You are on page 1of 19

Retensio Plasenta

Kelompok 2
Defindra

Rini

Indri

Anis

Dewi

Novan
Insiden Rate….??
Anatomi Lapisan Uterus

1. Endometrium
2. Myometrium
3. Perimetrium
Etiologi : Fisiologis-antomis

1.His atau kontraksi rahim yang kurang kuat


2.Tempat melekatnya plasenta yang berada di
sudut tuba falopi
3.Bentuk plasenta membranacea dan plasenta
anularis
4.Ukuran plasenta yang sangat kecil
Etiologi : Patologis-anatomis
Klasifikasi….?
 Plasenta adhesiva : implantasi yang kuat dari jonjot korion
plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme
separasi fisiologis.
 Plasenta akreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga
memasuki sebagian lapisan myometrium
 Plasenta inkreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga
mencapai /memasuki myometrium
 Plasenta perkreta : implantasi jonjot korion plasenta
menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa
dinding uterus.
 Plasenta inkarserata : tertahannya plasenta di cavum uteri
disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
Gejala Separasi/akreta Plasenta inkarserata Plasenta akreta
parsial
Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup
Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah pusat Sepusat
Bentuk uterus Discoid Agak globuler Discoid
Perdarahan Sedang-banyak Sedang Sedikit/tidak ada
Tali pusat Terjulur sebagian Terjulur Tidak terjulur
Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka
Separasi plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat seluruhnya
Syok Sering Jarang Jarang sekali ,kecuali
akibat inversio oleh tarikan
kuat pada tali pusat
Faktor Risiko
 Plasenta akreta : plasenta previa, bekas SC, pernah kuret berulang,
dan multiparitas.
 Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau
serviks; kelemahan dan tidak efektifnya kontraksi uterus; kontraksi
yang tetanik dari uterus; serta pembentukan constriction ring.
 Kelainan dari plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau
plasenta previa; implantasi di cornu; dan adanya plasenta akreta.
 Kesalahan manajemen kala tiga persalinan
Diagnosa Banding

 Meliputi plasenta akreta, suatu


plasenta abnormal yang melekat pada
miometrium tanpa garis pembelahan
fisiologis melalui garis spons desidua.
Komplikasi

 Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah


yang dilakukan.
 Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps
sirkulasi dan penurunan perfusi organ.
 Sepsis
 Kebutuhan terhadap histerektomi dan hilangnya potensi
untuk memiliki anak selanjutnya.
 Perdarahan menyebabkan syok hemoragik yang
berakibat pada kematian.
Askep
Kelompok 2
1. Pengkajian….??
2. Diagnosa Keperawatan??
- Kekurangan Volume Cairan
- Nyeri akut
- Ansietas
- Resiko Infeksi
Intervensi dan Implementasi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

You might also like