You are on page 1of 51

PATOLOGI SISTEM RESPIRASI

Patologi sistem respirasi 1


Sekilas struktur dan fungsi (1)
 Fungsi utama paru-paru
 Mentransfer oksigen dari atmosfer ke darah dan
mengeluarkan karbondioksida dari darah ke atmosfer
 Proses ventilasi
 Proses udara digerakkan dari atmosfer ke unit
terminal paru-paru
 Proses pertukaran gas atau perfusi
 Proses gas melewati jaringan dari udara ke darah dan
dari darah ke udara

Patologi sistem respirasi 2


Sekilas struktur dan fungsi (2)

 Obstruktif
 Proses patologik yang terjadi pada ventilasi
 Restriktif
 Proses patologik yang terjadi pada perfusi

Patologi sistem respirasi 3


Sekilas struktur dan fungsi (3)

 Unit fungsional untuk untuk pertukaran


gas
 Alveoli (berdinding tipis, kantung permukaan
yang luas)
 Kluster alveoli yang berhubungan dengan
bronkiolus terminalis membentuk acinus

Patologi sistem respirasi 4


Sekilas struktur dan fungsi (4)
 Dinding alveoli terdiri dari
 Kapilar
 Jaringan penyambung
 Sel-sel lapisan epitelial
 Pneumosit tipe I
 Dinding sitoplasma yang tipis, seperti sel endotelial dan
menyusun lapisan dalam alveolus
 Pneumosit tipe II
 Mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang tegangan
permukaannya lebih rendah)
 Berproliferasi bila lapisan cedera

Patologi sistem respirasi 5


Sekilas struktur dan fungsi (5)

Patologi sistem respirasi 6


Sekilas struktur dan fungsi (6)

 Jalur ventilasi
 Seperti susunan pohon mulai dari
 Trakea  cabang bronkus  bronkiolus 
bronkiolus respiratorius  bronkiolus terminalis 
duktus alveolaris  sakus alveolaris  alveoli
 Pertukaran gas terjadi di
 Bronkiolus terminalis
 Alveol

Patologi sistem respirasi 7


Patologi sistem respirasi 8
Penyakit yang paling sering pada paru-paru

 Penyakit inflamasi dan destruksi


 Paru-paru merupakan empat utama yang
paling umum dari kanker letal
 Mayoritas kematian akibat penyakit paru-
paru dapat disebutkan terhadap merokok,
penyebab utama kerusakan paru berupa
emfisema dan karsinoma bronkogenik

Patologi sistem respirasi 9


Penyakit yang paling sering pada paru-paru

 Pneumonia
 Inflamasi pada paru-paru dengan konsolidasi dan
paling sering menggambarkan infeksi paru-paru.
 Pneumonitis adalah istilah yang jarang digunakan
untuk menunjukkan inflamasi
 Pneumonia bakterial
 Umumnya terjadi secara terminal pada orang yang berbaring
lama karena sebab lain
 Pneumonia viral dan pneumonia mikoplasma jarang
menyebabkan kematian

Patologi sistem respirasi 10


Penyakit yang paling sering pada paru-paru

 Bronkitis kronis dan emfisema


 Kecacatan terbesar pada penyakit paru-paru kronik
 Umumnya dikaitkan dengan merokok
 Pneumokoniosis
 Penyakit paru yang disebabkan oleh deposisi dan reaksi
terhadap partikel yang terhirup (inhaled) seperti: silika,
asbestos, serat-serat halus, debu, karbon dll
 Pada pekerja tambang yang terpajan partikulat (Particulat
Matter) dan meyebabkan fibrosis paru-paru destruktif

Patologi sistem respirasi 11


Penyakit yang paling sering pada paru-paru

 Asma brokiale
 Penyakit paru-paru nondestruktif
 Banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa
muda
 Memerlukan perhatian medis
 Pada episode akut mungkin berat dan
memerlukan pengobatan gawat-darurat
(emergensi)

Patologi sistem respirasi 12


Gejala, tanda dan uji

 Dyspnea
 Sulit bernapas, sesak napas
 Apnea
 Henti napas
 Orthopnea
 Kesulitan bernapas ketika bangkit dari
berbaring

Patologi sistem respirasi 13


Gejala, tanda dan uji
 Batuk
 Karena iritasi bronkus atau akumulasi cairan
 Sputum
 Cairan dari paru-paru yang keluar ketika batuk
 Hemoptysis
 Batuk darah, menandakan penyakit destruktif yang
serius seperti kanker atau tuberkulosis
 Tachypnea
 Bernapas cepat, terjadi dalam respon meningkatkan
kebutuhan oksigen

Patologi sistem respirasi 14


Gejala, tanda dan uji

 Sianosis
 Kulit kebiruan karena ketidakcukupan saturasi
oksigen darah
 Rales (ronchi)
 Terjadi karena turbulensi udara bercampur
dengan cairan dan menujukkan transudat
atau eksudat pada paru-paru mungkin karena
gagal jantung atau karena pneumonia

Patologi sistem respirasi 15


Gejala, tanda dan uji

 Hipoksemia
 Oksigen darah yang rendah
 Hiperkapnia
 Kadar karbon dioksida yang tinggi dalam
darah

Patologi sistem respirasi 16


Gejala, tanda dan uji

 Pemeriksaan sinar X terhadap dada


 Alat diagnostik utama yang digunakan untuk
melihat
 Evaluasi sitologik
 Kultur
 Bronkoskopi
 Sitologi atau histologi

Patologi sistem respirasi 17


Penyakit-penyakit spesifik

 Penyakit genetik dan perkembangan


 Anomali kongenital
 Sangat jarang
 Hipoplastik lobus

 Kista multipel

 Penyakit hialin membran (Hyalin membran


disease)
 Fibrosis kistik

Patologi sistem respirasi 18


Respiratory Distress Syndrome
(Hyaline Membran Disease)
SEBAB LESI MANIFESTASI

Kelahiran prematur Dinding alveolar Takipne


dengan defisiensi lapisan membran
Sulit bernapas
surfaktan hialin
Sianosis

Surfaktan: suatu zat yang melapisi dinding alveolar paru-


paru. Surfaktan yang cukup akan membuat alveoli
mengembang dan memungkinkan perfusi gas; sebaliknya bila
surfaktan tidak cukup akan akan membuat alveoli menjadi
kolaps, kondisi ini disebut atelektasis

Patologi sistem respirasi 19


Patologi sistem respirasi 20
Fibrosis kistik
SEBAB LESI MANIFESTASI

Defek genetik Mukus menyumbat Pneumonia berulang


resesif autosomal bronkus
Uji klorida keringat
abnormal

Terjadi 1:2000 di antara kulit putih, jarang pada kulit hitam

Patologi sistem respirasi 21


Penyakit inflamasi/degeneratif

 Infeksi
 Penyebab
 Bakteria  penyebab utama pneumonia,
bronkopneumonia, dan abses. Tuberkulosis
 Fungi (jamur)

 Virus

 Mikoplasma

Patologi sistem respirasi 22


Pneumonia lobaris
SEBAB LESI MANIFESTASI

Biasanya Streptoccus Pengumpulan Dispne


pneumoniae eksudat alveolar
Demam
seluruh lobus
Leukositosis
Densitas sinar X
difusa dalam satu
lobus atau lebih
Kultur organisme
kausatif

Patologi sistem respirasi 23


Bronkopneumonia
SEBAB LESI MANIFESTASI

Obstruksi bronkus Penyebara tempelan Dispne


kecil dengan akibat eksudat pada alveoli
Demam
invasi bakterial yang radang
Leukositosis
Eksudat dalam
bronki Tampak gambaran
tempelan pada foto
toraks

Patologi sistem respirasi 24


Bronkopneumonia
 Pneumonia aspirasi
 Subtipe bronkopneumonia
 Sering terjadi pada postoperatif dan berbaring
lama
 Penyakit Legionnaire
 Pneumonia bakterialis karena inhalasi
legionella pneumophilia (suatu organisme
yang hidup dalam tangki penyimpanan air dan
sistem pendinginan)

Patologi sistem respirasi 25


Bronkopneumonia

 Organisme penyebab
 Protozoa  Pneumocystis carinii
 Virus (cytomegalovirus)
 Fungi (aspergillus, mukor, cryptococcus)
 Bakteria (staphylococcus, bakteria gram-
negatif)

Patologi sistem respirasi 26


Pneumonia interstisialis
SEBAB LESI MANIFESTASI

Berbagai tipe virus Eksudat inflamasi Dispne


dalam dinding
Mikoplasma Demam
alveolar
Kemungkinan infeksi
bakterial sekunder

Patologi sistem respirasi 27


Pneumonia interstisialis
SEBAB LESI MANIFESTASI

Berbagai tipe virus Eksudat inflamasi Dispne


dalam dinding
Mikoplasma Demam
alveolar
Kemungkinan infeksi
bakterial sekunder

Penyebab pneumonia interstisialis


•Virus influenza A dan B, respiratory syncytial virus, rhinovirus
•Mycoplasma pneumoniae

Patologi sistem respirasi 28


Patologi sistem respirasi 29
Patologi sistem respirasi 30
Tuberkulosis
SEBAB LESI MANIFESTASI

Mycobacterium Kompleks Ghon Uji tuberkulin positif


tuberculosis
Lesi apikal sekunder Lesi apikal paru-
dengan granuloma, paru tampak dengan
kavitas, dan fibrosis foto-toraks
Batuk
Dispne
Komplek Ghon:Fibrosis
Kakeksia jika
dan kalsifikasi pada
berlanjut
jaringan pembuluh
limfatik akibat nekrosis
(tipe kaseosa)

Patologi sistem respirasi 31


Patologi sistem respirasi 32
Penyakit-penyakit fungal

 Histoplasmosis
 Coccidioidomycosis
 Aspergillus
 Candida
 Mucor

Patologi sistem respirasi 33


Atelektasis
SEBAB LESI MANIFESTASI

Tekanan eksternal Paru-paru kolaps Dispne


atau obstruksi bronkial

Patologi sistem respirasi 34


Patologi sistem respirasi 35
Penyakit Paru Obstruktif Menahun
(PPOM)
 Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD)
 Obstruksi parsial kronis jalan napas dan
ketidakcukupan ventilasi

Patologi sistem respirasi 36


Asma bronkiale
SEBAB LESI MANIFESTASI

Allergen Spasme bronkial Mengi (Wheezing)


mengarah hipertrofi
Iritan Dispne
bronkial
Infeksi
Peningkatan mukus

Patologi sistem respirasi 37


Bronkiektasis
SEBAB LESI MANIFESTASI

Destruksi bakterial Dilatasi dan Pneumonia berulang


bronki inflamasi bronkus
Gambaran
perifer
bronkogram tampak
jelas

Patologi sistem respirasi 38


Patologi sistem respirasi 39
Bronkitis kronis

 Dikaitkan dengan gambaran histologis


hiperplastik kelenjar mukus bronkial dan
sel-sel goblet

Patologi sistem respirasi 40


Emfisema
SEBAB LESI MANIFESTASI

Merokok Ruptur (pecah) Dispne dengan


dinding alveolar napas pendek
Defisiensi alfa 1-
dengan
antitripsin Dada mengembang
penggabungan
(Barrel chest)
Penyakit paru fibrosis alveol

Patologi sistem respirasi 41


Patologi sistem respirasi 42
Penyakit Interstisial noninfeksius akut

 Sebab
 Cedera akut dan difusa pada dinding alveolar oleh inhalasi asap
dan partikulat (PM10 = particulat Matter ukuran 10 mikron) atau
hipoksemia dan toksin darah umumnya penyakit paru restriktif
dengan ketidakcukupan perfusi oksigen yang mengarah pada
takipne, sianosis
 Adult Respiratoy Distress Syndrome atau kerusakan
alveolar difusa
 edema dan inflamasi sel infiltrat
 Sebab-sebabnya: syok (syok paruparu), toksisitas oksigen,
nitrogen dioksida, reaksi hipersensitif terhadap kimiawi gas, dan
obat-obatan

Patologi sistem respirasi 43


Penyakit interstisial nonnfeksius kronik

 Pneumokoniosis
 Penumpukan partikulat matter karena inhalasi
 Anthracosis
 Penumpukan karbon pada paru-paru dan aliran
limfonodusnya
 Silicosis
 Karena inhalasi bentuk kristal silika. Terjadi pada
pekerja tambang atau pabrik silika
 Asbestosis
 Karena menginhalasi serat-serat silika

Patologi sistem respirasi 44


Penyakit interstisial nonnfeksius kronik

 Beryllosis
 Reaksi hipersensitif yang menghasilkan cedera difusa
akut atau reaksi granulomatosa kronik
 Beryllium: bahan metal yang digunakan dalam
campuran karena kuat dan tahan terhadap panas
 Sarkoidosis
 Tidak diketahui sebabnya
 Penyakit granulomatosa nonkaseosa
 Fibrosis paru-paru difusa idiopatik
 Tidak diketahui sebabnya
 Ditemukan cedera yang progresif difusa pada alveolar

Patologi sistem respirasi 45


Kondisi vaskular

 Kongesi paru-paru akibat gagal jantung


kiri
 Edema paru, hidrotoraks
 Embolisme paru-paru
 Infark paru-paru

Patologi sistem respirasi 46


Penyakit hiperplastik/neoplastik

 Karsinoma bronkogenik
 Sebab utama: merokok
 Kanker Metastatik

Patologi sistem respirasi 47


Patologi sistem respirasi 48
Patologi sistem respirasi 49
Karsinoma bronkogenik
SEBAB LESI MANIFESTASI

Tidak diketahui Massa skuamosa, Dispne


glandular atau sel-
Merokok Berat badan
sel yang tidak
menurun
asbestosis berdiferensiasi,
biasanya datang dari Pneumonia
bronkus
Hemoptysis
Gambaran coin
lesions pada foto
toraks

Patologi sistem respirasi 50


Patologi sistem respirasi 51

You might also like