URINARIA & URETHRA) Oleh: dr. Wahyu Zutianda VESIKA URINARIA/KANDUNG KEMIH Vesika urinaria merupakan sebuah kantung berongga yang berfungsi sebagai penampung air seni dan volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya (mengembang dan mengempis). Kandung kemih terletak di dalam rongga panggul di belakang simpisis pubis. Pada pria kandung kemih terletak pada rectum bagian posterior. Sedangkan pada wanita kandung kemih terletak disebelah anterior tepat dibelakang os pubis. Bentuk kandung kemih berubah saat terisi dengan urin. Kandung kemih/vesika urinaria berbentuk seperti buah pir (kendi). Lapisan Vesika Urinaria Lapisan sebelah luar (peritonium) Tunika muskularis (lapisan otot) Tunika sub mukosa Lapisan mukosa (bagian dalam) Bagian-Bagian Vesika Urinaria Vesika urinaria mempunyai bagian: Fundus bagian yang mengarah ke arah belakang dan bawah terpisah dari rektum oleh spatium rektovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent , vesika seminalis dan prostat. Corpus bagian antara verteks dan fundus. Verteks bagian yang runcing ke arah muka dan berhubungan langsung dengan ligamentum vesika umbilikalis. Vesika urinaria dipersarafi oleh saraf otonom. Pengisian Kandung Kemih Kontraksi peristaltik ureter 1-5 kali/menit akan menggerakkan urine dan pelvis renalis ke dalam kandung kemih dan disemprotkan setiap gelombang peristaltic. Ureter yang berjalan miring melalui dinding kandung kemih untuk menjaga ureter tertutup selama gelombang peristaltic untuk mencegah urin tidak kembali ke ureter. Proses Pembentukan Urin Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine yaitu: 1. Filtrasi (penyaringan) : Kapsula bowman dari badan malphigi menyaring darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asam amino, dan garam- garam. Lanjutan ... 2. Reabsorbsi (penyerapan kembali): dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi. 3. Ekskresi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Ditempat sudah terbentuk urine yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Proses Perkemihan Miksi/mikturisi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Mikturisi merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat persarafan. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama yaitu: 1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2. 2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih. Lanjutan ... Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sistem saraf simpatis: impuls menghambat vesika urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot destrutor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot destrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi mikturisi. Proses Pengeluaran Urin Diatur Oleh Reflek Mikturisi 1. Sejumlah urin (sekitar 200-300 ml) akan menyebabkan regangan pada kandung kencing. 2. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui syaraf afferen kenervus pelvikus di medulla spinalis. 3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus motorik parasimpatis dan melalui interneuron dibawa ke hipotalamus yang akan dihantarkan ke otak sehingga manusia mempersepsikan keinginan untuk BAK. Lanjutan ... 4. Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferent ke otot detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi. 5. Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya tekanan di kandung kemih, tetapi urin tidak keuar sampai spingter internal dan eksternal relaksasi (relaksasi spingter uretra internal dan eksternal ini dibawah kontrol volunter). 6. Ketika volume urin di kandung kemih meningkat sampai dengan 600 ml akan meningkatkan rangsangan pada reseptor regangan sehingga sensasi semakin kuat. 7. Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spingter uretra internal sehingga spingter uretra eksternal pun terangasng relaksai dan terjadilah pengeluaran urin URETRA Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan urin ke luar tubuh. Dalam anatomi uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani (sperma). Lapisan Dinding Uretra
Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos dari vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar uretra tetap tertutup. 2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf. 3. Lapisan mukosa. Uretra Pada Pria Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna di dalam kandung kemih sampai orifisium uretra eksterna pada penis. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria berfungsi sebagai tempat pengaliran urin dan sistem reproduksi. Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian yang dinamakan sesuai dengan letaknya yaitu: 1. Pars Pra Prostatica terletak sebelum kelenjar prostat. Uretra prostatica merupakan saluran terlebar, panjangnya 3 cm berjalan hampir vertical melalui glandula prostat. Lanjutan ... 2. Pars Prostatica terletak di prostat, terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens. 3. Pars Membranosa sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis. Uretra ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal. 4. Pars spongiosa/cavernosa sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis. Uretra ini mempunyai saluran terpanjang dari uretra, terdapat di dalam korpus kavernosus panjang nya ± 15 cm mulai dari pars membranosa sampai ke orifisium superfisialis dari diafragma urogenitalis. Lapisan uretra pria terdiri dari: a) Lapisan mukosa (lapisan paling dalam) b) Lapisan submukosa Uretra Pada Wanita Terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas. Panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak diantara klitoris dan pembukaan vagina. Pada wanita uretra hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urin. Uretra wanita jauh lebih pendek dari pada uretra pria. Artinya wanita lebih berisiko terkena infeksi kandung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih. Lapisan Uretra Wanita
Lapisan uretra wanita terdiri atas:
Tunika muskularis (sebelah luar) Lapisan spongeosa (pleksus dari vena-vena) Lapisan mukosa (sebelah dalam) Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya. Warna, bening kinung muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat- obatan dan sebagainya. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak. Berat jenis 1,015-1,020. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam). Komposisi Air Kemih
Komposisi air kemih, terdiri dari:
Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat. Toksin. Hormon. Ciri-ciri Urin Normal
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tetapi
berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. 2. Warnanya bening orange tanpa ada endapan. 3. Baunya tajam. 4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan PH rata-rata 6.