You are on page 1of 32

Anatomy

Physiology
of Skin
WO C A R E C E N T E R
ISI

Kulit normal
Lapisan kulit
Fungsi kulit
KULIT NORMAL

 Organ terbesar: 15 % BB dewasa


 Menerima 1/3 volume sirkulasi darah
tubuh
 Fungsi utama sebagai pelindung
 Ketebalan 0,5-6 mm
 1 inch kulit terdiri dari: 650 kelenjar
keringat, 20 pembuluh darah, 60 rb
melanosit dan ribuan ujung syaraf tepi
 Asesoris kulit: rambut, kuku, kelenjar
keringat / sebaseous
MAJOR LAYER
OF THE SKIN
LAPISAN KULIT
 Epidermis /
kutikel
 Dermis / kutis

 hypodermis /
subcutaneous
adipose layer
EPIDERMIS

 Lapisan paling luar dari kulit (epitel)


 Sel epitel squamosa berjenjang
(keratinosit) a/ sel utama
 Sel lainnya: melanosit, sel langerhans
 Epidermis dan dermis dibatasi oleh
basement membrane zone (BMZ)
 Tidak ada pembuluh darah, nutrisi &
difusi dari dermis
 Variasi ketebatan: 0,4 – 0,6 mm
 Memiliki 5 stratum / jenjang
KERATINIZATION
 Selama 26 -42 hari
 Setiap 2 bulan (45-75 hari)
 Bermitosis dari stratum basale
ke corneum (desquamation)

Perlindungan tubuh oleh


epidermis yang utama adalah
oleh stratum corneum, yaitu:
dengan mempertahankan air
dalam tubuh dan
mempertahankan benda asing
tetap diluar tubuh
Consist of 4 cell types
Strata of Epidermis
 Stratum Corneum: sel keratin mati, tipis, tidak berinti,
keras & water proof
 Stratum Lucidum: hanya ada di lapisan epidermis yang
tebal: telapak kaki & tangan dan bibir
 Stratum Granulosum: 3-5 lapis keratinocytes,
keratinocytes ber granul & mulai mati.
 Stratum Spinosum: migrasi sel, sel saling berikatan.

 Stratum Basale: melekat ke dermis, melakukan


pembelahan sel terus menerus mendorong naik keatas,
mulai kehilangan nutrisi dan oksigen lalu mati, proses ini
membutuhkan waktu 6-8 minggu.
Tipe sel epidermis
 Sel Keratinosyte
 90% epidermis
 Produksi keratin & tahan air
 Sel Melanosyte
 Produksi melanin : pigmen
 Pelindung sinar UV
 Sel Langerhans
 Respon imun
 Sensitizer Limfosit T
 Sel merkel
 Rangsangan sentuhan
FungSi EpidEmiS

 First “Skin Immune System (SIS)” : keeping


other harmful chemicals and pathogens out
 Protect from UV light
 Vitamin D synthesization
 Keeping water in the body
 Skin pigmentation
 First sensory
Dermis atau CORIUM

 Lapisan kedua dari kulit, ketebalan


2-4 mm
 Terdiri dari jaringan ikat /
connective tissue
 Sel utama : fibroblast penghasil
protein utama : colagen & elastin
 Memiliki banyak pembuluh darah &
sel syaraf
Dermis / Cutis

 Vaskularisasi epidesmis
 Lapisan paling tebal :
punggung, lapisan
paling tipis : kepala,
telapak tangan
 Area : papilare dan
retikulare
PAPILLARY

 Papillae dermal :
papillary / capillary
loop u/ suplay oksigen
dan nutrisi ke
epidermis. Papllary
flexus : pembuluh
darah berikatan
 Kolagen ada lebih
sedikit & kecil
PAPILLARY
Elastic fiber
lebih kecil tapi
banyak
Ujung dari :
 Sweat pore
 Corpuscle
Meissner’s
 Free Nerve
Ending
RETICULARE

Kolagen lebih besar &


banyak
Elastic fiber lebih besar
& sedikit
Ada Cutaneous Flexus
: ikatan pembuluh
darah
Sel lainnya : Sel mast,
macrofagh, limfosit
Sensasi : Korpus
meissner, Korpus
pacini, Ujung syaraf
tepi
Protein dermis

 Colagen
 Sekresi o/ Fibroblast
 Protein u/ kekuatan &
Flexibilitas (tensile &
strength)

 Elastin
 Sekresi o/ fibroblast
 Protein untuk elastisitas
pengembalian (elastic
recoil)
fungSi dErmiS

 Sebagai penguat dan melenturkan kulit,


 Membantu dalam mengontrol suhu tubuh
dan tekanan darah
 Memberikan nutrisi dan oksigen ke
epidermis.
 Sebagai second “Skin Immune System (SIS)”
karena dalam dermis terdapat sel mast,
makropagh dan limfosit
 Pusat sensasi
HIPODERMIS
Atau superficial facia

 Jaringan utama : jaringan


lemak & subdermal flexus
 pembuluh darah & jaringan
ikat.
 Fungsi : penjaga organ
dibawahnya, mengurangi
benturan saat bergerak,
penyimpan jaringan lemak.
 Jaringan lemak memiliki
fungsi menghangatkan
tubuh (regulasi suhu
tubuh).
FISIOLOGI KULIT
MAJOR FUCTIONS

 Protection
 Sensation
 Vitamin D
synthesization
Thermoregulation
 Excretion
PROTEKSI 1

 Proteksi terhadap (chemical, bakteri, dan viral


patogen) patogen

 Kelenjar sebaseous (sebum)


 Sel langerhans yang memiliki kemampuan mengenali
mikroorganisme dan antigen, menangkap dan memproses
penempelan limfosit T.
 Sel mast: reaksi alergi, melawan parasit, menstimulasi
kemotaksis, mendorong fagositosis, membantu perbaikan
jaringan ikat dan pembentukan pembuluh darah.
PROTEKSI 2

 Proteksi terhadap (chemical, bakteri, dan viral patogen)


patogen

 Makopagh merupakan hasil diferensiasi dari monosit,


sebagai antibakteri, dapat memproses dan menghadirkan
imunikompeten sel limphoid, dapat mengaluarkan faktor
pertumbuhan (“growth factor”), cytokin, dan terlibat dalam
koagulasi, penyembuhan luka dan remodeling jaringan.

 Pelindunng terhadap sinar UV dari zat pewarna kulit


(pigmen) melanin.
SENSASI

Sensasi yaitu: sakit, sentuhan, tekanan, dan suhu.

sel penentuan rasa ini yaitu sel merkel, fungsi utamanya


sebagai mekanoreseptor.

Reseptor utama yang bekerja pada dermis :


 Korpus meissner : menerima sentuhan,
 Korpus pacini : menerima tekanan, getaran dan tarikan,
 Ujung syaraf tepi berperan dalam menerima sentuhan, nyeri
dan suhu
(Wheater, Burkitt, and Daniels, 1987)
SinTeSa ViT. D

Sintesa vitamin D terjadi dikulit dengan bantuan sinar


matahari,

Sterol menjadi cholecalciferol (vitamin D).


Vitamin D diubah menjadi calcitriol : precursor penyerapan
calsium di usus kecil.
TheRmorEguLasi

 Thermoregulasi dg mekanisme primer : sirkulasi dan keringat.


 Sirkulasi : vasodilatasi dan vasokonstriksi,
 Vasodilatasi reaksi : pelepasan panas melalui konduksi, konversi,
radiasi dan evaporasi.
 Vasokonstriksi reaksi : rambut berdiri, perifer menjadi dingin dan
pucat.
 Keringat : peningkatan kerja kelenjar keringat (ekrin & apokrin)
EkSkreSi

 Ekskresi : hasil keluaran keringat yang 99 % air yang


mengandung sodium, klorida, urea, sulfat dan phospat
(Solomons, 1983; Spice & Manson, 1987).

 Epidermis memiliki ikatan yang kuat, namun masih ada


ruang untuk masuknya beberapa jenis lemak kedalam
kulit (proses absorbsi kulit).
FAKTOR PERUBAH
KARAKTER KULIT
 Ketuaan (Aging)
 UVR
 Hidrasi
 Sabun / detergent
 Nutrisi
 Obat - obatan
Faktur KETUAAN 1

 Most age related changes occur in dermis


 Keriput

Jumlah serat kolagen menurun, mengeras, terpisah dan kusut.

Serat elastin tidak berfungsi

Fibroblast menurun (produksi kolagen dan elastin)

 Imunitas kulit menurun

Jumlah sel langerhans menurun

Kerja makrofag menjadi tidak efisien


UVR

 Meningkatkan proses “aging” kulit (photoaging)


 Sunburn
 Developing skin cancer (DNA damage)
 Perubahan epidermis : menebal, produksi sel
langers menurun
 Perubahan dermis : fibroblast bertambah dilatasi
pembuluh darah
Terima kasih

 Referensi:
 Bryant AR, Nix DP, et al. Acute & chronic wounds current
management concepts. 2007. 3rd ed. Philadelphia: Mosby elsevier. p.
48-39.
 Carville K. Wound care manual. 2007. 5th ed. Western Australia:
Silver Chain Nursing Association. p. 12-8.
 Smeltzer SC, Bare BG, et al. Brunner & Suddarth’s texbook of
medical surgical nursing. 1996. 8th ed. Philadelphia: Lippincott-
Raven publishers. p. 1491-1477
 Dealey C. The care of wound: a guide for nurses. 2005. 3rd ed. UK:
Blackwell Publishing Ltd. p.10-1

You might also like