You are on page 1of 71

Dr. Yuniar. M.P.

H
08122967718
Puskesmas menyelenggarakan fungsi
(Permenkes 75 tahun 2014):
 penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya; dan
 penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
1. UKM :
a. UKMessensial
1.pelayanan promosi kesehatan;
2.pelayanan kesehatan lingkungan;
3.pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana;
4. pelayanan gizi; dan
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
(menular dan tidak menular)

b. UKM Pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan :
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan
upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
 Upaya kesehatan perseorangan (UKP)
dilaksanakan dalam bentuk (Pasal 37
Permenkes 75 tahun 2014)
◦ rawat jalan;
◦ pelayanan gawat darurat;
◦ pelayanan satu hari (one day care);
◦ home care; dan/atau
◦ rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
UKM essensial:
 Promosi Kesehatan;
 Kesehatan Lingkungan;
 Pelayanan Gizi, KIA-KB;
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular;
 Surveilans dan Sentinel SKDR; dan
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular.
UKM Pengembangan, antara lain (Permenkes 44 th
2016 tentang Manajemen Puskesmas)
a) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b) Kesehatan Jiwa;
c) Kesehatan Gigi Masyarakat;
d) Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
e) Kesehatan Olahraga;
f) Kesehatan Kerja;
g) Kesehatan Indera;
h) Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau
i) Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan
Puskesmas.
Data UKP, antara lain
(Permenkes 44 th 2016 ttg Pedoman
Manajemen Puskesmas ):
a) Kunjungan Puskesmas;
b) Pelayanan Umum;
c) Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
d) Rawat Inap, UGD, Kematian, dll.
 PERATURAN 2\PMK No. 43 Th. 2016 Ttg
SPM.pdf

 Permenkes 43 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
 Berlaku 3-10-2016
Slide Kemenkes 2017
 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, yang
selanjutnya disingkat SPM Bidang Kesehatan
merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan
kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal.
SPM sekurangnya mempunyai dua fungsi
 (i) memfasilitasi Pemda untuk melakukan
pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat
dan
 (ii) sebagai instrumen bagi masyarakat dalam
melakukan kontrol terhadap kinerja
pemerintah di bidang pelayanan publik
bidang kesehatan.
 Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan pemerintahan wajib
yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.
 Bila pada SPM yang lalu pencapaian target-
target SPM lebih merupakan kinerja program
kesehatan maka pada SPM ini pencapaian
target-target tersebut lebih diarahkan kepada
kinerja Pemda.
 Konsep SPM berubah dari Kinerja Program Kementerian
menjadi Kinerja Pemda yang memiliki konsekuensi reward
dan punishment, sehingga Pemda diharapkan untuk
memastikan tersedianya sumber daya (sarana, prasarana,
alat, tenaga dan uang/biaya) yang cukup agar proses
penerapan SPM berjalan adekuat.
 SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh
Pemda untuk rakyatnya, maka target SPM harus 100% setiap
tahunnya. Untuk itu dalam penetapan indikator SPM,
Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian agar
melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu pelayanan
dan/atau sasaran/lokus tertentu.
a. Pernyataan Standar:
 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.

 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan


ibu hamil kepada semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu kehamilan.

b. Pengertian
 1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan
kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan
yang dilakukankepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b) Ukur tekanan darah;
c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);
f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan;
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan
sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang
pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.
i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
j) Temu wicara (konseling)
 PERATURAN 2\STANDAR PELAYANAN
MINIMAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN
MAGELANG_NeW.docx
 SPM (sblm terbit SPM 46 Tahun 2016)
 SPM UKM
 SK Kadinkes Kab Magelang Tahun 2015
 PERATURAN 2\spm ukm terbaru.xlsx
 Latihan:

 File SPM Mhsw

You might also like