Professional Documents
Culture Documents
Kasus baru :
Kanker 20.000 per
terbanyak tahun
pada wanita 80%
stadium lanjut
Kurangnya
SUMBAR : pengetahuan
5,6% masyarakat tentang
penyakit dan
Nasional : terhambat
4,3% mendapat
pengobatan medis
Tujuan penulisan
■ Anamnesis
■ Pem fisik
■ Pem Penunjang
Pemeriksaan Fisik
■ Status generalis, selain tanda vital perlu dicantumkan performance status
■ Status lokalis :
– Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
– Masa tumor, terdiri dari: lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan
batas tumor, jumlah tumor, terfiksasi atau tidak ke jaringan mama sekitar,
kulit, otot dinding dada.
– Perubahan kulit: kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, peau d’orange,
ulserasi.
– Nipple tertarik, erosi, krusta, discharge.
– Status KGB aksila, infraklavikula, dan supraklavikula: Jumlah, ukuran,
konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan sekitar.
■ Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis: lokasi organ (paru, tulang,
hepar, dan otak)
■ Agar pasien nyaman instruksikan pasien menunjuk di daerah mana benjolan
dirasakan pasien.
Palpasi : meraba massa (ukuran,
Inspeksi : simetris, kelainan batas, konsistensi, mobilisasi,
lain di payudara permukaan)
Pem KGB : aksila, infraklavikula dan supra
klavikula
Imaging (penunjang)
Diharuskan (recommended)
■ USG payudara dan Mamografi untuk tumor diameter < 3 cm
– USG berguna terutama untuk membedakan lesi padat atau kistik juga untuk memandu
FNAB dan core needle biopsy.
– Mammografi merupakan suatu pemeriksaan dengan soft tissue technic mendeteksi 85%
kanker payudara.
– 45% kanker payudara dapat dilihat pada mammografi sebelum dapat diraba.
– Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder
– Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign, mikrokalsifikasi, deposit kalsium baik
dalam pola mullberry atau curvilinear dan distorsi duktus mammaria.
– Tanda-tanda sekunder berupa bertambahnya vaskularisasi, adanya bridge of tumor dan
jaringan fibroglandular tidak teratur.
– Sensitifitas mamografi sekitar 75% dan spesifisitasnya hampir 90%.
■ Foto Toraks
– Metastasis di parenkim paru : gambaran coin lession multipel dengan ukuran yang
bermacam-macam.
– Metastasis dapat juga mengenai pleura yang akan menimbulkan efusi pleura
– Metastasis ke tulang vertebrae akan terlihat pada foto rontgen sebagai gambaran
osteolitik/ destruksi yang dapat menyebabkan fraktur patologis.
■ USG Abdomen
Optional (atas indikasi)
■ Bone scanning atau dan bone survey (bilamana sitologi dan atau klinis sangat mencurigai
pada lesi > 5 cm)
■ CT scan
Histopatologik (Gold Standard)
■ Core Biopsy
■ Biopsi eksisi (BE) untuk tumor < 3 cm
■ Biopsi insisi (BI) untuk tumor operable > 3 cm sebelum operasi definitif dan untuk
tumor yang inoperable
■ Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan kelenjar getah bening.
Screening Ca Mammae
Metode screening pada kanker payudara perlu dilakukan pada wanita yang masih
mengalami menstruasi dan berisiko tinggi, yaitu dengan cara:
■ SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Dilaksanakan pada wanita mulai usia
subur, setiap 1 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir.
■ Pemeriksaan Fisik dilakukan oleh dokter secara lige-artis.
■ Mamografi
– Pada wanita 35-50 tahun: setiap 2 tahun.
– Pada wanita > 50 tahun: setiap 1 tahun.
■ Pada daerah yang tidak ada mamografi ataupun fasilitas USG, untuk deteksi dini
cukup dilakukan dengan SADARI dan pemeriksaan fisik saja.
Terapi
• Inspeksi: iktus kordis tidak •Tidak ada distensi, •Akral hangat, CRT <
terlihat Supel, hepar dan 2 detik, tidak ada
• Palpasi: iktus kordis teraba di 1 lien tidak teraba edema
jari medial LMCS RIC V
• Perkusi : tidak dilakukan membesar, perkusi
• Auskultasi: S1-S2 reguler, tidak timpani, bising
ada murmur dan tidak ada usus normal
gallop
Paru :
■ Inspeksi : tampak benjolan pada payudara kanan berukuran 12 x
10 cm, bentuk dinding dada normal, pergerakan dinding dada
kanan tertinggal. Terpasang WSD di dinding dada kanan, undulasi
(+), bubble (+), cairan (+).
■ Palpasi : fremitus kanan melemah
■ Perkusi : kiri : sonor, kanan : redup
■ Auskultasi : kiri: suara napas vesikular, wheezing (-/-), rhonki (-
/-)
■ Kanan : suara napas melemah
STATUS LOKALIS
Regio Mammae Dekstra
■ Inspeksi : massa ukuran 12 x 10 cm, kulit sekitar berwarna
keccoklatan, skin dimple (+), peau de’orange (+), nipple
retraction (+), nipple discharge (-) scar biopsi insisi (+)
■ Palpasi : teraba massa pada kuadaran lateral atas dengan
permukaan tidak rata, konsistensi keras, terfiksir, batas tegas,
nyeri tekan (+), ukuran diameter terbesar ± 12 cm
KGB Regio Aksila Dekstra
■ Inspeksi: tidak tampak benjolan
■ Palpasi : teraba massa ukuran 2x2x2 cm,
permukaan licin, konsistensi keras, mobile, nyeri
tekan (-)
KGB Regio Infraklavikula
■ Inspeksi: tidak tampak benjolan
■ Palpasi : teraba massa ukuran 1x1x1cm,
permukaan licin, konsistensi keras, mobile, nyeri
tekan (-)
Pemeriksaan Laboratorium (18-12-2017)
Angka Normal
■ Hb 11 gr/dL 12-16 gr/dL
■ Ht 37% 37-43%
■ Leukosit 12.670 mm3 5.000-10.000/mm3
■ Trombosit 569.000/mm3 150.000-400.000/mm3
■ SGOT 32 u/l
■ SGPT 25 u/l
Perselubungan homogen di
hemithorax dextra
■ IVFD RL 20 tetes/i
■ Inj. Ceftriaxon 2x1gr iv
■ Inj Ranitidine 2x50 mg iv
■ Ketorolac 3x30 gr iv
■ Rencana Kemoterapi