You are on page 1of 11

Ilmu Resep

Study Kasus
Kelompok 1

 Abdul Hadi
 Avian S
 Dwi Novitasari
 Frisca rlina
 Marliana Rahmatika
 Nais Magfiroh
 Rima Dwi Saputri
 Nuraini azizah
Permasalahan Kasus

 Di sebuah rumah sakit rawat inap terjadi insiden


salah obat yang dilakukan apoteker, hingga
menyebabkan mata kanan seorang anak yang
berusia 18 th mengalami kebutaan. Ini di duga
karena kelalaian dan ketidak telitian membaca resep
(skrining resep)
Analisis Masalah

 Dalam permasalahan kasus tersebut ada banyak


kasus serupa yang menyebabkan kebutaan pada
mata pasien.

 Hal ini biasaanya terjadi akibat kurang ketelitian


apoteker dalam melakukan skrining resep.

 Contoh resep yang seharus digunakan untuk tetes


telinga, akan tetapi digunakan untuk tetes mata.
Hal ini lah yang dapat menyebabkan kebutaan pada
mata akibat penggunaan obat yang tidak benar.
Analisis Masalah

 Meneteskan obat ke mata dapat berbahaya, tergantung


dari jenis obat apa yang diteteskan.
 Apabila yang diteteskan sejenis antibiotik (Kecuali
Chloramphenicol)/anti radang umumnya tidak akan
berbahaya Namun, apabila obat-obatan yang keras maka
dapat menyebabkan kerusakan epitelium atau zat pelapis
mata yang dapat berakhir pada kerusakan mata yang
permanen seperti KEBUTAAN
 Sebaiknya mencucui mata dengan air selama paling tidak
30 menit setelah terkena zat-zat tersebut.
Skrining Resep

 Kajian administratif meliputi:

1. informasi pasien (nama pasien, umur, jenis kelamin,


berat badan, alamat).

2. Informasi dokter penulis resep (nama dokter, nomor


Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf).

3. tanggal penulisan resep


Skrining Resep
 Kajian Kesesuaian Farmasetik meliputi:

1. bentuk dan kekuatan sediaan


2. stabilitas
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)

 Pertimbangan Klinis meliputi:

1. ketepatan indikasi dan dosis obat


2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat,
manifestasi klinis lain)
5. kontra indikasi
6. interaksi
Kriteria Obat tetes Telinga

 Faktor-faktor dibawah ini sangat penting dalam sediaan larutan


mata :

1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan;

2. Sterilitas akhir dari collyrium dan kehadiran bahan antimikroba


yang efektif untuk menghambat pertumbuhan dari banyak
mikroorganisme selama penggunaan dari sediaan;

3. Isotonisitas dari larutan;

4. pH yang pantas dalam pembawa untuk menghasilkan stabilitas


yang optimum
Contoh Pada Resep
Terima Kasih
See You Later !!!

You might also like