You are on page 1of 17

JOURNAL READING

TREATMENT OF NEUROFIBROMAS
WITH A CO2 LASER
PEMBIMBING:
DR. ROMPU ROGER ARUAN, SP. KK

DISUSUN OLEH:
DEA ARDELIA PUTRI
1102012050
PENDAHULUAN

Neurofibromatosis 1 (NF1) adalah kelainan autosom yang paling sering


diantara phakomatoses dan mempunyai tingkat insidensi 1:2500 kelahiran.
Gen NF1 terletak pada kromosom 17q11.2 dan mengenkode protein
suppressor tumor neurofibromin yang menyebabkan perkembangan tumor
yang berlebih.
Menurut kriteria institut kesehatan nasional, diagnosis NF1 memerlukan
adanya setidaknya 2 dari 7 kriteria berikut:

1. 6 atau lebih bitnik café-au-lait berukuran setidaknya 5 mm pada pasien


prepubertas dan 15 mm pada pasien post pubertas.
2. Freckles aksilaris multipel
3. 2 atau lebih neurofibroma segala tipe atau satu neurofibroma plexiform
4. Lisch hamartoma
5. Glioma jalur optic
6. Displasia tulang (seperti scoliosis, pseudo-arthrosis)
7. Setidaknya satu saudara derajat satu juga mempunyai neurofibroma
Eksisi neurofibroma kutan dengan operasi ataupun dengan laser CO2
dapat meningkatkan kepercayaan diri dan estetika. NF1 sudah lebih dari 20
tahun merupakan indikasi untuk terapi laser CO2 dan biasanya dilakukan
pada neurofibroma berukuran diameter < 1cm.
POPULASI STUDI

Pasien yang disertakan adalah pasien yang memenuhi kriteria NF1


menurut intitusi kesehatan nasional atau pasien yang diikuti
perkembangannya yang menerima terapi abrasi laser CO2
PENGUMPULAN DATA

Pasien yang menjalani terapi laser CO2 dikirimkan kuesioner melalui email
atau ditanyakan melalui telepon.
Data yang dikumpulkan pada kuesioner:

• Umur • Digunakannya krim anastesi


• Jenis kelamin • Indikasi terapi laser (estetika, nyeri,
• Pekerjaan trauma local, ulserasi, atas dorongan
keluarga)
• Tipe NF
• Jumlah lesi yang dibuang dan lokasinya
• Jumlah neurofibroma dan tempat utama
• Rasa nyeri pada setiap proses terapi
• Apakah anggota keluarga ada yang
menjalani terapi laser • Penyembuhan

• Terapi laser yang telah dijalani • Komplikasi

• Digunakannya anastesi local atau • QoL setelah terapi


general • Kepuasan pasien juga keluarganya
HASIL
DISKUSI

Pengobatan neurofibroma dengan laser CO2 merupakan alternative


dari operasi konvensional yang dapat mengobati jumlah neurofibroma
dalam jumlah yang banyak pada satu sesi dengan anastesi local. Lebih
dari 90% dari pasien merasa puas dengan prosedur tersebut.
Didapatkan beberapa komplikasi seperti perdarahan, infeksi sekunder
local dan luka hipertrofi. Namun, tingkat infeksi local merupakan 15%
menurut respon kuesioner. Komplikasi ini dapat dicegah dengan pemberian
antibiotik oral profilaksis pada hari pengobatan laser dan beberapa hari
setelahnya.
Lebih seringnya indikasi dari pengobatan laser dapat di pertimbangkan
untuk mengurangi frekuensi luka hipertrofi. Pada penelitian sebelumnya
pada 11 pasien didapatkan abrasi laser CO2 lebih cepat daripada operasi
konvensional tanpa perlunya penjahitan dan luka yang dihasilkan lebih
dapat diterima daripada luka hasil eksisi pada neurofibroma dengan
diameter <1cm
Pada penelitian ini, alasan utama pembersihan neurofibroma adalah
untuk tujuan estetika. Tidak didapatkan perbedaan kepuasan antara pasien
dengan jumlah neurofibroma yang sedikit maupun yang banyak.

Didapatkan juga pada skor kepuasan yang lebih tinggi pada pasien
yang sudah pernah menjalani eksisi laser.
Nyeri dirasakan paling nyeri saat injeksi anastesi local, dianjurkan
bahwa pemberian anastesi topical dapat berguna. Namun ditemukan
bahwa tidak ada perbedaan pada skor nyeri antara pasien yang mendapat
anastesi topical sebelum injeksi xylocaine dan yang hanya menerima
injeksi anastesi.

Skor rata-rata nyeri saat terapi laser CO2 rendah. Secara keseluruhan,
pasien dan keluarganya merasa puas dengan terapi tersebut.
KESIMPULAN

Terapi laser CO2 dapat dipertimbangkan dan lebih banyak digunakan


untuk meringankan akibat social dari NF1.
TERIMA KASIH

You might also like