sementara sifat fisik dan fenomena membentuk basis operasi unit. Namun, sebagian besar proses pengolahan air melibatkan sifat kimia dan fisik. Aspek dasar kimia Semua zat yang terlarut atau tersuspensi dalam air, terdiri dari partikel dasar berikut: Elektron Proton Neutron . Ion Semua atom bersifat netral karena jumlah elektron dengan muatan negatif sama dengan jumlah proton dengan muatan positif. Namun, suatu atom dapat memperoleh atau melepaskan satu atau lebih elektron, dalam hal ini atom memperoleh muatan listrik dan membentuk ion seluruh muatan ion positif disebut kation (mis. Na+, Ca2 +, Al3 +);
seluruh muatan ion negatif disebut anion
(misalnya Cl-, O2-). Ion juga dapat dibentuk oleh kombinasi atom dengan seluruh muatan , yang disebut ion poliatomik (misalnya NH4 +, OH-, SO42- ). Garam terbentuk ketika suatu asam dan basa bereaksi dan saling menetralkan satu sama lain sehingga hasilnya tidak mempunyai sifat-sifat asam dan basa. Ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-) dalam reaksinya satu sama lain akan membentuk air. massa molar adalah massa 1 mol zat, yaitu massa 12 gram atom C-12, sehingga massa 1 mol sama dengan Ar unsur atau Mr senyawa. Massa molar satuannya adalah gram /mol
Massa atom hidrogen : H = 1,008 g /mol (dari tabel kimia)
Massa atom oksigen O = 15,9994, biasanya dibulatkan menjadi 16 g/mol Massa molar H2O = (2 x 1,008) + (1 x 16) = 18,02 Jumlah zat terlarut dalam air sering dinyatakan dalam satuan konsentrasi, yaitu massa per volumese bagian besar dalam miligram per liter (mg / l). Namun ada juga unit konsentrasi lain yang digunakan untuk tujuan dan konstituen tertentu seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
1. Unit konsentrasi dalam (fisik) massa per volume
Milligram per liter, mg / l - unit konsentrasi yang paling sering digunakan untuk sebagian besar zat dalam air Gram per liter, g / l - digunakan untuk konsentrasi tinggi. 1000 mg / l = 1 g / l. Bagian per juta, ppm - untuk larutan encer ppm praktis identik dengan mg / l, tetapi ini bukan bagian dari sistem SI dan sebaiknya tidak digunakan. Molaritas adalah Massa satu mol suatu zat dapat dihitung sebagai massa molekul yang dinyatakan dalam gram. Konsentrasi dalam mol / l dikenal sebagai konsentrasi molar atau molaritas larutan. 3. Unit konsentrasi dalam satuan massa molar per volume Normalitas (konsentrasi yang dinyatakan dalam ekuivalen per liter) adalah ukuran daya reaksi suatu larutan. Satu ekuivalen dari satu zat selalu bereaksi dengan satu ekivalen dengan zat lain. massa ekivalen dari suatu senyawa adalah massa senyawa yang mengandung satu mol hidrogen yang setara dengan kimianya Keseimbangan anion kation adalah cara mudah untuk memeriksa kelengkapan atau akurasi analisis air. Karena air tidak dapat memiliki muatan listrik, jumlah total kation harus sama dengan jumlah total anion, ketika dinyatakan secara spesifik. Keseimbangan hanya dapat dilakukan dalam bentuk ekuivalen atau mili-akuivalen per liter, atau ketika konsentrasi dinyatakan sebagai mg / l CaCO3. Dua cara pernyataan konsentrasi larutan ini mengambil kapasitas bereaksi ke dalam perhitungan, yang mana tidak berlaku untuk mg / l sebagai ion atau mol / l. Tujuan dari persamaan kimia adalah untuk mengungkapkan apa yang terjadi selama reaksi kimia. Karena materi tidak dapat dibuat atau dihancurkan tetapi diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, jumlah atom yang sama dan massa material yang sama harus ada pada akhir reaksi dibandingkan dengan awal reaksi. Ini berarti bahwa semua reaksi kimia harus seimbang, yaitu semua bahan yang ditampilkan di sisi kiri persamaan juga harus ditampilkan di sisi kanan. Pada bagian ini aspek-aspek berikut dipertimbangkan: reaksi umum, reaksi asam basa, reaksi oksidasi, reaksi pengendapan, dan sistem karbonat dalam air. Reaksi kimia umum adalah salah satu reaksi tanpa terjadi oksidasi-reduksi. Contoh dari reaksi umum pada pengolahan air yaitu penambahan koagulan seperti ferric chloride ke air. Reaksi ferric chloride dengan air membentuk produk tertentu. Reaksi bisa di tunjukkan oleh persamaan berikut: HCl merupakan asam kuat dan akan bereaksi dengan alkalinitas pada air yang ditunjukkan oleh kalsium bikarbonat:
Ini artinya bahwa 2 mol asam hidroklorid bereaksi
dengan 1 mol dari alkalinitas (menghancurkan 1 mol dari alkalinitas) dan menghasilkan 2 mol CO2 dan 1 mol kalsium klorida. Dua reaksi ini berlangsung secara bersamaan dan selanjutnya kita bisa menambahkannya untuk mendapatkan satu reaksi overall. Asam seperti HCl dan H2SO4 disebut asam kuat dan sepenuhnya terpisah ketika ditambahkan air. Kelarutan garam dalam air sangat bervariasi. Garam tertentu memiliki kelarutan yang sangat tinggi, misalnya NaCl, sementara yang lain memiliki kelarutan yang sangat rendah. Karakteristik kelarutan rendah ini sering digunakan untuk memisahkan senyawa seperti itu dari air dengan mengendapkannya sebagai endapan yang tidak larut. Ketika konsentrasi ion dari garam yang larut dalam air meningkat melampaui titik tertentu dalam larutan, garam akan mulai mengendap dari larutan. Misalnya ketika konsentrasi Ca2+ dan CO32- meningkat melebihi kelarutan maksimum, CaCO3 padat akan mengendap. Reaksi ini membentuk kesetimbangan yang dapat diukur dengan persamaan berikut: Ks = [Ca2+] [CO32-] Dalam reaksi Ca2+ + CO32- ↔ CaCO3, penambahan ion Ca2+ atau CO32- akan menghasilkan nilai produk ion yang lebih besar dari Ks. [Ca2+] [CO32-] > Ks dan CaCO3 akan mengendap sampai terjadi keseimbangan baru terbentuk di mana produk ion sama dengan Ks. Ks = [Ca2+] [CO3]2- = 4,7 x 10-9 Konsentrasi kalsium dan karbonat pada kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut: Karena 1 mol kalsium bereaksi dengan 1 mol karbonat, kita dapat menulis: [Ca2+] [CO32-] = [Ca2+]2 = 4,7 x 10-9 [Ca2+] = 0,0000686 mol/l Ca2+ = 0,0000686 x 40,08 x 1000 mg/l Ca2+ = 2,75 mg/l Oksidasi adalah hilangnya elektron yang mengakibatkan peningkatan bilangan oksidasi satu atau lebih atom. Reduksi adalah penambahan elektron sehingga terjadi penurunan bilangan oksidasi. Kedua proses itu harus selalu terjadi secara bersamaan. Zat pengoksidasi adalah atom, ion, atau molekul yang membutuhkan elektron dari zat lain Reaksi oksidasi-reduksi memainkan peran penting dalam pengolahan air. Contohnya termasuk oksidasi amonia oleh klorin dalam reaksi breakpoint. Contoh lain adalah oksidasi besi dan mangan oleh oksigen di udara, atau dengan klorin, atau kalium permanganat. Contoh selanjutnya adalah oksidasi bahan organik yang menyebabkan rasa dan bau di air oleh klorin atau ozon. Zat pengoksidasi (atau oksidan) yang digunakan dalam pengolahan air termasuk oksigen, klorin, ozon, klor dioksida, kalium permanganat, hidrogen peroksida. Klorinasi Breakpoint mengacu pada reaksi antara klorin dan amonia dalam air. Ketika klor ditambahkan ke air, ia bereaksi dengan amonia. Dalam proses ini kloramina terbentuk. Ketika semakin banyak klorin ditambahkan, ia menguraikan (mengoksidasi) kloramina dan kemudian membentuk klorin dan nitrogen bebas yang tersedia. Titik di mana semua chloramines telah teroksidasi disebut breakpoint. Setelah titik breakpoint tercapai, klorin bebas terbentuk menghasilkan desinfeksi yang efektif