Entomotoksikologi

Landasan Teori
 Perkiraan Perkembangan
waktu kematian serangga
Serangga
Deteksi zat di Analisis
tubuh jenazah toksikologi

Alternatif
 Zat yang Dapat Dideteksi pada
Serangga

opiate morfin kodein kokain

Antidepresan
Benzoylecognin Amfetamin Benzodiazepin
trisiklik

Steroid Barbiturat Parasetamol

Faktor yang Memengaruhi Keakuratan
cuaca

iklim

Lokasi ditemukan
jenazah

Riwayat
pengobatan
 Serangga paling sering

Blowflies Flesh Flies House flies

(Calliphoridae) (Sarcophagidae) (Muscidae)

Berkolonisasi

Konsentrasi
pupa lebih
rendah
larva
 Larva

Didistribusikan Ekskresi lewat

Obat diabsorbsi
kesluruh tubuh gut atau tubulus
lewat midgut
larva malphighi
 Pupa

Ekskresi lewat
Obat diabsorbsi Didistribusikan gut  mekonium
lewat midgut kesluruh tubuh • Tubulus malphighi
terdegradasi
Zat  tahap perkembangan larva

Morfin dan heroin

• Menurunkan kecepatan pertumbuhan

 pada stadium pupa (lebih lama)

Kokain

• Mempercepat pertumbuhan
Diskusi dan Kesimpulan

Jornal Translate
 Diskusi
Entomotoksikologi

• Ilmu tentang efek obat dan racun pada fase

pertumbuhan dan perkembangan serangga
pada jenazah

PMI (Post Mortem Interval)

• Waktu dari kematian hingga ditemukannya

jenazah
 Barbiturat • Perpanjang stadium larva

• Perlambat perkembangan lalat (Calliphora stygia,

Morfin dan Protophormia terraenovae dan Calliphora vicina
(Diptera: Calliphoridae), Lucilia Sericata (Diptera:
heroin Calliphoridae)

Kokain dan • Percepat perkembangan lalat (Parasarcophaga

ruficornis (Diptera: Sarcophagidae)
methamfetamin
 Metode Estimasi PMI

Ditemukannya serangga pada

jenazah  pembusukan

Derajat perkembangan belatung

dewasa
 Faktor yang memengaruhi

Lokasi
cuaca iklim
jenazah

Pengobatan
Kelembaban Temperatur
pada jenazah

Ada/tidak
Penguburan
pakaian
 Durasi Proses pembusukan

Dipengaruhi iklim dan temperatur

• Musim panas lebih cepat membusuk

daripada musim dingin dan musim semi
• temp hangat percepat pembusukan
• Dingin  perlambat perkembangan
dipterous larvae
 Kesimpulan
• entomotoksikologi ilmu tentang efek obat dan
racun pada fase pertumbuhan dan
perkembangan serangga  diharapkan
perkiraan waktu kematian dapat ditentukan
lebih akurat terutama pada tubuh jenazah
yang telah membusuk.
• Harapan peneliti bahwa entomotoksikologi
dapat digunakan secara luas di lapangan.
Telaah Jurnal
1. Judul Artikel Jurnal :
Assessment of Post Mortem Interval (PMI),
from Forensic Entomotoxicological Studies of
Larvae and Flies
(Penilaian Interval Post Mortem dari Studi
Entomotoksilogical Forensik pada Larva dan
Lalat)
2. Bidang Ilmu Pengetahuan :
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal,
cabang entomotoksikologi forensik.
. Gambaran Umum :
a. Latar Belakang :
Entomotoksikologi forensik adalah ilmu yang
mempelajari tentang perkembangan serangga
dan kandungan racun atau obat-obatan yang
berhubungan dengan penentuan saat kematian
(Post Mortem Interval). Ilmu ini merupakan
alternatif yang digunakan apabila tidak dapat
menentukan saat kematian dengan metode
lain, seperti pada rigor mortis, livor mortis,
argor mortis.
Tujuan

• untuk mengetahui penerapan ilmu

entomotoksikologi pada tubuh jenazah yang
berkaitan dengan untuk mengetahui estimasi
waktu kematian, interval dekomposisi. Adapun
kegunaan lainnya yaitu menentukan tempat
terjadinya kematian, penyebab kematian atau
deteksi trauma ante mortem.

Tempat

• Amity Institute of Forensic Sciences, Uttar

Pradesh, India
Sampel

• Tidak dicantumkan

Waktu

• Tidak dicantumkan

Metode Penelitian

• Tidak dicantumkan
 Telaah Kritis

Pembahasan dan Kesimpulan

 Pembahasan

+ Peneliti
-
menyebutkan : zat
pada jenazah Tidak menyebutkan
mmengaruhi penyebab dan
rentang waktu mekanisme
perkembangan terjadinya
pada setiap perbedaan rentang
stadium lalat  waktu antar zat
dipengaruhi faktor-
faktor tententu

Perlu penelitian
lebih lanjut
 Kesimpulan
• Sudah baik
• Peneliti menyebutkan entomotoksikologi
adalah ilmu tentang efek obat dan racun pada
fase pertumbuhan dan perkembangan
serangga perkiraan waktu kematian dapat
ditentukan lebih akurat terutama pada tubuh
jenazah yang telah membusuk.
• Harapan peneliti bahwa entomotoksikologi
dapat digunakan secara luas di lapangan.