FISIOLOGI

USUS HALUS DAN

USUS BESAR
Tika Hamidah Apriliana Nai
Nurfitri Bustamam 7
 Fig. kel endokrin & eksokrin pankreas
Pankreas

Note:
pulau2
Langerhans
hanya 1%,

99% sel
asinus
 Pankreas
1200-1500 ml/hari

Eksokrin Endokrin

- Insulin
Duktus
Asinus - Glukagon
Cairan alkali NaHCo3
- Enzim proteolitik (tripsinogen,
kimotripsinogen, (pH 7,1-8,2)
prokarboksipeptidase) diaktifkan
oleh enteropeptidase
- Amilase pankreas
- Lipase pankreas
Pancreatic
Inssufisiensi

Steatorrhea Regulasi hormonal sekresi pankreas
 Empedu
• Diproduksi oleh hati sebagai fungsi hati pada sist pencernaan:
sekresi empedu (800-1000 ml/hari), pH 7,6-8,6

• Komposisi : air, garam empedu, pigmen empedu/bilirubin,

kolesterol, garam anorganik, asam lemak, lesitin, lemak,
fosfatase alkalis

• Sekresi sel epitel saluran empedu: encer kaya bikarbonat

• Komponen empedu yg paling penting: garam empedu

(cholic acid, chenodeoxycholic acid, cholesterol) & lesitin.
Sirkulasi Enterohepatik Garam Empedu
• Fx:
• Mengemulsikan lemak

• Efek hidrotropik

• Efek koleretik

• Mengaktifkan lipase
 Regulasi kontrol pengeluaran empedu

kimiawi Hormon Saraf Fisik

Koleritik Kimus (as.l, as. a)

Sekretin
Garam Saraf vagus
>NaHCo3 CCKkontraksi
empedu
k.e. Dan relaksasi
s.o.CCK
 Garam empedu melarutkan kolesterol;
terlalu byk kolesterol/sedikit garam
empedu kristalisasi kolesterol batu
empedu saat kontraksi nyeri.
 Th/ obat utk melarutkan kristal, laser, or
buang kantung empedu
USUS HALUS
• Panjang: duodenum 25 cm, jejenum 2,5 m, ileum

3,6 m dg diameter 2,5 - 4 cm.

• Mekanisme:

• Motilitas

• Sekresi

• Digestif

• Absortif
Motilitas
• Butuh 3-5 jam makanan melewati usus halus

• Saat puasa, usus halus juga melakukan motilitas

(MMC/aktivitas pembersih usus) ada 3 fase
Sfingter Ileosekal
 Cegah
kontaminasi
bakteri
Sekresi dan digestif
• Kelenjar Brunner

• Kelenjar
intestinal/crypte
Lieberkuhn
• Paneth cell

• Goblet cell

• Enzim pada
membran Brush
border
• Enteropeptidase

• Disakaridase

• Aminopeptidase
Absortif
 Plicae circulares + villi
+ microvili
permukaan usus halus

 Absorpsi terutama di bag

proksimal usus halus;
semakin ke distal
permukaan absorpsi

 Malabsorption:
berkurangnya permukaan
absorpsi, contoh: gluten
enteropathy (celiac disease)
Absortif
• Absorpsi karbohidrat

• Absorpsi protein

• Absorpsi Lemak

• Absorpsi air, elektrolit, mineral, vitamin.

•
Absortif
 Karbohidrat
 Glukosa & galaktosa: transpor aktif sekunder bersama
natrium (simport)

 Fruktosa: difusi terfasilitasi

Absortif
 Protein
 Asam amino: transpor aktif sekunder bersama natrium

 dipeptida & tripeptida dpt masuk ke sel dg carrier,

dicerna oleh enzim intrasel mjd asam amino, lalu
berdifusi ke darah.

 Protein dpt diserap utuh secara pinositosis

 Sumber protein di GI: makanan, liur pencernaan, sel

mukosa yg dilepaskan.
Absortif
 Lemak

 Hasil akhir pencernaan lemak: asam lemak

bebas, gliserol, monosakarida

 Garam empedu bersama lesitin &

monogliserida mengemulsifikasi lemak

 Membentuk misel (agregat garam empedu dg

asam lemak bebas & monogliserida) yg larut
air
 Absorpsi air & elektrolit
 Air di usus halus berasal dari:

 2000 ml makanan/minuman & 7000 ml liur

pencernaan
 95% air diserap, di feses hanya 200 ml
 Di usus halus & besar berdifusi sesuai gradien
osmotik
 Natrium

 dg pompa, glukosa meningkatkan absorpsi

natrium (dasar terapi diare)

 Penyerpan vitamin umumnya pasif, kecuali vit B12

 Penyeran elektrolit umunya tidak dikontrol, keculai

kalsium dan besi.
Na+ Diffusion, cotransport, Stimulated by
or active transport aldosteron

Ca2+ Active transport Stimulated by calcitriol &

PTH
K+ diffusion

Mg2+ Fe2+ Active transport

PO43-
SO42-
Cl-, I- HCO3- Diffusion or carrier
mediated transport

Water soluble diffusion

vit

Vit B12 Active transport Must be bound to

intrinsic factor

Fat soluble Vit. diffusion Absorbed from micelles

USUS BESAR
 Sekresi di Usus Besar
 Mukosa mempunyai crypti Lieberkuhn tetapi tidak
mengandung enzim

 Sekresi dirangsang oleh refleks mienterikum lokal

 Fungsi mukus: pelindung dinding, perekat feses, pelicin

jalan feses, melindungi usus dari keaktifan bakteri yg
terdapat dlm feses.

 Bila ada iritasi kuat krn infeksi, mukosa akan

mensekresi sejumlah air & elektrolit yg ditambahkan
ke dalam mukus sehingga dapat mengencerkan bahan
penyebab iritasi.
Absorpsi di Usus Besar
  500 cc kimus masuk ke usus besar melalui
katup ileosekal setiap hari.

 Air & elektrolit akan di serap sehingga

hanya 200 cc cairan di feses.

 Mukosa usus besar mampu menyerap aktif

natrium

 Proksimal colon = absorbing colon

 Distal colon = storage colon

Bakteri usus besar
 Meningkatkan imunitas
 Merangsang motilitas kolon

 Berkontribusi dlm memberi nutrisi: mensintesis

vit. K & B kompleks, & meningkatkan keasaman
kolon sehingga meningkatkan absorpsi kalsium,
magnesium, & zinc

 Memfermentasi KH yg tidak tercerna, misal selulosa

menghasilkan gas (dimethyl sulfide, H2, N2, CH4, &
CO2)
Motilitas Usus Besar
 Gerakan mencampur: kontraksi otot sirkuler &
longitudinal menyebabkan bagian lainnya
menggembung keluar membentuk kantung
(haustration)

 Gerakan mendorong (mass movement): terutama di

kolon transfersum & desendens, timbul sesudah makan
(refleks duodenokolik & gastrokolik), refleks melalui pl.
mienterikus

 Iritasi kolon menimbulkan refleks mass

movement yg kuat
Defekasi
 Mass movement yg kuat dpt mendorong bahan feses melalui rektum
& anus keluar, tetapi jarang karena ada kontraksi sfingter ani
internum (o.p) & eksternum (o.r).

 Regangan rektum oleh bahan feses menimbulkan impuls aferen melalui

pl. mienterikum & menimbulkan gel. peristaltik di kolon desenden, kolon
sigmoid yg mendorong feses. Bila sampai di anus sfingter ani internus
dihambat & sfingter ani eksternus relaksasi.

 Refleks tsb sangat lemah, diperkuat refleks lain melalui segmen sakral
medula spinalis, kemudian dikembalikan ke kolon desendens, kolon
sigmoid, rektum & anus melalui serat parasimptis.

 + valsava manuever (kontraksi diafragma, otot abdomen +

glottis tertutup)
Feses:
 Jml sesuai dg
diet
 Komposisi: sisa
makanan,
empedu, liur
pencernaan,
mukus, lekosit,
epitel yg lepas,
bakteri
 4
1
mam