You are on page 1of 51

PYELONEFRITIS

TIKA KURNIA ILLAHI (20174011062)


IDENTITAS PASIEN
Nama
Nama : An. DNZ
Tanggal lahir : 20 Januari 2003
Usia : 15 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 29 Oktober 2018

Nama ayah kandung : Bp. S Nama ibu kandung : Ny. M


Usia : 47 tahun Usia : 41 tahun
Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : IRT
Alamat : Gelangan Alamat : Gelangan
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri perut hebat menjalar hingga ke punggung
Nama
RPS:
Pasien datang ke IGD RSUD Tidar Kota Magelang dengan
keluhan nyeri perut hebat terutama bagian tengah hingga bawah
perut yang menjalar hingga ke punggung. Nyeri dirasakan sudah
sering terjadi kurang lebih selama 1 tahun dan selama ini hanya di
minumkan obat saja. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan
mereda jika diberi obat anti nyeri. Pasien juga mengeluhkan
demam tidak terlalu tinggi, tidak bergantung dengan waktu, tidak
disertai dengan menggigil. Saat buang air kecil (BAK) pasien
mengeluhkan nyeri dan terasa panas. Pasien mengeluh jika air seni
berwarna kuning pekat, keruh, dan berbau. Kencing berwarna
merah atau disertai dengan darah disangkal. Mual dan muntah
disangkal. Perasaan ingin kencing secara terus menerus disangkal.
Setelah BAK pasien merasa tuntas namun nyeri tidak membaik.
RPS:
Pasien mengaku bahwa sebelumnya pasien mengalami keputihan
berwarna kuning kecoklatan dan berbau. Ibu pasien mengatakan bahwa
pasien jarang sekali berganti pakaian dalam hingga membuat warnanya
menjadi kotor. Selain itu, ibu pasien mengatakan bahwa pasien jarang
sekali minum air putih, dan lebih sering minum-minuman botol. Selama
di sekolah pasien selalu membeli minum-minuman bersoda minimal 1
botol per hari.
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering mengeluhkan hal serupa.
Lima hari sebelum masuk rumah sakit pasien kontrol ke poli anak RSUD
Tidar magelang dengan keluhan nyeri perut, lalu di minta untuk cek
darah dan urin, lalu oleh dokter di sarankan untuk mondok namun ibu
pasien meminta untuk rawat jalan. Dokter lalu menyarankan untuk
kontrol ulang 1 minggu berikutnya dan jika terdapat keluhan hebat agar
segera dibawa ke IGD. Lalu pagi hari SMRS pada hari senin, 29 Oktober
2018 pagi hari, pasien mengeluh nyeri perut hebat disertai dengan pusing
serta demam tidak terlalu tinggi dan kemudian di bawa ke IGD.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat penyakit serupa : nyeri kambuh-


kambuhan sejak 1 tahun
• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat operasi : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat pengobatan jangka panjang : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
• Riwayat penyakit serupa : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat penyakit lain : disangkal

Simpulan: Riwayat penyakit dahulu berhubungan dengan penyakit


pasien saat ini dan tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan penyakit pasien saat ini.
GENOGRAM
RIWAYAT PRIBADI
• Riwayat Kehamilan
• Usia saat hamil : 24 th
• Gestasi : G1P0A0
• Perawatan Antenatal: Rutin periksa ke bidan
• Penyakit Kehamilan : disangkal
• Konsumsi obat, alkohol: Disangkal
• Kehamilan yang direncanakan
• Kontrol ke bidan 1x trim I, 3x trim II, setiap 2minggu trim III
• Pusing, mual, dan muntah pada awal kehamilan disangkal
• Riwayat Kelahiran
• Tempat kelahiran : klinik bersalin
• Penolong persalinan : bidan
• Cara persalinan : spontan
• Masa gestasi : 9 bulan
• Keadaan bayi : Langsung menangis
• BB : 2900gr
• TB : 49cm
• LK : ibu tidak tahu
• Kelainan bawaan : Disangkal
RIWAYAT IMUNISASI
RIWAYAT MAKANAN

• ASI hingga usia 4 bulan lalu lanjut dengan susu


formula hingga 2 tahun
• MPASI bubur, pisang, dan nasi tim pada usia 1 tahun
• Mulai makan nasi padat usia 1,5 tahun
• Makan 3x sehari dengan lauk dan tidak suka makan
sayur kecuali wortel
• 1 hari minum hanya kurang lebih 2 gelas
• Suka minum minuman bersoda
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

• Pertumbuhan
• Berat badan saat ini : 54 kg
• Tinggi badan saat ini : 165 cm
• Berat badan 1 bulan yg lalu : 55 kg
• Tinggi badan 1 bulan yg lalu : 165 cm
• BB/U: 54/53 x 100% : 101 % (Berat Badan Normal)
• TB/U: 165/162 x 100% : 101% (Tinggi Badan Normal)
• BB/TB: 55/51 x 100% : 105% (Status Gizi Cukup)
Perkembangan
• Perkembangan fisik : Perkembangan seksual
primer dan sekunder sempurna. Payudara, rambut
pubis sudah tunbuh. Pasien menarche pada usia 12
tahun, mens teratur setiap 25-30 hari.
• Perkembangan kognitif : Pasien mampu berfikir
tentang makna kehidupan, lebih tertarik pada hal-hal
yang rasional.
• Perkembangan sosial-emosional : Pasien rutin
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial di
lingkungannya
Riwayat Makanan
Pasien mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 4 bulan lalu di
tambah dengan susu formula dikarenakan ASI ibu sedikit, dan ibu
merasa bayi tidak kenyang. ASI dilanjutkan hingga usia 23 bulan.
Selama 1 tahun pertama kehidupan, pasien mendapatkan makanan
pendamping berupa bubur bayi, pisang dan nasi berserta lauk yang
dihaluskan. Pasien makan nasi pada usia 1,5 tahun. Sekarang pasien
makan 3 kali dalam 1 hari, terkadang 2 kali dalam 1 hari. Porsi nasi
sedikit dengan lauk tanpa sayur. Pasien tidak menyukai sayur-
sayuran dan hanya mau makan wortel. Pasien sangat kurang minum
air putih. Dalam 1 hari pasien hanya minum kurang lebih 2 gelas air
putih. Pasien lebih menyukai konsumsi minuman botol dan soda.
Simpulan: Riwayat ASI tidak eksklusif dan makanan kurang
baik
RIW. SOSIAL, EKONOMI DAN
LINGKUNGAN
• Sosial
Pasien dirawat dan tinggal bersama ayah, ibu dan kedua
adiknya.
• Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai buruh supir di wilayah Jawa
dengan penghasilan berkisar antara 3.500.000 hingga
4.500.000. Penghasilan digunakan untuk membiayai 5 anggota
keluarga di rumah pasien.
• Lingkungan
Keluarga pasien tinggal di rumah sendiri yang ditinggali
oleh 5 orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan 3 orang anak.
Rumah beratap genteng, berdinding tembok dan berlantai
keramik.
Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Ventilasi cukup,
tidak tampak adanya genangan air, sumber air melalui
sumur. Cahaya sulit masuk, penerangan kurang, kondisi
rumah cenderung lembab. Jarak rumah pasien dan rumah
tetangga cukup dekat.
Simpulan: riwayat sosial dan ekonomi cukup baik,
riwayat lingkungan kurang baik
Anamnesis Sistem
• Sistem serebrospinal : sadar, demam (+), kejang (-).
• Sistem kardiovaskular : berdebar (-)
• Sistem pernapasan : retraksi (-) sesak nafas (-)
• Sistem gastrointestinal : kembung (-), mual (-), muntah (-),
BAB (+), nyeri perut (+) menjalar hingga ke punggung
• Sistem muskuloskeletal : Atrofi otot (-), deformitas (-)
• Sistem urogenital : BAK (+), rasa nyeri saat BAK
(+), darah (-), keputihan (+), BAK terasa panas, kencing
berwarna keruh
• Sistem integumen : Ruam (-)
KU Vital sign Status gizi
compos mentis, Suhu : 37,8 °C Berat : 54 kg
tampak sakit berat, Nadi : 117x/ Tinggi : 165cm
memegang perut. menit Usia : 15 th
. Nafas : 22x/ BB/PB:
menit
SpO2 : 98% 55/51 x 100%
 105%
Status gizi:
Cukup
PEMERIKSAAN FISIK
(29 Oktober 2018)
PEMERIKSAAN FISIK
(29 Oktober 2018)
KEPALA LEHER
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera pembesaran limfonodi (-), pembesaran
ikterik (-/-), discharge (-) konjungtiva kelenjar tiroid (-)
tampak hiperemis (+/+)
Hidung : bentuk normal, nafas cuping
hidung (-/-), sekret (-/-) JANTUNG
Telinga : normotia, discharge (-/-)
Mulut : sianosis (-), palatum intak Inspeksi: IC tidak terlihat
Palpasi : IC tidak teraba
PARU Perkusi : tidak dilakukan
Inspeksi: simetris, retraksi (-) Auskultasi: S1>S2 reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
Palpasi : ketinggalan gerak (-)
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
ABDOMEN EKSTREMITAS
Deformitas (-), Akral hangat
Inspeksi : permukaan dinding perut
(+/+/+/+), Akral sianosis (-/-/-/-),
datar, luka (-), scar (-)
Tonus otot kuat, CRT < 2”
Auskultasi : bising usus (+)
12x/menit KULIT
Palpasi : dinding perut supel, nyeri Turgor kulit baik
tekan kuadran suprapubik dan kiri
bawah, renal tidak teraba, hepar tidak
teraba, spleen tidak teraba
Perkusi : timpani (+), shifting dullness
(-), hepatomegali (-), splenomegali (-),
nyeri ketok ginjal +/+
Laboratorium
Urinalisa
USG
• Hepar: Ukuran dbn, struktur parenkim
dbn, nodul (-), V.Porta/hepatika dbn
• Vesica felea: ukuran normal, dinding dbn,
tak tampak batu tak tampak obstruksi
bilier
• Pancreas: ukuran normal, echostructure
parencym homogen, permukaan rata, tak
tampk massa atau nodul
• Lien: ukuran normal, echostructure
parencym homogen, permukaan rata, tak
tampak massa/nodul, V. Lienalis dbn
• Renal sin-dex: ukuran lebih membesar,
echostructure parencym kasar, batas
kortikomedular kabur, PCS tak melebar,
batu (-)
• Kesan: pyelonefritis sinistra, cystitis
BNO-IVP
• Kesan:
• Renal
• Fungsi eksresi normal, caliks
cupping dbn, pelvis normal
• Filling defect (-)
• Ureter dextra / sinistra
• Ukuran normal, tak melebar,
obstruksi (-)
• Ves. urinaris
• Dinding rata, filling defect (-),
indentasi (-), additional shadow (-)
• Kesimpulan:
Traktus urinarius dbn.
Diagnosis

• Diagnosis utama : Kolik renal ec pyelonefritis


duplex
• Diagnosis penyerta : Febris H 1
• Diagnosis komorbid :-
• Diagnosis gizi : gizi baik
• Diagnosis imunisasi : baik
• Diagnosis perkembangan : sesuai usia
• Diagnosis pertumbuhan : gizi cukup, perawakan normal
Daftar Permasalahan

• Batuk kambuh-kambuhan
• Demam > 2 minggu
• Riw. Keluarga susp. TB
• Sesak napas
TATALAKSANA

Farmakologi Non-Farmokologi

• Inf. RL 30 tpm • Rawat Inap


• Inj Cefotaxime • Edukasi untuk
3x500mg konsumsi banyak air
• Inj. Lasix 1x10mg putih, dan self hygine
• Inj. Ranitidine 2x25mg
• L.BIO 2x1 Sach
• Busccopan 3x1 Tab
PROGNOSIS

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
29/10/2018 30/10/2018
S Pasien datang dari IGD dengan keluhan nyeri perut kiri Nyeri parut kiri +, makan mau, minum sedikit, BAK nyeri,
bawah dan pinggang yang menjalar hingga perut. Demam warna keruh, BAB belum, demam -
naik turun, nyeri saat BAK, kencing keruh, terasa panas,
belum BAB 1 minggu, makan minum berkurang

O KU: sedang, CM KU: sedang, CM


Suhu : 37,8 °C Suhu : 36,4 °C
Nadi : 117x/ menit Nadi : 88x/ menit
Nafas: 22x/ menit Nafas : 17x/ menit
SpO2 : 98% SpO2 : tidak diukur
BB: 55 Kg TB: 165 cm Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/-
Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/- Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, BJ
Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, (-)
BJ (-) Abdomen: BU (+), supel, NT regio iliaca sinistra dan
Abdomen: BU (+), supel, NT regio iliaca sinistra dan suprapubik, flank pain dextra et sinistra (+)
suprapubik, flank pain sinistra (+) Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”
Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”

USG: Pyelonefritis sinistra dan cystitis


A Kolik renal ec ISK dd cystitis dd pyelonefritis Kolik renal ec ISK dd cystitis dd pyelonefritis
Febris H1
P Inf. Asering 20 tpm Inf. RL 30 tpm
Inj. Ranitidin 2x1A Inj. Vicillin XS 3x750 mg
Inj. Ketorolac 3x1A Inj. Lasix 1x10 mg
L.BIO 2x1 Sach
Busccopan 3x1 tab
Cek ureum kreatinin
Urin rutin ulang
BNO-IVP
31/10/2018 1/11/2018
S Muntah-muntah, obat tidak terminum, nyeri perut +, Nyeri perut berkurang , BAB +, demam –, minum banyak,
BAB +, BAK nyeri, warna keruh, BAK darah -, demam - nyeri saat BAK -, warna kencing kuning jernih, saat kencing
masih sedikit terasa panas.
O KU: sedang, CM KU: sedang, CM
Suhu : 36,3 °C Suhu: 36,6oC
Nadi : 92x/ menit HR:103x/menit
Nafas : 20x/ menit Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/-
SpO2 : tidak diukur Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, BJ
Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/- (-)
Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, Abdomen: BU (+), supel, NT regio lumbal sinistra, flank
BJ (-) pain dextra et sinistra (+)
Abdomen: BU (+), supel, NT regio iliaca sinistra dan Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”
suprapubik, flank pain dextra et sinistra (+)
Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”
Urinalisa:
Warna kuning keruh
Leukosit mikro 20-25
Eritrosit mikro 8-10
Epitel mikro 10-12
Ureum 20,4
Creatinin 0,32
A Kolik renal ec pyelonefritis dextra et sinistra Kolik renal ec ISK dd cystitis dd pyelonefritis

P Inf. RL 30 tpm Inf. RL 30 tpm


Inj. Vicillin XS 3x750 mg Inj. Cefotaxim 3x500 mg
Inj. Lasix 1x10 mg Inj. Lasix 1x10 mg
L.BIO 2x1 Sach L.BIO 2x1 Sach
Busccopan 3x1 tab Busccopan 3x1 tab
BNO-IVP hari ini
2/11/2018 1/11/2018
S Nyeri perut sedikit skala 1, BAK normal warna kuning Nyeri perut -, BAK normal warna kuning jernih, tidak
jernih, tidak nyeri, BAK darah -, demam -, BAB + nyeri, banyak, BAK darah -, demam -, BAB +
O KU: sedang, CM KU: sedang, CM
Suhu: 36,5oC Suhu: 36,2oC
HR:93x/menit HR:87x/menit
Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/- Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/-
Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, BJ
BJ (-) (-)
Abdomen: BU (+), supel, NT - , flank pain dextra et Abdomen: BU (+), supel, NT - , flank pain dextra et
sinistra (-) sinistra (-)
Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2” Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”
BNO-IVP: dbn

A Kolik renal ec pyelonefritis dextra et sinistra Pyelonefritis duplex

P Inf. RL 30 tpm Inf. RL 30 tpm


Inj. Vicillin XS 3x750 mg Inj. Cefotaxim 3x500 mg
Inj. Lasix 1x10 mg Inj. Lasix 1x10 mg
L.BIO 2x1 Sach L.BIO 2x1 Sach
Busccopan 3x1 tab Busccopan 3x1 tab
BLPL
HOME VISITE
Dilakukan pada tanggal: 4 November 2018, pukul 15.30
• Keluhan:
Terkadang masih sedikit terasa nyeri pada bagian perut
bawah, BAK sudah baik, tidak nyeri, warna kuning jernih.
Dalam 1 hari kira-kira 5-7 kali BAK. Pasien sudah tampak
lebih ceria, tidak ada demam, dan obat yang dibawa
pulang rutin dikonsumsi. Permasalahan yang ditemukan
adalah pasien masih sulit dibujuk untuk minum banyak air
putih dan lebih menyukai minum manis serta masih belum
terbiasa dalam melakukan self hygine seperti berganti
celana dalam minimal 2-3x
• Pemeriksaan
KU sedang, Kesan Compos Mentis
Vital Sign
• Tek. Darah : 110/70
• Suhu : 36,70C
• Nadi : 97x/menit
• Respirasi : 19x/menit
Kepala: CA-/-, SI -/-, NCH -/- mata cowong -/-
Thorax: SDV +/+, STP -/-, retraksi (-), S1>S2 reguler, BJ (-)
Abdomen: BU (+), supel, NT - , flank pain dextra et sinistra (-)
Ekstremitas: akral hangat, tonus kuat CRT <2”
• Kesan: Ventilasi cukup, Kebersihan dalam rumah
kurang, cahaya dan udara kurang dapat masuk secara
bebas
DEFINISI dan TERMINOLOGI

Pielonefritis
ISK Bakteriuria
akut

Pyelonefritis ISK ISK


Kronis Kambuh Berulang
EPIDEMIOLOGI

Infeksi saluran kemih pada anak sering terjadi,


dengan angka kejadian bervariasi tergantung pada
usia dan jenis kelamin. Risiko ISK pada anak sebelum
pubertas 3-5% pada anak perempuan dan 1-2% pada
anak laki. Pada anak dengan demam berumur kurang
dari 2 tahun, prevalensi ISK 3-5%
ETIOLOGI
Spesies Total % Infeksi Infeksi
pertama berulang
E. coli 79,5 88,6 74,7
Klebsiella 3,5 2,0 4,3
Proteus 3,5 3,4 3,2
Pseudomonas 0,5 0,1 0,6
enterococcus 2,6 2,9 2,5
Staphylococcus 2,6 0,6 3,6
Lain-lain 8,0 2,4 11,1
KLASIFIKASI
• Klasifikasi infeksi saluran kemih dapat dibedakan
berdasarkan anatomi dan klinis. Infeksi saluran kemih
diklasifikasikan berdasarkan anatomi, yaitu:
• ISK Bawah
• Perempuan
• Laki-laki
• ISK Atas
• Pyelonefritis akut
• Pyelonefritis kronis
Sign and Symptom

ISK Bawah ISK Atas

• nyeri bila buang air • biasanya panas tinggi,


kecil (dysuria) gejala gejala sistemik,
• sering buang air kecil nyeri di daerah
(frequency) pinggang belakang
• dan ngompol
Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita
Bulan Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare,
kejang, koma, panas/hipotermia tanpa diketahui
sebabnya, ikterus (sepsis)
1 bulan-2th Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan
pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma,
kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau/berubah
warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang

2-6th Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat


menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih
berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan
pertumbuhan serta anoreksia

6-18th Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya,


tak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis,
air kemih berbau dan berubah warna.
Diagnosis

• Tanda dan Gejala: disuria, urgensi dan sering


berkemih  Tanda infeksi traktus urinarius bawah
• Nafsu makan yang buruk, letargi dan nyeri perut.
Pada biasanya, dugaan terjadi pielonefritis pada bayi
atau anak adalah yang mengalami demam, emesis,
panggul sakit
• Pyelonefritis kronis  sering tidak bergejala
PX PENUNJANG
• Urinalisis
Piuria, hematuria, nitrit (+), Leukosit >5/ LPB
• Kultur Urin
Definitif ISK apabila
- Jumlah koloni >= 105 / mL dari sampel apapun
- Pada pasien asimptomatik jumlah koloni 10 2 -104 / mL dapat
mengindikasikan infeksi.
- Urin berasal dari pungsi suprapubik : berapapun jumlah koloni
- Urin berasal dari kateter : jumlah koloni 102 - 104 / mL
• USG Ginjal CT Scan Abdomen, Sistografi
Obat Dosis mg/kgBB/hari Frekuensi/ (umur bayi)
(A) Parenteral
Ampisilin 100 tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
tiap 6-8 jam (bayi > 1 minggu)
Sefotaksim 150 dibagi setiap 6 jam
Gentamisin 5 tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
tiap 8 jam (bayi > 1 minggu)
Seftriakson 75 sekali sehari
Seftazidim 150 dibagi setiap 6 jam
Sefazolin 50 dibagi setiap 8 jam
Tobramisin 5 dibagi setiap 8 jam
Ticarsilin 100 dibagi setiap 6 jam
(B) Oral
Rawat jalan antibiotik oral (pengobatan standar)
Amoksisilin 20-40 mg/kgBB/hari q8h
Ampisilin 50-100 mg.kgBB/hari q6h
Augmentin 50 mg/kgBB/hari q8h
Sefaleksin 50 mg/kgBB/hari q6-8h (C) Terapi propilaksis
Sefiksim 4 mg/kg q12h 1x malam hari
Nitrofurantoin* 6-7 mg/kgBB/hari q6h 1-2 mg/kg
Sulfisoksazole* 120-150 mg q6-8h 50 mg/kg
Trimetoprim* 6-12 mg/kg q6h 2 mg/kg
Sulfametoksazole 30-60 mg/kg q6-8h 10 mg/kg
* Tidak direkomendasikan untuk neonatus dan penderita dengan insufisiensi ginjal
• Bedah
Koreksi bedah sesuai dengan kelainan saluran kemih yang
ditemukan untuk menghilangkan faktor predisposisi.
• Suportif
Selain pemberian antibiotik, penderita perlu mendapat
asupan cairan cukup, perawatan higiene daerah perineum
dan periuretra, pencegahan konstipasi.
KOMPLIKASI

• Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan


hipertensi, parut ginjal, hidronefrosis
• gagal ginjal kronik dan sepsis (Pielonefritis berulang
timbul karena adanya faktor predisposisi).
Terimakasih 

You might also like