You are on page 1of 32

FISIOLOGI RESPIRASI

MUH.RIDWAN
INDAH INDRIANI
DWI ZAZKIA KAHERUNNISA
Nurhayati tuassamu
Kelas 1/E
SALURAN PERNAFASAN
• Nasal
• Vestibulum nasi (rongga hidung)
• Nares posterior
• Pharynx (tekak)
• Larynx (tenggorok)
• Trachea
• Bronchus
• Paru-paru (pulmo): bronchus– bronchiolus–
alveolus
FUNGSI RESPIRASI
• UTAMA :
– Pertukaran gas
• O2 masuk
• CO2 keluar
• SEKUNDER
– Regulasi pH
– Pengendalian suhu
– Eliminasi air
– Fungsi bicara
SISTEM PERNAPASAN ATAS
• HIDUNG
 Cavitas Nasal adalah sepasang ruang pada tulang
wajah dari tengkorak
 Udara masuk melalui hidung ke dalam cavitas
nasalis
 Hidung dibuat oleh lima buah tulang rawan yang
besar
 Rambut hidung tumbuh untuk menyaring udara
 Tulang maxila dan palatine membentuk dasar
cavitas nasalis
 Atap hidung dibentuk oleh Os.Ethmoideus dan
Sphenoid
FUNGSI HIDUNG
1. MENHANGATKAN
– PENYESUAIAN SUHU UDARA LUAR KE SUHU DALAM PARU DENGAN
ADANYA STRUKTUR CONCHAE DAN SEPTUM
2. MELEMBABKAN
– PENYESUAIAN KELEMBABAN UDARA DARI RENDAH KE 98 %
3. FILTER
– MELAKSANAKAN FILTER TERHADAP DEBU YANG BERUKURAN 5
MIKRON KE ATAS
1-3 MERUPAKAN FUNGSI AIR CONDITIONING
4. KEKEBALAN
– KEKEBALAN TERHADAP MASUKNYA BAKSIL YANG IKUT MASUK
BERSAMA UDARA.
5. INDERA PENGHIDU
• Rongga hidung
• Pada rongga hidung ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu
hidung) atau yang sering disebut Silia. Rongga hidung bekerja dengan
bantuan tulang hidung dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara
terutama oksigen dari luar tubuh ketenggorokan menuju jaringan paru
paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit rongga mulut. Didalam
rongga hidung mempunyai 4 bagian dinding yang saling berhubungan,
diantaranya dinding medial, lateral, interior dan superior.
• Proses penyaringan didalam rongga hidung
• Aktifitas proses penyaringan pada cara kerja hidung debu dan kotoran lain
dilakukan oleh bulu bulu halus yang ada didalam hidung.
• Penarikan dan pelekatan debu dan kotoran lain oleh mukus atau selaput
lendir.
• Sebagai aktifitas untuk pembuangan kotoran yang tersaring oleh selaput
lendir menuju faring untuk ditelan ataupun dikeluarkan melalui rongga
mulut.
Faring
• Pharink adalah penghubung hidung
dengan larink dan trakea
• Terdiri dari Choanae, Nasopharink,
Oropharik, dan laringopharink
• Terdapat tuba estachian yaitu saluran
yang menghubungkan saluran
pernafasan dengan saluran pendengaran
• Oropharink adalah persimpangan
saluran pernafasan dan pencernaan
• Dibentuk oleh tulang rawan
LARING

• (Kartilago)
• Tulang rawan yang menyusun laring umumnya merupakan tulang rawan
hialin. Tulang rawan berfungsi sebagai penyokong struktural dan
fungsional laring. Ada beberapa tulang rawan penyusun laring, yaitu
• Tulang rawan besar yang tidak berpasangan :
• Cricoid
• Thyroid
• Epiglottis
• Tulang rawan kecil yag berpasangan
• Arytenoids
• Corniculate
• Cuneiform
LIGAMEN LARING DAN OTOT
LARINGEAL
• Ligamen
• Ligamen merupakan kelompok jaringan ikat padat yang
menghubungkan otot dengan tulang. Berkas ligamen
membentuk pita suara yang menghasilkan nada bunyi.
• Otot yang menyusun laring adalah otot rangka (otot lurik),
yaitu otot yang bisa digerakkan sesuai dengan keinginan kita.
Bersama dengan ligamen, otot ini merupaka penyusun pita
suara. Getaran untuk memproduksi suara merupakan hasil
dari gesekan pita suara dengan otot dan ligamen ini dengan
udara yang masuk.
Trakea
Penghubung antara Lharink dengan paru
Berbentuk tabung 2 X 11 cm terletak dileher di
bawah Lharink dan di depan osophagus dan C6
sampai thorax dan mediastenum
Terbentuk oleh 16-20 hyalen cartilage yang berfungsi
sebagai alat penahan agar saluran pernafasan tetap
terbuka dan dilindungi oleh jaringan kolagen
berbentuk spiral dan diperkuat oleh otot polos
Terdapat pusat produksi cairan mukosa untuk saluran
pernafasan yaitu sel goblet dan sel silia
BRONKUS
• Merupakan cabang utama perjalanan
pernafasan menuju paru-paru
• Terdiri atas primer, sekunder, dan tertier
dengan diameter mulai 1.5 cm sampai dengan
1 mm
• Membuat paru terbagi menjadi 3 lobus kanan
dan 2 lobus kiri serta 10 segmen kanan dan 9
segmen kiri
• Bronchus dibentuk oleh tulang rawan, otot
dan epitelum
BRONKUS
Bronkus primer
• Yaitu saluran yang berasal dari
percabangan trakea (saluran
utama
pernapasan). Percabangan ini
dimulai dari titik hilum (ujung
tulang dada). Bronkus primer
berjumlah 2, ke kiri dan ke
kanan. Secara umum struktur
bronkus primer serupa dengan
struktur trakea. Bronkus primer
berada di dalam rongga dada.
Broncheolus
• Bronchus dengan diameter lebih kecil dari 1
mm
• Terbentuk oleh jaringan epitelum
• Dinding bronchiolus terdiri dari otot polos
yang berfungsi untuk keperluan pengaturan
jalanya udara dan kestabilan temperatur
udara
• Berakhir pada terminal broncheolus. Akhir
percabangannya banyak terdapat gelembung-
gelembung alveolus yang merupakan tempat
pertukaran gas CO2 dengan O2
Bronchus dan Broncheulus
• Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah
di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida dari pembuluh darah
kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300
juta alveoli di kedua paru dengan diameter
masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
PARU-PARU
• Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau
saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura)
dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada
terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
• Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru
memilki :
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam
leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra, menempel
pada bagian dalam dinding dada
3. permukaan mediastinal, menempel
pada perikardium dan jantung.
4. dan basis. Terletak pada diafragma
• Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru
kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan
elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus
alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150
juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat
permukaan/pertukaran gas.
• Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada
dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas
tanpa ada gesekan dengan dinding dada
Membran Pleura
• Dalam tubuh manusia, rongga pleura adalah rongga tipis yang berisi
cairan di antara dua pleura (viseral dan parietal) dari paru-paru kiri
maupun kanan. Pleura adalah sebuah membran serosa yang terlipat dan
membentuk dua lapis membran. Pleura bagian luar (parietal) menempel
pada dinding rongga dada, tetapi terpisah oleh fasia endotoraks. Pleura
bagian dalam (viseral) menutupi paru-paru dan menggabungkan struktur-
struktur, seperti pembuluh darah, bronkus, dan saraf-saraf. Rongga pleura
dipandang sebagai rongga potensial karena dua pleura bergabung satu
sama lain (melalui lapisan tipis cairan serosa) dalam keadaan normal.
Volume pulmonal
• Volume Tidal
– vol udara masuk atau keluar pada saat inspirasi &
ekspirasi biasa (± 500 ml)
• IRV : Inspiratory reserve volume
– vol udara ekstra yg dpt di inspirasikan di atas TV
normal (± 3000 ml)
• ERV : Expiratory reserve volume
– vol udara ekstra yg msh dpt dikeluarkan dg ekspirasi
kuat (± 1100 ml)
• Residual volume
– vol sisa yg ada di paru stlah ekspirasi kuat (± 1200 ml)
– RV ini ptg k/ di alv akan tetap ada udara, shg kdr O2 &
CO2 di drh tidak berubah dg cepat setiap kali
bernapas
Kapasitas Pulmonal
• Inspiratory capacity
– VT + IRV

• Functional residual capacity


– ERV + RV

• Vital capacity
– IRV + TV + ERV

• Kapasitas Paru Total


– IRV + ERV + TV + RV
PERTUKARAN GAS PADA
MEMBRAN RESPIRATION
• Pertukaran gas secara difusi. Proses yang pertama yaitu pertukaran O2dari
udara dalam alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah yang disebut
dengan pernapasan luar (pernapasan eksternal), sedangkan proses yang
kedua adalah pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2 dari sel-sel
jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam (pernapasan internal).
• PengangkutanO2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan
jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus
akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan
denganhaemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan
menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO)
• Adapun tahapan proses pengikatan oksigen diatas adalah sebagai berikut :
• Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.
• O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
• Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat
pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
• Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).
• Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui
vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan
melalui jaringan sel untuk proses oksidasi.
• O2 yang masuk ke dalam jaringan kemudian akan diberikan pada
mitokondria (organela sel) untuk respirasi seluler. Dari respirasi selular
itulah energi dihasilkan. Tetapi dalam peristiwa ini tidak hanya O2 saja
yang diperlukan, melainkan juga makanan yg terlarut dalam darah.
• PengangkutanCO2
Proses Oksidasi/ Pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2 sebagai hasil respirasi sel
yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alvelous
ini akan dikeluarkan lewat paru-paru
• Adapun tahapan proses pengeluaran karbondioksida diatas adalah sebagai berikut :
• Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah. Ketika O2 di dalam darah
berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah.
• Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2akan diubah menjadi ion
bikarbonat(HCO3–)
• 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10%CO2 lainnya larut dalam plasma
darah.
• Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis.
• Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi
• dari tahapan diatas kita tau bahwa pengangkutan karbondioksida dapat dilakuakan dengan
tiga cara.

Sisa dari oksegen, karbondiasida maupun sisa raksi pengikatan keduanya dari pertukaran
tersebut terlarut di dalam plasma darah dan akan membentuk senyawa yang lainya,
Pengaturan respirasi:
Area Respirasi pada Batang Otak
• Pusat respirasi medulla
– Grup Dorsal stimulasi diaphragma  inspirasi
– Grup Ventral stimulasi m. intercostal internus dan
m. abdominal  ekpirasi kuat
• Grup Respirasi Pontine (pneumotaxic)
– Terlibat dalam perubahan inspirasi dan ekspirasi
terutama mengatur kecepatan dan dalamnya
inspirasi
Penuaan sistem respirasi
• Perubahan struktur dan fungsi pada usia
lanjut
– Usia/ penuaan
– Tercemari oleh lingkungan
– Penyakit pernafasan dgn prevalensi tinggi pada
usia lanjut
Efek penuaan terhadap
struktur dan fungsi pada paru
- paru
• Gaya hidup
• lingkungan
• Penyakit yang dimilki
Perubahan fungsional
• Fungsional paru
– Penurunan permukaan u/ pertukaran gas
– Penuruna kemampuan meregang
– Penurunan daya recoil (↓kapasitas vital,↑volume
residual
– Penurunan aliran dan laju ventilasi
• Fungsional thoraks
– Peningkatan penggunaan otot digframa
– Penurunan kemampuan respirasi paksa
– penurunan volume tidal
– Peningkatan resistensi jalur pernafasan
Sekian dan Terimakasih
Wassalamualaikum

You might also like