhan disertai nyeri suprapubic, lumbal kiri
menjlar ke pinggang. Febris (-). Nausea (+)
vomiting (+) sejak 3 hari lalu. BAB (+) Biasa.
keluhan awal sejak 2 tahun lalu. 2 bulan lalu
pasien mengaku kencing keluar batu sebesar biji
jagung
• KU : sakit sedang
• Tanda Vital
• TD : 130/80 mmHg
• Nadi : 74 x/menit
• Respirasi: 22 x/menit
• Suhu : 36,8oC
• Kepala : Konj anemis -/-
• Thorax : Dalam batas normal
• Abdomen : Distensi suprapubik (+). Timpani
(+) sebagian area abdomen, pekak (+) area
suprapubik. Nyeri tekan (+) suprapubik
DIAGNOSIS KERJA :
• Retensio Urine ec Suspec Batu saluran kemih
Pemriksaan laboratorium
WBC : 11,2 RBC : 4,36
HGB : 14,5 HCT : 42,8
PLT : 322 HbsAg : Negatif
SGOT : 16,2 SGPT: 21,8
Na : 138 kalium : 3,1
Clorida: 104 Ureum : 39,7,6
Ceatinin : 1,843 Glucose : 106
DIAGNOSIS :
• Retensio urin ec Batu saluran kemih
PENATALAKSANAAN :
• IVFD RL 20 tpm
• Pasang kateter urin
• Inj. Ranitidin 5m mg/ 12 jam/iv
• Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv
PROGNOSIS :
• Dubia ad bonam
FOLLOW UP
2 Januari 2017 (PH 1)
S : tidak ada keluhan
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 100/60 mmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5 oC
A : Susp. Batu vesika urinaria
- IVFD NaCl 0,9& 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv


- Pro USG Abdomen
3 januari 2018 (PH- 2)
S : Nyeri pingang kiri (+), BAB (-) H2
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis +/+
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,6 oC
A : Susp. Batu vesica urinaria
P : - IVFD NaCl 0,9& 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv


- Menunggu Hasil USG Abdomen
S : Nyeri pinggang kiri (+) nyeri suprapubic (+)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis +/+
TTV: TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,6 oC
Nyeri tekan suprapubik (+) berkurang

A : Vesicolithiasis + Neprholitiasis Sininstra


P : - IVFD NaCl 0,9& 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv


- Pro lithotripsy batu vesica urinary
Hasil USG
Hasil USG Abdomen
Kesan :
• Hydronephrosis dekstra grade 1
• Nephrolithiasis Sinistra, Ukuran 4,39 cm
• Vesicolithiasi ukurn 1,67
Follow up 5 Januari 2018 (PH 6)
S : Batuk (+) Nyeri pingang kiri (+)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/70 mmHg
N : 94x/menit
R : 20x/menit
S : 36,9 oC

A : vesicolithiasis + Nephrolithiasis sinistra


P : - IVFD NaCl 0,9& 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv


- Pro lithotripsy batu vesica urinary 8 januari 2018
Follow up 8 jaunari 2018 (PH 9)
S : keluhan (-)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/70 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,9 oC

A : vesicolithiasis + Nephrolithiasis sinistra


P : lytotripsi batal dan akan di jadwalkan kembali
- Terapi lanjut
Follow up 9 januari -2018 (PH 10)
S : Nyeri perut bawah (+)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 70x/menit
R : 22x/menit
S : 36,6 oC
Nyeri tekan suprapubik (-)

A : vesicolithiasis + Nephrolithiasis sinistra


P : - IVFD NaCl 0,9& 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/ 12 jam/iv


- Pro lithotripsy batu vesica urinary 10 januari 2018
Follow up 10 Januari 2018 (PH 11)
S : keluhan (-)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,6 oC
A : vesicolithiasis + Nephrolithiasis sinistra
P : Pro lithotripsy batu vesica urinary hari ini
Laporan Operasi:
1. Pasien posisi litotomi, asepsis/ antisepsis, mulai operasi
2. Sistoskopi : mukosa hiperemis,trabekulasi (-) massa (-) batu (+) 1 buah,
masa uretr kiri dan kanan teridentifikasi, kissing lobe (-)
3. Dilakukan lititripsi denagn stonepunch, batu pecah
4. Batu dievakuasi dengan alat evakuator
5. Sistoskopi ulang, sisa batu (-)
6. Pasang kateter folley 16 gaugh, kembungkan balon dengan aquadest 10
cc
7. Operasi selesai
Follow up 11 Januari 2018 (PH 12)
S : Belum BAB 2 hari
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 76x/menit
R : 22x/menit
S : 36,6 oC
Nyeri tekan suprapubik (-)

A : - Nephrolithiasis sinistra
- Post lithotripsi batu vesical H-1
P : - AFF Kateter
- Mobilisasi duduk sampai jalan
- Inj cefuroxime 1g/12 jam/iv
- Na- Diklofenak 2x 500mg
- Ranitidine 2x120mg
Follow up 12 januari 2018 (PH 13)
S : keluhan (-)
O : Ku : sakit sedang
Kesaadaran : Compos mentis
Konj. Anemis -/-
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 70x/menit
R : 20x/menit
S : 36,6 oC
Nyeri tekan suprapubik (-)

A : - Nephrolithiasis sinistra
- Post lithotripsi batu vesical H-2
P : - AFF infus
- Rawat Jalan
PEMBAHSAN
Teori Kasus
Gangguan berkemih
Vesikolitiasis merupakan
nyeri pinggang
kondisi dimana terdapat batu 2 bulan lalu kencing keluar batu,
atau material kalsifikasi pemeriksaan USG ditemukan adanya
didalam buli-buli. batu pada ginjal dan vesika urinaria,
hal ini menunjukan bahwa batu
Batu berasal dari vesika
vesika yang diderita pasien bisa saja
urinaria dan berasal dari berasal dari ginjal lalu turun ke
ginjal, turun menuju buli-buli, vesica urinaria sebagian keluar
terjadi penambahan deposisi spontan melalui urethra dan
batu, untuk berkembang sebagian terjadi penambahan
deposisi batu dan berkembang
menjadi besar.
menjali lebih besar.
PEMBAHSAN
Teori Kasus
• Pasien mengaku kurang
Faktor resiko : mengionsumsi air mineral
• intrinsic herediter,umur, dalam aktivitas sehari-hari
dan jenis kelamin. • Pasien bekerja sebagai
• Faktor Ekstrinsik yakni seorang supir yang setiap
harinya duduk mengendarai
geografi, iklim dan mobil
tempratur, asupan air, diet • letak geografis tempat tinggal
dan pekerjaan. pasien yang tergolong daerah
• Faktor resiko lainnya beriklim panas.
obstrukisi infravesika, • Hal- hal inilah di duga faktor
yang memicu terbentuknya
neurogenic blader, infeksi batu pada saluran kemih
saluran kemih dan pasien.
divertikel kandung kemih.
PEMBAHSAN
Teori Kasus
• Batu saluran kemih pada
umumnya mengandung • pada kasus, belum
unsur: dilakukan Analisa
• Kalsium oksalat atau batu, sehingga
kalsium fosfat (75%), belum dapat
• Asam urat (7%), ditentukan jenis
• Magnesium ammonium
fosfat (15%,),
batu apa yang
• Sistein (2%), terdapat pada
• Xanthin, silikat dan pasien.
senyawa lainnya (1%)
PEMBAHSAN
Teori Kasus
• Pada pemeriksaan fisik • Pasien masuk rumah
didapatkan vesika sakit dengan keluhan
urinaria tampak penuh disuria sejak 3 hari
pada inspeksi, adanya lalu, disertai nyeri
nyeri tekan suprapubik, berhenti
suprasimpisis karena buang air kecil secara
infeksi atau teraba tiba-tiba, namun
adanya urin yang banyak tanpa disertai
(bulging), hanya pada hematuria
batu yang besar dapat • Pemreksaan fisik,
diraba secara bimanual distensi dan nyeri tekan
suprapubic
PEMBAHSAN
Teori Kasus
Beberapa pemeriksaan • Dilakukan pemreiksaan
penujang radiology :
USG
• BNO (blass nier
overzicht, • Darah Rutin
• IVP (intravenous
Pyelografi)
• USG (Ultrasonografi).
• Pemeriksaan
laboratorium:
• darah rutin, kimia darah,
urinalisa dan kultur urin.
PEMBAHSAN
Teori Kasus
Penaalaksanaan pada • Dilakukan
vesikolithiasis: penatalaksanaan
litotripsi.
• Penatalaksaan
konservatif
• Litotripsi dan
• Terapi pembedahan.
Daftar Pustaka
1. Blasler, Joseph. Baldder Stones. [online]. 2017. [citied Januari, 2017]. Diakses dari :
http://emedicine.medscape.com/article/2120102-overview
2. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi : 3. Malang : Sagung Seto, 2011. 85-99.
3. Sjamsuhidajat, Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi :3. Jakarta : EGC. 2008. 872-
879.
4. Budiono. Sutojo. Incidence Of Bladder Stone Revised Stone Analysis And Pathology
January 2006-December 2010 Period At Dr Soetomo Hospital. Department of Urology,
Dr. Soetomo Hospital, Airlangga School of Medicine:2010
5. Snell, R.S. Clinical Anatomy by Region. Philladelpia: Londong. 2012. 879-908.
6. Paulsen,W. Atlas Anatomy Sobotta. Jakarta: EGC. 2012.
7. Schwartz BF. Stone of the Urethra, Prostate, Seminal Vesicle, Bladder, and Encrusted
Foreign Bodies dalam Stoller, ML : Urinary Stone Disease The Practical Guide to Medical
and Surgical Management. New Jersey: Humana Press 2007.
8. Pearle, S, Margaret. Urolithiasis Medical and Surgical Management. USA : Informa
healthcare, 2009. 1-6
9. Stoller ML. Urinary Stone Disease dalam Tanagho EA: Smith’s General Urology edisi 17.
New York: McGraw-Hill Companies 2008.
10. yang JM, Yang SH, Huang WC. Imaging Study in Female Voiding Dysfunction (III): Giant
Bladder Stone Caused Voiding Difficultiesincont Pelvic Floor Dysfunct 2010; 4(1):26-27

You might also like