You are on page 1of 86

OVERVIEW

PERKEMBANGAN
STANDAR 2018
Agenda

Persediaan

Aset Tetap

Properti Investasi

Aset Tak Berwujud

Aset Biologis

Diskusi

2
PSAK 14
Persediaan – PSAK 14

• Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian


persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.
• Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada
pihak ketiga contoh pajak.
• Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat
menimbulkan beban bunga.
• Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi bersih → kerugian yang timbul atau
recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain
• Metode LIFO tidak diperkenankan lagi
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil

Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Total Lebih


Biaya NRV Kecil

A 400 50 60 20.000 24.000 20.000


B 200 120 100 24.000 20.000 20.000
C 500 70 60 35.000 30.000 30.000
D 300 200 220 60.000 66.000 60.000
TOTAL 139.000 134.000 130.000

NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000
Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan
tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
PSAK 13
Properti Investasi – PSAK 13

• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau


keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya.
• Pengakuan
– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh
properti investasinya.
– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti
investasi diakui dalam laporan laba rugi
– Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
– Jika menggunakan model biaya → PSAK 16
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model

• Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
• Properti investasi tidak disusutkan.
• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar
atas properti investasi harus diakui dalam laporan laba
rugi pada periode terjadinya.
PSAK 13 – Penyesuaian 2015

• Mengklarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling


mempengaruhi.
• PSAK 13 dalam paragraf 14A memperjelas bahwa paragraf
07–14 membedakan antara properti investasi dan properti
yang digunakan sendiri.
• Penyusun laporan keuangan juga dapat mengacu kepada
pedoman dalam PSAK 22 apakah akuisisi properti investasi
merupakan kombinasi bisnis.
PSAK 13 – Penyesuaian 2015

• Pertimbangan juga diperlukan untuk menentukan apakah akuisisi


properti investasi merupakan akuisisi aset atau kelompok aset atau
kombinasi bisnis dalam ruang lingkup PSAK 22: Kombinasi Bisnis.
• Untuk menentukan apakah akuisisi tersebut merupakan kombinasi
bisnis, maka entitas mengacu kepada PSAK 22: Kombinasi Bisnis.
Pernyataan dalam paragraf 07-14 terkait dengan apakah properti
merupakan properti yang digunakan sendiri atau properti investasi dan
bukan untuk menentukan apakah pengakuisisian properti merupakan
kombinasi bisnis sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 22.
Penentuan apakah transaksi spesifik memenuhi definisi kombinasi
bisnis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22 dan termasuk properti
investasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan ini
mensyaratkan penerapan terpisah dari kedua Pernyataan.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui • Perubahan nilai wajar diakui dalam


dalam laporan laba rugi pada ekuitas atau laporan laba rugi jika
periode terjadinya. rugi (loss) → impairment

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada • Tidak spesifik, hanya


tanggal neraca. mengharuskan secara reguler
(terjadi perbedaan signifikan )
Ilustrasi - Investasi Properti

• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai


digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas
bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,
bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai
properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti

• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan
saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian
properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

• Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
PSAK 16
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Penurunan
Bunga Nilai Aset
Pinjama PSA
PSAK
n K
26
48
Aset Tetap
Tanaman
Produktif PSA PSAK – Terkait
K Aset tetap PSA
16 K
PSAK 58
Aset Tidak Lancar
13 &
Dimiliki untuk Dijual dan
PSAK 30 19 Operasi yang Dihentikan
ISAK 8 ISAK
ISAK 16
25
Investasi Properti
Sewa Aset tak berwujud
Transaksi Mengandung
Sewa Hak atas Tanah
Konsesi Jasa
Pengertian Aset Tetap
• Definisi → Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

▪ Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
▪ Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
► Possess physical substance.
Reservasi tambang
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Amandemen 2015

Tanaman produktif (bearer plants)


adalah tanaman hidup yang:

• digunakan dalam produksi atau penyediaan


produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang
untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).
PSAK 16 – Amandemen 2015

Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama


dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum
berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam


Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas
yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang
diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen.
PSAK 16 – Amandemen 2015

Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–
81M.
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan
PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan
informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun,
entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang
disajikan sebelumnya.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai
wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode
pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan
menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada
tanggal tersebut.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo
laba awal pada periode penyajian terawal.
PSAK 16 – Penyesuaian 2015

Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan


model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah
tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan dengan salah satu cara berikut:

• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten


dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi
penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan
antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat
bruto aset.
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai


aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.

▪ Kriteria pengakuan berlaku pada saat


pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, Substansi


Komersial
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan Nilai wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset dipertukarkan
secara andal

▪ Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat


dari aset yang diserahkan.
Dismantling Cost
Example

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang


dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan
entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun
yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan
restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari
biaya restorasi 24,94.
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:


Cost Model Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


sebesar :
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Frekuensi Penilaian

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan


nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler


Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan
nilai wajar pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode: proporsional,
atau eliminasi.
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan
harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian
aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
Revaluation Model
Example

Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 4.800.000.

1/1/2012 Aset tetap 4.000,000


Kas 4.000,000
31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000


Akumulasi Penyusutan 400.000*
Surplus Revaluasi
1.600.000

*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000


Revaluation Model
Example

Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010
nilai wajar aset adalah 4.800.000.

1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000


Kas 4.000,000
31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000


Aset Tetap 800.000
Aset Tetap 1.600,000
Surplus Revaluasi 1.600.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka Revaluation Model


– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus Entire
direvaluasi class
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi.
– Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan To Equity
nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi directly
terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, Negative
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. to P/L
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Revaluation Model
Revaluation
Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh Entitas → (partially realized) →
saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
Revaluation Model
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000


Cr – Aset Tetap 3.400.000

Dr – Aset Tetap 1.400.000


Cr – Surplus Revaluasi 1.400.000
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000


Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Aset Tetap 1.400.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 1.000.000
Revaluation Model
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000


Cr – Aset Tetap 3.400.000

Dr – Rugi Revaluasi 600.000


Cr – Aset Tetap 600.000.
Revaluation Model

Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000


Cr – Aset Tetap 3.400.000

Dr – Rugi Revaluasi 200.000


Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 600.000
Revaluation Model
Contoh

Revaluation Model 1.1.2010


Dr Aset tetap 100,000
• PT. Kenanga membeli Cr Kas 100,000
mesin dengan harga
100.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
dan menggunakan Dr Beban Penyusutan 20,000
metode revaluasi Cr Akumulasi Penyusutan
• Mesin tersebut disusutkan 20,000
Dr Akumulasi Penyusutan20,000
dengan metode garis
lurus 5thn. Cr Aset tetap 4,000
Cr Surplus Revaluasi
• Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 31.12.2011 16,000
96.000 Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000
• Buat jurnal untuk tahun Cr Akumulasi Penyusutan
2010 dan 2011. 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba 4,000
Revaluasi Pajak – Bultek 11

• Obyek pajak → selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya


selisih lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang
dapat beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak → jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat
menurut akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset
tetap diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan
pemerintah (dalam kasus ini adalah ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
– Revaluasi untuk tujuan pajak → hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan
keuangan, hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul
pajak tangguhan.
– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi → akan diakui dalam laporan
keuangan nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang
direvaluasi. Kemungkinan hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi
belum tentu pajak memperkenankan → hanya untuk tujuan akuntansi
– Revaluasi untuk tujuan akuntansi → akan diakui nilai revaluasinya di laporan
keuangan namun tidak digunakan dalam perhitungan fiskal, akan timbul pajak
tangguhan.
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation
Model
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful
life).

• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-


review minimum setiap akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Penyusutan

• Metode penyusutan yang


digunakan: Metode Penyusutan
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
– Metode penyusutan yang didasarkan
pada pendapatan yang dihasilkan oleh
aktivitas yang meliputi penggunaan suatu
aset adalah tidak tepat - 2015
Penyusutan

Umur Manfaat

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan


umur manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan
datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan
suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
PSAK 18
PSAK 18: Program Purna Karya

• IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans


• PSAK 18 (revisi 2010) tidak hanya mengatur entitas dana
pensiun, tetapi semua program manfaat purnakarya.
• Program manfaat karya:
– Program Manfaat Pasti
– Program Iuran Pasti
– Hybrid Plan
• Hybrid plan diberlakukan sebagai manfaat pasti
PSAK 18: Program Purna Karya

• Program Iuran Pasti:


– Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta
berdasarkan:
a. jumlah iuran
b. efisiensi kegiatan operasional
c. pendapatan investasi
– Tujuan pelaporan → memberikan informasi periodik
penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi
– Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan
PSAK 18: Program Purna Karya

• Program Manfaat Pasti:


– Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup:
• laporan yang menyajikan:
– Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan
– surplus/defisit atau
• Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
– Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan pada
manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau
tingkat gaji proyeksi
– Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya → memberikan
informasi secara periodik sumber daya keuangan dan setiap
perubahan manfaat yang akan diterima peserta dalam program
manfaat pasti
PSAK 18: Program Purna Karya

• Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan →


nilai wajar. Nilai wajar = nilai pasar.
• Investasi pada non‐surat berharga yang diperdagangkan
→ nilai wajar mengacu SAK terkait.
• Pengungkapan :
– Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
– Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan
– Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap
perubahan program purnakarya selama periode tersebut
PSAK 19
Aset tak berwujud – PSAK 19
• Aset tak berwujud diakui jika memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang, dapat diukur dengan andal
• Masa manfaat –
– terbatas dan tidak terbatas
– Direview setiap tanggal laporan keuangan
• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
• Pengukuran setelah perolehan awal dengan Model Biaya dan
Model Revaluasi
• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
• Akuisisi melalui hibah pemerintah
• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi konsep
pengembangan
Pengakuan dan Pengukuran

Biaya perolehan = harga beli dan


1. Perolehan terpisah segala biaya yang dapat dikaitkan
secara langsung
2. Akuisisi sebagai bagian
dari kombinasi bisnis Nilai wajar pada tanggal akuisisi

3. Pengakuisisian dengan Diakui pada nilai wajar atau pada


hibah pemerintah nilai nominalnya
Nilai wajar, kecuali tidak ada
4. Pertukaran aset substansi komersial (nilai tercatat
aset yang dilepas)
5. Goodwill yang dihasilkan Tidak boleh diakui sebagai aset
internal (tidak dapat teridentifikasi)
6. Aset tidak berwujud yang
dihasilkan internal
Aset Tidak Berwujud - Internal

• Dalam menentukan apakah aset tidak berwujud yang


dihasilkan internal memenuhi syarat untuk diakui, entitas
menggolongkan proses dihasilkannya aset menjadi dua
tahap:
1.Tahap Riset, dan
2.Tahap Pengembangan
Riset adalah penelitian Pengembangan adalah penerapan
orisinal dan terencana temuan riset atau pengetahuan
yang dilaksanakan dengan lainnya pada suatu rencana atau
harapan memperoleh rancangan produksi bahan baku, alat,
pembaruan pengetahuan produk, proses, sistem, atau jasa yang
dan pemahaman teknis sifatnya baru atau yang mengalami
atas ilmu yang baru perbaikan substansial, sebelum
dimulainya produksi komersial atau
pemakaian
ATB Dihasilkan Internal - Pengembangan

• Aset tidak berwujud yang timbul dari kegiatan


Pengembangan, diakui jika, dan hanya jika,terpenuhi semua
hal ini:
✓Kelayakan teknis penyelesaian
✓Niat menyelesaikan dan menggunakan atau menjualnya
✓Kemampuan menggunakan atau menjual
✓Kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis
masa depan
✓Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber
daya lainnya untuk menyelesaikan dan, menggunakan
atau menjualnya
✓Kemampuan mengukur secara andal pengeluaran terkait
aset tersebut
Aset Tidak Berwujud - Internal
Kapan pengeluaran dikapitalisasi?
Tanggal 1 Tanggal 2 Tanggal 3

Riset Pengembangan 1 Pengembangan 2


1.000 8.000 400

Dibebankan dan Dikapitalisasi sebagai


tidak dapat aset tidak berwujud =
disajikan kembali biaya perolehan

Tanggal 1 – Tahap Pengembangan dimulai


Tanggal 2 – Kriteria Pengakuan terpenuhi
Tanggal 3 – Tanggal aset baru hasil pengembangan
siap digunakan
PSAK 19 – Penyesuaian 2015

Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan


model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah
tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan dengan salah satu cara berikut:

• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten


dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi
penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan
antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat
bruto aset.
PSAK 69
PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis


dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi
produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus
yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya
melalui proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen → biaya perolehan persediaan.
Tujuan dan ruang Lingkup

• Ruang Lingkup mencakup:


a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
b. Produk agrikultur pada titik panen; dan
c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas
agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah
→ PSAK 14 Persediaan
Hasil Transformasi Biologis

perubahan aset melalui

• (i) pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau


perbaikan kualitas hewan atau tanaman),
• (ii) degenerasi (penurunan kuantitas atau
penurunan kualitas hewan atau tanaman), atau
• (iii) prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman
• hidup tambahan); atau
produksi produk pertanian seperti
getah karet, daun teh, wol, dan
susu.
Pengakuan

Entitas mengakui aset biologis atau produk


agrikultur, jika da hanya jika

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat


dari peristiwa masa lalu;

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan


yang terkait dengan aset biologis tersebut akan
mengalir ke entitas; dan

nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat


diukur secara andal.
Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada


setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya perolehan
aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik


entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini
merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
yang berlaku.
Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan atau kerugian


yang timbul pada saat
pengakuan awal aset
biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis
laba rugi pada periode
dimana keuntungan atau
kerugian tersebut terjadi.

Keuntungan atau kerugian


yang timbul pada saat
pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal

• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan
alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat
diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal,
entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal.
Pengungkapan

Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode:


pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari
perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset
biologis.

Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.

Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan


dengan laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:

• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis;


dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode;
dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang


kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi


aset biologis; dan

strategi manajemen risiko keuangan yang terkait


dengan aktivitas agrikultur.
Pengungkapan

Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah


tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan.

• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar


dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis
yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak


dapat diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;

metode penyusutan yang digunakan;

umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan

jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan


(digabungkan dengan akumulasi kerugian penurunan
nilai) pada awal dan akhir periode.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset


biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan
jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis
tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.

menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan,


maka entitas mengungkapkan:

• deskripsi dari aset biologis tersebut;


• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara
andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang


dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.

67
Laporan Posisi Keuangan

31 Des 2011 31 Des 2010


Neraca US$ US$
Aset Lancar
Kas dan setara kas 10.000 10.000
Piutang 88.000 65.000
Persediaan 82.950 70.650
Total aset lancar 180.950 145.650

Aset tidak lancar


Ternak sapi perah - belum menghasilkan1) 52.060 47.730
Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
1) 372.990 411.840
Sub-total aset biologis 425.050 459.570
Properti, pabrik, dan peralatan 1.462.650 1.409.800
Total aset tidak lancar 1.887.700 1.869.370
Total aset 2.068.650 2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran
yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset
biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis
yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan
dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.
68
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Nilai wajar susu yang diproduksi 518.240


Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah 39.930
558.170

Persediaan yang digunakan (137.523)


Biaya pegawai (127.283)
Beban penyusutan (15.250)
Beban operasi lainnya (197.092)
(477.148)
Laba operasi 81.022

Pajak penghasilan (43.194)


Laba komprehensif tahun berjalan 37.828

69
Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas Operasi

• Penerimaan kas dari penjualan susu 498.027

• Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah 97.913

• Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan (460.831)

• Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah (23.815)

111.294

70
Pengungkapan

Operasi dan kegiatan utama


Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada
tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang
mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda
yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan
(immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu
dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31
Desember 20X1.

71
Pengungkapan

Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga
kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan
genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal
susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga
kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan).

72
Pengungkapan

Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
20X1
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570
Kenaikan karena pembelian 26.250
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580
Penurunan karena penjualan (100.700)
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

73
Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan


• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa
depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan
harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga
susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.

74
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak


diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu
hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan
lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama
periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan
adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1 100
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1 70
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1 108
Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1 72
Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1 80
Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1 105
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1 111
Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1 120

75
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100) 1000
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108) 108
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan harga:
10 × (105 – 100) 50
1 × (111 – 108) 3
1 × (72 – 70) 2 55
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan fisik:
10 × (120 – 105) 150
1 × (120 – 111) 9
1 × (80 – 72) 8
1 × 70 70 237
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120 1320
1 × 80 80 1400

76
Ilustrasi

• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007.
Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 200
– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007 212
– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 230

• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewan-


hewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200) 1,000
– Pembelian 212
– Perubahan nilai wajar (the balancing figure) 168
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230) 1,380

77
Ilustrasi Jurnal 1

Keterangan Debit Kredit


Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi 60.000.000
Kas 60.000.000
Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas 120.000.000
Penjualan 120.000.000
Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis* 30.000.000
Pendapatan* 30.000.000
Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan.
Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan
tetap sesuai PSAK

78
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan Debit Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Aset biologis 100.000.000

Kas 100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000


Aset biologis 30.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 30.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis 40.000.000
Kas 40.000.000

79
Ilustrasi Jurnal 2a

Keterangan Debit Kredit


Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000

Kas 200.000.000
Penjualan 200.000.000
Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan 170.000.000
Aset biologis 170.000.000
Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000

80
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan Debit Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Beban operasi 100.000.000


Kas 100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis 130.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 130.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi 40.000.000
Kas 40.000.000
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan Debit Kredit
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Beban operasi 40.000.000


Kas 40.000.000
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas 200.000.000
Pendapatan 200.000.000
Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000

82
Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan Debit Kredit
Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang
belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis* 50.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis ) 50.000.000
Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 50.000.000
Aset biologis 50.000.000
Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif
senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi 70.000.000
Kas 70.000.000

83
Ilustrasi Jurnal 2

Keterangan Debit Kredit


Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,

Kas 150.000.000
Pendapatan 150.000.000

Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000


Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik
pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000

84
Ilustrasi

• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan


penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000
Kas 500.000
• Entitas menjual produk
Kas 1.000.000
Penjualan 1.000.000
• Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
• Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Aset biologis 300.000
• Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas 800.000
Penjualan 800.000
• Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui
pada tahun sebelumnya.

85
TERIMA
KASIH

Dwi Martani - 081318227080


martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 86

You might also like