You are on page 1of 62

VARIABEL PENELITIAN

ANUNG SUGIHANTONO
DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONES

YOGYAKARTA , 16 DESEMBER 2016


Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 1
POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN VARIABEL
2. JENIS VARIABEL
3. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

HIPOTESIS:
• Pengertian
• Jenis
• Cara Merumuskan

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 2


POPULASI DAN SAMPEL

ANUNG SUGIHANTONO
DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONES

YOGYAKARTA , 16 DESEMBER 2016


Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 3
POKOK BAHASAN

1.PENGERTIAN SAMPEL
2.BESAR SAMPEL
3.TEKNIK SAMPLING

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 4


1. PENGERTIAN VARIABEL

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 5


PENGERTIAN DASAR
 Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai
(Nasir, 1983)

 Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa


variasi pada nilai (Uma Segaran, 2006)

 Variabel adalah atribut obyek yang mempunyai variasi antara satu


dengan lainnya (Sugiono, 2006)

 Variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek


pengamatan penelitian dan sering pula variable penelitian itu
dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 6


PENGERTIAN DASAR
Secara Umum

Variabel :
 Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
 Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
 Nilai tertentu dari suatu variabel
 Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor- faktor yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 7
2. JENIS VARIABEL

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 8


Definisi
Variabel Penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang
datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data
tersebut beragam.

Motivasi : Jenis kelamin :


Tinggi Laki-laki Penghasilan :
Menengah Perempuan 500 ribu
Rendah 300 ribu
Produktivitas: 100 ribu
Usia : Dlsb.
Tinggi
12 tahun, 15 tahun,
Cukup
20 tahun, 60 tahun,
Rendah
Dlsb.
Jenis-jenis variabel
- Variabel tergantung (dependent variable)
- Variabel bebas (independent variable)
- Variabel penengah (moderating variable)
- Variabel sela/antara (intervening variable)
Variabel Tergantung
Variabel yang dalam penelitian tersebut
nilainya tergantung pada variabel lainnya.

Pendidikan

Prestasi Kerja Jumlah Gaji


Variabel tergantung

Dll.
Variabel Bebas
Variabel yang dalam penelitian tersebut
nilainya tidak tergantung pada
nilai variabel lain
Volume
Penjualan
Besarnya
Variabel bebas keuntungan

Harga
barang
Variabel penengah
Variabel yang di samping variabel bebas (dalam penelitian tersebut) yang
nilainya berpengaruh
pula secara signifikan terhadap nilai variabel tergantung

Keinginan
Kualitas mempelajari
Pelatihan sesuatu
Variabel bebas yang baru
Variabel tergantung
Kebutuhan
Dengan syarat ada :
untuk berkembang
Variabel penengah
Critical
Core job
Psychological Outcomes
characteristics
states

Skill variety 1.Experienced High internal


Task identity meaningfulness work motivation
Task significance of the work
2.Experienced High quality
responsibility for work performance
Autonomy outcome of
the work High satisfaction
3. Knowledge with the work
of the actual
results of the Low absenteeism
Feedback and turn over
work activities

Source :“Work Design”,


J.R Hackman and Employee growth need
G.R Oldham, 1980. strength
Variabel sela / antara
Variabel yang terletak di antara variabel bebas
dan tergantung, yang secara konseptual
digunakan sebagai penjelas terjadinya hubungan
di antara variabel bebas dan tergantung

Keragaman Efektivitas
Sinergi
tenaga kerja Mengapa?
Kreativitas
Organisasi
Variabel bebas Variabel tergantung

Variabel sela/antara
Variabel bebas, tergantung, sela, dan penengah

Keragaman Efektivitas
tenaga kerja Sinergi Organisasi
Mengapa?
Kreativitas
Variabel tergantung
Variabel bebas

Variabel sela/antara
Keakhlian
manajerial

Variabel penengah
KEMENTERIAN
KESEHATAN

INDONESIA SEHAT
REPUBLIK
INDONESIA

Variabel Penelitian-Dr. Bambang Setiaji-Umitra 2016 Medlit 17


PENGERTIAN VARIABEL
• Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh.
Nazir).
• Suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan
yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya
yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.
• Variabel harus dapat diukur, karena penelitian pada dasarnya proses
mengukur suatu variabel.
• Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi variabel.
• Misalnya saja konsep tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel
makanan ringan, makanan berlemak, makanan berserat, dan lain-lain.
Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Variabel Observeb


• Langsung dilakukan pengukuran berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan oleh alat
ukur tersebut.
• Pengukuran Variabel Unobserved
• Dilakukan dengan melaui indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk
menggambarkan variabel tersebut.
Perbedaan Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Observeb • Pengukuran Unbserveb


• Panjang • Loyalitas Pelanggan
• Tinggi • Kepuasan Kerja
• Berat • Motivasi Kerja
• Luas • Komitmen Karyawan
• Pendapatan
• Kepercayaan
Perbedaan Notasi Variabel Observeb dan Unobserveb

Observeb Unobserveb

X1
PENDAPATAN X2
Kepuasan
Pelanggan
X3

X4
X5
MODEL INDIKATOR PENELITIAN REFLEKTIF

Dalam model penelitian relflektif indikator


dipandang sebagai variabel yang dipengaruhi
oleh variabel laten. Oleh karena itu angka dalam
indikator reflektif harus menunjukkan pola inter-
corelation agar dapat diterima sebagai X1
pengukuran.
X2
Kepuasan
Pelanggan
X3

X4
X5
MODEL INDIKATOR PENELITIAN FORMATIF

Dalam model penelitian formatif indikator


dipandang sebagai variabel yang mempengaruhi
variabel laten. Oleh karena itu angka dalam
Pendidikan
indikator formatif tidak harus menunjukkan pola
inter-corelation agar dapat diterima sebagai
pengukuran.
Status Sosial
Tempat Ekonomi
Tinggal

Jenis
Kelamin
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:

1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki :1
Perempuan :2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
PENGUKURAN SUBYEKTIF DAN PENGUKURAN OBYEKTIF

• Bagaimana mengukur pendapatan secara obyektif ?


• Bagaimana mengukur pendapatan secara subyekti?
Pembagian Variabel Berdasarkan pada Hubungan antar Variabel:

1. Variabel Bebas 2. Variabel Moderator


L. Kerja

Upah Semangat Kerja

Upah Semangat Kerja

2. Variabel Tergantung 4. Variabel Intervening


Upah Semangat Kerja

Prestasi Karir Kekayaan


Akademik
Desain Pengukuran

1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Skala Likert
• Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial.
• Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Gudman
• Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari
dua alternatif.
• Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun
dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang
sangat positif terletak disebelah kanan.
• Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik
Skala Rating
• Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

• Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
Skala Nominal
• Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan
kategori saja
• Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
Skala Ordinal
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
• Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu………………………1
Moro …………………………3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
Skala Interval
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak.

• Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Skala Rasio
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
• Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya
DEFINISI OPERASIONAL
• Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan
informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

• Penelitian Eksplanatif  menjelaskan hubungan antar variabel  menguji hipotesis 


hampir selalu kuantitatif.
• Hubungan antar variable yang paling dasar adalah:
 Hubungan antar dua variable: variable bebas (Variabel
pengaruh/independent variable) dengan simbol X dan variable terikat
(variabel terpengaruh/ dependent variable) dengan simbol Y
 Hubungan antar variable independen/bebas dan variabel dependen/terikat  tidak
selalu menunjukkan hubungan SEBAB AKIBAT.
Hubungan Sebab Akibat
Ada 3 elemen dalam hubungan sebab akibat  Neuman (2000):
• KONDISI TATA TEMPORAL ( temporal order)
 SEBAB harus ada sebelum AKIBAT,  asumsi ini
menghasilkan arah sebab akibat yaitu dari sebab ke akibat
 merupakan salah satu kondisi yang dibutuhkan untuk
kausalitas
• Peneliti juga perlu “ ASOSIASI”
 Dua gejala berasosiasi ketika keduanya terjadi bersama-
sama dalam cara terpola atau muncul secara bersama
• Mengeliminasi ”ALTERNATIF”
 AKIBAT disebabkan oleh variable SEBAB dan bukan
karena hal lain.
 Dilakukan dengan mengendalikan variable lain (peneliti
biasanya menggunakan teknik statistik)
Beberapa ketentuan dalam hubungan sebab akibat:

• Penjelasan sebab akibat  dalam bentuk linier (garis lurus) A  B, B  C, C


D
• Sebab akibat yang baik menentukan mekanisme sebab akibat. X
menyebabkan Y, Y terjadi karena X, dimana X dan Y adalah konsep.
• Banyak peneliti, menyatakan hubungan sebab akibat dalam bentuk prediksi:
 X terjadi, maka Y mengikuti,
 X menghasilkan Y
 X mempengaruhi Y,
 X berubungan denganY,
 semakin besar X maka semakin besar Y dsb
Arah Hubungan antar variable:

• Hubungan positif : nilai tertinggi pada variable sebab sama dengan nilai tertinggi pada
variable akibat
 Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi
angka daya beli masyarakat.
 Semakin rendah semangat belajar, semakin rendah IPK
mahasiswa
• Hubungan negatif: nilai tertinggi pada variable sebab
seiring dengan nilai terendah pada variable akibat.
 Semakin sering pasangan menghadiri layanan keagamaan,
maka semakin rendah peluang terjadinya perceraian.
 Semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah derajad
fatalismenya
Tipe hubungan antar variable:
1. Hubungan Simetris  apabila variable yang satu tidak disebabkan atau
dipengaruhi oleh variable yang lainnya.
• Ada empat (4) jenis hubungan simetris, yaitu:
 Kedua variable merupakan indicator untuk
konsep yang sama
 Kedua variable merupakan akibat dari factor
yang sama
 Kedua variable berkaitan secara fungsional
 Hubungan yang kebetulan semata-mata
2. Hubungan Timbal Balik

• hubungan di mana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga akibat
dari variable lainnya
 Dalam penelitian sosial tidak pernah ditemui hubungan timbal balik yang
murni.
 Bagaimana hubungan timbal balik dalam penelitian ilmu sosial?
3. Hubungan Asimetris:
• apabila variable yang satu mempengaruhi variable yang lainnya.
• Ada enam (6) jenis hubungan asimetris, yaitu:
 Hubungan antara stimulus dan respons
 Hubungan antara disposisi dan respon
 Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
 Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu
 Hubungan yang imanen
 Hubungan antara tujuan dan cara
HUBUNGAN ASIMETRIS
 Penelitian survai dan penelitian social pada umumnya diarahkan
pada hubungan asimetris.
Hubungan antar dua variable (bevariat)

 Dalam penelitian survai dan penelitian sosial, pada dasarnya hubungan


antar variable yang dimaksud adalah hubungan asimetris yang lebih
diarahkan pada hubungan antara dua (2) variable pokok yaitu variable
pengaruh (X) dan variable terpengaruh (Y).
Variabel X dan Y sering disebut sebagai variable
pokok.
 Hubungan antar variable pokok tersebut merupakan titik awal analisis dalam
penelitian sosial
Ada dua pola hubungan antara dua variable:

• Bivariat (hubungan antara dua variable saja)

X Y
• Multivariat (Hubungan antara beberapa variable pengaruh dan satu variable
terpengaruh)

 Satu syarat yang harus dipenuhi pada pola ini adalah bahwa antar variable
pengaruh harus independen satu terhadap lainnya.

X1

X2
Y
X3

Xn
Lanjutan
• Dalam penelitian Ilmu Sosial hubungan tunggal antara satu variable
dengan variable lainnya hampir tidak pernah ada dalam realita.
• Karena itu, kesimpulan yang di dapat dari hubungan antara dua
variable harus dianggap sebagai kesimpulan sementara, spurious dan
harus diinterpretasikan secara hati-hati.
Hubungan antar lebih dua variable

Dalam penelitian social hubungan antar dua variable pokok hampir tidak pernah
ditemui  mengingat hasilnya merupakan kesimpulan sementara, spurious--, 
MAKA peneliti kemudian menggunakan:
pola multivariate, atau
• dengan memasukkan variable tambahan yang mempengaruhi hubungan variable
pengaruh-terpengaruh ke dalam analisis.
 Variable tambahan ini yang disebut sebagai variable kontrol.
 Pengaruh variable tambahan dapat ‘dikontrol’ melalui sistem analisis, atau
dengan cara penentuan sample.
Variabel kontrol
• variable penekan (suppressor variable) yang dapat mengaburkan
hubungan antara variable pengaruh - terpengaruh.
 Contoh .....
• variable pengganggu (distorter variable) yang dapat membelokkan
arah hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh.
 Contoh .....
Selain variable kontrol ada beberapa variable
ketiga, a.l.

• Variabel antara (intervening variable). Variabel ini dapat menguatkan


hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh
 Contoh .....
• Variabel pendahulu (antecedent variable) Variabel ini mendahului
variable pengaruh. (ingat bahwa teori terdiri dari unsur eksplanan dan
eksplanandum)
 Contoh .....
VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas (Independent Variable)


2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
3. Variabel Kontrol (Control Variable)
4. Variabel Moderator (Moderator Variable)
5. Variabel Antara (Intervening Variable)
1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Dalam hubungan kausal, variabel bebas adalah sejumlah


• gejala
• unsur
• faktor
yang menentukan/mempengaruhi munculnya
• gejala
• unsur
• faktor
yang kedua (variabel terikat)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Sejumlah gejala/faktor/unsur yang ada/muncul karena


dipengaruhi/ditentukan oleh adanya variabel bebas

Variabel bebas Variabel terikat


• Metode kerja • produktivitas
• Penggunaan media pend. • prestasi beljar
• Metode mengajar • miskonsepsi
• Pengalaman mengajar • kemamp. mengg.
alat peraga
3. Variabel Kontrol (Control Variable)

Adalah variabel yang dikendalikan untuk meniadakan pengaruhnya


pada variabel terikat, sehingga ada/tidaknya atau muncul/tidaknya
variabel terikat murni karena pengaruh variabel bebas

Usaha pengendalian:
• mengatur agar memiliki kesamaan pengaruh thd.
semua sampel penelitian sebagai sumber data.
• menghilangkan pengaruh variabel kontrol pada
sampel.
Contoh
Dalam penelitian Fisika : PV/T = C
Pada proses isotermis : T sbg variabel kontrol
PV = C

Dalam penelitian Pendidikan Fisika


Metode Mengajar Prestasi Belajar
Var Kontrol : materi pelajaran,
guru,
jumlah jam pelajaran, dll
4. Variabel Moderator (Moderator Variable)

Adalah variabel yang diukur/diamati/dipilih untuk mengetahui apakah


variabel ini mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat

Contoh
IQ dan Prestasi Belajar lebih berkorelasi pada siswa putera atau puteri
Var. bebas : IQ
Var. terikat : Prestasi Belajar
Var. moderator : Sex / jenis kelamin
5. Variabel Antara (Intervening Variable)

Adalah variabel yg secara teoritis mempengaruhi fenomena yg diamati


(pd var terikat), tetapi tidak dapat dilihat/diukur/ digunakan
Pengaruh tsb harus diduga dari pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat

Kegiatan Prestasi Belajar


Motivasi
Laboratorium

var bebas var intervening var terikat

You might also like