Damar – Nachtaya – Rijal – Tiara SKENARIO • Seorang wanita berusia 26 tahun diajak temannya untuk minum kopi di salah satu kafe. Wanita tersebut meminta temannya untuk memesankan es kopi vietnam sebelum ia datang. Setelah tiba di kafe tersebut, ia meminum es kopi vietnam tersebut. Beberapa saat setelah minum es kopi, wanita tersebut mengeluhkan lidah terasa terbakar, sesak nafas, nyeri kepala, dan mual muntah. Beberapa menit kemudian wanita tersebut kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa berwarna putih, wanita tersebut tidak sadarkan diri. PEMERIKSAAN LUAR • Jenazah perempuan, panjang • Tidak terdapat tanda-tanda badan 158 cm, berat badan 57 pembusukan. kg, dan kesan gizi cukup. Jenazah • Kepala: menggunakan pakaian berupa - Bentuk kepala simetris, rambut sebuah baju dalam, celana dalam, lurus, warna hitam, panjang 35 kaos lengan pendek berwarna cm. Wajah tampak berwarna putih, dan celana panjang kebiruan. berwarna hitam. • Kaku mayat ditemukan pada - Mata kanan dan kiri berbentuk kelopak mata kanan dan kiri, bundar, diameter pupil 0,7 mm, rahang bawah dan leher. Kaku tampak bintik-bintik perdarahan mayat sulit dilawan. di konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbi dan kornea • Lebam mayat ditemukan pada tampak keruh. daerah punggung, lengan bawah bagian depan, bokong, dan tungkai. Lebam mayat berwarna merah terang dan dapat hilang dengan penekanan. • Bentuk hidung mancung. Dari • Pada anggota gerak atas dan lubang hidung, tercium bau bawah sebelah kanan dan kiri amandel. didapatkan ujung jari dan • Telinga berbentuk oval, tidak jaringan dibawah berwarna ada kelainan. kebiruan • Bibir mulut atas, bibir mulut • Pada alat kelamin, rambut bawah, dan mukosa mulut kelamin keriting, warna hitam, tampak berwarna kebiruan, tidak mudah dicabut, tidak ada lidah tidak ada kelainan, dan kelainan. seluruh gigi sudah lengkap. • Diameter lingkar dubur 0,5 Pada rongga mulut terdapat cm, tidak ada kelainan. buih halus berwarna putih dan tercium bau amandel. • Pada leher, bahu, dada, perut, punggung, bokong tidak ditemukan adanya kelainan PEMERIKSAAN DALAM Rongga Kepala • Otak kecil: Tampak berwarna • Kulit kepala bagian dalam, putih, berat 150 gram, panjang tulang atap tengkorak, tulang 10 cm lebar 3 cm, tebal 2 cm, dasar tengkorak, selaput keras perabaan kenyal, pada otak, selaput lunak otak tidak pengirisan penampang tidak ada kelainan. ada kelainan • Otak besar: Tampak berwarna • Batang otak: Berat 40 gram, putih, berat 1300 gram, panjang 5 cm, lebar 2 cm, panjang 30 cm, lebar 10 cm, tebal 3 cm, pada pengirisan tebal 8,7 cm, perabaan kenyal, penampang tidak ada pada pengirisan penampang kelainan. tidak ada kelainan. • Leher: Tidak terdapat kelainan. Rongga Dada Jantung: • Jaringan bawah kulit, otot, sternum • Terletak diantara kedua paru, berat dan tulang costae tidak didapatkan 30 gram, ukuran 4 x 3 x 3 cm, kelainan dan tanda-tanda kekerasan. permukaan licin, perabaan kenyal, • Rongga dada tidak ada perlekatan warna merah terang. Terdapat cairan dengan organ sekitar. Tercium bau pericardium sebanyak 13 ml. amandel. • Jantung kanan terdiri dari 3 katup, Paru: ukuran panjang lingkar ke-3 katup • Paru Kanan terdiri dari 3 lobus, 11cm, tebal otot ventrikelkanan 1,8 ukuran 20 x 10 x 5 cm, berat 500 cm. Aorta terdiri dari 3 katup, ukuran gram, warna merah terang, perabaan panjang ke-3 katup 5 cm, katup tidak seperti spons, pada pengirisan ada kelainan. penampang tampak buih halus • Jantung kiri terdiri dari 2 katup, berwarna kemerahan. ukuran panjang lingkar ke-2 katup 12 • Paru Kiri terdiri dari 2 lobus,ukuran cm, tebal otot ventrikel kiri 2,5 cm. 18 x 7 x 3 cm, berat 400 gram, warna Arteri pulmonalis terdiri dari 3 katup, merah terang, perabaan seperti ukuran panjang ke-3 katup 7 cm, spons, pada pengirisan penampang katup tidak ada kelainan. tampak buih halus berwarna kemerahan. Rongga Perut • Hati: Berat 1300 gram, ukuran • Jaringan bawah kulit, otot, 30 x 24 x 3 cm, warna merah selaput dinding tidak terdapat terang, perabaan keras, tepi kelainan. tajam, permukaan licin dan • Tidak ada perlekatan antara rata, pada pengirisan tampak dinding rongga perut dengan cairan berwarna merah organ sekitar, tercium bau terang. amandel • Limpa: Berat 70 gram, ukuran • Lambung: Permukaan tidak 8 x 6 x 1,5 cm warna merah ada kelainan, mukosa lambung terang, perabaan kenyal, berwarna merah kecoklatan, permukaan licin, pada perabaan padat, panjang pengirisan tidak ada kelainan. lengkung besar 32 cm, panjang • Pankreas: Berat 3 gram, lengkung kecil 20 cm, ukuran ukuran 4,5 cm, warna merah 25 x 23 x 4 cm, berat 300 terang, perabaan lunak, pada gram, tidak berisi makanan. pengirisan tidak terdapat • Usus: Berat 2 kg, warna merah kelainan. terang. • Ginjal kanan: Selaput pembungkus ginjal sulit dilepas, warna merah pucat, berat 200 gram, ukuran 15 x 10 x 3 cm, pada pengirisan penampang tidak ada kelainan, ureter kanan tidak ada kelainan. • Ginjal kiri: Selaput pembungkus ginjal sulit dilepas, warna merah pucat, berat 300 gram, ukuran 15 x 8 x 4 cm, pada pengirisan penampang tidak ada kelainan, ureter kiri tidak ada kelainan. • Kandung Kemih: Terdapat cairan berwarna kuning sebanyak 15 ml, tidak ada kelainan. • Rahim: Berat 40 gram, ukuran 7 x 5 x 2 cm,warna merah pucat, pada pengirisan penampang tidak ada isi, tidak ada kelainan. PEMERIKSAAN LABORATORIUM • Tes golongan darah :A • Tes Narkoba : Negatif • Tes Alkohol : Negatif • Uji kertas saring : Positif (warna ungu) ANALISA • Bau Amandel • Bau amandel dapat tercium dengan cara menekan dada mayat sehingga akan keluar gas dari mulut dan hidung
• Lebam mayat berwarna merah terang
• Lebam mayat mulai timbul pada 20 – 30 menit pasca mati klinis. Lebam mayat pada korban keracunan sianida berwarna merah terang karena pembuluh darah berisi darah yang kaya akan oksigen
• Sianosis dan busa
• Oksi-Hb tidak dapat berdisosiasi sehingga jaringan kekurangan oksigen. Kurangnya oksigen pada sel tubuh memberikan sinyal kepada tubuh untuk meningkatkan aktivitas pernafasan yang disertai sekresi selaput lendir saluran nafas bagian atas. Karena udara yang keluar dan masuk mengalir dengan cepat didalam saluran sempit, maka akan muncul busa yang kadang-kadang bercampur darah akibat pecahnya kapiler Bau amandel yang khas pada saat membuka rongga otak dada, perut, dan lambung
tampak warna merah terang
pada darah, otot dan penampang organ tubuh lainnya.
ditemukan merah kecoklatan dan
perabaan licin seperti sabun pada mukosa lambung Pemeriksaan Penunjang - Sampel darah, urin, cairan • Urin (pada umunya racun akan lambung atau organ dalam diekskresikan melalui urin) tubuh • Empedu (diambil karena • Lambung dan isinya tempat ekskresi berbagai • Seluruh usus dan isinya racun) • Darah • Pada kasus khusus dapat • Hati (sebagai tempat diambil : jaringan sekitar detoksifikasi) suntikan, jaringan otot, lemak di bawah kulit dinding perut, • Ginjal rambut, kuku dan cairan otak • Otak (otak terdiri dari jaringan lipoid yang mempunyai - Tes kertas saring kemampuan untuk meretensi racun walaupun telah mengalami pembusukan) Kesimpulan Visum et Repertum • Jenazah seorang perempuan, umur • Pemeriksaan dalam. Didapatkan kurang lebih 26 tahun, warna kulit tanda-tanda keracunan sianida sawo matang dan kesan gizi cukup. berupa bau amandel yang tercium • Pemeriksaan luar. Didapatkan tanda- dari rongga kepala, dada dan perut, tanda mati lemas berupa wajah, bibir warna merah terang pada organ dan selaput lendir mulut berwarna paru, jantung, lambung, usus, hati kebiruan, bintik-bintik perdarahan dan limpa serta warna merah pada konjungtiva palpebral, buih kecoklatan pada mukosa lambung. halus pada rongga mulut, ujung jari • Pada pemeriksan penunjang, dan jaringan dibawah kuku pada didapatkan hasil uji kertas saring anggota gerak atas dan bawah positif yang menunjukkan bahwa tampak kebiruan dan tercium bau didalam tubuh korban terdeteksi amandel dari rongga mulut. Serta sianida. tanda keracunan sianida berupa • Penyebab korban meninggal dunia lebam mayat berwarna merah terang adalah mati lemas akibat keracunan padapunggung, sianida. lenganbawahbagiandepan, bokongdantungkai. Lebam mayat dapat hilang pada penekanan.