Professional Documents
Culture Documents
ANUNG SUGIHANTONO
DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONES
HIPOTESIS:
• Pengertian
• Jenis
• Cara Merumuskan
ANUNG SUGIHANTONO
DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONES
1.PENGERTIAN SAMPEL
2.BESAR SAMPEL
3.TEKNIK SAMPLING
Variabel :
Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
Nilai tertentu dari suatu variabel
Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor- faktor yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 7
2. JENIS VARIABEL
Pendidikan
Dll.
Variabel Bebas
Variabel yang dalam penelitian tersebut
nilainya tidak tergantung pada
nilai variabel lain
Volume
Penjualan
Besarnya
Variabel bebas keuntungan
Harga
barang
Variabel penengah
Variabel yang di samping variabel bebas (dalam penelitian tersebut) yang
nilainya berpengaruh
pula secara signifikan terhadap nilai variabel tergantung
Keinginan
Kualitas mempelajari
Pelatihan sesuatu
Variabel bebas yang baru
Variabel tergantung
Kebutuhan
Dengan syarat ada :
untuk berkembang
Variabel penengah
Critical
Core job
Psychological Outcomes
characteristics
states
Keragaman Efektivitas
Sinergi
tenaga kerja Mengapa?
Kreativitas
Organisasi
Variabel bebas Variabel tergantung
Variabel sela/antara
Variabel bebas, tergantung, sela, dan penengah
Keragaman Efektivitas
tenaga kerja Sinergi Organisasi
Mengapa?
Kreativitas
Variabel tergantung
Variabel bebas
Variabel sela/antara
Keakhlian
manajerial
Variabel penengah
KEMENTERIAN
KESEHATAN
INDONESIA SEHAT
REPUBLIK
INDONESIA
Observeb Unobserveb
X1
PENDAPATAN X2
Kepuasan
Pelanggan
X3
X4
X5
MODEL INDIKATOR PENELITIAN REFLEKTIF
X4
X5
MODEL INDIKATOR PENELITIAN FORMATIF
Jenis
Kelamin
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki :1
Perempuan :2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
PENGUKURAN SUBYEKTIF DAN PENGUKURAN OBYEKTIF
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Skala Likert
• Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial.
• Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Gudman
• Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari
dua alternatif.
• Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun
dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang
sangat positif terletak disebelah kanan.
• Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
Skala Rating
• Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
• Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
• Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Skala Rasio
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
• Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
DEFINISI OPERASIONAL
• Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan
informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
• Hubungan positif : nilai tertinggi pada variable sebab sama dengan nilai tertinggi pada
variable akibat
Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi
angka daya beli masyarakat.
Semakin rendah semangat belajar, semakin rendah IPK
mahasiswa
• Hubungan negatif: nilai tertinggi pada variable sebab
seiring dengan nilai terendah pada variable akibat.
Semakin sering pasangan menghadiri layanan keagamaan,
maka semakin rendah peluang terjadinya perceraian.
Semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah derajad
fatalismenya
Tipe hubungan antar variable:
1. Hubungan Simetris apabila variable yang satu tidak disebabkan atau
dipengaruhi oleh variable yang lainnya.
• Ada empat (4) jenis hubungan simetris, yaitu:
Kedua variable merupakan indicator untuk
konsep yang sama
Kedua variable merupakan akibat dari factor
yang sama
Kedua variable berkaitan secara fungsional
Hubungan yang kebetulan semata-mata
2. Hubungan Timbal Balik
• hubungan di mana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga akibat
dari variable lainnya
Dalam penelitian sosial tidak pernah ditemui hubungan timbal balik yang
murni.
Bagaimana hubungan timbal balik dalam penelitian ilmu sosial?
3. Hubungan Asimetris:
• apabila variable yang satu mempengaruhi variable yang lainnya.
• Ada enam (6) jenis hubungan asimetris, yaitu:
Hubungan antara stimulus dan respons
Hubungan antara disposisi dan respon
Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu
Hubungan yang imanen
Hubungan antara tujuan dan cara
HUBUNGAN ASIMETRIS
Penelitian survai dan penelitian social pada umumnya diarahkan
pada hubungan asimetris.
Hubungan antar dua variable (bevariat)
X Y
• Multivariat (Hubungan antara beberapa variable pengaruh dan satu variable
terpengaruh)
Satu syarat yang harus dipenuhi pada pola ini adalah bahwa antar variable
pengaruh harus independen satu terhadap lainnya.
X1
X2
Y
X3
Xn
Lanjutan
• Dalam penelitian Ilmu Sosial hubungan tunggal antara satu variable
dengan variable lainnya hampir tidak pernah ada dalam realita.
• Karena itu, kesimpulan yang di dapat dari hubungan antara dua
variable harus dianggap sebagai kesimpulan sementara, spurious dan
harus diinterpretasikan secara hati-hati.
Hubungan antar lebih dua variable
Dalam penelitian social hubungan antar dua variable pokok hampir tidak pernah
ditemui mengingat hasilnya merupakan kesimpulan sementara, spurious--,
MAKA peneliti kemudian menggunakan:
pola multivariate, atau
• dengan memasukkan variable tambahan yang mempengaruhi hubungan variable
pengaruh-terpengaruh ke dalam analisis.
Variable tambahan ini yang disebut sebagai variable kontrol.
Pengaruh variable tambahan dapat ‘dikontrol’ melalui sistem analisis, atau
dengan cara penentuan sample.
Variabel kontrol
• variable penekan (suppressor variable) yang dapat mengaburkan
hubungan antara variable pengaruh - terpengaruh.
Contoh .....
• variable pengganggu (distorter variable) yang dapat membelokkan
arah hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh.
Contoh .....
Selain variable kontrol ada beberapa variable
ketiga, a.l.
Usaha pengendalian:
• mengatur agar memiliki kesamaan pengaruh thd.
semua sampel penelitian sebagai sumber data.
• menghilangkan pengaruh variabel kontrol pada
sampel.
Contoh
Dalam penelitian Fisika : PV/T = C
Pada proses isotermis : T sbg variabel kontrol
PV = C
Contoh
IQ dan Prestasi Belajar lebih berkorelasi pada siswa putera atau puteri
Var. bebas : IQ
Var. terikat : Prestasi Belajar
Var. moderator : Sex / jenis kelamin
5. Variabel Antara (Intervening Variable)