You are on page 1of 23

 Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang

tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi


jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan (Buletin
Teknis SAP 02 tentang Penyusunan Neraca Awal
Pemerintah Daerah).
 Dalam Bagan Akun Standar, aset lainnya diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tagihan Jangka Panjang Tagihan Penjualan Angsuran
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak Sewa
Ketiga
Kerjasama Pemanfaatan
Bangun Guna Serah
Bangun Serah Guna
Aset Tidak Berwujud Goodwill
Lisensi dan Frenchise
Hak Cipta
Paten
Aset Tidak Berwujud Lainnya
Aset Lain-lain Aset Lain-Lain (misalnya barang rusak yg belum dihapus)
Tagihan Jangka Tagihan Penjualan Saat Dijual kepada Pegawai secara
Panjang Angsuran Angsuran:
1. Penjualan Kendaraan Perorangan
Dinas Kepada Kepala Daerah
2. Penjualan Rumah Golongan III

Tuntutan Ganti Kerugian SKP2K (Surat Keputusan Pembebanan


Daerah Penggantian Kerugian)
Kemitraan Sewa Kontrak/Perjanjian - Sewa
dengan Pihak
Ketiga
Kerjasama Pemanfaatan Kontrak/Perjanjian Kerjasama - Pemanfaatan

Bangun Guna Serah (BOT) Kontrak/Perjanjian Kerjasama - BOT


Bangun Serah Guna (BTO) Kontrak/Perjanjian Kerjasama – BOT &
BAST
Aset Tidak Bultek SAP 17 ttg Aset Tidak Berwujud/ATB adalah aset non-moneter yang
Berwujud tidak mempunyai wujud fisik, yang sering dihubungkan dengan hasil
kegiatan entitas dalam menjalankan tugas dan fungsi penelitian dan
pengembangan serta sebagian diperoleh dari proses pengadaan dari luar
entitas.

Lisensi dan Frenchise Surat/Ijin dari pemegang Haki kepada


Pihak Lain
Hak Cipta Haki terbit
Paten Haki terbit
Aset Tidak Berwujud Lainnya -

Aset Lain-lain Aset Lain-Lain (misalnya Restricted Cash


barang rusak yang belum
dihapus)
PENGAKUAN - 3

Sesuatu diakui sebagai Aset Tidak Berwujud


jika dan hanya jika:

1. Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di


masa datang yang diharapkan atau jasa potensial
yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir
kepada entitas atau dinikmati oleh entitas; dan
2. Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur
dengan andal.
1 Tagihan Jangka Panjang
1.1 Tagihan Penjualan Angsuran Nilai Nominal
1.2 Tagihan Tuntutan Ganti Nilai Nominal
Kerugian Daerah
2 Kemitraan dengan Pihak
Ketiga
2.1 Sewa Nilai Nominal
2.2 Kerjasama Pemanfaatan (KSP) Nilai Bersih atau Nilai Wajar saat
Perjanjian, dipilih yang paling
objektif
2.3 Bangun Guna Serah – BGS Nilai Buku Aset Tetap yang
(Build, Operate, Transfer – BOT) Diserahkan
dicatat
2.4 Bangun Serah Guna – BSG Nilai Perolehan Aset Tetap yang
(Build, Transfer, Operate – BTO) dibangun yaitu sebesar nilai aset
tetap yang diserahkan pemerintah
daerah ditambah Nilai Perolehan
3 Aset Tidak Berwujud
Harga Perolehan: Harga beli,
termasuk biaya import dan pajak-
pajak, setelah dikurangi dengan
potongan harga dan rabat;
Setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yang membuat aset tersebut
dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan.
4 Aset Lain-lain
Nilai Tercatat/Nilai Buku.
Pengungkapan aset lainnya dalam catatan atas
laporan keuangan, sekurang-kurangnya harus
diungkapkan hal-hal sbb:
 Besaran dan rincian aset lainnya
 Kebijakan amortisasi atas Aset Tidak
Berwujud
 Kebijakan pelaksanaan kemitraan dengan
pihak ketiga(sewa, KSP, BOT dan BTO)
 Informasi lainnya yang penting.
 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-
SKPD),
 Bendahara Penerimaan/ Bendahara
Penerimaan Pembantu SKPD
 Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu SKPD
 Kepala SKPD.
Dokumen-dokumen yang terkait :
 Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan

 SP2D LS

 SPJ

 Surat Permohonan Kepala SKPD tentang


Penghapusan Aset Tetap
 Surat Keputusan Kepala Daerah tentang
Penghapusan Aset
 Dokumen lain yang dipersamakan
 Dari sekian banyak aset lainnya tersebut, terdapat
beberapa aset yang hanya menjadi kewenangan
PPKD dan beberapa lainnya menjadi kewenangan
SKPD.

 Aset lainnya yang menjadi kewenangan PPKD


meliputi:
a. Tagihan Jangka Panjang;
b. Kemitraan dengan Pihak ketiga; dan
c. Aset lain-lain.

 Aset lainnya yang menjadi kewenangan SKPD


meliputi:
a. Aset Tak Berwujud; dan
b. Aset lain-lain.
1. Tagihan Penjualan Angsuran
menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah daerah secara angsuran kepada pegawai/kepala
daerah pemerintah daerah
Contoh : Penjualan Kendaraan Dinas
Ketika dilaksanakan penjualan aset ini secara angsuran, maka
PPK-SKPD akan membuat jurnal pengakuan tagihan penjualan
angsuran berdasarkan dokumen transaksi terkait penjualan
dengan angsuran
Uraian Akun Debit Kredit
Selisih Nilai Tagihan Angsuran Penjualan xxx
Penjualan dan Nilai
Buku Positif
Akumulasi Penyusutan Gedung & xxx
Bangunan

Surplus Penjualan Aset Gedung & xxx


Bangunan –LO

Aset Tetap xxxx


Pemerintah Provinsi Simulasi menjual kendaraan
roda 4 dengan harga perolehan 200 juta,
akumulasi penyusutan 160 juta dengan harga jual
60 juta.
Selisih Nilai Tagihan Angsuran 60 juta
Penjualan dan Nilai Penjualan
Buku Positif
Akumulasi 160 juta
Penyusutan
Kendaraan
Surplus Penjualan 20 juta
Aset Kendaraan–LO

Aset Tetap 200 juta


Dinas Pendidikan melakukan inventarisasi aset
tetap pada tahun 2015, ditemukan kendaraan roda
4 yang rusak berat dengan harga perolehan 200
juta, akumulasi penyusutan 160 juta.
Reklasifikasi dari aset
tetap ke aset lain-lain
Aset lain-lain 40 juta

Akumulasi 160 juta


Penyusutan
Kendaraan
Aset Tetap 200 juta
Jika Defisit Penjualan – Harga jual kend dinas 30
jtjuta
Uraian Akun Debit Kredit

Selisih Nilai Penjualan Tagihan Angsuran Penjualan 30 juta


dan Nilai Buku Positif
Akumulasi Penyusutan Kendaraan 160 juta

Defisit 10 juta
Penjualan Aset Kendaraan–LO
Aset Tetap 200 juta

Uraian Akun Debit Kredit


Pada saat dibayar :
Saat dibayar Kas Daerah 30 juta

Bagian Lancar Tagihan 30 juta


Penjulaan Angsuran
Perubahan SAL 30 juta

Lain-lain PD yg Sah 30 juta


2. Tagihan Tuntutan Kerugian Daerah
Tuntutan Ganti Rugi ini diakui ketika putusan tentang
kasus TGR terbit yaitu berupa Surat Keputusan
Pembebanan Penggantian Kerugian (SKP2K).
Uraian Akun Debit Kredit

Jurnal pada saat Tuntutan Ganti Rugi xxx


pengakuan
Pendapatan TGR- LO xxx

Pada saat Kas di Kas daerah xxx


Pembayaran
Tuntutan Ganti Rugi xxx
(Bagian Lancar)
Perubahan SAL xxx

Pendapatan -LRA xxx


Kemitraan dengan Pihak Ketiga (Sewa dan Kerjasama)
Diakui pada saat terjadi perjanjian
kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan
klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset
kerjasama/kemitraan.
Uraian Akun Debet Kredit

Perjanjian di Aset Tetap xxx


Tandatangani Kemitraan

Aset Tetap xxx


BGS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh
pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor
untuk membangun aset BGS tersebut. Aset yang
berada dalam BGS ini disajikan terpisah dari
Aset Tetap.
Uraian Akun Debet Kredit

Pada saat Bangun Guna xxx


terjadinya Serah

Aset Tetap xxx


Tanah
BSG diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung dan/atau sarana
berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk
digunakan/dioperasikan. Penyerahan aset oleh pihak ketiga/investor kepada
pemerintah daerah disertai dengan kewajiban pemerintah daerah untuk
melakukan pembayaran kepada pihak ketiga/investor. Pembayaran oleh
pemerintah daerah ini dapat juga dilakukan secara bagi hasil. Pada saat
kontrak ditandatangani dan dibuat BAST, tanah milik Pemda dikerjasamakan.
Uraian Akun Debet Kredit
Pada saat Bangun Serah Guna xxx
terjadinya
Aset Tetap Tanah xxx

Pada saat bangunan dengan BTO telah selesai dan diserahkan ke Pemda
dengan BAST:

Uraian Akun Debet Kredit


Pada saat Bangun Serah Guna
terjadinya
Utang Jangka Panjang Lainnya
Diakui pada saat Aset Tidak Berwujud diperoleh, maka
PPK-SKPD membuat jurnal pengakuan aset tidak
berwujud.
Uraian Akun Debet Kredit
Pada saat Aset Tidak Berwujud xxx
diperoleh Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Amortisasi terhadap aset tidak berwujud dilakukan


dengan jurnal penyesuaian:
Uraian Akun Debet Kredit

Akhir Tahun Beban amortisasi ATB xxx

Akumulasi Amortisasi ATB xxx


Terima Kasih

You might also like