Business & Property Valuer Jl. Hayam Wuruk No. 1-RL Jakarta 10120, Indonesia Ph. : +6221-3456783 (Hunting), Fax. : +6221- Oleh : Shaeful Radian.N 3813419 email : shaefulradian@gmail.com Ruang lingkup
Standar Penilaian ini membahas mengenai
Penilaian Tanah terkait dengan pemberian ganti kerugian dalam rangka pengadaan tanah bagi kepentingan umum. Penilaian yang dimaksud dalam standar ini mencakup Nilai Penggantian Wajar atas Properti Pertanahan (SPI 306 : 2.1) Definisi Umum Nilai Penggantian Wajar adalah nilai untuk kepentingan pemilik yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu Properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas Properti dimaksud (SPI 306 : 3.10)
Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan
Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No.2 Tahun 2012 Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0) Prinsip Ganti Kerugian adalah bahwa pemilik/penguasa tanah memiliki hak mendapatkan ganti kerugian yang wajar (layak dan adil) Dasar Penilaian yang digunakan adalah Nilai Penggantian Wajar (Fair Replecement Value) nilai ini dapat dipahami sebagai Nilai yang didasarkan kepada : - Kepentingan Pemilik - Kesetaraan dengan Nilai Pasar - Unsur luar biasa terkait dengan kerugian non fisik - Tidak terbatas hanya kepada kepemilikan, namun juga penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan properti Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0) Prinsip Nilai bagi pemilik (Value to the owner) adalah nilai pasar dengan dasar bahwa pemilik tanah dianggap sebagai pembeli hipotetis. Tanah sangat bernilai bagi pemilik dari pada orang lain di pasar (karakteristik tanah sangat sesuai dengan penggunaannya) Nilai bagi pemilik tanah yang dihuni oleh pemilik adalah berbeda dengan tanah yang tidak dihuni. Tanggal penilaian menggunakan tanggal pengumuman penetapan lokasi Nilai penggantian wajar harus lebih tinggi dari Nilai pasar Properti. Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0)
Objek Penilaian dalam penentuan kerugian fisik
meliputi : - Tanah; - Ruang atas tanah dan bawah tanah - Bangunan - Tanaman - Benda yang berkaitan dengan tanah, seperti utilitas dan sarana pelengkap bangunan. Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0) Kerugian non fisik meliputi : - Kehilangan pekerjaan atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi (dengan memperhatikan UU No.2 Th 2012 pasal 33 huruf f - Kerugian emosional (solatium) merupakan kerugian tidak berwujud yang dikaitkan dengan pengambilalihan tanah yang digunakan sebagai tempat tinggal pemilik (dengan memperhatikan UU No.2 Th 2012 pasal 1 butir 10, pasal 2 berikut penjelasannya & pasal 9 ayat 2) Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0) Kerugian non fisik meliputi : - Biaya transaksi, dapat meliputi biaya pindah dan pajak. - Kompensasi masa tunggu (bunga), yaitu sejumlah dana yang diperhitungkan sebagai pengganti adanya perbedaan waktu antara tanggal penilaian dengan perkiraan tanggal pembayaran ganti kerugian. - Kerugian sisa tanah, adalah turunnya nilai tanah akibat pengambilan sebagian bidang tanah yang menyebabkan tidak dapat difungsikan sesuai peruntukannya. Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0)
Kerugian non fisik meliputi :
- Kerugian fisik lain, misalnya bagian bangunan yang terpotong akibat pengadaan tanah sehingga membutuhkan biaya perbaikan agar dapat berfungsi sebagai mana mustinya. Objek Ganti Rugi (objek Penilaian) Real Properti – Tanah – Bangunan & Prasarana – Tanaman Biaya & Kerugian (non fisik) – Kerugian akibat kehilangan usaha yang sedang berjalan – Kerugian atas pajak dan biaya yang diperlukan untuk memperoleh tanah – Kerugian atas biaya relokasi / pindah – Kerugian atas menurunnya kualitas lingkungan Premium Panduan Penerapan (SPI 306 : 5.0)
Yang tidak termasuk penilaian ganti kerugian
dalam standar ini meliputi dan tidak terbatas pada : Pembangunan pemukiman kembali, Program pendidikan dan pemberian motivasi, Pengadaan sarana kerja, dan Santunan fasilitas usaha. Penilaian Atas Tanah Nilai tanah bersifat spesifik untuk masing – masing persil tanah sehingga penilaian dalam rangka pembebasan tanah harus dilakukan secara individual Agar penilaian secara individual dapat dilakukan dengan baik maka inventarisasi dan pendataan tanah yang dibebaskan harus dilakukan secara detail dan mampu memberikan informasi yang cukup sebagai dasar analisa atas aspek – aspek yang dipertimbangkan akan mempengaruhi nilai tanah tersebut. Penilaian Bangunan Pemilik properti nantinya terpaksa membangun kembali bangunannya maka biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya pembangunan baru saat ini tanpa adanya penyusutan walaupun kondisi bangunannya saat ini sudah terkena penyusutan. Biaya Pemindahan Perlu penetapan lokasi pemindahan yang paling mungkin yang digunakan sebagai standar perhitungan biaya pemindahan Variasi antar pemilik dihitung berdasarkan luas bangunan yang dibebaskan Bussiness Interuption Prinsipnya adalah menghitung pendapatan yang hilang akibat rencana pembebasan ini. – Contoh sebuah Warteg sebelum pembebasan menghasilkan pendapatan netto pertahun 25 juta – Akibat pembebasan Warteg tidak beroperasi dan memindahkan usahanya ke tempat lain – Pendapatan yang hilang; Pendapatan selama tidak beroperasi Berkurangnya pendapatan pada masa awal pemindahan (learning curve) Terima Kasih Atas Perhatiannya