You are on page 1of 6

STUDI KASUS :

S, Seorang wanita 5 tahun, masuk rumah sakit karena infeksi


intraabdomen. Selama wawancara pasien menyatakan bahwa ia alergi terhadap
aspirin, codein, obat-obat golongan sulfa, penicillin, levofloxacin, dan
vancomycin.
Reaksi alerginya dijelaskan sebagai berikut :
• Aspirin : mudah memar.
• Codein : gangguan perut dan gatal setelah minum 1 dosis
• Sulfa drugs : ruam ringan terjadi 2 jam setelah minum trimethoprim-
sulfamethoxazole (forte) untuk infeksi saluran urin.
• Penicillin : ruam, gatal, nafas pendek.
• Levofloxacin : gangguan perut.
• Vancomycin : sensasi terbakar bila diberikan via infus.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan deskripsi S, ia mengalami reaksi alergi atau pseudoalergi ?
2. Obat mana yang sebaiknya dihindari oleh S berdasarkan riwayat alerginya ?
3. Tentukan rencana terapi yang rasional ?
Analisa pasien

Pasien Rumah sakit

Riwayat alergi aspirin Infeksi intra


abdomen
codein

Sulfa drugs

penicillin

levofloxacin

vancomycin
Peritonitis adalah respon inflamasi akut dari bagian
dalam peritoneal terhadap mikroorganisme, bahan
kimia, iradiasi, atau cedera tubuh.

Peritonitis bisa digolongkan sebagai primer atau


sekunder. Pada peritonitis primer, penyakit pada
intra abdominal bisa tidak terlihat. Pada peritonitis
sekunder, terlihat proses penyakit pada abdomen.

Infeksi
intraabdomen
Tiga terapi utama untuk penanganan infeksi intra
abdominal adalah segera
membersihkan/mengeluarkan kandungan
abdomen, sokongan fungsi vital, dan terapi
antimikroba yang sesuai untuk menangani infeksi.

Prinsip umum
perawatan
Tujuan terapi antimikroba adalah mengendalikan
bakteremi, mengurangi komplikasi terbentuknya
nanah setelah kontaminasi bakteri, dan mencegah
penyebaran infeksi.

Pemilihan obat untuk terapi harus perhatikan


riwayat rekam medis pasien terhadap obat yang
bisa menimbulkan alergi

Terapi
farmakologi
Jawaban
1. Berdasarkan deskripsi pasien S, ia mengalami reaksi alergi
tipe I, karena infeksi ini berlangsung cepat terjadinya
2. Untuk saat ini obat yang dihindari adalah codein,
levofloxacin dan vancomycin
3. Saran pemilihan obat yang digunakan adalah dengan
meminum obat antibiotik antimikroba seperti : golongan
beta-laktam contohnya Carbapenem (ertapenem, imipenem,
merapenem). Atau bisa menggunakan obat golongan
aminoglikosida contohnya penggunaan metronidazole.

You might also like