You are on page 1of 23

ABSTRACT & INTRODUCTION

KELOMPOK 1

KIKI RAHMI Z 151610101124


ROSELLINA CHARISMA ILMAN 161610101001
LIFIA MUFIDA 161610101003
SHABRINA WIDYA A 161610101005
REGANITA NUR M 161610101029
RAFIF NAUFI W 161610101032
SAFIRA ZAHRA M 161610101034
NADA OCARINA S 161610101037
PENULISAN ABSTRAK
• Abstrak adalah ringkasan karya ilmiah yang berisi seluruh esensi dari
artikel ilmiah mulai dari latar belakang, permasalahan, metode, hasil,
dan pembahasan serta kesimpulan.
• Abstrak merupakan ringkasan dari setiap bagian inti sebuah artikel.
• Abstrak yang baik memiliki beberapa ciri, antara lain :
1. Konsisten dengan isi artikel. Jangan sampai terjadi ada data atau
pernyataan di dalam Abstrak berbeda dengan apa yang ditulis di
dalam naskahnya.
2. Bersifat self explanatory (cukup jelas dengan sendirinya), tanpa
harus merujuk ke dalam naskahnya apalagi ke daftar pustaka.
Sebagai contoh, kata-kata demikian tidak baik dimunculkan di dalam
abstrak :

“........faktor-faktor dominan yang menentukannya, akan dibahas lebih


jauh dalam artikel lengkapnya”
3. Karena merupakan “versi ringkas” dari artikel, maka
Abstrak harus mengandung :
a) alasan mengapa eksperimen dilakukan;
b) tujuan eksperimen;
c) metode eksperimen;
d) hasil; dan
e) kesimpulan.
4. Tidak berisi grafik, tabel, dan daftar pustaka.
5. Jumlah kata umumnya tidak melebihi 200 kata (bahasa
Indonesia) dan 100 s.d. 150 kata (bahasa Inggris) , dan
sebaiknya merupakan 1 paragraf.
Key Words/Kata Kunci
• Abstrak biasanya dilengkapi dengan “kata kunci” atau “key
words”, yaitu sekumpulan kata-kata yang merupakan
penciri atau kata penting yang dapat mengenali artikel yang
dimaksud.
• Jumlah kata kunci biasanya berkisar 3-5 kata yang adpat
mengarahkan pembaca untuk memahami artikel yang
sedang baca.
• Pemilihan kata kunci mutlak menjadi tanggung jawab autor,
karena hanya autorlah yang tahu kata-kata apa saja yang
dianggap penting untuk mencirikan suatu artikel.
HASIL

K
E
S
I
M
P
U
L
A
N
• Abstrak tersebut tidak berisi grafik, tabel, dan daftar
pustaka.
• Jumlah kata umumnya tidak melebihi 150 kata
(bahasa Indonesia) dan 100 s.d. 150 kata (bahasa
Inggris) , dan sebaiknya merupakan 1 paragraf.
• Pada abstrak benar hanya terdiri dari 1 paragraf,
namun jumlah kata katanya ada 245 kata.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Terdapat 2 Cara Penulisan Daftar Pustaka :


1. SISTEM HARVARD
2. SISTEM VANCOUVER
SISTEM HARVARD
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis
yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan
huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan).

CONTOH :
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.
New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners
into rench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London:
Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
SISTEM VANCOUVER
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang
berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor
sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga
memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara
pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem
Harvard.

CONTOH :
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome
due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20:
355-6.
Jurnal tersebut termasuk sistem Vancouver
Pengertian Pendahuluan
• Memberikan pengantar tentang substansi artikel sesuai
dengan topik dan masalahnya, terutama alasan-alasan baik
teoretis maupun empiris yang melatarbelakangi kegiatan
penulisan artikel.
• Bab pendahuluan memaparkan aspek ontologis dan
aksiologis.
• Aspek ontologis dipaparkan pada butir latar belakang dan
rumusan masalah
• Aspek aksiologis dipaparkan pada butir tujuan dan manfaat
• Pada bab pendahuluan juga dibahas tentang kebaruan dari
penelitian yang dilakukan, dibandingkan dengan penelitian-
penelitian sebelumnya.
• Kebaruan ini bisa berbentuk kontroversial dengan
penelitian sebelumnya bisa melanjutkan penelitian
sebelumnya yang belum tuntas, juga bisa perkembangan
baru dari penelitian-penelitian sebelumnya.
• Dicantumkan pula rumusan singkat tentang pokok bahasan
dalam artikel tersebut.
Tujuan Pendahuluan
a. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca agar
dapat memahami penelitian yang Anda lakukan.
b. Bagian pendahuluan ini harus dapat menarik perhatian
pembaca dan sebaiknya dituliskan secara singkat untuk
menghindari pembaca kehilangan perhatian.
c. Jika dituliskan secara jelas dan singkat maka umumnya dua
atau tiga paragraf sudah cukup untuk bab pendahuluan.
 Pendahuluan dapat menjadi satu bagian yang tersulit
dalam menulis artikel ilmiah. Pendekatan dengan tiga
paragraf dapat membantu dalam hal yang perlu dituliskan
dan bagaimana memulainya.
 Hindari memuat terlalu banyak dalam bab Pendahuluan,
yang mungkin lebih tepat jika dimuat dalam bab
Pembahasan.
Bagian Pendahuluan
 Latar belakang masalah, merupakan serangkaian informasi yang
berhubungan denga timbulnya masalah yang diteliti. Pokok permasalahan
yang menarik atau yang sedang ramai dibicarakan dapat memiliki daya tarik
tersendiri daripada dengan pengangkatan permasalahan yang sudah tidak
hangat dibicarakan. Dalam latar belakang dapat ditambahkan kalimat-
kalimat retoris untuk mengantar pembaca ke pokok permasalahan yang
diangkat, dapat pula dicantumkan slogan, ungkapan atau kutipan yang
selanjutnya akan dihubungkan dengan tema yang diangkat.
 Rumusan masalah, merupakan pertanyaan tersurat tentang hal-hal yang
akan dicari jawabannya dengan adanya penelitian tersebut.
 Tujuan diadakannya penelitian, pada sub bab ini diungkapkan tujuan yang
akan dicapai dengan dilakukannya penelitian tersebut.
Contoh
“Asma merupakan kondisi saat saluran pernapasan
menyempit sebagai akibat adanya stimulus dari
lingkungan.”

Kalimat ini tidak tepat dalam bab Pendahuluan untuk


penelitian yang spesifik tentang timbulnya gejala
asma kecuali untuk artikel ilmiah tentang
mekanisme penyempitan saluran pernapasan.
Sebaiknya Anda menuliskan apa yang diteliti dalam lingkup
hal yang ingin Anda publikasikan.

“Jamur Alternaria terdapat di berbagai tempat pada musim


kering dan diduga sebagai penyebab terjadinya gejala
asma.”

Kalimat ini memuat latar belakang yang mendasari


dilakukannya suatu riset tertentu tentang asma. Kalimat ini
menyampaikan fokus dari penelitian dan penyebab dari
timbulnya gejala asma yakni jamur Alternaria, bukan
tentang penyakit asma itu sendiri. Kalimat ini merupakan
topic sentence.
LATAR
BELAKANG

RUMUSAN
MASALAH

TUJUAN
PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
A Latief Wiyata. 2011. Pendahuluan, Pendekatan, dan Metode.
Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara Yogyakarta
George Forbes Memorial Library, Lincoln University. (2010). APA style
referencing, 6th Edition. Canterbury, New Zaeland: Author. Retrieved
from http://library.lincoln.ac.nz/Documents/Library/APA-Style-
Referencing.pdf
Suganda, Tarkus. (2014). TEKNIK MENULIS ARTIKEL ILMIAH DARI
LAPORAN PENELITIAN, SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI.
Universitas Jember. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember.
Badan Penerbit Universitas Jember.

You might also like