Professional Documents
Culture Documents
Subtitle
PENDAHULUAN
bertanggungjawab Diangkut ke
untuk membawa seluruh jaringan di
oksigen dalam tubuh
Gb. 1
oksigen
sumber energi
dimanfaatkan
ASAM pada jaringan
AMINO untuk menghasilkan untuk menghasilkan hanya kelompok
ATP
?
ATP sel-sel yang dari
(adenosine trifosfat) (adenosine trifosfat) jenis yang sama
SEJARAH
Asparagin (N) ditemukan pertama kali (Louis – Nicolas Vauquelin dan Pierre JeanRobiquet, 1806)
Glisin dan Leusin (1820)
Penemuan akhir dari 20 asam amino ditemukan Treonin (William Cumming Rose, 1935)
Penamaan asam amino biasanya terinspirasi dari dimana diisolasikan pertama kalinya, contohnya :
1. Asparagine → Asparagus
2. Glutamate → Wheat Gluten
3. Tyrosin → “Cheese” (Greek : tyros)
4. Glycine → “Sweet” (Greek : glycos)
STRUKTUR ASAM AMINO
Gb. 2
PENAMAAN ASAM AMINO
Didasarkan pada struktur D-gliseraldehid
jika gugus NH3+ di kanan diberi awalan D,
jika NH3+ di kiri diberi awalan L.
Semua asam amino yang ada di alam, dalam protein mempunyai konfigurasi L.
Ada beberapa asam amino penting dalam struktur protein dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu: asam D-alanin dan D-glutamat yang merupakan
komponen penyusun dinding sel bakteri tertentu.
Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3 huruf.
Misal : Serine Ser
Glysin Gly
PENGGOLONGAN ASAM AMINO
Berdasarkan sifat rantai samping R digolongkan menjadi :
1. Asam amino dengan R non polar
2. Asam amino dengan R polar
3. Asam amino dengan R polar bermuatan
Berdasarkan gugus fungsinya:
1. Asam amino dg gugus NH2 dan COOH
2. Asam amino dg gugus –OH,
3. Asam amino dg rantai R mengandung –S-,
4. Asam amino dg gugus amina sekunder,
5. Asam amino dg cincin aromatis,
6. Asam amino dg 2 gugus COOH,
7. Asam amino dg gugus amida,
8. Asam amino dg 2 gugus basa
Gb. 3
Asam Amino dapat dibedakan berdasarkan Rantai samping:
Gb. 8
Atom - karbon merupakan pusat khiral. Senyawa dengan pusat khiral terdapat dalam dua bentuk isomer yang
berbeda, yang bersifat identic dalam semua sifat-sifat kimia dan fisiknya, kecuali satu, yaitu arah perputaran sinar
terpolarisasi di dalam polarimeter.
Kesemua dari 20 asam amino yang diperoleh dari hidrolisa protein dengan kondisi cukup ringan, bersifat optik
aktif, yakni senyawa-senyawa ini dapat memutar sinar bidang polarisasi menuju ke suatu arah / kebalikannya, krn
susunan tetrahedral ikatan valensi di sekitar atom - karbon pada asam amino dapat menempati dua susunan
yang berbeda dalam ruang, yang merupakan bayangan cermin yang tidak saling menutupi sesamanya (Gb. 8)