You are on page 1of 29

Oleh: Kelompok 5

Tutor: drg.Rosihan Adhani


Gadis Cantik Tapi Giginya Maju
Seorang pasien wanita berusia 15 tahun datang ke klinik gigi diantar orang
tuanya. Dokter gigi kemudian melakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil
:
A. Hasil Pemeriksaan Subyektif:
1. Anamnesa : Keluhan utamanya adalah merasa malu karena gigi
depan atasnya maju
2. Bad habit : sejak kecil mempunyai kebiasaan mengisap ibu jari pada
saat tidur
3. Riwayat kesehatan gigi keluarga: Susunan gigi ayah dan ibu normal
B.Pemeriksaan objektif lokal
1. Ekstra oral : Indeks kepala : Mesosefali. Profil muka cembung
2. Intra oral : Hubungan oklusi M-1 Neutro oklusi, overjet 7 mm
C.Pemeriksaan study model
Lengkung gigi dengan metode pont : kontraksi sebesar 7mm
Dokter gigi memberikan penjelasan kepada pasien dan orang tuanya
serta membuat rencana perawatan terhadap pasien tersebut.
DAFTAR ISTILAH
 Mesosefalik
 Metode Pont
Metode yang menggambarkan adanya
hubungan antara lebar mesiodistal
keempat gigi insisivus dengan lebar
lengkung gigi di regio premolar dan
molar.
MIND MAPPING
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
SUBJEKTIF OBJEKTIF

Keluhan utama : gigi


depan atas maju
Bad Habit : thumb Ekstra oral Intra oral
sucking Indeks kepala : Relasi M : netro
Riwayat kesgi mesosefali, profil oklusi, ovejet 7
keluarga : ayah dan muka cembung mm
ibu normal

MALOKLUSI KELAS I ANGLE DISERTAI PROTRUSI


(MALOKLUSI KELAS I ANGLE TIPE 2)
SASARAN BELAJAR
1. Menjelaskan definisi maloklusi
2. Menyebutkan dan menjelaskan klasifikasi maloklusi
3. Menyebutkan epidemiologi maloklusi
4. Menyebutkan dan menjelaskan etiologi maloklusi
khususnya maloklusi kelas I Angle tipe 2
5. Menyebutkan cara mendiagnosa maloklusi
6. Menyebutkan dan menjelaskan penatalaksanaan
maloklusi khususnya maloklusi kelas I Angle tipe 2
7. Menyebutkan dan menjelaskan instruksi untuk penderita
maloklusi khususnya maloklusi kelas I Angle tipe 2
8. Menjelaska prognosis perawatan
9. Menjelaskan komplikasi kasus
10. Menjelaskan pencegahan kasus
PROBLEM TREE
DEFINISI

PENCEGAHAN ETIOLOGI

KOMPLIKASI MALOKLUSI EPIDEMIOLOGI

PROGNOSIS KLASIFIKASI

INSTRUKSI CARA
TREATMENT MENDIAGNOSA
DEFINISI MALOKLUSI
Maloklusi adalah suatu kondisi yang
menyimpang dari relasi normal gigi
terhadap gigi lainnyya dalam satu
lengkung dan terhadap gigi pada
lengkung rahang lawannya.
(Zenab, 2010)
KLASIFIKASI MALOKLUSI
Klasifikasi Angle:
A. Kelas I Angle

B. Kelas II Angle
 Kelas II Angle divisi 1
 Kelas II Angle divisi 2

C. Kelas III Angle


(Bakar, 2012)
Maloklusi kelas I Angle: (Dewey)
 Tipe 1: gigi anterior berjejal (crowding)
dengan kaninus terletak lebih ke labial
(ektopik)

 Tipe 2: gigi anterior terutama pada gigi


rahang atas terlihat labioversi atau protusif

 Tipe 3: terdapat gigitan bersilang anterior


(crossbite anterior) karena inklinasi gigi atas
ke palatinal
 Tipe 4: Terdapat gigitan silang posterior

 Tipe 5: gigi posterior mengalami pergeseran


ke mesial (mesial drifting)
(Zenab, 2010)
EPIDEMIOLOGI
Bds penelitian di Amerika yg dilaporkan
oleh Bishara (2001), total frekuensi
maloklusi : rata-rata 66,7%
- maloklusi kelas I, rata-rata 45,8%
- maloklusi kelas II, rata-rata 18%
- maloklusi kelas III, rata-rata 3%
(Trasti, 2007)
Maloklusi kelas I Angle tipe 2 adalah
puncak mesiobukal gigi molar pertama
RA berada pada bucal groove dari molar
pertama RB. Gigi anterior RA terlihat
labioversi atau protusif.
(Zenab, 2010)
ETIOLOGI
Etiologi maloklusi kelas I
Angle tipe 2:
 Kebiasaan
menghisap ibu jari
atau jari lain pada
saat anak-anak (bad
habit) dpt
menyebabkan tulang
alveolar melunak,
perubahan pd posisi
gigi dan oklusi
menjadi semakin
parah jika kebiasaan
terus berlanjut
 Kebiasaan bernafas melalui mulut
(Zenab, 2010).
CARA MENDIAGNOSIS
 Pemeriksaan subjektif
 Anamnesa
 Pemeriksaan objektif
 Ekstra oral
 Intra oral
 Pemeriksaan penunjang
 Sefalometrik
 Rontgen panoramik, periapikal
 Pemeriksaan studi model
METODE PONT
Metode pont menggambarkan adanya
hubungan antara lebar mesiodistal
keempat gigi insisivus dengan lebar
lengkung gigi di regio premolar dan
molar.
(Paramesthi; Farmasyanti; Karunia, 2011)
Metode pont ditujukan untuk:
 mengetahui apakah suatu lengkung gigi
dalam keadaan kontraksi atau distraksi
atau normal
 Menentukan perlu tidaknya ekspansi
lateral terhadap lengkung gigi
 Menentukan besarnya kemungkinan
ekspans pada regio premolar dan molar
(Paramesthi; Farmasyanti; Karunia, 2011)
 Arti dari hasil pengukuran metode pont
 Distraksi/kontraksi < 5 mm : ringan
 Distraksi/kontraksi 5-10 mm : sedang
 Distraksi/kontraksi >10 mm : berat
PERAWATAN
Untuk maloklusi kelas I Angle tipe 2,
goal dari perawatan adalah (Silva, 2010) :
 Meningkatkan estetik wajah
 Mendapatkan keseimbangan otot labial dan
oklusi yang stabil dari segi fungsional
 Memelihara relasi molar yg sudah baik
 Mengkoreksi protrusi (retraksi gigi anterior
atas)
Pilihan perawatan
1. Ekspansi ortodontik
Ekspansi ortodontik ditujukan untuk
memperlebar lengkung gigi dan
dilakukan pada pasien yang telah
selesai tumbuh kembangnya.
Plat ekspansi terdiri dari:
1. Plat dasar akrilik
2. Adam’s clasp atau arrowhead clasp
3. Elemen ekspansif berupa sekrup
ekspansi
4. Busur labial (labial arch)
5. Kadang dilengkapi dengan auxilliary
spring
2. Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan apabila kekurangan
ruangan dan untuk koreksi overjet yang
memerlukan ruangan lebih dari 7 mm.
pada pasien dengan profil wajah
cembung memungkinkan dilakukan
ekstraksi
INSTRUKSI
 Bad Habit : edukasi untuk menghentikan
bad habit
 Saat Perawatan (Foster, 2001)
○ Memelihara kesehatan rongga mulut
○ Memeriksa perkembangan perawatan ortho
○ Instruksi membersihkan pesawat/alat ortho
 Pasca Perawatan
Untuk mencegah relaps bisa menggunakan
retainer lepasan. Gunakan setiap hari
selama 24 jam/hari untuk tahun pertama, utk
tahun kedua gunakan pada malam hari saja,
untuk tahun selanjutnya gunakan setiap
malam 3 kali seminggu
(Silva, 2007)
KOMPLIKASI
 Jika Tidak Dirawat (Susanto, 2010; Ramakrishan, 2012)
 Secara psikologis : kurang PD, depresi
 Bad habit : mengganggu pertumbuhan gigi,
keseimbangan otot sekitar mulut terganggu
 Protrusi : gangguan bicara, misalnya kesulitan
mengucapkan huruf s, sh, z, zh
 Saat Perawatan
 Pasca Perawatan
 Relaps
PENCEGAHAN
 Menghindari premature loss dan
pencabutan prematur pada gigi decidui
 Menghindari bad habit seperti mengisap
jari pada anak dengan menggunakan
finger guard
 Menghindari bad habit bernafas lewat
mulut pada anak
REFERENCE
Foster, TD. 2001. Buku Ajar Ortho E/3. EGC: Jakarta,
Indonesia
Silva, Ivan T. Case Report : Angle Class I Malocclusion
Treated With Extraction of First Permanent Molars.
Dental Press Journal, 20010;15(4):133-43
Susanto, Chandra. Skripsi : Need and Demand Serta Akibat
Dari Maloklusi Pada Siswa SMUN 1 Binjay. Universitas
Sumatera Utara : Medan, Indonesia. 2010
Trasti, Merdiana Dwi. Skripsi: Hubungan Kesehatan Gigi dan
Mulut dengan Status Maloklusi dengan Kelas I pada
Siswa SDN Cisauk Usia 9-12 Tahun. FK UI : Jakarta,
Indonesia. 2007, p. 12-18
Ramakrishan, Yogalavanya. Skripsi : Penatalaksanaan
Protrusi dan Oprn Bite Anterior dengan Bedah Ortognatik.
Universitas Sumatera Utara : Medan, Indonesia. 2012,
p.3

You might also like