You are on page 1of 39

PRESENTASI KASUS

ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


Oleh:
Vebrina Ayu Besyari
20110310055

Pembimbing:
dr. Oryzati Hilman Agrimon, M.Sc.CMFM,Ph.D

Bagian Ilmu Kedkteran Keluarga


FKIK UMY
2016
DISLIPIDEMIA, HIPERTENSI STAGE I, DAN
GASTRITIS KRONIS PADA DUDA USIA
LANJUT DENGAN STRESSOR PSIKOLOGIS
TERKAIT KONFLIK DENGAN ANGGOTA
KELUARGA DAN KECENDERUNGAN
MENARIK DIRI DARI LINGKUNGAN PADA
KELUARGA DISFUNGSIONAL SEDANG DAN
TIDAK BER-PHBS
I. Laporan Kasus
 IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn.FA
 Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 20 Juni 1939
 Umur : 77 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat :Soragan DK 3, RT 03/No.136,
Ngestiharjo, Kasihan, Bantul
 Agama : Katholik
 Pekerjaan : Pensiunan AL, guru agama, aktifis
gereja
 Status Perkawinan : Menikah
 Pendidikan Terakhir : Pendidikan militer
 Nomor Rekam Medis : 10309
 Kunjungan Puskesmas : 2 Agustus 2016
 Kunjungan Rumah : 5 Agustus 2016
 Jaminan Kesehatan : Askes
B. Keluhan Utama
 Kontrol kolesterol dan tekanan darah

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


• Pasien datang ke Puskesmas Wirobrajan
dalam rangka control kolesterol dan
tekanan darah
• Pasien merupakan pasien yang rutin
kontrol kesehatannya 1-2 bulan sekali
tetapi berpindah-pindah tempat
• Pasien saat ini tidak mengeluhkan gejala
apapun
• Pertama kali diketahui punya kolesterol tinggi saat pasien
check up lengkap karena diminta anak ke-2nya pada tahun
2015
• Sebelumnya pasien memang sudah rutin memeriksakan
kesehatannya karena riwayat maag kronis yang dimilikinya
• Tahun 2015 pasien didiagnosis hipertensi dan rutin
mengkonsumsi Amlodipin
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Kolesterol tinggi : sejak tahun 2015 dan diberikan
obat Gemfibrozil
 Riwayat Darah tinggi : pasien menyangkal adanya
riwayat darah tinggi tetapi sejak
2016 tekanan darah pasien tinggi
dan mengkonsumsi obat Amlodipin
 Riwayat Maag kronis : sejak tahun 1972 dan minum
obat Ulsafat sirup saat kambuh
 Riwayat Gangguan syaraf : ± 1 tahun yang lalu, kelemahan
anggota gerak tangan kanan
 Riwayat Radang paru : Pada tahun 2014 dan sudah
melakukan pengobatan selama 6
bulan+ 3 bulan di RS Ludiro
Husodo
 Riwayat Penyakit jantung, DM, asma : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat Hipertensi : (+) Ibu dan adik ke-2
 Riwayat Diabetes : (-)
 Riwayat Jantung : (-)
 Riwayat Stroke : (-)
 Riwayat penyakit Ginjal : (-)
 Riwayat gangguan jiwa : (-)
Riwayat Personal Sosial Lingkungan

• Pendidikan terakhir pasien adalah militer


Pendidikan Angkatan Laut

• Pasien menikah dengan istrinya pada


Perkawinan tahun 1984, dan dikaruniai 3 anak

• Hubungan pasien dengan anak pertama


dan cucu yang tinggal satu rumah tidak
Riw. sosial akur, sering berkonflik mengenai hal-hal
kecil sampai besar
• Pasien merupakan pensiunan Angkatan
Laut pada tahun 1984 dan setelahnya
Pekerjaan menjadi aktifis gereja yang melayani
Romo, menyediakan layanan spiritual
‘door to door’

• Padat penduduk
• Rumah terdiri dari 1 halaman, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1
Lingkungan ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1
ruang laundry
rumah • Rumah tampak bersih dan rapi
• Pencahayaan dan ventilasi cukup
• Pasien tinggal bersama anak pertama dan
cucunya
• Pasien merasa sangat cukup dengan
keadaan ekonominya
Ekonomi • Pendapatan pasien didapat dari pensiunan
AL, gaji sebagai guru agama, dan kiriman
anaknya

• Pasien beragama Katholik yang taat


Agama ibadah
• Pasien merupakan aktifis gerejaa
• Hubungan dengan anak pertama dan
cucu tidak akur
• Hubungan dengan anak ke-2 dan ke-3
tidak ada masalah
Sosial • Paling dekat dengan anak ke-2
• Tidak ada keluhan tentang rekan kerja
di gereja
• Pasien cenderung menarik diri dari
lingkungan sekitar
Gaya Hidup
 Pasien memiliki pola makan yang tidak baik sejak masih
bekerja
 Pasien gemar makan masakan padang, goreng-gorengan,
asin, dan minum minuman manis
 Pasien hampir tidak pernah makan sayur dan makan buah
kadang saja saat tersedia di rumah
 Pasien sudah tidak pernah lagi olahraga sejak tahun 2010
 Pasien tidak merokok, minum alkohol, maupun
menggunakan NAPZA
Anamnesis Illness
PERASAAN IDE

Pasien merasa
Awalnya pasien merasa berat
penyakit yang
dan tidak percaya saat
diderita pasien
terdiagnosis kolesterol tinggi,
merupakan akibat
sehingga periksa ulang kesana
dari pola hidup
kemari untuk memastikan.
pasien yang tidak
Pasien akhirnya bisa ikhlas
baik termasuk
menerima penyakitnya setelah
kabiasaan makan
berkomunikasi dengan anak-
yang jelek dan
anaknya dan mau control rutin
istirahat yang tidak
sampai sekarang.
cukup.
HARAPAN
EFEK PADA
Pasien berharap FUNGSI
kadar kolesterolnya
dapat selalu Pasien merasa kesulitan
terkontrol dan karena harus mengubah
pasien terhindar gaya hidup ditengah
dari keparahan banyaknya aktifitas
seperti penyakit yang pasien lakukan
jantung dan stroke sehari-hari.
Penilaian PHBS
Indikator / Pertanyaan Jawaban
No.
1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2 Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan
3 Menimbang berat badan balita setiap bulan
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat
4 Ya
kesehatan
5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Ya
6 Menggunakan jamban sehat Ya
Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di rumah
7 Tidak
dan lingkungannya sekali seminggu
8 Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari Tidak
9 Melakukan aktivitas fisik atau olahraga Tidak
10 Tidak Merokok Ya
Rumah
tangga pasien

Tidak ber-PHBS
Keterangan:
1. Halaman
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Kamar tidur
5. Ruang makan
6. Dapur
7. Kamar mandi
8. Kios laundry
Anamnesis Sistem

Sistem saraf pusat :tidak ada keluhan


Sistem saraf perifer : tidak ada keluhan
Sistem kardiovaskular : tidak ada keluhan
Sistem respirasi : tidak ada keluhan
Sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
Sistem urinary : tidak ada keluhan
Sistem Muskuloskeletal: tidak ada keluhan
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran, KU :
Compos Mentis, baik.

Vital Sign
• TD : 150/90 mmHg
• Nadi : 90x/menit
• Suhu : 36,8 C
• RR : 22x/menit

Antropometri
•TB : 170 cm
•BB : 65 kg
•IMT : 22,49 kg/m2 (Normal)
Pemeriksaan kepala:
Simetris, mesosefal,
rambut sebagian besar
berwarna putih

Pemeriksaan mata:
DBN

Pemeriksaan hidung:
Secret (-)
Epistaksis (-)

Pemeriksaan telinga: Pemeriksaan leher:


DBN DBN
Pulmo dan
Cor:
DBN

Abdomen:
DBN
Family Assesment Tools
Genogram Keluarga Tn, Franciscus Asisi

Tanggal pembuatan :8 Agustus 2016


Family Map
Family Families
Family Extended Life in later
Structure Family Cycle life
Family APGAR
Respon
Hampir
Kriteria Pertanyaan Hampir
Kadang (1) tidak
selalu (2)
pernah (0)
Saya puas dengan keluarga saya karena masing-
Adaptasi masing anggota keluarga sudah menjalankan √
kewajiban sesuai dengan seharusnya
Saya puas dengan keluarga saya karena dapat

Kemitraan membantu memberikan solusi terhadap
permasalahan yang saya hadapi
Saya puas dengan kebebasan yang diberikan
Pertumbuhan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan √
yang saya miliki
Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang
Kasih sayang √
yang diberikan keluarga saya
Saya puas dengan waktu yang disediakan
Kebersamaan √
keluarga untuk menjalin kebersamaan
Total 6
Berdasarkan skor APGAR keluarga pasien tergolong dalam keluarga disgungsional
Kesimpulan
sedang
Family SCREEM
Aspek Sumber Daya Patologi
• Pasien dekat dan memiliki komunikasi • Pasien tidak akur dan sering berkonflik
yang baik dengan anak ke-2 dan ke-3 dengan anak pertama dan cucu yang
• Hubungan pasien dengan rekan-rekan di tinggal serumah
Social gereja terjalin baik • Pasien cenderung menarik diri dan
tidak mau bergaul dengan tetangga
sekitar
• Pasien bangga dengan kebudayaannya
(Jawa)
• Pasien menghargai dan masih mengikuti
Cultural acara-acara adat di desanya
• Pasien tidak mempercayai mitos-mitos
tentang penyakitnya
• Pasien adalah guru agama, dan aktifis
Religious gereja yang taat beribadah

• Pasien punya status ekonomi cukup


• Pasien punya simpanan lebih karena
Economy
anaknya sering mengirim uang untuk
pasien
Family SCREEM

Aspek Sumber Daya Patologi

• Pendidikan pasien dan keluarga cukup


untuk memahami penyakit yang
Education
diderita pasien

• Pasien berobat menggunakan Askes • Pasien punya kebiasaan ‘doctor


• Fasilitas kesehatan cukup dekat dengan shopping’
rumah pasien • Pasien sering berpindah-pindah
Medical
tempat pelayanan kesehatan untuk
kontrol dan memeriksakan
kesehatannya
Family Life Line
Tahun Usia Life Event/Crisis Severity of
Illness

2003 64 tahun Pihak gereja meminta pasien untuk Stressor psikologis


pension melayani Romo
2005 66 tahun Mengalami kecelakaan motor dengan Stressor psikologis
istrinya dan istri mulai sakit-sakitan

2008 69 tahun Keadaan istri memburuk dan keluar Stressor psikologis


masuk RS

2010 71 tahun Istri meninggal Stressor psikologis

2011 72 tahun Anak pertama bercerai secara tidak Stressor psikologis


baik dengan suaminya
Diagnosis Banding

Hiperlipidemia
Dyslipidemia
Hipertensi stage I
Gastritis kronis
Diagnosis Kerja

Dislipidemia, Hipertensi
stage I, Gastritis kronis
Diagnosis Psikososial

Kekhawatiran terhadap bertambah


parahnya penyakitnya, kesulitan mengubah
gaya hidup yang tidak sehat, dan
cenderung menarik diri dari lingkungan
tempat tinggalnya
Diagnosis Holistik

Dislipidemia, Hipertensi stage I, dan


Gastritis Kronis pada duda usia lanjut
dengan stressor psikologis terkait
konflik dengan anggota keluarga dan
kecenderungan menarik diri dari
lingkungan pada keluarga
disfungsional sedang dan tidak ber-
PHBS
Manajemen Komprehensif

Promotif

Preventif

Kuratif

Rehabilitatif dan
paliatif (belum perlu)
Promotif
 Gambaran Dislipidemia, Hipertensi, dan maag kronis sebagai penyakit kronis
yang dapat dikendalikan.
 Gambaran penyebab, gejala, faktor risiko, komplikasi serta penggelolaan
Dislipidemia, Hipertensi, dan Maag kronis.
 Pentingnya modifikasi gaya hidup sehat untuk mengendalikan Dislipidemia,
Hipertensi, dan Gastritis kronis, yaitu makanan gizi seimbang, hindari makanan
berlemak, kurangi konsumsi garam dan pedas, makan teratur dan
memperhatikan banyak makanan yang dikonsumsi, melakukan aktifitas fisik
secara teratur, dan pola istirahat yang cukup.
 Pentingnya minum obat dan kontrol ke dokter minimal 1 bulan sekali.
 Pentingnya kontrol penyakitnya ke Fasilitas Kesehatan setiap 10 hari atau 2
minggu.
 Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
 Pentingnya dukungan keluarga dalam pengelolaan penyakit pasien.
 Pentingnya manajemen stress yang baik.
Preventif
 Menerapkan pola makan dengan prinsip 3J (Jadwal, Jenis, dan Jumlah)
untuk mengontrol kadar kolesterol dan menghindari kekambuhan maag,
serta DASH untuk hipertensi. Mengatur pola makan dengan
memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi asupan garam
hingga maksimal 2-6,5 gram/hari (satu sendok teh), menghindari
konsumsi makanan yang terlalu pedas, mengurangi makanan berminyak
dan bersantan
 Melakukan aktifitas fisik atau olahraga rutin yang bersifat aerobic selama
30 menit hampir setiap hari (3-5x/minggu).
 Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari.
 Melakukan manajemen stress yang baik.
 Konsultasi dengan ahli gizi untuk pengelolan makanan terkait dengan
Dislipidemia, Hipertensi, dan Gastritis kronis, terutama mengenai diet
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) dan 3J (Jenis, Jadwal,
Jumlah).
 Melakukan monitoring profil lipid dan tekanan darah sebulan sekali
disertai minum obat teratur.
Kuratif

 Pengobatan Dislipidemia dengam obat golongan fibrat, yaitu


Gemfibrozil 300mg 0-0-1, sebainya diminum ½ jam sebelum
makan.
 Pengobatan hipertensi stage I dengan antihipertensi Amlodipin 5
mg diminum 1 x 1.
Analisa Kasus
 Dislipidemia, Hipertensi stage I, Gastritis kronis
 Diagnosis Kolesterol tenggi tahun 2015
 Diagnosis Hipertensi tahun 2016
 Diagnosis gastritis kronis tahun 1972
 Faktor risiko dislipidemia karena gaya hidup yang tidak sehat
 Faktor risiko hipertensi karena genetik dan gaya hidup yang
tidak sehat
 Pasien sadar gaya hidupnya salah dan ingin mengoreksi tetapi
terkendala beberapa hal
 Pasien kontrol rutin kesehatannya tetapi berpindah-pindah
dan membuat medical record menjadi tidak jelas
Analisis Kasus
 Pasien merupakan orang yang taat pada agamanya
 Berdasarkan analisa family APGAR pasien termasuk pada
keluarga disfungsional sedang
 Berdasarkan analisa PHBS, rumah tangga pasien tidak ber-
PHBS

You might also like