Professional Documents
Culture Documents
2
ANATOMI SCALP
• tipis, kecuali bagian occipital, terdiri dari kelenjar keringat dan sebaceous,
Skin dan folikel rambut. Banyak suplai arteri dan vena serta pembuluh limfatik
Connective tissue • Tebal, padat, lapisan subkutan yang kaya akan pembuluh darah
Aponeurosis (epicranial • lapisan yang luas, kuat, tendinous sheet yang melindungi calvaria dan
tempat melekatnya otot , yaitu : M. frontalis, M. occipitalis, M.
aponeurosis) temporoparietalis
• lapisan seperti spons, yang berisi potential space dengan berisi cairan utuk
Loose areolar tissue menjaga dari injury dan infeksi
Calvaria 4 tulang
singular
2 pasang
Cranial base tulang di
bagian lateral
Neurocranium memiliki :
Calvaria (skull cap/tutup kepala), merupakan bagian atap yang berbentuk
seperti kubah
Singular Berpasangan
Mandibula Maxillae
Vomer Zygomatic
Palatine
Nasal
Lacrimal bone
CRANIAL MENINGENS
Merupakan lapisan yang menutupi dan melindungi otak dan terletak di bagian
internal cranium.
Fungsinya :
Melindungi otak
Mengelilingi cavity yang berisi cairan, subarachnoid spaces, yang memiliki fungsi vital untuk otak
Meningens
Dura Arachnoid
mater Pia mater
mater
DURA MATER
Dura mater terletak paling luar. Terdiri dari 2 lapisan :
Lapisan periosteal eksternal dibentuk oleh periosteum yang dilapisi
oleh permukaan internal calvaria
Lapisan meningeal internal membrane fibrous kuat yang
menyambung sampai ke foramen magnum, terus bersatu dengan
spinal dura mater yang melapisi spinal cord.
ARACHNOID & PIA MATER
Arachnoid mater terletak tepat dibawah
durameter. Lapisan ini merupakan lapisan avaskuler,
mendapatkan nutrisi dari CSF dan jaringan saraf
dibawahnya.
Parietal Fungsi
sensorik
Lobus
Temporal Fungsi
memory
Oksipital Vision
Brainstem : midbrain, pons, medulla
Midbrain dan pons bagian atas terdapat reticular activating system (allertness)
Bila CBF menurun sampai 20-25ml/100 gr/menit, aktivitas EEG akan hilang dan
pada ADO 5 ml/100 gr/menit, sel-sel otak mengalami kematian dan terjadi
kerusakan menetap.
Cedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi
terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak
EPIDEMIOLOGI
Cedera kepala merupakan penyebab hampir setengah dari seluruh kematian akibat
trauma, kepala merupakan bagian yang tersering dan rentan terlibat dalam suatu
kecelakaan.
Distribusi kasus cedera kepala lebih banyak melibatkan kelompok usia produktif,
yaitu antara 15-44 tahun ( dengan usia rata-rata sekitar 30 tahun)
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
Cedera Primer adalah kerusakan yang terjadi pada struktur kepala, jaringan otak
serta pembuluh darah pada saat terjadinya cedera kepala.
Cedera Sekunder adalah kerusakan otak yang timbul sebagai komplikasi dari
kerusakan primer.
Secondary brain insult adalah peristiwa sistemik yang terjadi setelah trauma kepala
yang memiliki potensi untuk menambah kerusakan sel saraf, akson dan pembuluh
darah otak.
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
A. CEDERA PRIMER (LESI LOKAL/FOKAL)
1. Hematoma scalp
Laserasi, adalah luka yang melebihi ketebalan S, dapat mencapai tulang disertai
pemisahan lapisan scalp.
Kontusio, berupa memar pada scalp, bisa disertai dengan hematoma seperti
hematoa subgaleal, subperiosteal dan sefalhematome.
Avulsi, yaitu luka pada scalp yang disertai pemisahan lapisan scalp, biasanya
terjadi pada lapisan L.
CEDERA PRIMER
2. Fraktur Tulang tengkorak
2. Arah benturan
3. Rekasi motoric
Respon ektensor abnormal (desebrasi), yaitu gerakan ektensi pada lengan dan tungkai. Hal
ini disebabkan karena input dari nucleus vestibularis yang berlebihan, tidak dapat diinhibisi
oleh korteks cerebri.
PEMERIKSAAN KLINIS CEDERA KEPALA
4. CEDERA DIBAGIAN TUBUH LAINNYA
a. Cedera daerah spinal
e. Cedera ekstrimitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan, dapat mengetahui: