You are on page 1of 27

Bed Site Teaching

HERPES ZOSTER
Presentan:
Praluki Herliawan
Sulastri Widia Astuti

Preseptor:
dr. Widiati, SpKK,

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RS Al – Islam Bandung
2018
Identitas Pasien
Nama : Tn. PS
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 83 tahun
Alamat : Kebon kangkung ciwastra
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiun
Tgl Pemeriksaan : Rabu,18 September 2018
Anamnesis
Keluhan utama:
Bruntus kemerahan berisi cairan yang tidak nyeri dan
tidak gatal pada perut kiri
Anamnesis Khusus
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Al-Ihsan
dengan keluhan adanya bruntus kemerahan berisi cairan pada perut
kiri sejak 3 hari lalu. Mula – mula muncul bruntus - bruntus
kemerahan berisi cairan jernih di sekitar perut sisi kiri dan awalnya
berukuran kecil dan sedikit, lama kelamaan semakin membesar,
banyak dan menyebar ke bagian belakang. Semakin lama
bruntusnya semakin banyak, lalu pecah dan mengering. Semakin
lama sebagian dari bruntus tersebut berisi adanya nanah. Tidak ada
hal yang dapat mengurangi gejalanya.
Pasien mengaku pernah mengalami ruam yang serupa pada saat
anak-anak yang dimulai dari daerah badan yang kemudian
menyebar ke wajah, kaki dan tangannya. Pasien mengaku tidak
ingat keluhan pada saat anak-anak tersebut didahului demam,
lemas, dan nyeri tenggorokan atau batuk.
Pasien menyangkal memiliki ruam di liang telinga
luar dan menyangkal keluhan gangguan pendengaran.
Pasien menyangkal adanya titik gigitan dibagian tengah
dari ruam dan menyangkal digigit serangga, pergi ke
ladang sebelumnya dan tertusuk daun ilalang,
menyangkal memiliki riwayat ruam berupa lepuhan
kulit berisi air dan menyangkal terciprat air/minyak
panas.
Riwayat pengobatan sebelumnya pasien membeli
obat salep dan obat yang diminum yang dibeli di
apotek. Keluhan dirasakan tidak membaik
Riwayat Keluarga
Keluarga maupun tetangga sekitar rumah pasien
tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan Umum : Sakit ringan
• Kesadaran : Kompos mentis
• Tanda vital
– TD : tidak dilakukan
– PR : tidak dilakukan
– RR : tidak dilakukan
–T : afebris
• Kepala:
– Rambut : dbn
– Kulit : terdapat beberapa lesi pada perut kiri (sesuai status dermatologis)
– Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
– Telinga : dbn
• Leher : KGB tidak teraba pembesaran

• Thoraks:
- Bentuk dan gerak simetris
- Pulmo dan Cor : dalam batas normal

• Abdomen : datar, lembut, nyeri tekan (-)


- Hepar dan Lien: dalam batas normal

• Ekstremitas:
- Motorik : dalam batas normal.
- Sensorik: Hyposthesia (-), Hyperesthesia (-).
Status Dermatologis
• Distribusi : Regional, unilateral, dermatomal
• Lokasi :
• Karakteristik lesi:
– Jumlah : multipel
– Distribusi: Unilateral
– Penyebaran : sebagian diskret, sebagian konfluens
– Bentuk : zosteriformis
– Ukuran : terkecil 0,2 cm x 0,2 cm x 0,1 cm.
terbesar 1 cm x 2 cm x 0,1 cm
– Batas : sebagian besar berbatas tegas
– Lesi kering
Efloresensi
• Lesi Primer : Makula eritem, vesikel, pustula
• Lesi Sekunder : Krusta sanguinolenta
• Lesi Spesifik : Tidak ada
Foto lesi Pasien
Resume
Tn P tahun mengeluhkan keropeng pada perut sisi kiri
sejak 3 hari lalu. Mula – mula muncul bruntus - bruntus
kemerahan berisi cairan jernih di sekitar perut sejak 1 minggu
lalu SMRS. Awalnya berukuran kecil dan sedikit, lama kelamaan
semakin membesar, banyak dan menyebar ke belakang kepala
bagian bawah. Semakin lama bruntusnya semakin banyak, lalu
pecah dan mengering.. Tidak ada hal yang dapat mengurangi
gejalanya.
Sebelum muncul keluhan, pasien mengalami demam dan sakit
kepala yang berlangsung selama 2 hari. Namun, keluhan sakit
kepala masih dirasakan oleh pasien sampai saat ini.
Riwayat pengobatan sebelumnya pasien membeli obat
salep dan obat yang diminum yang dibeli di apotek. Keluhan
dirasakan tidak membaik
Pemeriksaan fisik pada abdomen sisi kiri ditemukan
beberapa lesi yang sesuai status dermatologis.
Hasil dari pemeriksaan dermatolgis didapatkan lesi berupa
makula eritem, krusta, multipel, sebagian diskret sebagian
konfluens berbatas tegas.
Diagnosis Banding

• Herpes Zoster
• Herpes Simpleks Zosteriformis
• Dermatitis Venenata
Usulan Pemeriksaan
• Pemeriksaan fungsi sensorik: parestesia,
hiperestesia
• Tzanck smear: adanya perubahan sitologi sel
epitel dimana terlihat multi nucleated giant
sel.
• Elisa Antigen dan Antibodi
Diagnosis Kerja
• Herpes Zoster unilateral sinistra setinggi
dermatomal T9-10
Terapi
Non-Farmakologi:
• Menjelaskan bahwa penyakit pasien merupakan
penyakit yang disebabkan oleh aktif nya kembali virus
• Istirahat total dirumah.
• Menjelaskan bahwa luka biasanya membaik dalam 2-3
minggu pada individu yang memiliki daya tahan tubuh
yang baik.
• Menjelaskan bahwa penyakit ini dapat menimbulkan
komplikasi berupa masih terasa nyeri meskipun luka
telah sembuh.
Farmakologi:
• Oral
Antiviral
- Acyclovir 5 x 800 mg/hari, selama 7 hari
Analgesik: non-opioid
- Asam mefenamat 3 x 500 mg/hari
Neurotropik
- Neurobion 3 x 1/ hari
Drug of Choice
• Topikal saat fase akut:
• Selama fase akut dari herpes zoster, aplikasi
dari kompres dingin, lotion calamine, atau
baking soda dapat memperringan gejala
mempercepat keringnya lesi. (Fitzpatrick 8th)
• Solusio Burowi (Aluminum acetate 5%)
dilakukan 4-6x selama 30-60 menit.
• Topikal saat terjadi PHN:
• Topical anesthesia: 5% lidocaine patch pada
pasien dengan PHN. The 10 × 14-cm lidocaine
patch mengandung 5% lidocaine base,
adhesive, and pada bahan polyester. 4 jam
sekali selama 12 jam
• High-concentration capsaicin patch (8%) 1 jam
selama 12 minggu
Pencegahan
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam

You might also like