You are on page 1of 30

IMUNISASI MEASLES RUBELLA

(MR)

Dr.IMMANUEL PINEM, MKM


KABID PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
DINKES LANGKAT
Apakah penyakit campak dan rubella

 Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi


menular melalui saluran napas yang disebabkan
oleh virus campak dan rubella.

 Campak dan rubella sangat menular. Anak-anak


dan juga orang dewasa yang belum pernah
mendapat imunisasi campak dan rubella atau
orang yang belum pernah mengalami penyakit
campak serta rubella adalah orang yang sangat
beresiko tinggi tertular penyakit ini.
PENYAKIT RUBELLA

 Disebabkan oleh virus (Rubivirus)


 Demam dan rash ringan, jarang
ada sequelae.
 50% kasus asymptomatic.
 Tingkat penularan tinggi,
karakteristik epidemiologi mirip
campak
 Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup
 Pada masyarakat yang naive (tidak
terisolir, tanpa imunisasi), >95%
mempunyai antibodies terhadap rubella
pada usia15 th.
 Immunity gap pada umur lebih
tua/dewasa tinggi bila:
 Terjadi perubahan epidemiology rubella
akibat imunisasi selective di sektor swasta
 Bila infeksi rubella rendah di kelompok
masyarakat terisolir tersebar.
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)

 Bila Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil terutama pada


trimester pertama dapat berakibat :
 Aborsi spontan atau
 Berbagai kelainan kongenital :
 Retardasi mental,
 Kelainanan jantung,
 Tuli dan/atau
 Gangguan penglihatan seperti katarak congenital.

 Tujuan utama Eliminasi Rubella adalah ELIMINASI


CRS. Semua/hampir semua Wanita Usia Subur harus
kebal terhadap rubella.
Rubella
Congenital
Cataract

Deafness

Microcephaly
Apakah bahaya dari penyakit ini
 Campak dapat menyebabkan komplikasi yang
serius, seperti diare, radang paru, radang otak,
kebutaan, gizi buruk dan bahkan bisa menyebabkan
kematian.

 Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada


anak, akan tetapi bila menular kepada ibu hamil
pada trimester pertama dapat menyebabkan
keguguran. Atau bahkan kecacatan pada bayi yang
dikandungnya ketika dilahirkan. Kecacatan tersebut
biasanya dikenal sebagai sindroma rubella
kongenital yang meliputi kelainan pada jantung,
kerusakan jaringan otak, katarak, ketulian dan
keterlambatan perkembangan.
Seperti apa gejala penyakit campak
dan rubella
 Gejala penyakit campak adalah demam
tinggi, bercak kemerahan pada kulit
disertai batuk, pilek dan mata merah.

 Sedangkan gejala penyakit rubella


tidak spesifik, bahkan bisa tanpa
gejala. Gejala umumnya berupa
demam ringan, pusing, pilek, mata
merah dan nyeri persendian.
Rubella
Bagaimana agar terlindungi dari
penyakit campak dan rubella

Tidak ada pengobatan untuk


penyakit campak dan rubella.
Namun penyakit jenis ini dapat
dicegah dengan imunisasi
vaksin MR. Satu vaksin bisa
mencegah dua penyakit
sekaligus.
KAMPANYE MR
Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah
suatu kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya
untuk memutuskan transmisi penularan virus campak
dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15
tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.
Imunisasi ini sifatnya wajib dan tidak memerlukan
individual informed consent.
Tempat Pelaksanaan
 Pelayanan Imunisasi dilakukan di pos-pos
pelayanan imunisasi yang telah ditentukan

Sekolah2 : PAUD, TK, SD &


sederajat SMP & sederajat
Posyandu, Polindes, Poskesdes
Puskesmas, Pustu
Fasyankes lainnya
Waktu dan Periode Pelaksanaan
Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR di
Indonesia
dibagi 2 fase :
- Fase 1 : Agustus – September 2017: seluruh P. Jawa

- Fase 2 : Agustus – September 2018


Sumatera,Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, Papua

Dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan termasuk


sweeping
Sweeping:
menjangkau sasaran yang belum diberikan
imunisasi , al: sakit, bepergian, orang tua sibuk,
tidak mengetahui adanya kampanye MR / alasan lain
STRATEGI Pelaksanaan

Cakupan kampanye Imunisasi MR:


TARGET
minimal 95 %

diperlukan strategi agar mencapai


target yang diharapkan
TAHAPAN Pelaksanaan
TAHAP PERTAMA
Pemberian MR di SEKOLAH : PAUD,
TK, SD/ sederajat, SDLB, SMP /sederajat
& SMPLB
 Perlu melibatkan Dinas Pendidikan,
Kanwil Kemenag, PEMDA
 Untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan

TAHAP KEDUA
Pemberian MR untuk ANAK DILUAR
SEKOLAH
Usia 9 bulan - < 15 tahun di Pos pelayanan
Imunisasi : Posyandu,Polindes, Poskesdes,
Puskesmas, Pustu, dan fasyankes lain
CATATAN dlm Persiapan Kampanye Imunisasi MR
Harus disusun mikroplaning
Daftar anak yg mjd sasaran hrs
tersedia sebelum pelaksanaan
Namun setiap petugas harus
memahami setiap anak umur 9 bulan
- <15 th, yg datang untuk
mendapatkan imunisasi MR, harus
diberikan imunisasi MR walaupun
tidak masuk daftar
CATATAN dari Kampanye Imunisasi MR
Kegiatan Kampanye MR merupakan kesempatan untuk:
 Meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya
imunisasi rutin & lanjutan
 Meningkatkan kerja sama dg swasta & patner dlm
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan membantu
program rutin setelah selesai imunisasi tambahan
 Pendataan Kampanye MR harus dimanfaatkan untuk
mendata anak yg belum mendapat imunisasi lengkap, utk
dilengkapi pd saat yg sama atau pd kunjungan berikutnya
 Kegiatan Imunisasi MR tidak boleh mengganggu
pelaksanaan imunisasi rutin
CATATAN dari Kampanye Imunisasi MR
 Bila cakupan imunisasi rubella (baik pada saat kampanye
maupun rutin) tidak mencapai target minimal 95%,
menyebabkan
peningkatan kerentanan WUS
meningkatkan resiko CRS

 Bila cakupan yang tinggi dan merata


menurunkan/memutuskan transmisi rubella
menurunkan paparan rubella pada wanita hamil
Kontraindikasi:
 Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid,
imunosupresan dan radioterapi
 Wanita hamil
 Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
 Kelainan fungsi ginjal berat
 Decompensatio cordis / gagal jantung
 Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi
darah
 Riwayat alergi terhadap komponen vaksin
(neomicyn)
Pemberian imunisasi ditunda pada
keadaan sebagai berikut:

Demam
Batuk pilek
Diare
BERIKAN
IMUNISASI PADA
SASARAN YANG

SEHAT
Apa saja yang harus dilakukan dan
disampaikan oleh kader dan guru
pada orang tua ?
1. Datang ke pos imunisasi pada
waktu yang telah ditentukan.
2. Pastikan anak sudah makan
sebelum di imunisasi.
3. Sampaikan secara rinci kondisi
kesehatan anak kepada
petugas. Baik di puskesmas
atau dalam kegiatan posyandu.
4. Tunggu selama 30 menit ditempat
pelaksanaan imunisasi untuk
memantau kemungkinan kejadian
ikutan pasca imunisasi ( KIPI )
5. Demam ringan, bengkak ringan
ditempat merupakan reaksi normal
yang tidak perlu dikhawatirkan.
6. Segera bawa anak ke fasilitas layanan
kesehatan apabila kejadian ikutan
pasca imunisasi seperti : demam
tinggi, kejang dan juga pembengkakan
ditempat suntikan.
PERMASALAHAN/HAMBATAN
1. DUKUNGAN PEMPROV & PEMDA
2. KESEDIAAN ANGGARAN KAMPANYE MR
3. DISTRIBUSI LOGISTIK
4. KETERSEDIAAN SDM
5. ISU VAKSIN
6. BLACK CAMPAIGN
7. SEKOLAH MENOLAK
8. WAKTU YANG LAMA
9. PENDATAAN SASARAN
10. KASUS KIPI
BLACK CAMPAIGN
 PENGARUH  LAMBAN DALAM
INTERNET MENJAWAB GOSIP
 PEMAHAMAN MAUPUN RUMOR
PETUGAS  MASIH ADA
PETUGAS
KESEHATAN YG
TIDAK YAKIN
SEPENUHNYA, ADA
ISU – SEMAKIN
RAGU
SEKOLAH MENOLAK
 SEBAGIAN KECIL  PETUGAS TIDAK
SEKOLAH PUNYA DATA YANG
MENOLAK VALID (NAMA
IMUNISASI MR SEKOLAH &
DENGAN ALASAN JUMLAH MURID)
TIDAK ADA IJIN  PENGALAMAN –
ORANG TUA DATANGI / DISKUSI
MELIBATKAN
PIHAK LAIN
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI
(KIPI)
 BIAYA  HARUS KOORDINASI
 KEPESERTAAN JKN- DENGAN SEKSI
BPJS PEMBIYAAN
 PERAN KOMNAS  AKTIVASI KARTU JKN
-14 HARI ?
 PERAN KOMDA
 AUDIT KASUS OLEH
 PERAN POKJA
KOMDA
 PERAN DINKES
 POKJA & DINKES
 PERAN PUSKESMAS MELENGKAPI DATA
 LAPORAN KIPI WAJIB
DARI PUSKESMAS
STRATEGI PELAKSANAAN
TERIMA KASIH
BUJUR……

You might also like