Professional Documents
Culture Documents
AKUTANSI
PEMERINTAHAN
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
BERBASIS AKRUAL
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL
Jika
terjadi pertentangan antara kerangka konseptual
dan standar akuntansi, maka ketentuan standar
akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka
konseptual
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Masyarakat;
Wakil rakyat, lembaga pengawas,
dan lembaga pemeriksa;
Pihak yang memberi atau
berperan dalam proses donasi,
investasi, dan pinjaman
Pemerintah
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
• mempertanggungjawabkan pengelolaan
Akuntabilitas dan pelaksanaan kebijakan sumber daya
dalam mencapai tujuan
11
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN POKOK
13
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Relevan;
Andal;
Dapat dibandingkan; dan
Dapat dipahami
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Prinsip substansi mengungguli
bentuk formal;
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Prinsip pengungkapan lengkap; dan
Prinsip penyajian wajar.
16
BASIS AKUNTANSI
18
PRINSIP REALISASI
19
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
21
PERIODISITAS
Laporankeuangan harus
menyajikan secara lengkap
informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Informasitersebut dapat
ditempatkan pada lembar muka
laporan keuangan atau catatan
atas laporan keuangan.
23
PENYAJIAN WAJAR
MATERIALITAS
PERTIMBANGAN BIAYA DAN MANFAAT
KESEIMBANGAN ANTAR KARAKTIRISTIK
KUALITATIF
25
PENGAKUAN ASET
26
PENGAKUAN KEWAJIBAN
27
PENGAKUAN PENDAPATAN
28
PENGAKUAN BEBAN DAN BELANJA
29
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
PSAP NO. 01
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
KSAP POKOK BAHASAN
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Definisi Unsur Laporan Keuangan
4. Basis Akuntansi
5. Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
6. Informasi Laporan Keuangan
7. Komponen-Komponen Laporan Keuangan
8. Struktur dan Isi Laporan Keuangan
KSAP TUJ UAN PSAP 01
33
KSAP
RUANG LINGKUP
34
KSAP DEFINISI
Pendatapan-LRA: semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara /Daerah yang menambah
Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Belanja: semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Beban: penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
(Par 8)
35
KSAP DEFINISI
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi karena kejadian atau transaksi
yg bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar
kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-
tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan
(Par 8)
36
KSAP TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN
(Par 92-93)
KSAP LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
• Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos:
a) Ekuitas awal;
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi
ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan mendasar, misalnya: koreksi kesalahan
mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena
revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir.
• Rincian dari unsur dalam LPE disajikan dalam CALK
(Par 101)
KSAP CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PSAP NO. 02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KSAPRUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP No. 02
PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan
Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan
dengan menggunakan anggaran berbasis kas;
Pendapatan K D K
Belanja D K D
Transaksi pendapatan
Perubahan SAL xxxx
Pendapatan xxxx
Jurnal penutup
Pendapatan xxxx
Belanja xxxx SAL
Perubahan SAL xxxx xxxx
PSAP NO. 03
LAPORAN ARUS KAS
70
TUJUAN PELAPORAN ARUS KAS
Memberikan informasi :
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara selama suatu
periode akuntansi, serta
saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
PSAP NO. 04
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
TUJUAN
Komitmen atau kejadian kontinjensi yang perlu disajikan adalah berbagai kejadian, yang
umumnya berkaitan dengan litigasi atau penuntutan atau penggugatan yang menjadikan
pemerintah sebagai pihak tergugat. Keberatan atas ketetapan pajak, tuntutan restitusi
pajak, atau aksi masal untuk menuntut ganti rugi, adalah contoh-contoh populer untuk
kejadian kontinjensi. Sepanjang tuntutan ini belum mampu menghasilkan kemungkinan
nilai restitusi atau ganti rugi yang harus dibayar oleh negara secara meyakinkan maka
kejadian ini cukup diungkapkan secara naratif dengan atau tanpa menyebut potensi
kerugian yang ditimbulkan.
10
KSAP PERSEDIAAN
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.(PSAP 05 Par. 4)
Persediaan diakui :
Persediaan
Harga pokok diperoleh dengan = Biaya Langsung + biaya tidak
produksi memproduksi langsung
sendiri
• Metode Perpetual
Mencatat setiap persediaan yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah
persediaan selalu terupdate dalam pembukuan
Memiliki internal kontrol yang lebih baik namun mengharuskan disiplin dalam
mencatat harus dilengkapi sistem terkomputerisasi
• Metode Periodik
Persediaan tidak di-update apabila ada persediaan yang masuk atau keluar.
Persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir
periode.
Persediaan yang tidak ada pada saat perhitungan stock opname =
persediaan yang digunakan (persediaan yang hilang dianggap digunakan,
karena tidak ada kontrol pencatatan)
METODE PERPETUAL
Pembelian persediaan :
Dr. Persediaan 5.000
Cr.Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000
Pemakaian persediaan:
Dr.Beban persediaan 3.000
Cr.Persediaan 3.000
Penyesuaian:
Dr. Kerugian kehilangan barang 500
Cr.Persediaan 500
*jika kegiatan ini rutin terjadi dapat diklasifikasikan sebagai beban
persediaan, namun jika jumlahnya material dan jarang terjadi masuk
beban non operasional.
Jurnal ini juga digunakan untuk mencatat nilai persediaan yang
rusak / mengalami penurunan nilai, karena daluwarsa (perlu
berita acara yang menyatakan barang persediaan rusak.
METODE PERIODIK
Pemakaian persediaan:
Tidak dilakukan penjurnalan
Pemakaian persediaan:
Tidak dilakukan penjurnalan
Informasi tersedia
Persediaan 31/12/20X1 7.000
Belanja Persediaan selama 20X2 30.000
Persediaan 31/12/20X2 10.000
PSAP NO. 06
AKUNTANSI INVESTASI
12
DRAFT REVISI 2014
• Koreksi redaksional
• Pengakuan pendapatan pada LO dan
pengakuan pendapatan pada LRA diperjelas
• Akuntansi investasi dengan menggunakan
metode ekuitas
• Investasi atas perusahaan merugi sehingga
saldo ekuitas investee negatif
DEFINISI INVESTASI
PSAP NO. 07
ASET TETAP
KSAP RUANG LINGKUP PSAP 07
• PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang
menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan
mengatur tentang perlakuan akuntansiny, termasuk
pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang
diperlukan
• PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(regenerative natural resources)
Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral,
minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak
dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)
• PSAP 07 Par 57 :
Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau
secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari
estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang
akan datang harus dilakukan penyesuaian
• Bultek SAP No. 05:
Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat aset tetap
(sebagai dasar menentukan metode penyusutan) disarankan
agar penetapannya diusulkan oleh instansi teknis terkait dan
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Tanah
180
KSAP KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH
1 Bultek
Dikuasai dan/atau digunakan Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
oleh pemerintah namun belum disajikan sebagai aset tetap tanah pada
ada bukti kepemilikan yang sah neraca pemerintah.
Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
2
Tanah dimiliki oleh pemerintah, Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
namun dikuasai dan/atau disajikan sebagai aset tetap tanah pada
digunakan oleh pihak lain neraca pemerintah
Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain
3
Tanah dimiliki oleh suatu entitas Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti
dan/atau digunakan oleh entitas kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain Entitas pemerintah yang menguasai
dan/atau menggunakan tanah cukup
mengungkapkan tanah tersebut secara
4 memadai dalam CaLK
• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang
memenuhi syarat kapitalisasi.
Renovasi • Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
aset tetap
milik sendiri • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP
PSAP NO. 08
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN
18
DEFINISI
188
CAKUPAN KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN (KDP)
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, irigasi dan Jaringan
Aset tetap lainnya
yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu periode tertentu dan belum selesai
189
CAKUPAN KONTRAK
KONSTRUKSI
a. kontrak untuk perolehan jasa yang
berhubungan langsung dengan perencanaan
konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
b. kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
c. kontrak untuk perolehan jasa yang
berhubungan langsung dengan pengawasan
konstruksi aset yang meliputi manajemen
konstruksi dan value engineering;
d. kontrak untuk membongkar atau merestorasi
aset dan restorasi lingkungan.
190
PENYATUAN DAN SEGMENTASI
KONTRAK KONSTRUKSI
Jika kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset,
konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai
suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:
Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap
aset;
Setiap aset telah dinegosiasikan secara
terpisah dan kontraktor serta pemberi kerja
dapat menerima atau menolak bagian kontrak
yang berhubungan dengan masing-masing aset
tersebut;
Biaya masing-masing aset dapat
diidentifikasikan.
191
PENYATUAN DAN SEGMENTASI
KONTRAK KONSTRUKSI
Suatu kontrak dapat berisi klausul yang memungkinkan
konstruksi aset tambahan atas permintaan pemberi kerja
atau dapat diubah sehingga konstruksi aset tambahan
dapat dimasukkan ke dalam kontrak tersebut. Konstruksi
tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi
jika:
a) Aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan
dalam rancangan, teknologi, atau fungsi dengan aset
yang tercakup dalam kontrak semula; atau
b) Harga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa
memperhatikan harga kontrak semula
192
PENGAKUAN KDP
193
PENGUKURAN BIAYA
KONSTRUKSI
Secara Swakelola, al:
biaya yang berhubungan langsung dengan
konstruksi;
biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada
umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi
tersebut;
biaya lain yang secara khusus dibebankan
sehubungan konstruksi ybs.
Secara Kontrak:
Termin yang telah dibayarkan;
Kewajiban yang msh harus dibayar;
Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga,
misalnya klaim karena keterlambatan yang
disebabkan oleh pemberi kerja
194
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
• Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya
pinjaman yang timbul selama masa konstruksi
dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan
ditetapkan secara andal.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh
melebihi jumlah biaya bunga yang dibayar dan yang
masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.
• Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa
jenis aset yang diperoleh dalam suatu periode tertentu,
biaya pinjaman periode yang bersangkutan dialokasikan
ke masing-masing konstruksi dengan metode rata-rata
tertimbang atas total pengeluaran biaya konstruksi.
195
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
• Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan
sementara tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat
force majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan
selama masa pemberhentian sementara pembangunan
konstruksi dikapitalisasi.
• Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis
pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada waktu yang
berbeda-beda, maka jenis pekerjaan yang sudah selesai
tidak diperhitungkan biaya pinjaman. Biaya pinjaman
hanya dikapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang masih
dalam proses pengerjaan.
196
PENYAJIAN KDP
Konstruksi dalam Pengerjaan disajikan dalam Neraca masuk dalam
kelompok Aset Tetap
197
PENGUNGKAPAN KDP
Entitas harus mengungkapkan informasi mengenai
KDP pada akhir periode akuntansi:
Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan
berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaian
Nilai kontrak konstruksi dan sumber
pendanaannya
Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang
masih harus dibayar
Uang muka kerja yang diberikan
Retensi
198
PENYELESAIAN KDP
Berita Acara
Pembangunan Pemanfaatan
No. Penyelesaian Penyajian
Aset Aset
Pekerjaan (BAPP)
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap
dimanfaatkan
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah KDP
dimanfaatkan
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena KDP dapat
bencana alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka dihapuskan
penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan
hilang
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP
PENGHENTIAN KDP
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk
gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk pembangunan
sebesar 500juta. Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan
mulai digunakan. Depresiasi 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
JURNAL PENGELUARAN & PENYELESAIAN KDP
30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Perubahan SAL 700.000.000
30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Perubahan SAL 500.000.000
30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000
30/6/20X2 Aset Tetap 1.400.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.400.000.000
31/12/20X2 Beban dep. 75.000.000 Tidak ada jurnal
Ak. Dep 75.000.000
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PSAP NO. 09
AKUNTANSI KEWAJIBAN
20
KEWAJIBAN
204
KLASIFIKASI KEWAJIBAN
205
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
206
PENGAKUAN KEWAJIBAN
207
PENGAKUAN KEWAJIBAN
208
PENGUKURAN KEWAJIBAN
210
UTANG TRANSFER
211
UTANG BUNGA
• Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga
yang telah terjadi dan belum dibayar
• Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik dari dalam
maupun luar negeri
• Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus diakui
pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang
berkaitan
212
UTANG PFK
213
BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA
PANJANG
214
PERUBAHAN VALUTA ASING
215
PENYELESAIAN KEWAJIBAN SEBELUM
JATUH TEMPO
Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum jatuh
tempo :
– karena adanya fitur untuk ditarik oleh penerbit (call feature) dari sekuritas
tersebut ; atau
– karena memenuhi persyaratan untuk penyelesaian oleh permintaan
pemegangnya
– selisih antara harga perolehan kembali dan nilai tercatat netonya
disajikan pada laporan operasional, harus diungkapkan pada CaLK
sebagai bagian dari pos kewajiban yang berkaitan
216
TUNGGAKAN
217
RESTRUKTURISASI UTANG
218
PENGHAPUSAN UTANG
• Biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan
peminjaman dana :
bunga dan provisi
commitment fee
amortisasi diskonto atau premium
amortisasi kapitalisasi biaya terkait pinjaman (biaya konsultan, ahli
hukum, dll)
perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing
• Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan
perolehan atau produksi suatu aset tertentu (qualifying asset) harus
dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut
• Apabila suatu dana pinjaman tidak secara khusus digunakan untuk
perolehan aset maka biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tertentu
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang atas akumulasi biaya seluruh
aset tertentu yg berkaitan selama periode pelaporan
220
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
• Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam
bentuk daftar skedul utang
• Informasi yang harus disajikan dalam CaLK :
(a) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang
berdasarkan pemberi pinjaman
(b) Jumlah saldo kewajiban utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas
dan jatuh temponya
(c) Bunga pinjaman yang berlaku
(d) Konsekuensi penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo
(e) Perjanjian restrukturisasi utang (pengurangan pinjaman, modifikasi
persyaratan utang, pengurangan tingkat bunga pinjaman,
pengunduran jatuh tempo pinjaman, pengurangan nilai jatuh tempo
pinjaman, pengurangan jumlah bunga terutang)
(f) Jumlah tunggakan pinjaman daftar umur utang berdasarkan kreditur
(g) Biaya pinjaman (perlakuan,jumlah yang dikapitalisasi,tingkat
kapitalisasi)
221
ILUSTRASI
• Kota Bengawan mengadakan suatu kontrak konstruksi
bangunan dengan PT AK pada tahun 20X2 dengan nilai
kontrak Rp1.000.000.000 dan diperkirakan akan
diselesaikan pembangunannya pada 31 Nopember 20X2
dengan 2 termijn pembayaran. Tanggal 30 Nopember 20X2
pembangunan termin pertama telah selesai dan telah
diserahterimakan senilai Rp 300.000.000, tetapi
dikarenakan sesuatu hal, Pemerintah Kota Bengawan
belum membayar tagihan PT AK. Pada 31 Desember 20X2
dicapai kesepakatan antara Pemerintah Kota Bengawan
dengan PT AK, pembayaran termin pertama dilakukan
pada 1 Maret 20X2 dan termin kedua akan dibayar 1 Maret
20X3. Misal tgl 1 Maret 20X3 dan 20X4 pembayaran
dilakukan tepat waktu dan penyelesaian termin kedua
terjadi 30 Desember 20X3. Bangunan disusutkan 20
tahun.
222
ILUSTRASI
Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar Negeri
5.000.000.000 untuk pengembangan jaringan transportasi yang dapat
menunjang industri di kota tersebut. Utang tersebut berbunga rendah
4% per tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan pembayaran
akan dilakukan setelah 5 tahun selama 5 kali angsuran.
PSAP NO. 10
KOREKSI KESALAHAN,
PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI, PERUBAHAN
ESTIMASI AKUNTANSI, DAN
OPERASI YANG TIDAK
DILANJUTKAN
22
TUJUAN
227
RUANG LINGKUP
228
RUANG LINGKUP
229
KOREKSI KESALAHAN
230
KOREKSI KESALAHAN
231
KOREKSI KESALAHAN (par 12)
Tidak berulang
Terjadi pada periode berjalan
Mempengaruhi maupun tidak
mempengaruhi posisi kas
232
KOREKSI KESALAHAN (par 13)
– Tidak berulang
– Terjadi pada periode-periode sebelumnya
– Mempengaruhi posisi kas
– Laporan keuangan periode tersebut belum
terbit
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang
saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit
Menambah Mengurangi
kas Kas
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas)
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.
235
KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN
(par 18)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas dan tidak
mempengaruhi posisi aset selain kas
Laporan keuangan periode tersebut sudah
terbit
Pengurangan Penambahan
Beban Beban
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
238
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN &
PENGELUARAN PEMBIAYAAN (par 24)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
239
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN
KEWAJIBAN (par 27)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Tidak mempengaruhi posisi kas
Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit
241
KOREKSI KESALAHAN (par 34)
Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi hanya dicatat pada saat
terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan
mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan
Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu yang mempengaruhi posisi kas
dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas yang
bersangkutan
Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK
242
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
243
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
245
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif , suatu segmen yang
dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan walaupun berjumlah
nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang dihentikan tampak
pada Laporan Keuangan. (par 48)
Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun berjalan,
diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan
sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas membuat
rencana penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus,
resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)
246
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Bukan Penghentian Operasi bila : (par 50)
a. Penghentian suatu program, kegiatan, proyek,
segmen secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat
diakibatkan oleh demand (permintaan publik yang
dilayani) yang terus merosot, pergantian kebutuhan
lain.
b. Fungsi tersebut tetap ada
c. Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok
dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi
suatu program, proyek, kegiatan ke wilayah lain
d. Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah,
menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa
mengganggu operasi tersebut.
247
ILUSTRASI UTANG
PSAP 11
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
25
RUANG LINGKUP
251
RUANG LINGKUP
252
STANDAR TIDAK MENGATUR
253
PENYAJIAN LAPORAN
KONSOLIDASIAN
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. (par 7)
255
CIRI-CIRI ENTITAS PELAPORAN (par 14)
Terdiri dari:
1) Pemerintah Pusat.
2) Pemerintah Daerah.
3) Kementerian negara/lembaga (KL).
4) Bendahara Umum Negara (BUN).
257
ENTITAS AKUNTANSI (par 6)
258
ENTITAS AKUNTANSI (PP 8/2006)
Terdiri dari:
1) Setiap kuasa pengguna anggaran di lingkungan
suatu K/L yang mempunyai dokumen
pelaksanaan anggaran tersendiri.
2) Bendahara Umum Daerah (BUD).
3) Kuasa pengguna anggaran di lingkungan Pemda
bila mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran
yang terpisah, jumlah anggarannya relatif besar,
dan pengelolaan kegiatannya dilakukan secara
mandiri.
259
PENGERTIAN KONSOLISASI
260
BLU/BLUD
261
PROSEDUR KONSOLIDASI (par 22)
EP LKK
LK
KONSOLIDASI
EP EP EP
EA EA EA EA EA EA
264
KONSOLIDASI DITINGKAT PEMERINTAH DAERAH
PSAP 12
LAPORAN OPERASIONAL
26
LINGKUP DAN MANFAAT
RUANG LINGKUP
Berlaku untuk setiap entitas pelaporan dan entitas akuntansi,
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam
menyusun laporan operasional yang menggambarkan
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dalam
suatu periode pelaporan tertentu, tidak termasuk perusahaan
negara/daerah.
Surplus/defisit
Pendapatan dan akrual yang Pendapatan
Belanja over/ menambah/ dan belanja
underestimate mengurangi akrual
ekuitas
Pembiayaan Ada
Tidak ada
diperhitungkan Pemisahan pemisahan
pemisahan
dalam Kegiatan non laporan kegiatan
perhitungan operasional pertanggung non
SILPA/SIKPA jawaban operasional
dan pos luar
anggaran dan dan pos luar
biasa
laporan finansial biasa
PP 24/2005
PP 71/2010
efektivitas
Output
(keluaran) Laporan
Operasional
efisien Input
(cost dari
program/
kegiatan)
ekonomi Laporan Kinerja
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL
Aset &
Pendapatan Beban Cost Kinerja
Kewajiban
Mengaitkan cost dengan kinerja
LAPORAN LAPORAN
EVALUASI KINERJA
KEUANGAN KINERJA
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL - EKUITAS
PP 71/2010 AKRUAL
PP 24/2005 CTA
Melaporkan perubahan ekuitas dan
Opsional
surplus/defisit
Surplus/defisit LO
pada periode
bersangkutan
Dampak kumulatif
perubahan
Ekuitas awal
kebijakan/kesalahan
Ekuitas mendasar
akhir
274
PERIODE PELAPORAN
Kegiatan • Pendapatan/Beban
• Sifatnya tidak rutin, termasuk Pos Luar yg bukan n operasi
surplus/defisit dari penjualanNon
aset Biasa biasa
Operasional
non lancar dan penyelesaian • Tidak diharapkan
kewajiban jangka panjang sering/rutin terjadi
• Di luar kendali/
pengaruh entitas ybs
• Sifat & jumlah 276
diungkap dalam
STRUKTUR DAN ISI
AKUNTANSI BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
• Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan
kejadian luar biasa.
TRANSAKSI MATA UANG ASING
• Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang
rupiah.
• Jika tersedia dana dalam mata uang asing, maka transaksi dijabarkan
dalam mata uang rupiah dengan kurs tengah bank sentral pada tanggal
transaksi.
• Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, maka transaksi dalam
mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi,
yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing
tersebut.
• Jika mata uang asing tersebut dibeli dengan menggunakan mata uang
asing\, maka:
a) Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan
dengan menggunakan kurs transaksi
b) Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam
rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral tanggal transaksi.
TRANSAKSI DALAM BENTUK BARANG
DAN JASA
PSAP 13
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM (BLU)
291
KSAP PENDAHULUAN
292
KSAP TUJUAN
293
KSAP RUANG LINGKUP
294
KSAP ENTITAS AKUNTANSI/PELAPORAN
295
KSAP DEFINISI
296
KSAP TUJUAN LAPORAN KEUANGAN BLU
Tujuan Umum
• menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi,
dan perubahan ekuitas BLU yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya.
Tujuan Spesifik
• untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
297
KSAP TANGGUNG JAWAB PELAPORAN BLU
298
KSAP KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN BLU
299
KSAP STRUKTUR DAN ISI
PENDAHULUAN
• Pernyataan Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan
tertentu pada lembar muka (on the face) laporan keuangan,
mensyaratkan pengungkapan pos-pos lainnya dalam lembar muka
laporan keuangan atau dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
PERIODE PELAPORAN
• Laporan keuangan BLU disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun
TEPAT WAKTU
• Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana laporan tidak
tersedia bagi pengguna dalam suatu periode tertentu setelah
tanggal pelaporan. Faktor-faktor yang dihadapi seperti kompleksitas
operasi suatu BLU bukan merupakan alasan yang cukup atas
kegagalan pelaporan yang tepat waktu.
300
KSAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN
301
KSAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Pendapatan BLU yang dikelola sendiri dan tidak disetor ke Kas
Negara/Daerah merupakan pendapatan negara/daerah.
Pendapatan-LRA pada BLU diakui pada saat pendapatan kas yang
diterima BLU diakui sebagai pendapatan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
Khusus untuk pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO), diakui
berdasarkan azas neto dengan terlebih dahulu mengeluarkan bagian
pendapatan yang merupakan hak mitra KSO.
302
KSAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun berjalan
dibukukan sebagai pengurang SiLPA pada BLU penambah SiLPA pada
Pemerintah Pusat/Daerah.
Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLU tahun
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada
BLU dan penambah SAL pada Pemerintah Pusat/pemerintah daerah.
Pendapatan-LRA pada BLU diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Pendapatan-LRA pada BLU merupakan pendapatan bukan pajak.
Termasuk pendapatan bukan pajak pada BLU adalah
Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas
pelaporan;
Pendapatan hasil kerja sama;
Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas; dan
Pendapatan BLU lainnya
303
KSAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Belanja pada BLU diakui pada saat pengeluaran kas yang dilakukan oleh
BLU disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja pada BLU selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA.
Penerimaan pembiayaan pada BLU diakui pada saat kas yang diterima BLU
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
Pengeluaran pembiayaan pada BLU diakui pada saat pengeluaran
pembiayaan disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan
umum.
Penambahan pokok investasi yang berasal dari pendapatan BLU diakui
sebagai pengeluaran pembiayaan.
Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
selama satu periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.
Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan Belanja, serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
Apabila BLU menerima alokasi anggaran selain dari entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang membawahinya, maka BLU menyusun LRA
sesuai dengan entitas akuntansi/entitas pelaporan yang mengalokasikan
anggaran tersebut.
304
LAPORAN PERUBAHAN
KSAP SALDO ANGGARAN LEBIH
305
KSAP NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Neraca BLU menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-
pos berikut:
Kas dan setara kas;
Investasi jangka pendek;
piutang dari kegiatan BLU;
persediaan;
Investasi jangka panjang;
aset tetap;
aset lainnya;
kewajiban jangka pendek;
kewajiban jangka panjang; dan
ekuitas.
Kas pada BLU yang sudah dipertanggungjawabkan kepada unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum merupakan bagian dari Saldo
Anggaran Lebih.
Dana kas BLU yang bukan milik BLU diakui sebagai kas dan setara kas.
Kas yang berasal dari sisa dana investasi APBN/APBD diakui sebagai aset
lainnya.
Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan BLU pada tahun berjalan 306
maupun tahun sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada BLU
KSAP NERACA
307
KSAP LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
Struktur Laporan Operasional BLU mencakup pos-pos sebagai berikut:
• Pendapatan-LO;
• Beban;
• Surplus/Defisit dari operasi;
• Kegiatan non operasional;
• Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa;
• Pos Luar Biasa; dan
• Surplus/Defisit-LO.
BLU menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan,
yang terdiri dari:
• Pendapatan dari alokasi APBN/APBD;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan;
• Pendapatan hasil kerja sama;
• Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas/barang/jasa; dan
• Pendapatan BLU lainnya.
• Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan
Keuangan.
308
KSAP LAPORAN OPERASIONAL
310
KSAP LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
311
PENGGABUNGAN LAP KEU BLU KE DALAM
KSAP LAP KEU ENTITAS AKUNTANSI/ENTITAS PELAPORAN
313
KSAP TANGGAL EFEKTIF
314
KSAP
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN BAPAK IBU SEKALIAN
315
TERIMA KASIH