You are on page 1of 18

KURIKULUM 1984

KURIKULUM
1984

KURIKULUM 1975 YANG


DISEMPURNAKAN

Kebutuhan / Tuntutan masyarakat & IPTEK


terhadap Kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai
lagi, sehingga perlu dilakukan perubahan
kurikulum

Sidang umum MPR 1983 : Keputusan Mendikbud


No. 0461/U/1983
Tokoh :Prof. Dr. Conny R Semiawan (Kepala
Pusat Kurikulum Depdiknas 1980-1986)

PENDEKATAN PROSES : Pendekatan belajar


mengajar yang memberikan tekanan kepada
“Proses” pembentukan keterampilan
memperoleh pengetahuan &
mengkomunikasikannya

MODEL CBSA : Pendekatan belajar mengajar


yang memberikan tekanan kepada “Proses”
pembentukan keterampilan memperoleh
pengetahuan & mengkomunikasikannya
Kelebihan kurikulum
1984
1.  Kurikulum ini memuat materi dan metode yang
disebut secara rinci, sehingga guru dan siswa
mudah untuk melaksanakannya.
2. Keterlibatan siswa di dalam kegiatan- kegiatan
belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam
melaksanakan tugas dan keberanian
mengemukakan pendapat dalam diskusi kelas
3. Anak dapat belajar dari pengalaman langsung.
4. Kualitas interaksi antara siswa sangt tinggi, baik
intelektual maupun sosial.
Kelemahan kurikulum
1984
1. Banyak sekolah yang mensalahtafsirkan metode CBSA. Mereka
beranggapan diskusi yang dilakukan menjadikan suasana gaduh
di ruang kelas.
2. Guru dan siswa mengalami ketergantungan pada materi dalam
suatu buku teks dan metode yang disebut secara rinci, sehingga
membentuk guru dan siswa tidak kreatif untuk menentukan
metode yang tepat dan memiliki sumber belajar sangat terbatas.
3. Proses pembelajaran hanya didominasi oleh seorang atau
sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat peserta lain
4. Guru berperan sebagai fasilitator, sehingga prakarsa serta
tanggung jawab siswa dalam kegiatan belajar sangat kurang.
Selain itu, guru kurang komunikatif dengan siswa.
5. Materi pelajaran tidak tuntas dikuasai siswa karena diperlukan
waktu yang  banyak dalam pembelajaran
Penyempurn UU No. 2
a kurikulum tahun 1989
1984

Kurikulu
m 1994
Ciri-Ciri Kurikulum 1994
• Sifat kurikulum objective based
curriculum,
• Pembagian tahapan pelajaran di sekolah
dengan sistem caturwulan
• berorientasi kepada materi pelajaran/isi
• bersifat populis
• strategi yang melibatkan siswa aktif dalam
belajar, baik secara mental, fisik, dan social
• Nama SMP dan SLTP kejuruan diganti
menjadi SLTP dan SMA diganti SMU .
• Penjurusan dimulai di kelas II.
Kelemahan.
• Beban belajar siswa menjadi berat.
• Materi yang kurang relevan.
• Aspek yang dikedepankan dalam
kurikulum 1994 ialah terlalu padat
• Konsep pengajaran satu arah.
INOVASI PENDIDIKAN

KURIKULUM
TINGKAT
SATUAN
PENDIDIKAN
Pengertian kurikulum satuan
pendidikan (KTSP)
• KTSP adalah suatu ide tentang
pengembangan kurikulum yang diletakan
pada posisi yang paling dekat dengan
pembelajaran yakni sekolah dan satuan
pendidikan. KTSP merupakan paradigma
baru pengembangan kurikulum, yang
memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan, dan pelibatan
masyarakat dalam rangka mengefektifkan
proses belajar mengajar di sekolah
Landasan & Acuan
Penyusunan &
Pengembangan KTSP
• UU No. 20 Tahun 2003 
SISDIKNAS
• PP No. 19 Tahun 2005  SNP
• Permen No. 22 Tahun 2006  SI
• Permen No. 23 Tahun 2006  SKL
• BSNP  Panduan Penyusunan KTSP
• Pertimbangan Komite Sekolah
PERKEMBANGAN
KURIKULUM
BERSIFAT
SENTRALISTIK
DAN DISUSUN
OLEH
PEMERINTAH

BERDASARKAN UU
NO. 20 TH. 2003 DAN
DISUSUN OLEH
SATUAN PENDIDIKAN
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)

• Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk


memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif
dalam pengembangan kurikulum.
Komponen-Komponen
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
•  Tujuan (KTSP)
Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan
•  Struktur dan Muatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
• Kalender Pendidikan
Aspek-Aspek Inovatif
yang Terkandung Dalam
• Diterapkannya pendidikan kecakapan hidup;
KTSP
• Dikembangkannya keunggulan lokal sesuai
karakteristik, kebutuhan, dan tuntutan setempat;
• Kurikulum berbasis sekolah, dalam pengertian
meskipun kerangka dasar dan struktur
kurikulum dikembangkan secara sentralistik,
tetapi pengembangan perencanaan pembelajaran
(silabus & RPP) dan kegiatan belajar mengajar
dikembangkan secara desentralistik;
• Disertakannya peran serta masyarakat.
Pengembangan
Kurikulum Tingkat
• Visi,Satuan
Misi, dan Tujuan Pendidikan
Pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan
• Struktur dan Muatan KTSP
Peluang dan Tantangan yang
diberikan oleh KTSP
• Peluang:
1.Partisipasi masyarakat yakni peran komite
sekolah memberi masukan dan saran
tentang keunggulan local
2.kurikulum berbasis sekolah
• Tantangan:
Tantangan
bagi pihak sekolah (penyelenggara
pendidikan) dalam rangka mempercepat
pembangunan bangsa

You might also like