You are on page 1of 38

Anatomi dan Fisiologi Sistem

Pernapasan

Dr.Amelia Arifin Mkes


Pernafasan
Adalah :
Peristiwa menghirup udara
dari luar yang
mengandung O2 (Oksigen)
ke dalam tubuh serta
menghembuskan udara
yang banyak mengandung
CO2 (Karbondioksida)
sebagai sisa dari tubuh
Anatomi Sistem Fisiologi Sistem
pernapasan pernapasan
A. saluran nafas atas
- Mekanisme atau proses
- Hidung pernapasan
- Faring - kelainan proses pernapasan
- Laring
- Trakea

B. Saluran Nafas Bawah

- Bronkus
- Bronkiolus
- Bronkiolus Terminalis
- Bronkiolus respiratori
- Duktus alveolar dan
Sakus alveolar
- Alveoli

C. Paru-paru
Anatomi Sistem pernapasan

A. saluran nafas atas

1. Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang
pertama, mempunyai dua rongga (kavum nasi), dipisahkan oleh
sekat hidung (septum nasi). Di dalamnya terdapat bulu-bulu
yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang
masuk kedalam lubang hidung.
Ada 3 bagian Hidung :

1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit


2. Bagian tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
3. bagian dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-
lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis).

karang hidung (konka nasalis). berjumlah 3 buah :

1). Konka nasalis superior


2). Konka nasalis media
3). Konka nasalis inferior
2. Faring
tekak atau faring merupakan tempat persimpangan
antara jalan pernapasan dan jalan makanan, terdapat
dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher.

Rongga Tekak / Faring ada 3:

1. Bagian sebelah atas = nasopharynx


2. Bagian tengah = oropharynx
3. Bagian bawah = hypopharynx
3. Laring
Laring atau pangkal tenggorok merupakan saluran udara dan
bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan
bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk
kedalam trakea dibawahnya.

Pangkal tenggorok itu dapat ditutup oleh sebuah empang


tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang
rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan
menutupi laring.
Laring terdiri dari 5 ruangan :

1. Kartilago tiroid (1 buah).

2. Kartilago ariteanoid (2 buah).

3. Kartilago krikoid (1 buah).

4. Kartilago epiglotis (1 buah).


4. Trakea
trakea atau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring
yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang terdiri dari tulang-
tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C).

Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar


yang di sebut sel bersilia, hanya bergerak ke arah luar.

Panjang trakea 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan ikat


yang dilapisi oleh otot polos.

Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan


disebut karina.
B. Saluran Nafas Bawah

1. Bronkus

• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri


• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri
(2 lobus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental
dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 10 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki :
arteri, limfatik dan saraf

2. Bronkiolus

• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus


• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi
lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi
bagian dalam jalan napas
1. Trachea
2. Mainstem bronchus
3. Lobar bronchus
4. Segmental bronchus
5. Bronchiole
6. Alveolar duct
7. Alveolus
3. Bronkiolus Terminalis

• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi


bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar
lendir dan silia)

4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus
respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran
transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara
pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam
duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli

6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk
satu lembar akan seluas 70 m2
Alveoli Terdiri atas 3 tipe :

- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang


membentuk dinding alveoli

- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara


metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid
yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar
agar tidak kolaps)

- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang


merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai
mekanisme pertahanan
Bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari
yang kanan, terdiri dari 9-12 cincin mempunyai 3
cabang.

Bronkus bercabang-cabang, cabang yang lebih


kecil disebut bronkiolus (bronkioli). Pada bronkioli
tak terdapat cincin lagi, dan pada ujung bronkioli
terdapat gelembung paru/ gelembung hawa atau
alveoli.
Pulmo (paru-paru)
paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar
terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli).

Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika
di bentangkan luas permukannya lebih kurang 90 m2 . pada
lapisan ini terjadi pembentukan udara, O2 masuk ke dalam
darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.

Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000


buah (paru-paru kiri dan kanan).
Letak paru-paru

terdapat di rongga dada datarannya menghadap ke


tengah rongga dada/ kavum mediastinum.
Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau
hilus.

Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru


dibungkus oleh selaput yang bernama pleura.
Paru-paru dibagi menjadi 2 bagian :

-- Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus,


1). Lobus pulmo dekstra superior
2). Lobus media
3). Lobus pulmo dekstra inferior

-- Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus,


1). lobus pulmo sinistra superior
2). Lobus pulmo sinistra inferior
Tiap tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama
segmen.

Paru-paru kiri mempunyai 10 segmen, yaitu 5 buah segmen


pada lobus superior, dan 5 buah segmen pada inferior.

Paru-paru kanan mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen


pada lobus inferior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3
buah segmen pada lobus superior.
Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan
yang bernama lobulus

Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan


ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam
tiap tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus.
Pleura dibagi menjadi 2 :

1). Pleura viseral (selaput dada pembungkus) yaitu


selaput paru yang langsung membungkus paru-paru
2). Pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga
dada sebelah luar.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang
disebut kavum pleura.

Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum (hampa


udara) sehingga paru-paru dapat berkembang kempis
dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna
untuk meminyaki permukaan (pleura), menghindarkan
gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada
gerakan bernapas.
Fisiologi sistem pernapasan

Mekanisme atau proses pernapasan

proses terjadinya pernapasan terbagi dalam 2 bagian


yaitu inspirasi dan (menarik napas) dan ekspirasi
(menghembuskan napas).
Inspirasi

muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah


mendapat rangsangan kemudian mengerut dan tulang
iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara
sternum (tulang dada) dan vertebra semakin luas dan
melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan
tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara
didalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar.
Ekspirasi

pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma


akan menjadi cekung, muskulus interkostalis miring lagi)
dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali,
maka udara didorong keluar.
Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot


antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang


rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya


otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot


diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma


sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau


kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.
Fisiologi pernapasan paru

--pernapasan paru merupakan pertukaran oksigen dan karbon


dioksida yang terjadi pada paru-paru.

--Pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna,


oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernapas
yang oksigen masuk melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan
dengan darah dalam kapiler pulmonar.

--Alveoli memisahkan oksigen dari darah, oksigen menembus


membran, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan
dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh.
Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan
pulmoner :

1. ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam


alveoli dengan udara luar.

2. arus darah melalui paru-paru, darah yang mengandung oksigen


masuk ke seluruh tubuh, karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke
paru-paru

3. distribusi arus dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang
tepat yang bisa dicapai untuk semua bagian.

4. difusi gas yang menembus membran alveoli dan kapiler


karbondioksida lebih mudah berdifusi daripada oksigen.
Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi
ketika konsentrasi dalam darah mempengaruhi dan
merangsang pusat pernapasan terdapat dalam otak untuk
memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga
terjadi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih
banyak.

Besarnya daya muat udara dalam paru-paru 4500-5000 ml


(4,5-5 liter).
Pernapasan jaringan atau perapasan interna

Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen


(oxihemoglobin), mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai
kapiler, dimana darah bergerak sangat lambat.

Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk


memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima,
sebagian gantinya, hasil buangan oksidasi, yaitu karbon dioksida.
Kelainan proses pernapasan

1. dispenia, atau kesukaran bernapas, dapat disebabkan kelemahan


saraf atau otot, kerusakan pada iga-iga atau ruang pleural, paru-paru
kaku yang disebabkan pneumonia, atau udema paru-paru dalam
payah jantung atau obstruksi dalam saluran udara pada asma atau
bronkhitis. Sianosis sering mengiringi keadaan tersebut.

2. bronkhitis, disebabkan ventilasi maupun difusi gas tak berjalan,


karena pembengkakan lapisan membran menghalangi udara masuk
ke dalam paru-paru.

3. Pleuritis, karena peradangan selaput (pleura), disebabkan pleura


mengalami penambahan cairan intra plura, akibatnya timbul rasa nyeri saat
bernafas dan sesak nafas.
Kegagalan pernapasan

Kegagalan pernapasan ialah kegagalan kegagalan


fungsi pernapasan untuk mempertahankan isi oksigen
dan karbondioksida normal. Ada 2 jenis:

1. kegagalan ventilasi pulmoner


2. kegagalan dada untuk kembang kempis.
TERIMAKASIH

THANK YOU
SUKRON

You might also like