You are on page 1of 49

PEMAPARAN PELATIHAN

PETUGAS KAMPANYE DAN


PELAKSANAAN IMUNISASI MR
FASE 2 DI PROVINSI KEPRI
TAHUN2018

DI SUSUN OLEH
FAUZIWAR, AMK
Indonesia Adalah Prioritas Global Untuk Mencapai
Eliminasi Campak dan Rubella
 Indonesia merupakan 1 dari 6
negara prioritas dengan jumlah
anak tidak/belum diimunisasi
terbesar di dunia
 Indonesia masuk ke dalam 10
negara dengan kasus campak
terbesar di dunia
 Jumlah kasus campak tahun
2010 – 2015 sebesar 23.164
 Jumlah kasus rubella tahun 2010
– 2015 sebesar 30.463
 Jumlah kasus CRS tahun 2013
sebesar 2.767
 Global menargetkan eliminasi
Campak dan Rubella pada
tahun 2020
 Indonesia telah berkomitmen
untuk mencapai eliminasi 2020

campak dan pengendalian


Rubela/CRS pada tahun 2020
LANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak -
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya
penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak

UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014


“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 tahun 2017


tentang Penyelenggaraan program imunisasi
UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN

• Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang


Cacat
Bab VII • Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak

• Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus ditujukan


Pasal 131 utk mempersiapkan generasi yg akan datang, yg sehat,
ay.1 cerdas & berkualitas serta untuk menurunkan angka
kematian bayi & anak
• Upaya pemeliharaan kesehatan anak
Pasal 131 dilakukan sejak anak masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan,
ay.2 dan sampai berusia 18 tahun

• Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung


Pasal 131 jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga,
ay.3 masyarakat & pemerintah, & pemerintah
daerah KepMenkes No 284/Menkes/SK/III/2004
MR

• MR ADALAH MEASLES ( CAMPAK ) dan RUBELLA


yang diberikan untuk mencegah terjadinya
penyakit yang disebabkan oleh virus CAMPAK dan
RUBELLA ( Campak Jerman ).

• ADA BERAPA JENIS VAKSIN YANG DIGUNAKAN


PEMERINTAH PADA KEGIATAN IMUNISASI ??????
TUJUAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
dengan menggunakan vaksin

Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Polio Campak Hepatitis B

Hemophillus Pneumonia Human Papiloma Rubella rotavirus HIV


Influenzae type B Virus Malaria
DENGUE
DENGUE
CAMPAK
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu stadium inkubasi,
prodormal dan erupsi

Penyebab : virus campak Myxovirus


Viridae Measles

Cara penularan : percikan ludah


dan melalui jalan napas.

Komplikasi berat : radang paru,


radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, kematian
GEJALA CAMPAK
- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian
menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.
PATOGENESA CAMPAK
• Virus campak berada di sekret nasofaring &
dalam darah, minimal selama masa tunas &
dalam waktu yang singkat sesudah
timbulnya ruam
• Virus tetap aktif minimal 34 jam pd
temperatur kamar, 15 minggu dalam
pengawetan beku, virus tidak aktif pd pH
rendah
• Penularan campak terjadi secara droplet
melalui udara sejak 1 – 2 hari sebelum
timbul gejala klinis hingga sampai 4 hari
setelah timbul ruam
• Awal mula virus berdiam di jaringan limfatik
lokal  menyebar ke pembuluh darah 
menimbulkan manifestasi klinis
BAHAYA PENYAKIT CAMPAK
• sakit berat  kematian
• tidak mau makan minum  gizi
buruk
• diare berat
• infeksi paru (pneumonia) 
kematian
• memperberat penyakit Tb paru
• radang otak
• Dapat menimbulkan wabah/KLB
RUBELLA
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang biasanya berupa
penyakit ringan pada anak.

Penyebab : virus Rubella


Cara penularan : melalui
saluran napas pada saat batuk atau
bersin

Komplikasi berat : bila menulari


ibu hamil pada trimester pertama atau
awal kehamilan, dapat menyebabkan
keguguran atau kecacatan pada bayi
yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Sindroma Rubella Kongenital atau
Congenital Rubella Syndrome (CRS)
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi


baru lahir yang meliputi kelainan
pada jantung dan mata, ketulian
dan keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus
Rubella

Cara penularan : ibu hamil menulari


janin melalui placenta
Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan
<12 minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30
minggu, risiko janin tertular 10-20%
PENCEGAHAN PENYAKIT
CAMPAK DAN RUBELLA
• ASI eksklusif
• Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai umur
• Kebersihan badan, lingkungan
• Hindari kontak terutama ibu hamil
• Imunisasi MR
• Dasar : umur 9 bulan
• Lanjutan : umur 18 bulan
• BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
• tambahan (kampanye MR)
PENGERTIAN KAMPANYE
IMUNISASI MR

• Kegiatan imunisasi tambahan secara masal


sebagai upaya untuk memutuskan transmisi
penularan virus campak dan rubella pada anak
usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun,
• Tanpa mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.
• Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual
informed consent.
TUJUAN KAMPANYE IMUNISASI
MR

• Meningkatkan kekebalan masyarakat thdp


campak &rubella secara cepat
• Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
• Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella
• Menurunkan angka kejadian CRS
KAPAN VAKSIN MR TIDAK DIBERIKAN
ATAU DITUNDA?
KUALITAS VAKSIN --VACCINE VIAL
MONITOR
• VVM merupakan indikator paparan panas yang melekat pada
setiap vial vaksin yang digunakan untuk memantau vaksin
selama perjalanan maupun dalam penyimpanan.
• Vaccine Vial Monitor (VVM) tidak mengukur potensi vaksin
secara langsung, namun memberikan informasi tentang layak
tidaknya pemakaian vaksin yang telah terkena paparan
panas.
• Vaccine Vial Monitor (VVM) mempunyai karakteristik yang
berbeda, spesifik untuk tiap jenis vaksin.
APA KATEGORI DI BAWAH INI ????
LOKASI PENYUNTIKAN VAKSIN

• Lokasi penyuntikan vaksin dan cara pemberiannya menentukan


efektivitas vaksin dalam merangsang terbentuknya kekebalan
tubuh.
• Cara pemberian vaksin ditentukan oleh uji klinik, pengalaman
praktis, dan pertimbangan teoritis.
• Cara pemberian tersebut dapat ditentukan berdasarkan
jenis vaksinnya, yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin
mati disuntikkan secara intramuskular, sedangkan vaksin
hidup disuntikkan secara subkutan
KALAU BANYAK ORANG TUA
MENOLAK IMUNISASI ?
• Banyak bayi dan balita : kekebalannya rendah
• Mudah tertular penyakit berat dan berbahaya
• Sakit berat, cacat, meninggal
• Menyebarkan ke anak-anak lain  wabah !
• Kerugian masyarakat
• anak sakit, cacat, kematian
• Biaya pengobatan
• Gangguan jam kerja, jam sekolah
• Gangguan penghasilan keluarga dll
• Melanggar Hak-hak anak, UU Perlindungan Anak, UU
Kesehatan, UU Wabah
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
• Vaksin MR sangat aman
• Reksi Lokal:
– Nyeri di lokasi suntikan
– Bengkak di lokasi suntikan
– Merah di lokasi suntikan
• Reaksi sistemik:
– Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari  beri obat penurun
panas
– malaise
– kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi) selama 2 – 4 hari

• KIPI serius:
– Anafilaksis
• Penangulangan :
– Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
– Demam , gelisah : minum sering, baju tipis
– Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) MR

Reaksi Onset interval Frekuensi kejadian Persentase reaksi


(per jumlah dosis)

Nyeri ringan di lokasi ~ 24 jam ~1 per10 (~10%)


suntikan
Demam ringan dan ~ 24 jam ~1 per10 (~10%)
adenofati lokal
Demam > 39.4 C 7-12 hari 1 per 20 (5%)

Ruam atau rash 6-12 hari ~1 per 50 (~2%)

Kejang demam 7-10 hari 1 per 3,000 (~0.033%)

Trombositopeni Purpura 15-35 hari 1 per 30,000 (~0.0033%)

Reaksi anafilaksis 0-2 jam ~1 per 100,000 (~0.0001%)

Atralgia pada anak 7-21 hari ~1 per 33 0-3%


Pengenalan syok anafilaktik
• Reaksi anafilaktik adalah KIPI paling serius
• Tatalaksananya harus cepat dan tepat mulai dari
penegakkan diagnosis sampai pada terapinya di
tempat kejadian, dan setelah stabil baru dipertim
bangkan untuk dirujuk ke RS terdekat.
• Reaksi anafilaktik adalah reaksi hipersensitifitas
generalisata atau sistemik yang terjadi dengan c
epat (umumnya 5-30 menit sesudah suntikan) se
rius dan mengancam jiwa.
• Jika reaksi tersebut cukup hebat dapat menimbul
kan syok yang disebut sebagai syok anafilaktik.
Pengenalan syok anafilaktik

• Tanda awal anafilaktik adalah kemerahan (eritem


a) menyeluruh dan gatal (urtikaria) dengan obstr
uksi jalan nafas atas dan/atau bawah.
• Pada kasus berat dapat terjadi keadaan lemas, p
ucat, hilang kesadaran dan hipotensi.
• Pada dasarnya makin cepat reaksi timbul, makin
berat keadaan penderita.
• Denyut nadi sentral yang kuat (contoh: karotis) te
tap ada pada keadaan pingsan, tetapi tidak pada
keadaan anafilaktik.
Isi Kit Anafilaktik
RapidPro untuk pemantauan
Kampanye MR
• Timely public health response
• RapidPro adalah aplikasi teknologi berbasis SMS
yang penggunaannya bisa dimodifikasi sesuai
kebutuhan.

• Melengkapi pelaporan manual untuk memantau
kampanye MR secara real-time:
• Data harian jumlah anak yang diimunisasi dilaporkan lewat
SMS GRATIS.
• SMS laporan harian diterima pelapor & penerima laporan di
semua tingkat.
• Pemetaan cakupan imunisasi ditampilkan di
www.kampanyemr.info
3
Reaching Every Community– UNICEF
5
for every child
Evaluasi RapidPro pada Kampanye MR
Fase 1

• Timely public health response


• Rata-rata pelaporan pada Agustus-September:
• 88% dari seluruh Puskesmas pernah melapor via
RapidPro
• 66% Puskesmas memiliki kepatuhan pelaporan
>75%

• Cakupan RapidPro dengan manual berbeda 8


persen poin (92% RapidPro dan 100% manual)

• Hasil evaluasi kualitatif di Provinsi Banten dan Jawa


3
6
Barat: Reaching Every Community– UNICEF
for every child
KODE WILAYAH PUSKESMAS
KABUPATEN KARIMUN 2101
IDPUSKESMA NAMAKECAMA
S NAMAPUSKESMAS ALAMAT_PUSKESMAS TAN

P2101010101 Moro Jl. Jend. Sudirman, Kec. Moro MORO

P2101011201 Durai Jl. Kapten Muchtar, Kec. Durai DURAI

P2101020101 Tanjung Batu Jl. Diponogoro Tg. Batu, Kec. Kundur KUNDUR

P2101021201 Tanjung Berlian Jl. Hang Tuah, Kec. Kundur Utara KUNDUR UTARA
Jl. Besar Layang Kobel, Kec. Kundur
P2101022201 Kundur Barat Barat KUNDUR BARAT

P2101030101 Tanjung Balai Jl. Kartini No.41, Kec. Karimun KARIMUN

P2101031201 Buru Jl. Lancang Kuning, Kec. Buru BURU

P2101032201 Meral Jl. Raja Ali Haji Bukit, Kec. Meral MERAL

P2101033201 Tebing Jl. MT Haryono, Kec. Tebing TEBING


BIOFARMA

• BIOFARMA adalah Produsen yang menyediakan


Vaksin MR fase 2 tahun 2018
• Vaksin MR sendiri hanya tersedia 2 pabrik di seluruh
Dunia, yaitu CINA dan INDIA.
• Pada Fase ke 2 ini Biofarma Mengambil Vaksin Dari
INDIA dikarenakan Dokumen Vaksin yang paling
lengkap hanya di india.
• Untuk produk HALAL nya Vaksin MR ini Masih Dalam
Proses karena Untuk Mendapatkan sertifikat HALAL
harus manajemen Pabrik tersebut yang
mendaftarkan vaksin nya ke MUI.
MUI
• MUI mendukung secara penuh dalam kegiatan dan kampnye MR
dengan di keluarkan nya FATWA MUI NO 4 Tahun 2016 tentang
IMUNISASI :
• 1. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara
memasukkan vaksin.
• 2. Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup tetapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein
rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang bila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.
• 3. al-Dlarurat adalah kondisi keterpaksaan yang apabila tidak
diimunisasi dapat mengancam jiwa manusia.
• 4. al-Hajat adalah kondisi keterdesakan yang apabila tidak
diimunisasi maka akan dapat menyebabkan penyakit berat atau
kecacatan pada seseorang.
PERSI

PERSI mendukung Penuh Kegiatan Imunisasi dan


Kampanye MR dengan pusat Rujukan KIPI di Rumah
Sakit Pemerintahan atau Swasta.
- Tujuan PERSI Adalah :
1. Berperan dalam pelaksanaan kampanye MR
2. Mensosialisasikan ke seluruh RS anggaota PERSI
daerah Kepri untuk urut mengambil peran dalam
acara tersebut di RS masing-masing.( termasuk
kampanye dan pelaksanaannya)
3. Menyiapkan semua RS di daerah PERSI Kepri untu
siap siaga dalam penanganan KIPI (Kejadian Pasca
Immunisasi)
LANJUTAN….

4. Menjamin tersedianya alur penanganan KIPI di RS


5. Menjamin algoritme penanganan KIPI serius (Syok)
siap dilaksanakan disemua RS.
6. Ikut Melengkapi pelaporan pelaksanaan
Kampanye Vaksinasi MR fase 2 di RS.
Dukungan Kampanye Measles Rubella (MR)
Kadinkes Prov &
Kab/Kota
Gubernur & Bupati
Walikota

Menkes
No.TU.02.01/
IDI, IDAI Menkes/692

Daerah PP IDI, /2016 (tgl 27


Desember
Menkes
No.TU.02.01/

IDAI 2016) Menkes/693/


2016 (tgl 27
Desember
2016)
Gubernur,
Dewan Bupati/Walikota
Ketua DPW PPNI Pengurus
Seluruh Pusat PPNI
No.216/DPP.P Mendagri
Indonesia PNI/E/K.S/IV/ No.
2017 (17 April 443.32/165
2017) Dukungan 6/SJ (3 April
Kampanye 2017)
& Kepala Dinas
Pengurus
Pusat PP IBI Introduksi Pendidikan Prov,
Pengurus Daerah No.5192/PPI
BI/IV/2017 MR Mendikbu Kab/Kota,
IBI Seluruh
(11 April d cc.Gubernur,Bupati/Wak
Indonesia 2017)
SE No. 2 o
Tahun
Ketum TP PKK 2017 (April
Pusat Kemenag. 2017)
No.07/Pokja Dirjen
IV/PKK Pendididikan
Pst/I/2017 (18 Islam, No.
Ketua TP PKK Januari 2017) 1149/DJ.I/HM.
Provinsi 01/03.2017
(20 Maret Kakanwil Kemenag
2017)
WARNING…!!!

• Vaksinator  STR expired


• Recapping
• Jadwal Akreditasi
• KIPI
• Black Campaign
• Keterlambatan logistik
• Kondisi cuaca dan geografis
5 TIP BERTANYA (SCRENING
SEDERHANA)
PADA ANAK SEKOLAH
1. Apakah kemarin bersekolah
2. Apakah semalam bisa tidur
3. Apakah tadi pagi makannya enak
4. Apakah sekarang sedang minum obat
5. Apakah ada obat yang jika diminum
allergi
RTL
• Sasaran pelaksanaan Kampanye MR mengikuti data
Pusdatin usia 9 bulan s.d < 15 tahun.
• Pelaksanaan Kampanye MR pada bulan Agustus dan
September 2018 melibatkan tim yang terdiri dari : 1
supervisor dan 2 vaksinator yang memiliki STR dan SIP.
• Vaskin MR yang akan diterima pada pelaksaaan
kampanye MR dalam sedian vial disimpan pada suhu 2°-
8°C .
• Jadwal pelaksanaan Kampanye MR sesuai dengan
mikroplaning (final) diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi
paling lambat hari Jumat tanggal 6 Juli 2018.
• Pelaporan pelaksanaan kampanye MR pada bulan
Agustus dan September 2018 melalui pelaporan Rapid
Pro dan pelaporan rutin secara berjenjang.
LANJUTAN……
• Bila terjadi kasus yang diduga KIPI dilaporkan secara
berjenjang dari POKJA KIPI Kabupaten/Kota ke KOMDA KIPI
Provinsi dan ke KOMNAS KIPI.
• Semua pelaksana kampanye MR di kabupaten/kota
disarankan memiliki pusat komunikasi dan informasi yang aktif
selama 24 jam.
• Sistem rantai dingin/cold chain yang belum terstandarisasi ,
permasalahannya di cari solusi secara berjenjang
• Kota Batam : Puskesmas Kp. Jabi, Rempang Cate
• Kabupaten Karimun : Puskesmas Tebing dan Meral Barat
• Kabupaten Natuna : Puskesmas Tanjung Kumbik, Serasan Timur dan
Bunguran Selatan
• Rencana Tindak Lanjut Training Petugas Akan disosialisasikan
kepada lintas sektor di bawah pimpinan camat.

You might also like