You are on page 1of 27

Kulit Gatal

Jeinie Yusuf
405120200
Skabies

Definisi Peny kulit yg disebabkan oleh infestasi &


sensitisasi trhdp Sarcoptes scabei var
hominis
Penularan -Kontak langsung  skin to skin
-Kontak tdk langsung  melalui benda
(pakaian, handuk, sprei, bantal)
Cardinal sign -Pruritus nokturnal
-Menyerang scr brkelompok
-Trdpt terowongan putih abu-abu
-Menemukan tungau / skibala
Efloresensi Papul, vesikel, urtika, pustul, erosi,
ekskoriasi (bila digaruk),infeksi
sekunder,krusta.
Prediliksi Sela jari tangan, pergelangan tangan,
siku bagian luar, lipatan ketiak depan,
areola mammae, genitalia eksterna,
umbilikus,gluteus.
Bayi telapak tangan &
kaki,wajah,kepala
Skabies
PP -Kerokan kulit
-Kuretase terowongan
DD Prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis
Tatalaks Oral: Antihistamin  utk gatal
ana Topikal: Sulfur presipitatum 4-20%
Benzil benzoat 20-25%
Gamma benzena heksaklorida 1%
Krotamiton
Permethrin 5%
Dermatofitosis
• Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk ( stratum
korneum pd epidermis, rambut, kuku) di sebabkan jamur golongan
dermatofit.
• Etiologi 3 genus: Microsporum, Tricophyton, & Epidermophyton.
Tipe Tinea Keterangan tempat
Tinea kapitis Kulit & rambut kepala
Tinea barbe Dagu & jenggot
Tinea kruris Genitokrural, sekitar anus,
bokong, kadang perut bag.bawah
Tinea pedis et Kaki & tangan
manum
Tinea unguium Kuku jari tangan & kaki
Tinea korporis Selain 5 tinea diatas

Istilah² Tinea Lain (sinonim dari tinea korporis)


Tinea imbrikata Susunan skuama kosentris ok t.concentricum
Tinea favosa/favus Terbentuk skutula & mousy odor ok t.schoenleini
Tinea fasialis, tinea aksilaris, tinea sirsinata, tinea arkuata

• tinea inkognito: dermatofitosis dg bentuk klinis (-) khas ok pasca th KS topikal kuat
• tinea glabrosa: dermatofitosis pada kulit tidak berambut
TINEA PEDIS
Definisi •Dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki
•Sering pada orang yg kehidupan sehari-harinya bersepatu tertutup disertai perawatan kaki
buruk, atau kaki yang sering basah.
Etiologi Trichophyton Rubrum, T. Mentagrophyte, Floccosum Epidermophyton, Dimidiatum
Scytalidium, Hyalinum Scytalidium, Candida
F/ predisposisi Panas, lembab, penggunaan alas kaki tertutup, hiperhidrosis.
Gambaran klinik •Interdigital tinea pedis
•Chronic hyperkeratotic tinea pedis
•Inflammatory/vesicular tinea pedis
Diagnosa •Pemeriksaan potassium hydroxide (KOH) sediaan kulit hifa dua garis sejajar, sekat &
bercabang, artospora
•Fungal culture  agar dekstrosa Sabouraud
Pengobatan •Topical imidazoles, allylamines, pyridones, benzylamines
•Oral antimycotics
JENIS
Interdigitalis Moccasin foot Subakut

Paling sering terlihat. •Pada seluruh kaki, dr telapak, tepi •Terlihat vesikel, vesiko-pustul dan
•Diantara jari 4 dan 5 terlihat fisura sampai punggung kaki terlihat kulit kadang bula.
yg dilingkari sisik halus & tipis. menebal dan bersisik. •Isi vesikel cairan jernih dan kental.
•Sering dilihat maserasi berupa kulit •Eritema biasa ringan pd tepi lesi. •Bila pecah meninggalkan sisik yg
putih dan rapuh. •Dapat jg terlihat papul dan vesikel. berbentuk lingkaran yg disebut
•Bila kulit mati dibersihkan, terlihat •Sifat kronik & sering resisten koleret.
kulit baru yg telah terserang jamur. pengobatan.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Bentuk klinis Tinea Kapitis
Gray Patch Ring Worm Black Dot Ring Worm Kerion
• Penyebab : genus •Penyebab:Tricophyton •Penyebab : Microsporum canis
Microsporum,sering pd anak- tonsurans & T. violaceum. & M. gypseum.
anak. •Gambaran klinis: •Reaksi peradangan berat
•Penyakit dimulai dengan papul Rambut yg terinfeksi patah, tepat pembengkakan mirip sarang
merah yg kecil disekitar pd muara folikel, & yg tertinggal lebah.
rambut melebar bercak adalah ujung rambut yg penuh • kulit kepala gatal & nyeri, dapat
pucat &bersisik. spora ujung rambut yang menimbulkan jaringan parut
•Gambaran Klinis: rasa gatal, tertinggal dalam folikel  alopesia menetap.
warna rambut abu-abu,mudah gambaran black dot.
patah & terlepas dari akarnya
(mudah dicabut tanpa rasa
nyeri) alopesia setempat gray
patch.
•Pemeriksaan lampu wood:
fluoresensi berwarna hijau
kekuning-kuningan.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Tinea Korporis Tinea Manus Tinea Unguium
• dermatofitosis pd kulit tubuh tidak •Etiologi: T.rubrum, T.interdigitale, 3 bentuk klinis:
berambut (glabrous skin). E.floccosum. 1. Subungual distalis.
•Etiologi : T. rubrum, M.canis, T. • Dari tepi distal/ distolateral kuku
tonsurans. •Biasa Unilateral pd tangan ke proksimal & di bawah kuku
• Gambaran klinis: Lesi bulat / dominan. terbentuk sisa kuku yg
lonjong, batas tegas, disertai rapuhBagian distal kuku rapuh
eritema, skuama, dan papulovesikel •Lesi: Patch disertai skuama batas dan hancur seperti kapur.
di tepi. Bercak biasanya terpisah satu tegas, hiperkeratosis , fissura pada 2. Leukonikia Trikofita
dgn yg lain dapat pula polisiklik. palmar, Central clearing( lesi • Kelainan leukonikia atau
Tinea Imbrikata berkurang pd daerah tengah keputihan di permukaan kuku
•Etiologi : T. concentrikum. dapat dikerok.
•Papul berwarna cokelat perlahan •Tipe dyshidrotic : papul,vesikel, & 3. Subungual Proksimalis
jadi besar, lingkaran-lingkaran bula pd telapak tangan, sisi lateral • khas : kuku bagian distal utuh,
skuama konsentris. jari mirip lesi tinea pedis bullosa. sedangkan bagian proksimal
Tinea Favus rusak.
• tinea korporis disertai kelainan
pada rambut.
• dikepala terdapat titik kecil di
bawah kulit warna merah kuning
krusta bentuk cawan (skutula)
•Mousy odor
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Tinea kruris Tinea barbae Tinea facialis
•Predileksi: lipatan paha, daerah •Etiologi: T. mentagrophytes & T. • predileksi :daerah wajah
perineum, sekitar anus, genital, verrucosum
area pubis. •Daerah janggut/ kumis • Gambaran klinis
•2 tipe: superficial & inflamatorik. Lesi asimetris,plak eritem batas
•Gambaran klinis : lesi batas tegas, tegas, batas meninggi, skuama
polimorfik & central healing. • Gambaran klinis : nampak minimal.
Berlangsung lama dapat berupa -gatal, nyeri,
bercak hitam & sisik. -papul erimatous atau pustul
ditengah ada folikel rambut.
- Tipe inflamatorik mirip kerion pd
tinea capitis.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of
clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
PEM. PENUNJANG UMUM
• Prosedur² awal:
– Biasanya: pem. Langsung sediaan basah & biakan
– Bahan: kerokan kulit, rambut, kuku
– Tempat kelainan dibersihkan dahulu dg spiritus 70%
• Tahap² pengambilan spesimen:
– Kulit (-) berambut / glabrous: pisau tumpul steril  kerok di bagian tepi kelainan
s/d sedikit di luas kelainan sisik kulit.
– Kulit berambut: rambut dicabut setempat, lakukan pem.wood, lalu kerok daerah
yg sakit u/ mengumpulkan sisik kulit
– Kuku: bagian yg sakit & diambil sedalam-dalamnya hingga seluruh tebal kuku,
bahan yg dibawah kuku juga diambil
PEM.PENUNJANG UMUM
• Pemeriksaan sediaan langsung:
– KOH 10% u/ spec.rambut, 20% u/ kulit & kuku
– 1-2tetes  tunggu 15-20min agar larut
– Dapat di(+) zat warna pada KOH c/ tinta parker superchroom blue black
– Dicari:
• Kulit & kuku  hifa panjang, bersekat, & bercabang , spora yg berderet (artrospora)
• Rambut  mikro&makrospora (baik endo/ektotriks), kadang dapat terlihat hifa
• Kultur dg agar saboraud
– (+) kloramfenikol & (apabila perlu) klorheksimid u/ cegah bakteri & jamur
kontaminan
Tatalaksana
Tinea kapitis •Griseofulvin 0,5-1 g (dewasa) &10- 25 mg/kgBB (anak-anak)

Tinea barbae •Topical :ketokonazol, mikonazol


•Oral: ketokonazol 200 mg/hari slm 7-10 hari, Itrakonazole 2x
100 mg slm 3 hari
Tinea fasialis •Topikal : ketokonazol, mikonazol
•Oral :ketokonazol 200 mg/hari slm 7-10 hari, Itrakonazole 2
x100 mg slm 3 hari
Tinea korporis •Topikal : ketokonazol, mikonazol
•Oral : ketokonazol 200mg/ hari slm 7-10 hari
Itrakonazole 2x 100 mg slm 3 hari
Tinea manus •Topikal : ketokonazol, mikonazol
•Oral : ketokonazol 200mg/ hari slm 7-10 hari
Itrakonazole 2x 100 mg slm 3 hari
Tinea unguium Dosis denyut slm 3 bulan. Itrakonazol 2x 200 mg slm 1
minggu dengan interval 1 bulan.
Tinea kruris •Topikal : ketokonazol, mikonazol
•Oral : ketokonazol 200mg/ hari slm 7-10 hari
Itrakonazole 2x 100 mg slm 3 hari
Tinea pedis •Topikal : ketokonazol, mikonazol
•Oral : ketokonazol 200mg/ hari slm 7-10 hari
Itrakonazole 2x 100 mg slm 3 hari
urtikaria

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Gatal Edema & eritema yang berbatas tegas Prick test
Rasa terbakar / tertusuk Bentuk : papul/ linear / Scratch test
Ukuran : lenticular/ nummular/ plakat Ice cube test
• Dermografisme
Dermatitis kontak iritan (dki)

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Akut : Akut : • Uji temple (Patch test)
• Riwayat kontak iritan kuat • Eritema edema  reaksi decrescendo
• Reaksi segera timbul • Bula
• Terbatas pada tempat kontak • Nekrosis
• Kulit terasa pedih, rasa • Berbatas tegas
terbakar • Asimetris
Kronis : Kronis :
• Riwayat kontak berulang • Kulit kering
dengan iritan leamh • Eritema
• Gatal • Skuama
• Nyeri karena kulit retak (fisur) • Hiperkertosis
• Likenifikasi
Dermatitis kontak alergik (dka)
Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Gatal Akut : Uji temple (Patch test)
• Bercak eritematosa berbatas tegas  reaksi crescendo
• Edema, papulovesikel, vesikel, atau • Dermatitis harus sudah sembuh
bula • ± 1 minggu setelah pemakaian
 pecah kortikosteroid dihentikan
• Erosi • Dibuka setelah 2 hari, kemudian
• Eksudasi (basah) dibaca; pembacaan ke-2
* Riwayat memakai benda Kronis : dilakukan pada hari ke-3 sampai
logam (celana jeans, jam • Kulit kering ke-7 setelah aplikasi.
tangan, ikat pinggang, • Skuama
anting), atau kosmetik • Papul
• Likenifikasi
• Fisur
• Batas tidak jelas
Lokasi : kelopak mata, tangan, telinga, leher, badan, penis, scrotum, paha, tungkai bawah
Dermatitis atopik
Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Pruritus (t.u malam hari) INFANTIL (usia 2 bulan – 2 tahun) Pemeriksaan kadar IgE
• Kulit kering • Eritema pada muka (pipi, dahi)
• Riwayat keluarga • Papulo-vesikel  gatal 
• Riwayat rhinitis alergik/ asma pecah  eksudatif  krusta 
bronkial lesi meluas.
• Merasa cemas, agresif, ANAK ( 2 – 10 tahun)
tertekan • Gatal, kemerahan, likenifikasi
REMAJA & DEWASA

Lokasi : fleksural (lipatan)


Dermatitis numularis

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Gatal • Lesi eritema berbentuk logam Pacth test
(coin) yang berbatas tegas
• Vesikel / papulovesikel
• Mudah pecah  basah
(oozing)
• Tersebar satu – satu, dan
jarang menyatu
Lokasi : tungkai bawah, badan dan lengan
Liken simpleks kronikus
(neurodermatitis sirkumkripta)
Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Pruritus (t.u waktu tidak sibuk) • Likenifikasi menyerupai batang Pemeriksaan histopatologis 
• Faktor stress kayu dan ekskoriasi ortokeratosis, hipergranulosis,
• Hiperpigmentasi akantosis dengan rete ridges
• Batas tidak jelas memanjang.
* Penebalan epidermis serta
peradangan di dermis
Lokasi : ekstermitas (t.u punggung kaki)
Napkin eczema

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


• Lembab • Eritema
• Gatal • Skuama halus
Lokasi : tempat pemakaian popok

You might also like