Agusvina Wardiana Agusthina Inarumben B Pra Rujukan Ai Mustikawati Kegawatdarur Amy Nurul Tamara A atan Ibu dan Artini Widaningsih BBL Neonatus Pengertian Menurut Kepmenkes No. 03l /Birhup/72 menyatakan bahwa sistem rujukan adalah sistem di dalam pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal
Kasus Kegawatdaruratan obstetri adalah kasus
yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinnya. Tujuan 1. Memberikan pelayanan kesehatan pada neonatus dengan cepat dan tepat 2. Menggunakan fasilitas kesehatan neonatus seefesien mungkin 3. Mengadakan pembagian tugas pelayanan kesehatan neonatus pada unit-unit kesehatan sesuai dengan lokasi dan kemampuan unit-unit tersebut 4. Mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi 5. Meningkatkan upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif secara berdaya guna dan berhasil guna Jenis Rujukan 1. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan eksternal a. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk b. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah) 2. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan medik dan rujukan kesehatan a. Rujukan kesehatan 1) Rujukan kesehatan meliputi pencegahan dan peningkatan kesehatan 2) Rujukan kesehatan dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tingkat dasar di masyarakat melalui Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaProvinsi, misalnya : a) Penanganan wabah b)Bantuan sarana, misalnya, obat-obatan dan vaksin c) Bantuan teknologi, misalnya, pemeriksaan limbah rujukan medis b. Rujukan medik Rujukan medis meliputi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pemulihan dan pengobatan Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan pelayanan pengobatan setempat Persiapan Penderita (BAKSOKUDA) B (Bidan) Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan A (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop K (keluarga) Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan. S (Surat) Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu O (Obat) Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk K (Kendaraan) Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat. U (Uang) Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan DA (Darah) Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi perdarahan Pengiriman Penderita (Ketersediaan sarana kendaraan)
Untuk mempercepat pengiriman penderita
sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita Tindak lanjut penderita
Penderita yang telah dikembalikan
melaporkan pada instansi rujukan terkait jika memerlukan tindak lanjut Lakukan kunjungan rumah bila penderita yang memerlukan tindakan lanjut tidak melapor MASALAH RUJUKAN PADA NEONATUS DAN BAYI Faktor Bayi : 1. Prematur / BBLR (BB< 1750–2000gr) 2. Umur kehamilan 32-36 minggu 3. Bayi dari ibu DM 4. Bayi dengan riwayat apneu 5. Bayi dengan kejang berulang 6. Sepsis 7. Asfiksia Berat 8. Bayi dengan ganguan pendarahan 9. Bayi dengan gangguan nafas (respiratory distress) Masalah Rujukan pada Ibu Perdarahan Preeklampsia / Eklampsia Infeksi Penapisan pada Ibu 1. Riwayat Bedah sesar 2. Perdarahan pervaginam selain dari lendir bercampur darah ( Blood Show ) 3. Kehamilan kurang bulan ( 37 minggu ) 4. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental 5. Ketuban pecah bercampur dengan meconium disetai tanda-tanda gawat janin 6. Ketuban pecah lama > 24 jam 7. Ketuban pecah dengan kehamilan < 37 minggu 8. Tanda-tanda atau gejala-gejala : Temperatur tubuh 38oC Menggigil Nyeri abdomen Cairan ketuban yang berbau 9. Ikterus 10. Anemia berat 11. Tekanan Darah > 160 / 110 ( PEB ) 12. Tinggi Fundus Uteri > 40cm Makrosomi Kehamilan kembar Poly hidramnion 13. Gawat janin dengan DJJ < 100 atau > 180 / menit 14. Primipara pada persalinan faseaktif dengan palpasi kepala janin masih 5/5 15. Presentasi bukan belakang kepala (sungsang,lintang, dsb) 16. Tali Pusat menumbung 17. Presentasi Ganda ( majemuk ) 18. Tanda dan gejala syok 19. Tanda dan gejala partus lama 20.Tanda dan gejala persalinan dengan Fase laten yang memajang (fase laten > 8 jam,kontraksi teratur > 2 kali dalam 10 menit ) Partograf mengarah garis waspada Pembukaan serviks < 1 cm perjam Kurang dari 2 kontraksi / 10 menit 21. Penyakit kronis : kencing manis, jantung, asma berat, TBC, kesulitan bernafas Perencanaan Rujukan Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya, karena rujukan harus medapatkan pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya. Tenaga kesehatan perlu memberikan kesempatan, apabila situasi memungkinkan, untuk menjawab pertimbangan dan pertanyaan ibu serta keluarganya. Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan • Alasan untuk merujuk ibu • Risiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan • Risiko yang dapat timbul selama rujukan dilakukan • Waktu yang tepat untuk merujuk dan durasi yang dibutuhkan untuk merujuk • Tujuan rujukan TERIMAKASIH