You are on page 1of 26

Spektrofotometri UV-VIS

Kelompok I
Farmasi A
Amelia G. Selly
Deni O. Lopo
Maria F. Indeng
Maria H. Pare
Sri F. Seran
Vinsensia M. Weka
Spektrofotometri UV/Vis
Spektrofotometri
UV/Vis adalah teknik
analisis spektroskopi
yang memakai sumber
radiasi elektromagnetik
ultra violet dekat (190
nm – 380 nm) dan sinar
tampak (380 nm – 780
nm) dengan
menggunakan
instrumen
spetrofotometer.
Prinsip dasar spektrometri
UV/Vis

interaksi yang terjadi antara energy yang


berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi yang berupa molekul

merupakan penyerapan sinar tampak atau UV oleh


suatu molekul yang dapat menyebabkan terjadinya
eksitasi elektron (transisi elektronik) dari keadaan
dasar (ground state) menuju energi yang lebih
tinggi (excited state).
Istrumentasi
spektrometri
UV/Vis

1. Sumber cahaya
2. Monokromator
3. Kompartemen sampel
4. Detektor
5. Pengukur intensitas cahaya
INSTRUMEN SPEKTOFOTOMETRI
UV-VIS

1. Sumber Cahaya

Sumber cahaya sampel pada daerah


(Lampu) tampak. (sampel pada
daerah tampak. )

sampel yang terletak


pada daerah uv.
Lampu Deuterium (panjang gelombang
190-380 nm.)
Monokromator adalah alat yang akan
memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen
2. Monokromator
panjang gelombang tertentu.

a. Prisma : mendispersikan cahaya

b. Grating (kisi difraksi) : Dispersi sinar akan disebarkan


merata, dengan pendispersi yang sama,

c. Celah optis : mengarahkan sinar monokromatis yang


diharapkan dari sumber radiasi.

d. Filter : Berfungsi untuk menyerap warna


komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan
panjang gelombang yang dipilih.
3.Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan


oleh larutan. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal
listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
ditampilkan dalam bentuk angka-angka
pada reader (komputer)
4. Visual
display/recorder

Merupakan system baca yang menunjukan besarnya


isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan
maupun Absorbansi.
ANALISIS MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-
VIS

Preparasi Penentuan Uji


sampel Panjang Kuantitatif
Gelombang sampel

Pembuatan Uji kuantitatif


Pengenceran Kurva sampel metode
Standar Spektrofotomet
ri UV-Vis

Pembuatan
Penentuan
Larutan
Kadar
Baku
Sampel
sampel
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak
berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi
larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan
lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
• Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang
mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn
gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang
gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang
maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum
Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang,
tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Preparasi sampel
Proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut
organik. Pelarut yang digunakan yaitu
kloroform. Dilakukan berulang
sampel yang dihasilkan benar-benar murni
Penyaringan larutan Larutan didiamkan
sehingga terbentuk 2 lapiasan. Lapisan bawah
kloroform yang mengandung analit. Lapisan
atas kloroform yang mngandung pengotor.
Pengenceran
sampel dari hasil ekstraksi kemudian
diencerkan. Pengenceran ini dilakukan
dengan tujuan agar konsentrasi
larutan sampel yang terdapat dalam
sampel tidak terlalu pekat yang akan
menimbulkan over range dalam
pembacaan menggunakan
spektrofotometer.
Pembuatan Larutan Baku
sampel
Larutan standar sampel dipipet
dan dimasukkan ke dalam labu
takar kemudian diencerkan
dengan akuades
Penentuan Panjang Gelombang
Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer uv-vis.
Larutan yang diukur tdak berwarna dan
menggunakan sumber lampu deutorium.
Lalu dilanjutkan dengan mencari panjang
gelombang maksimum dengan cara
mengukur salah satu deret standar yang
telah dibuat kemudian dibaca panjang
Pita Panjang gelombang Absorbans
1 311 nm 0,235
2 275 nm 1,713
3 265 nm 1,736
Pembuatan Kurva Standar

Larutan standar dibuat dengan


mengambil beberapa mL dari larutan
standar sampel yang dibuat dari
larutan induk, kemudian diencerkan
lagi ke dalam akuades, sehingga
mendapatkan konsentrasi larutan
standar yang diperoleh berturut-turut
dalam perbandingan

Penentuan Kadar Sampel

Absorbansinya dibaca pada panjang


gelombang tertentu dalam nm
dengan blanko serapan akuades dan
dihitung jumlah sampel dari angka
serapan masing-masing.
INTERPRETASI
1 Penentuan Kadar
• Setelah diperoleh hasil absorbansi dari larutan
sampel, maka dicari nilai a dan b
menggunakan persamaan regrasi linear:
y = bx + a, dimana
y : absorbansi dan x : konsentrasi
setelah didapat nilai adan b dimasukan
persamaan ini untuk obat paracetamol dan
mixagrip, sehingga diperoleh konsentrasi
paracetamol pada kedua obat adalah :
Konsentrasi paracetamol dalam kedua larutan
sampel yang memiliki nilai minus
kemungkinan disebabkan oleh beberapa
faktor,antara lain rendahnya konsentrasi
sampel yang digunakan, yakni
1%.Sebagaimana telah disebutkan di atas
bahwa absorbansi berbanding lurus
dengankonsentrasi. Karena konsentrasi
paracetamol yang digunakan rendah,
makaserapan atau absorbansi yang terbaca
oleh alat spektrofotometer juga rendah.
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
Absorbsi cahaya:
Setiap senyawa mengabsorbsi cahaya pada
panjang gelombang yang berbeda.
Analisis Kualitatif
• Struktur yang
berbeda
mengaabsorbsi pada
panjang gelombang
yang berbeda
• Merupakan data
pendukung untuk
penentuan struktur
molekul
Analisis Kuantitatif
• Berdasarkan besarnya harga adsorban
• Perhitungan konsentrasi berdasar pada:
– Hukum beer
– Penggunaan kurva standar
– perbandingan standar
• Konsentrasi analit memberikan harga
adsorban yang berbeda: konsentrasi rendah
adsorban rendah dan konsentrasi tinggi
adsorban tinggi
KEUNTUNGAN dan KERUGIAN
Keuntungan :
• Dapat duigunakan untuk analisis anorganik, organik
dan biokimia
• Sensitivitasnyatinggi
• Ketelitiannya baik, sehingga kesalahan relative kecil

Kerugiannya :
• Sampel yang dianalisis harus dalam keadaanmurni
• Sampel yang dianalissi hanya dalam jumlah yang kecil
• Hanya dapat digunakan untuk analisis flavanoid

You might also like