You are on page 1of 16

STRATEGI MERAIH MIMPI INDONESIA MENJADI KIBLAT BUSANA

MUSLIM DUNIA

Disampaikan oleh :
Dra. Euis Saedah, M.Sc
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian

Disampaikan pada acara :


Lunch at Newroom, 10 Mei 2016
AMANAT UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
NOMOR 3 TAHUN 2014

BAGIAN KELIMA penyediaan ruang dan wilayah untuk


Pengembangan dan Pemanfaatan masyarakat dalam berkreativitas dan
Kreativitas dan Inovasi berinovasi (BCIC, UPT, Packing House,
Pasal 43 : Balai Besar, BDI);

Pemerintah & Pengembangan pengembangan sentra Industri kreatif


Pemerintah dan pemanfaatan
Daerah kreativitas dan
pelatihan teknologi dan desain
memfasilitasi inovasi
pengembangan masyarakat
& pemanfaatan dilakukan dengan konsultasi, bimbingan, advokasi, dan
kreativitas & memberdayakan fasilitasi perlindungan Hak Kekayaan
inovasi budaya Industri Intelektual khususnya bagi Industri kecil
masyarakat dan/atau kearifan (Klinik Merek dan Kemasan, Klinik HKI)
dalam lokal yang
pembangunan tumbuh di
Industri masyarakat fasilitasi promosi dan pemasaran produk
Industri kreatif di dalam dan luar negeri (Plasa
Industri, IFW, Adiwastra, ICRA, CRAFINA,
JIJF, SIJF, AGRINEX, GBN, AMBIENTE, IMM
Koln, China Furniture, HK Fashion Week, dst).
Peran Industri Fesyen

1 Satu dari enam belas kelompok industri kreatif

Kontribusi terhadap PDB Nasional 1,21% 2

Penyumbang devisa negara. Tahun 2014 nilai


3 ekspor mencapai US$ 7,36 milyar

Penyerap tenaga kerja mencapai 1,74 juta orang 4

Sumber : BPS,2015
RUANG LINGKUP INDUSTRI FESYEN

Unit Pelayanan
Teknis
Fesyen sendiri
didefinisikan sebagai Lembaga
Balai Besar
Keuangan dan
kegiatan kreatif yang Tekstil maupun
Perbankan serta
Balai Besar
terkait dengan instansi terkait Pema Kerajinan Batik
lainnya sok
kreasi desain bahan
pakaian, desain alas baku

kaki, dan desain


aksesories mode
Produsen
lainnya, produksi importir Akademisi/
pakaian mode dan Perguruan
Tinggi di
aksesorisnya, Asosiasi Produsen bidang desain
konsultasi lini eksportir fesyen dan
Teknologi
produk fashion serta Tekstil
distribusi produk
fashion (Kemen.
Perdagangan/ Dewan Kerajinan
Para desainer dan
Indonesia Design Nasional
Perancang
(DEKRANAS)
Power). busana/perancang
Pusat maupun
tekstil
Daerah
Struktur Industri Fesyen
Pendatang
Baru
Ancaman pendatang
baru

Kekuatan tawar
pemasok Pesaing Industri

Pemasok Pembeli

Kekuatan penawaran
pembeli
Persaingan yang ada

Ancaman produk/
jasa pengganti

Substitusi
Produk
Perkembangan Nilai Ekspor Produk Fesyen 2010 - 2015

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Ekspor (USD) 6.500.325.428 7.689.916.258 7.184.170.677 7.383.782.451 7.359.117.379 7.283.375.523

Pertumbuhan 18,30% -6,58% 2,78% -0,33% -1,03%

Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Produk Pertumbuhan ekspor


Fesyen 2010-2015
7,800,000,000
produk fesyen tahun
7,600,000,000 2015 sebesar -1,03%
7,400,000,000
7,200,000,000
7,000,000,000
6,800,000,000
Nilai ekspor
6,600,000,000
6,400,000,000
6,200,000,000
6,000,000,000
Pangsa pasar produk
5,800,000,000 fesyen Indonesia hanya
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1,6% tertinggal jauh dari
Cina (35,4%), Bangladesh
(6,6%) dan Vietnam (5,1%)
sumber : intracen
Sumber : BPS, 2015
Industri Fesyen Muslim

Misi Pemerintah & Industri Busana Muslim memiliki target pada


Komunitas tahun 2015 tembus pasar ASEAN, tahun 2020
tembus pasar Asia dan tahun 2025 menjadi
pusat fesyen muslim dunia

3 Subsekor ekonomi kreatif yang memberikan terhadap PDB yaitu Subsektor


Kuliner, Subsektor Fesyen dan Subsektor Kerajinan

Keunggulan busana muslim Indonesia kaya akan warna – warna busana


yang cantik, desain yang unik dengan penggabungan kain tradisional
sehingga dapat bersaing dengan industri fashion global
Potensi Fesyen Muslim Indonesia

Indonesia merupakan satu dari 5 besar negara anggota OKI


pengekspor busana Muslim selain Bangladesh, Turki, Maroko dan
Pakistan.

Penduduk muslim terbesar di dunia (12,7% dari total muslim dunia)


85 persen dari jumlah penduduk Indonesia beragama islam
Perkembangan Komunias fesyen muslim

Permintaan fesyen muslim meningkat dari negara muslim dan


terbukanya peluang pasar di Eropa dan Amerika Serikat

Desain dan kualitas produk fesyen muslim Indonesia berdaya saing global,
mengandung unsur budaya (paduan batik dan tenun)
TANTANGAN/ HAMBATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
FESYEN MUSLIM

• Bahan baku yang masih tergantung pada impor seperti


1 kain katun dan sutera.

• Skala ekonomi produksi belum tercapai sehingga


2 mempengaruhi daya saing

• Melekatnya unsur kesopanan dan kesederhanaan umat


3 muslim pada produk fesyen muslim

• Perkembangan fesyen muslim dari negara


4 kompetitor (kualitas sama harga lebih murah)

• Akses pembiayaan terbatas karena didominasi


5 oleh IKM, kurang mampu menarik investor

• Belum adanya HS (harmonized system) dan KBLI


6 khusus untuk fesyen muslim beserta asesorisnya
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI FESYEN
MUSLIM

• Perbaikan kinerja pada setiap • Fokus peningkatan ekspor • pengembangan produk • Tata cara atau prosedur
rantai nilai industri fesyen dan perluasan pangsa pasar • perbaikan mutu produk perizinan ekspor/ impor,
muslim yaitu : • Kemudahan akses pasar • Penguatan banding dan hak kebijakan fiskal, pajak dan
• pemasok bahan baku, • Penentuan strategi paten sesuai dengan tuntutan pungutan serta kebijakan
• produsen, dan pemasaran yang tepat konsumen pendukung pemasaran
(segmenting, targetting, lainnya.
• konsumen • pemasaran
positioning) • perijinan
Penetapan rencana Menciptakan atau
Memfasilitasi
Penguatan induk merevitalisasi
program kerjasama
kelembagaan pengembangan regulasi yang
pengembangan
ekspor mendukung ekspor

• Mengumpulkan informasi • Oleh Ahli Tren -> dipadukan • Menyebarluaskan informasi • Fashion show pada event
trend lokal & tren dengan trend produk lokal -> tren tersebut kedaerah- pameran internasional
internasional - > modul/ buku trend-> acuan daerah
berkelanjutan - > antisipasi pelatihan di daerah-daerah • Melaksanakan pelatihan
trend basis potensi industri fesyen pengembangan SDM Kreatif
di pusat dan daerah

Pengumpulan
Pelatihan
informasi dan Peragaan busana
Interpretasi tren pengembangan SDM
perkiraan (Fashion show)
kreatif
(forecasting) tren
PROGRAM / RENCANA AKSI

•Menciptakan iklim usaha •Membantu pendaftaran •Pemberian insentif bagi •Mengadakan survey •Mendorong pemilihan
yang kondusif dalam dan perlindungan HKI penyelenggara event- kualitas bahan baku dan produk desain dan
penyampaian informasi event kualitas produk perusahaan desain
material, desain dan terbaik
tren

•Memfasilitasi lomba- •Melanjutkan informasi •Mengumpulkan desainer •Mengadakan •Mensosialisasikan cara


lomba/ kompetisi secara tentang trend global. untuk interpretasi trend pelatihan/training dan peraturan
periodik untuk memilih global dengan desain tentang trend. pemasaran internasional
produk fesyen muslim etnik. produk busana muslim
erbaik

•Trend dan Teknis •Mendorong industri dan •Mempromosikan misi


Produksi fesyen muslim desainer untuk turut “Indonesia menjadi
dalam pameran- kiblat busana muslim
pameran produk fashion dunia”
domestik dan
internasional
UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI FESYEN
1. Kemudahan Akses Permodalan

Persyaratan Dokumen
 KUR Mikro : s.d Rp 25 Juta
Limit KUR  KUR Ritel : > Rp 25 Juta s.d Rp 200 Juta
 KTP Calon debitur dan
pasangannya

 Kartu Keluarga  KUR Mikro : s.d 36 Bulan


Jangka Waktu  KUR Ritel : KMK 48 bulan ; KI 60 bulan
 Surat Nikah/Cerai (bagi
yang telah menikah/
Cerai)  9 % effektif p.a
Suku Bunga
 Pas foto terbaru calon
debitur dan pasangan
 Diperlukan pengecekan SID BI calon debitur
Ketentuan
 Surat Ijin Usaha Mikro dan lainnya  Keputusan kredit berdasarkan penilaian Bank
Kecil (IUMK)/ Surat
Keterangan Usaha/ SIUP
UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI FESYEN
2. Pembebanan Pajak Lebih Rendah

Paket kebijakan Ekononi Jilid 7


: Pemberian insentif pajak bagi
industri padat karya
(penangguhan ppH 25 dan 29)

Industri fashion
menanggung
pajak yang
tinggi

Penghapusan
Double taxation pengenaan pajak
(pengenaan pada industri hulu
pajak berganda) sehingg harga bahan
bahan baku lebih
murah
UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI FESYEN
3. Penyediaan bahan baku dalam negeri

Teridentifikasi
kebutuhan industri
Business
fashion dan dapat
matching
dipenuhi oleh industri
dengan industri
dalam negeri
kain
Sebagian besar
Bahan baku industri
fesyen masih import

Penggunaan bahan
baku alternatif yang
tersedia di alam dan
ramah lingkungan
(Ethical fashion)
UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI FESYEN
4. Pembuatan Fashion District

Proses Produksi Pengembangan


industri fesyen
terpusat
Pengembangan
Sentra Industri showroom
Fashion Terpadu
Apabila ada
Kunjungan buyer
bisa melihat proses
Pengembangan produksi sampai end
desain dan produk product

Terintegrasi di satu tempat


TERIMAKASIH

You might also like