1 Pengantar Gizi Klinik

Budiyanti Wiboworini
11/9/2018
 Ruang lingkup Ilmu Gizi

2
Nutritional
Sciences

Animal Human Plant

nutrition nutrition nutrition

Clinical Community Public health Public

Dietetics
nutrition nutrition nutrition nutrition

11/9/2018
 Human Nutrition encompasses the study and application
of many disciplines

3 SCIENCE OF
FOOD HABITS NUTRITION
AND BEHAVIOR Nutrition
Food Science
Anthropology: Biochemistry
Food beliefs Molecular Biology
Ethnic influences Genetics Microbiology
Psychology Geographic influences Physiology Histology
Religion Pathology
Sociology Pharmacology
Human Nutrition Medicine

COMMUNICATION FOOD PRODUCTION

AND ECONOMICS
Income
Education
Language Geopolitical
Governmental Agencies Agriculture
Private agencies Food technology
Mass media Fisheries
Transportation
Marketing
11/9/2018
4 Gizi Klinik?

– ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar ilmu, diagnosis,

dan penatalaksanaan penyakit yang menimbulkan
gangguan intake, absorbsi, serta metabolisme zat gizi.
– mempelajari promosi kesehatan melalui pencegahan diet-
related diseases.
– Perlu dipelajari lebih dahulu prinsip dasar dari kebutuhan
dan regulasi makanan, absorbsi, metabolisme zat gizi ;
penilaian status gizi; pentingnya diet terhadap kesehatan

11/9/2018
 5

– Gizi klinik merupakan cabang ilmu gizi yang mempelajari

implementasi ilmu gizi dalam diagnosis dan
penatalaksanaan penyakit yang mempengaruhi/
dipengaruhi oleh asupan, aborpsi usus, metabolisme zat gizi
serta dalam upaya promotif / preventif untuk penyakit yang
berkaitan dengan gizi (diet-related diseases).
– Contoh: Obesitas; eating disorders; dislipidemia; mal-
absorption syndrome; Hepatic and renal failure;
malnutritisi; defisiensi mikronutrien.

11/9/2018
PERUBAHAN PARADIGMA

Food as Food as a
hotel part of
function treatment

6 11/9/2018
7 Latar belakang perkembangan
gizi klinik

– Perkembangan nutrisi enteral dan

parenteral yang secara signifikan
meningkatkan outcome perawatan
– Dukungan nutrisi pada berbagai kondisi
dapat menurunkan morbiditas dan
mortalitas
– Pasien rentan mengalami malnutrisi
11/9/2018
 8 Illness and injury

Nutritional
Nutritional Clincial outcome
Status
assessment (adverse)
(malnutrition)

Interactions between illness and injury, nutritional assessment,

malnutrition and clinical outcome.

Sumber: Bambang Suprapto

11/9/2018
9 Konsekuensi Klinik
Malnutrisi

 Kehilangan berat badan

 Pengurusan otot
 Oedema hipoproteinemik
 Gangguan kekebalan
 Mudah terkena infeksi
 Luka sukar sembuh: dehisensi
 Apati
 Mortalitas meningkat

11/9/2018
10 ORIENTASI GIZI KLINIK

Ditujukan untuk mendukung terapi atau

berfungsi sebagai terapi dan rehabilitasi

Target Individu

Bersifat spesifik/ kondisional

Promosi dan Pendidikan Gizi R.S

11/9/2018
Julistio Jaiz, GIZI MEMPENGARUHI PROSES
11
RSHS 2008 PENYEMBUHAN PENYAKIT
MALNUTRISI BERDAMPAK PADA:
lama perawatan
komplikasi penyakit
biaya pengobatan
terjadinya kematian

SEMUA PASIEN PERLU DIIDENTIFIKASI:

MALNUTRISI ATAU BERISIKO MALNUTRISI
DIBERI DUKUNGAN GIZI KHUSUS

PENTING SUATU PELAYANAN GIZI YANG

TERENCANA DENGAN BAIK 11/9/2018
 SIKLUS MALNUTRISI INFEKSI
12
Asupan gizi kurang

•Nafsu makan (-) • Penurunan BB

•Kehilangan zat gizi • Perlambatan
•Malabsorbsi pertumbuhan
•Perubahan • Penurunan
metabolisme kekebalan
• Kerusakan mukosa

Penyakit : kejadian,
beratnya, lamanya

11/9/2018
 Nutrition

13

Antibiotics Surgery

Others

Healing process

Interactions between nutrition and healing process

11/9/2018
 14 Mengatasi Malnutrisi

– Paling cost-effective adalah mendorong pasien untuk makan

lebih banyak makanan “normal”
– 90 % pasien dapat makan makanan “normal”
– 10 % memerlukan dukungan nutrisi : oral, enteral, parenteral

– Dokter menganggap perawat yang harus bertanggung

jawab
– Perawat bilang itu urusan ahli- gizi
– Ahli gizi teralu sibuk dengan urusan dapur

SIAPA YANG HARUS MEMBERIKAN ? 11/9/2018

15 REKOMENDASI B.A.P.E.N.

– SEMUA PASIEN YANG BERESIKO MALNUTRISI HARUS

MEMILIKI AKSES KE TIM DUKUNGAN NUTRISI
– SEMUA PASIEN YANG AKAN MASUK KE RUMAH
SAKIT HARUS DITAPIS UNTUK MENEMUKAN
MALNUTRISI
– SEMUA RUMAH SAKIT BESAR HARUS MEMPUNYAI
“NUTRITION STEERING COMMITTEE (NSC)” DAN
PALING SEDIKIT SATU “NUTRITION SUPPORT TEAM
(NST)”

11/9/2018
16 Manfaat Tim Dukungan
Nutrisi

– MENGURANGI KOMPLIKASI AKIBAT PEMASANGAN KATETER

T.P.N.
– MENURUNKAN KOMPLIKASI METABOLIK DAN MORBIDITAS
– MENINGKATKAN PENCAPAIAN ASUPAN GIZI DAN HASIL
KLINIK
– MENGURANGI LAMA PERAWATAN

11/9/2018
17 CARA MELAKUKAN
DUKUNGAN NUTRISI

– MAKANAN NORMAL
– SUPLEMEN ORAL
– NUTRISI ENTERAL
– NUTRISI PARENTERAL

11/9/2018
 PROSES ASUHAN GIZI

PENILAIAN STATUS GIZI

18

EVALUASI PERENCANAAN
ASUHAN GIZI ASUHAN GIZI

IMPLEMENTASI ASUHAN
GIZI

11/9/2018
 PERAN DAN STRUKTUR TIM DUKUNGAN
NUTRISI
19
KOMISI PENGARAH NUTRISI

AHLI SEJAWAT DOKTER

MIKROBIOLOGI

DIREKTUR
TIM DUKUNGAN
AHLI PATOLOGI
NUTRISI
KLINIK PERAWAT SPESIALIS
GIZI

APOTEKER PERAWAT BANGSAL

AHLI GIZI

APOTIK INSTALASI GIZI

11/9/2018
 TANGGUNG JAWAB TIM DUKUNGAN
20 NUTRISI
(1)

 MENDISKUSIKAN PENGELOLAAN PASIEN DAN MELAKUKAN “KUNJUNGAN”

BERSAMA PALING SEDIKIT 2X SEMINGGU
 MELAKSANAKAN STANDAR DUKUNGAN NUTRISI YANG TELAH DISETUJUI OLEH
KOMISI PENGARAH NUTRISI
 MELAKUKAN MONITORING TERHADAP SEMUA PASIEN YANG MENDAPATKAN
DUKUNGAN NUTRISI
 MENGELOLA ANGGARAN YANG TERSEDIA
 MELAKUKAN AUDIT TERHADAP KEGIATAN KLINIK TIM DUKUNGAN NUTRISI
YANG TELAH DIJALANKAN
 MENJADI PENGHUBUNG UNTUK KERJASAMA DENGAN BAGIAN LAIN DI RUMAH
SAKIT
 MELAKUKAN FOLLOW-UP TERHADAP PASIEN MALNUTRISI BERAT SETELAH
KELUAR DARI RUMAH SAKIT
11/9/2018
 TANGGUNG JAWAB TIM DUKUNGAN
21 NUTRISI
(2)

– MENENTUKAN PASIEN YANG DAPAT DIBERIKAN

DUKUNGAN NUTRISI DI RUMAH SENDIRI
– MENDIDIK SEJAWAT YANG LEBIH MUDA DAN MAHASISWA
– TERLIBAT DALAM KEGIATAN PENELITIAN
– MENJAMIN BAHWA SISTEM RUJUKAN TERHADAP PASIEN
MALNUTRISI BERJALAN DENGAN BAIK

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
22 DUKUNGAN NUTRISI
DOKTER (1)

– MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN SEMUA ANGGOTA TIM,

TERUTAMA YANG BUKAN DOKTER
– KARENA DOKTER NANTINYA DITUNJUK UNTUK MENGETUAI TIM
DUKUNGAN NUTRISI, IA BOLEH BERASAL DARI SEMUA KEAHLIAN
ASALKAN MENDAPATKAN TAMBAHAN PENDIDIKAN GIZI KLINIK DAN
PRAKTEK DUKUNGAN NUTRISI
– DOKTER INI HARUS DISETUJUI OLEH KOMISI PENGARAH NUTRISI
– MERENCANAKAN KEBIJAKAN DUKUNGAN NUTRISI UNTUK SETIAP
PASIEN, TERMASUK ETIKA PERAWATAN GIZI
– MENJAMIN BAHWA PEMASANGAN JARUM INTRAVENA DAN
PERCUTANEOUS ENDOSCOPIC GASTROTOMY BERJALAN
MEMUASKAN

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
23 DUKUNGAN NUTRISI
DOKTER (2)

– MENJAMIN BAHWA DUKUNGAN NUTRISI YANG DIBERIKAN

MEMENUHI SEMUA KEBUTUHAN PASIEN DAN BILA PERLU
MENGGUNAKAN FORMULA KHUSUS
– MENJAMIN BAHWA STANDAR YANG TELAH DITETAPKAN KOMISI
PENGARAH NUTRISI TELAH TERPENUHI
– MENGKOORDINIR PROSES AUDIT TERHADAP ANGGARAN YANG
DIPAKAI
– MENDIDIK SEJAWATNYA TERMASUK DOKTER MUDA

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
24 DUKUNGAN NUTRISI
PERAWAT

– PRAKTEK KLINIK
– PENDIDIKAN
– PENGELOLAAN, TERMASUK AUDIT
– PENDAMPING PASIEN
– PENELITIAN

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
25 DUKUNGAN NUTRISI
AHLI GIZI (1)

– MENILAI ASUPAN GIZI

– MENILAI STATUS GIZI
– MENGINGATKAN DOKTER, PERAWAT, PASIEN DAN KELUARGANYA AKAN
KEMUNGKINAN DIBUTUHKANNYA DUKUNGAN NUTRISI BAGI PASIEN
– MERESEPKAN DAN MEREKAM ASUPAN SUPLEMEN ORAL
– MENDISKUSIKAN DENGAN ANGGOTA TIM DUKUNGAN NUTRISI PEMBERIAN
ENTERAL TUBE FEEDING BILA PERLU
– MENDISKUSIKAN DENGAN ANGGOTA TIM DUKUNGAN NUTRISI TENTANG
KEBUTUHAN GIZI PASIEN YANG MEMBUTUHKAN DUKUNGAN NUTRISI
ENTERAL DAN PARENTERAL
– MELAKUKAN MONITORING TERHADAP PASIEN YANG MENDAPATKAN
DUKUNGAN NUTRISI

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
26 DUKUNGAN NUTRISI
AHLI GIZI (2)

– MENGUMPULKAN INFORMASI TENTANG EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI

YANG MUNGKIN TERJADI SELAMA PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL BERSAMA
DENGAN PERAWAT BANGSAL
– MENJAMIN BAHWA STANDAR PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL DIPATUHI DAN
SECARA AKTIF IKUT DALAM PELAKSANAAN PROSES AUDIT
– AKTIF MEMPROMOSIKAN KONSEP DUKUNGAN NUTRISI MELALUI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPADA DOKTER DAN PARAMEDIS
– MENJADI PENGHUBUNG, BERSAMA DENGAN APOTEKER DAN PERAWAT
PESIALIS GIZI DENGAN BAGIAN PERLENGKAPAN DAN PENYEDIAAN UNTUK
MENJAMIN BAHWA PENYEDIAAN SEDIAAN NUTRISI ENTERAL MEMADAI,
DAN MENENTUKAN “ENTERAL FEEDS” MANA YANG HARUS DIBELI

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
27 DUKUNGAN NUTRISI
APOTEKER

– MENYIAPKAN CAIRAN PARENTERAL

– MENCEGAH INTERAKSI OBAT DAN CAIRAN INTRAVENA PADA PASIEN
YANG MENDAPAT DUKUNGAN NUTRISI PARENTERAL
– MELAKUKAN MONITORING PASIEN YANG MENDAPAT DUKUNGAN
NUTRISI PARENTERAL DAN MENGUSULKAN PERUBAHAN BILA PERLU
– MENGUSULKAN PEMBELIAN PRODUK ENTERAL DAN PARENTERAL
– BERPERAN PENTING DALAM PROSES AUDIT DUKUNGAN NUTRISI,
KHUSUSNYA NUTRISI PARENTERAL
– MENJADI PENGHUBUNG DENGAN PIHAK APOTIK
– MENDIDIK SEJAWATNYA TENTANG MALNUTRISI DAN DUKUNGAN
NUTRISI, KHUSUSNYA NUTRISI PARENTERAL

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
28 DUKUNGAN NUTRISI
AHLI PATOLOGI KLINIK

– MEMBERI NASEHAT TENTANG KEBIJAKAN

MONITORING BIOKIMIAWI
– MELAKUKAN REVIEW TERHADAP HASIL
PEMERIKSAAN BIOKIMIAWI PASIEN YANG
MENDAPAT DUKUNGAN NUTRISI

11/9/2018
 PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM
29 DUKUNGAN NUTRISI
AHLI MIKROBIOLOGI

– MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ANGGOTA TIM YANG

LAIN
– MENELITI PASIEN YANG MENGALAMI DEMAM SELAMA
MENDAPAT DUKUNGAN NUTRISI
– MENYUSUN PROTAP PENELITIAN KEMUNGKINAN SEPSIS
KARENA KATETER
– MEMBERI NASEHAT TENTANG PENGOBATAN TERHADAP
INFEKSI
– IKUT SERTA DALAM PROSES AUDIT

11/9/2018
30 TUJUAN PELAYANAN GIZI
KLINIK DI RS

Tercapainya pelayanan gizi yg optimal

shg dapat menurunkan morbiditas,
mortalitas dan memperpendek masa
rawat
Tercapainya efisiensi dan efektivitas
dalam terapi gizi (segi klinis, fungsional,
kepuasan pasien, biaya)
11/9/2018
 Jenis Pelayanan
31

– Rawat jalan
– Rawat inap
– Pendidikan dan penelitian
– Nutrisi enteral dan
parenteral
– Pelayanan diagnostik

11/9/2018
 PROSES ASUHAN GIZI DI RUMAH SAKIT
32
ADMISSION EVALUATION OF DISCHARGE
CARE SETTING PLANNING

PATIENT ACUTE INPATIENT MONITORING Goals

SCREENING Not at risk CARE REQUIREMENT Achieved

TERMINATION
At risk OF THERAPY
Change
in Status

PATIENT NUTRITION IMPLEMENTATION REASSESSMENT

ASSESSMENT CARE PLAN AND UPDATING PLAN

ASPEN11/9/2018
2005
 Penilaian Gizi

33 Ya
Sal Cerna Berfungsi
Tidak

Gizi Enteral Gizi Parenteral

Jangka Panjang Jangka Pendek
Gastrostomy Nasogastric
Jejunostomy Nasoduodenal Jangka Panjang /
Nasojejunal Jangka Pendek Retriksi air
Toleransi
Sal Cerna

Normal Terganggu Perifer Sentral

Nutrien Standar Formula khusus Sal Cerna kembali

berfungsi

Ya Tidak
Adekuat
Adekuat Inadekuat Lanjutkan ke diet
Lanjutkan ke Suplementasi lebih kompleks
Oral Feeding Gizi Parenteral dan oral feeding Julistio Jaiz, RSHS
sesuai toleransi
2008
Lanjutkan ke 11/9/2018
total enteral feeding Algoritma Penentuan Rute Pemberian Terapi Gizi
34 Langkah-langkah dalam Terapi
Diet

Diet: pengaturan makanan dengan tujuan tertentu

Tujuan :
1. menjaga status gizi
2. memperbaiki defisiensi zat gizi
3. mengatur berat badan
4. mengistirahatkan organ
5. menghilangkan bagian makanan tertentu
6. menyesuaikan komposisi makanan
11/9/2018
SIKLUS PERENCANAAN TERAPI DIET
35
Penilaian status
Penentuan stress
metabolik umum/
gizi penderita khusus

Kebutuhan gizi &

metode pemberian

Penilaian
kembali Intervensi gizi Penilaian
kembali

Monitoring/
evaluasi

11/9/2018
Tahapan dalam Terapi Diet
36
Perencanaan asuhan gizi terdiri dari:
– assestment/ penilaian/ identifikasi masalah;
terdiri dari px status gizi, px biokimiawi, riwayat
diet dan px jasmani
– planning/ perencanaan terapi diet: penentuan
tujuan terapi diet, dan penghitungan kebutuhan
zat gizi
– pelaksanaan intervensi nutrisi (implementing) :
peresepan diet serta bimbingan dan konseling gizi
– mengevaluasi hasilnya (evaluating).

11/9/2018
 37 Penatalaksanaan Nutrisi
S : Subjective O : Objective A : Assessment P : Planning
(Anamnesis) (Diagnosis
kerja)
Identitas Pemeriksaan Dx Klinis Komposisi
Pasien Fisik
Riwayat Antropometrik Status Gizi Metoda
Penyakit antropometrik pemberian
Riwayat Gizi Lab Status Teknik
metabolik pemberian
Pemeriksaan Status GIT Bentuk nutrisi
Fungsional
Analisis Jenis formula
asupan
Pemeriksaan
penunjang 11/9/2018
38 Subjective

Riwayat Gizi:
– Asupan sehari-hari sebelum sakit
– Pantangan
– Penyakit dan faktor yang mempengaruhi status gizi,
penurunan nafsu makan, tanda-tanda
hipermetabolik/ hipometabolik
– Lamanya penurunan nafsu makan
– Penurunan berat badan
– Bowel habbit (frekuensi, konsistensi)
11/9/2018
39 Objective

– Fisik: KU; Vital sign; Pmx fisik lain

– Antro: TB, BB, BMI, Lingkar perut, LLA, TLK
– Lab: Tes biokimia fungsional (status protein;
status imunitas; pemeriksaan lain- GDP, profil
lipid)
– Pmx Fungsional: Kekuatan genggam;
kemampuan meniup; EMG; tes adaptasi gelap

11/9/2018
40 – Analisis asupan:
- kebiasaan makan
- toleransi
– Pemeriksaan penunjang:
- Rontgen photo
- USG
- ECG
- Echocardiografi
- CT scan

11/9/2018
41 Assessment (A)

– Dx klinis: sesuai penyakit

– Status gizi: lihat hasil IMT
– Status metabolik:berdasar
pemeriksaan S & O
– Status GIT: ada/ tidak gangguan
GIT
11/9/2018
 DASAR PERHITUNGAN
42 KEBUTUHAN GIZI

1. KALORI
Keb kalori total = BEE x FA x FI
2. PROTEIN : 1-2 g/kg BB/ hari (tanpa ggn ginjal)
3. LEMAK DAN KARBOHIDRAT
Lemak : 20-35% total kalori; dg LJ : LTJ = 1:2
Karbohidrat: 45-65% total kalori
4. VITAMIN DAN MINERAL
Disesuaikan jenis dan berat penyakitnya

11/9/2018
 PERSAMAAN HARRIS-BENEDICT
43

– Untuk menghitung BEE :

- Laki-laki =
66,47 + 13,75 W + 5,0 H – 6,76 A
- Perempuan =
655,1 + 9,56 W +1,85 H – 4,68 A
Dimana W : BB (kg) ;
H : TB (cm);
A : umur (th)
11/9/2018
FAKTOR
44 INJURY (FI)

–Tergantung jenis penyakit

–Contoh :
- demam : per 1o C 1,3
- infeksi ringan-sedang : 1,2-1,4
- infeksi berat/ sepsis : 1,5-1,8
- gagal hati : 1,5

11/9/2018
45 Timing of Nutritional Support

 Can’t be set by nutritional indices

 This is a Clinical Decision
 Early and Optimal Nutrition improves outcomes

• NO BENEFIT of Starvation

11/9/2018
 46 Penting Diingat dan
Diketahui....

– Terapi diet bersifat spesifik dan individual

– Untuk bisa memberikan arahan diet yang benar,
harus paham:
- Zat gizi: sifat, sumber dan metabolismenya
- Anatomi dan fisiologi organn
- Patogenesis, patofisiologi dan patologi penyakit
- Menggunakan alat bantu gizi (AKG, DKBM,
antropometri, daftar bahan makanan penukar)
11/9/2018
47 11/9/2018