Professional Documents
Culture Documents
CVA Infark
PENDAMPING :
dr.Rizka Lina Manfaati
dr.Eko Yunita
IDENTITAS
Nama : Ny. S
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
RM : 0085831
MRS : 28 Agustus 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Wanita, usia 56 tahun, Tangan dan kaki kiri terasa lemah
setelah BAB
Keluhan Tambahan :
BAB Cair
Riwayat penyakit
Riwayat sekarang
Penyakit sekarang
Wanita, 56 tahun,
datang ke IGD RSUD
Basoeni dengan Riwayat trauma disangkal, tidak
keluhan lemas di ada nyeri kepala, mual, dan
tangan dan kaki pusing. pasien memiliki riwayat
sebelah kiri. Keluarga hipertensi dan memiliki riwayat
pasien mengatakan, stroke sebelumnya. Dan ini
awalnya pasien secara merupakan serangan yang ke 3.
tiba-tiba lemas di Riwayat penyakit DM tidak
bagian tangan dan kaki diketahui. Pasien tidak pernah
kiri, bicara tidak jelas kontrol.
dan mulut mencong ke
kiri setelah BAB jam 8
malam, mencret
Riwayat Penyakit Dahulu
• Menurut keluarga, Pasien pernah
mengelamai penyakit yang sama dan ini
sudah serangan ke 3. Riwayat DM Tidak di
ketahui.
3. Thorax :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea mid clavicula sinistra, otot dada kaku (-)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
4. Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar : normal, Lien : normal
Perkusi : timpani (+)
5. Ekstremitas :akral hangat, sianosis (-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Neurologis
GCS : E3V5M6
Rangsang Meningen : Kaku kuduk (-),
kernig (-), laseque (-), Burdzinski I,II (-)
Reflek Pupil +/+ , isokor 3mm/3mm
9
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus Olfaktorius
Dextra Sinistra
Nervus optikus
Dextra Sinistra
Funduskopi
Arteri:Vena
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus okulomotorius
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Nervus Trigeminus
Menggigit Lemah sebelah kiri
Membuka mulut Normal
Sensibilitas
Oftalmikus + +
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Refleks kornea Tidak dilakukan
Nervus Abdusens
Dextra Sinistra
Nervus Facialis
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan dahi + +
Menutup mata + +
Menyeringai + -
Uvula -
Menelan Normal
Nervus Hipoglosus
Sikap lidah Deviasi ke kiri
Fasikulasi -
Tremor lidah -
Rasa Raba
- Ekstremitas Atas
+ +
- Ekstremitas Bawah
+ +
Rasa Nyeri
- Ekstremitas Atas
- -
- Ekstremitas Bawah
- -
Rasa Suhu
- Ekstremitas Atas Tidak dilakukan
- Ekstremitas Bawah
PEMERIKSAAN VEGETATIF
Miksi Defekasi
Poliuria -
Anuria -
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Darah lengkap
Leukosit 5,6 10 3/µL 4.0 - 9.0
Hemoglobin 14,2 g/dL 12.0 – 16.0
Hematokrit 37.3 % 36.0 – 47.0
Platelet 271 10 3/µL 150 - 350
Kimia Klinik
Glukosa Darah Acak 141 mg/dl 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
BUN 25 mg/dl 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 1,0 mg/dl L: 0,6 -1,5 mg/dl
P: 0,5 -12 mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 15 U/L L:25 P:21 U/L
SGPT 10 U/L L:28 P:22 U/L
Test Lemak
Total Cholesterol 168 Mg/dl 150-250 mg/dl
LDL Total 130 Mg/dl <150
Diagnosis Klinis : Hemiparesis Sinistra
Diagnosis Topis : Lobus Dextra
DIAGNOSIS Diagnosis Etiologis : Susp. CVA infark
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
IVFD RL 15 tpm Non-
-Drip NB 2x1 medikamentosa
-Inj. Antrain 3x1 ampul IV Diet TKTPRG
-Inj. Ranitidine 2x1 ampul IV
TANGGAL S O A P
28-8-18 Sulit berbicara, badan Tekanan Darah : 145/100 mmHg CVA infark IVFD RL 25 tpm
sebelah kiri masih Nadi : 80x/menit Mecobal 2x1
lemah Suhu : 36°C Inj. Ranitidine 2x1
Hemiparesis sinistra (+) ampul IV
Kekuatan otot : Inj. Piracetam 3x3gr
Anggota gerak atas : 5/4 Aspilet 1x1
Anggota gerak bawah : 5/4
29-8-18 Sulit berbicara, badan Tekanan Darah : 140/100 mmHg CVA Infark IVFD RL 25 tpm
sebelah kiri masih Nadi : 86x/menit Mecobal 2x1
lemah Suhu : 36°C Inj. Ranitidine 2x1
Hemiparesis sinistra (+) ampul IV
Kekuatan otot : Inj. Piracetam 3x3gr
Anggota gerak atas : 5/4 Aspilet 1x1
Anggota gerak bawah : 5/4
TANGGAL S O A P
30-8-2018 Berbicara mulai Tekanan Darah : 140/100 mmHg CVA Infark IVFD RL 25 tpm
Nadi : 86x/menit Mecobal 2x1
membaik, anggota Suhu : 36°C Inj. Ranitidine 2x1 ampul IV
gerak kiri masih Hemiparesis sinistra (+) Inj. Piracetam 3x3gr
Kekuatan otot : Aspilet 1x1
lemah Anggota gerak atas : 5/4
Anggota gerak bawah : 5/4
31-8-2018 Tangan dan kaki Tekanan Darah : 160/100 mmHg CVA Infark KRS
kiri sudah Nadi : 98x/menit Aspilet 1x1
membaik Suhu : 36°C Citicolin 3x 500mg
Hemiparesis sinistra (+) Kontrol poli saraf
Kekuatan otot :
Anggota gerak atas : 5/4
Anggota gerak bawah : 5/4
TINJAUAN pustaka
STROKE
Definisi
Menurut WHO, Stroke adalah tanda-tanda klinis yang
mengenai gangguan fungsi serebral secara fokal ataupun
global, yang berkembang dengan cepat, dengan gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih, atau mengarah ke
kematian.
Epidemologi
Di negara industri penyakit stroke umumnya merupakan
penyebab kematian No. 3 pada kelompok usia lanjut setelah
penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia stroke merupakan
salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang
utama. Prevalensi stroke pada orang dewasa diatas 20 tahun
pada tahun 2006 adalah 6.400.000 ( sekitar 2.500.000 pada
jenis kelamin laki – laki dan wanita 3.900.000 pada wanita
ETIOLOGI
Trombosis serebri
Aterosklerostis: mengerasnya/berkurangnya kelenturan dan
elastisitas dinding pembuluh darah.
Hiperkoagulasi: darah yang bertambah kental yang akan
menyebabkan viskositas hematokrit meningkat sehingga dapat
melambatkan aliran darah cerebral
Emboli
Penyakit jantung, reumatik
Infark miokardium
Fibrilasi dan keadaan aritmia : dapat membentuk gumpalan-
gumpalan kecil yang dapat menyebabkan emboli cerebri
PATOFISIOLOGI
ANATOMI OTAK
ANATOMI
Otak di perdarahi oleh cabang utama :
Arteri vertebralis
Arteri basilaris
Arteri cerebral posterior
Arteri karotis interna
A. Cerebri media
A. Opthalmica
A. Cerebri anterior
SIGN and SYMTOMS
Gejala Klinik Fokal menurut luas Lesi
Gangguan motorik : Hemiparesis, paraparesis, quadriparesis,
disfagia, ataksia
Gangguan berbahasa/berbicara : Disfasia, disgrafia, diskalkuli,
disartria
Gangguan sensibilitas :Somatosensorik (hemisensoris)
Visual ( hemianopsia, quadrantanopsia, bilateral blindness,
diplopia, amaurosis fugax pada TIA)
Gangguan vestibuler : vertigo
Gangguan tingkah laku/kognitif : disfungsi visuospasial, amnesia
SIGN and SYMTOMS
Gejala klinik non fokal (global)
Paralisis dan/atau hipestesi bilateral
Light-headedness
Faintness
Inkontinensio urine et alvi
Bingung (confuse)
Gejala lainnya : vertigo, tinitus, disfagia, disartria, diplopia,
ataksia
Gejala klinik berdasarkan letak lesi
Disfungsi motorik berupa hemiparese kontralateral, pada
umumnya parese motorik saraf otak sejajar/ipsilateral dengan
parese ekstremitas
Disfungsi sensorik berupa hemihipestesi kontralateral,
hipestesi saraf otak sejajar dengan hipestesi ekstremitas, dapat
juga berupa parestesia.
Gangguan visual berupa hemianopsia homonim kontralateral
(pada TIA dapat berupa amaurosis fugax).
Gangguan fungsi luhur, seperti afasia (gangguan berbahasa,
bila lesi pada hemisfer dominan, umumnya hemisfer kiri),
agnosia (lesi pada hemisfer non dominan).
Gejala klinik sistem vertebrobasiler
Disfungsi motorik berupa hemiparese alternans yaitu parese
motorik saraf otak tidak sejajar/kontralateral dengan parese
ekstremitas
Disfungsi sensorik berupa hemihipestesi alternans yaitu
hipestesi saraf otak tidak sejajar dengan hipestesi ekstremitas.
Gangguan visual berupa hemianopsia homonim, satu atau dua
sisi lapang pandang, buta kortikal (terkenanya pusat
penglihatan di lobus oksipitalis)
SIRIRAJ SKOR
( 2,5 x derajat kesadaran)+(2x vomitus)+(2 x nyeri
kepala)+(0,1 x tekanan diastolik) – (3 x petanda ateroma) –
12 =
Hasil : SS > 1 = Stroke hemoragik
-1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (CT-Scan)
SS <-1 = Stroke non hemoragik
Keterangan : Derajat kesadaran : sadar penuh (0), somnolen
(1), koma (2)
Nyeri kepala : Tidak ada (0), ada (1)
Vomitus : tidak ada (0), ada (1)
Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM (0), ada (1)
PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN
NON HEMORAGIK
Gejala Klinis Stroke Hemoragik Stroke Non-Hemoragik
PIS PSA
4. Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak, kecuali lesi di batang otak
7. Hemiparesis Sering sejak awal Permulaan tidak ada Sering dari awal
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
CT scan
Angiographi
Lab untuk menentukan faktor resiko
EKG
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
Letakkan kepala pasien pada posisi 300
Bebaskan jalan napas
oksigen 1-2 liter/menit
Cairan isotonik, kristaloid atau koloid 1500-2000 mL dan
elektrolit sesuai kebutuhan
Terapi medika mentosa
Terapi khusus
Pemberian anti platelet
Pemberian neuroproteksi
PENCEGAHAN
Perubahan gaya hidup
Terapi antiplatelet dan antikoagulan untuk pencegahan stroke
Kontrol diabetes
Kontrol tekanan darah
Kolesterol LDL yang rendah
PROGNOSIS
Lebih dari 75% pasien dapat bertahan hidup pada serangan
stroke pertama selama tahun pertama, dan lebih dari separuh
bertahan di bawah 5 tahun. Banyak penderita pasca stroke
dapat kembali ke fungsi mereka sebelumnya, tetapi 25%
lainnya memiliki disability ringan dan 40% memiliki
disability sedang-berat
Tetapi sekitar 25% pasien yang memiliki serangan stroke
pertama kali, akan mendapat serangan kembali dalam 5 tahun
kemudian