You are on page 1of 16

SCREENING/ PENYARINGAN/

PENAPISAN

SYAMDARNIATI, SKM.,M.KES
Pengertian Skrining

Usaha Deteksi Dini Pada Orang Yang


Nampaknya Sehat, Yaitu Penemuan Penyakit
Secara Aktif Pada Orang-orang Yang Tanpa
Gejala dan Nampaknya Sehat.
 Salah satu upaya pemberantasan penyakit
(terutama penyakit menahun )
 Penemuan kasus (case finding) (diagnosis sedini
mungkin) :

1. Saat muncul gejala klinis (simptomatik)


2. Sebelum muncul gejala klinis (asimptomatik)

Sehingga prognosis penyakit akan lebih baik,


mempercepat kesembuhan, memperlambat proses
penyakit, mengurangi kecacatan dan kematian
DASAR DILAKUKAN SCREENING TEST
1. Bahwa penyakit yang ada di masyarakat
ibarat puncak gunung es, karena sebagian
kecil yang tergambar/ terdata
2. Diagnosa dini dan pengolahan secara tuntas
memudahkan kesembuhan
3. Menghindari terjadinya penyakit pada tahap
penyakit lanjut
4. Penderita tanpa gejala berpotensi menularkan
penyakit.
SASARAN UJI TAPIS
1. Infeksi bakteri misalnya pada penyakit TBC
2. Infeksi virus, misalnya pada penyakit
hepatitis, AIDS
3. Penyakit non infeksi, misalnya hipertensi,
DM, Penyakit jantung, ca serviks dll
TUJUAN SCREENING

1. Mendapatkan penderita penyakit sedini


mungkin
2. mencegah meluasnya penyakit dalam
masyarakat
3. mendidik dan membiasakan masyarakat untuk
memeriksakan kesehatan sedini mungkin
Biasanya Individu mencari pengobatan pada saat
mempunyai keluhan ( simptomatik) sebagian kecil
kasus yang dapat terdeteksi penyakit menahun
kematian tinggi

Misal : Ca Cervik datang dengan perdarahan.


- Usaha identifikasi pada seseorang terhadap
kemungkinan adanya penyakit / faktor resiko dengan
menggunakanpemeriksaan, test atau prosedur tertentu
yang dilakukan dengan segera
Misal : Anamnesa – pemeriksaan fisik, tes laboratorik

- Tes Skrining bukan diagnostik tapi mendeteksi


penyakit sedini mungkinan Orang dengan test skrining +
dirujuk pemeriksaan Dx (diagnostic test),
JENIS SKRINING

1. Mass Screening melibatkan populasi secara


keseluruhan massal
2. Selective Screening kelompok penduduk, msl
wanita 40 th Ca cervik
3. Single Disease Screening 1 jenis penyakit, misal
TB
4. Multiphasic Screening Untuk mengetahui
kemungkinan beberapa penyakit (kombinasi beberapa
pemeriksaan/multipletest/ procedure.
Misal : tes kesehatan seleksi mahasiswa, pegawai
5. Periodic Health Examination : pemeriksaan
kesehatan berkala untuk staf eksekutif
SYARAT SKRINING
1. Masalah kesehatan masyarakat yang
sangat penting (morbiditas &
mortalitas)
2. Harus ada cara skrining yang cocok
(sederhana, murah & aman)
3. Harus ada fasilitas Dx dan pengobatan
yang efektif untuk kasus yang positif
4. Faham riwayat alamiah penyakit
PELAKSANAAN UJI TAPIS
 Pada orang yang tampak sehat dilakukan
pemeriksaan (tes) dan hasil tes dapat positif dan
negatif
 Dari yang hasil tesnya positif dilakukan
pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik
 Jika hasilnya tetap positif, maka dilakukan
pengobatan intensif
 Jika hasilnya negatif dapat dilakukan tes ulang
dan seterusnya sampai semua penderita
terjaring
METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI SKRINING

Tes skrining yang baik :


Validitas, Reliabilitas, Yield

Validitas tes skrining


Kemampuan tes untuk memberikan indikasi pendahuluan
mengenai siapa yang menderita penyakit (yg sedang dicari) dan yang tidak.

Reliabilitas
Apabila tes tersebut memberikan hasil yang sama pada penggunaan lebih dari satu kali
dalam keadaan yang sama.

Yield
Hasil dari suatu tes adalah jumlah kasus yang dahulu tidak diketahui dan sekarang
diketahui.

Komponen Validitas :
* sensitivitas : kemampuan menemukan yg menderita penyakit
* spesificitas : kemampuan menemukan yang tidak menderita penyakit

Screening test valid : sangat sensitif dan sangat spesifik


Keadaan Penderita :
sakit tidak sakit Jumlah
Hasil + a b a+b
Pemeriksaan: - c d c+d
a+c b+d a+b+c+d

Sensitivitas = a = %
a+c
Spesifisitas = d = %
b+d

a = positif benar
b = positif semu
C = negatif semu
D = negatif benar
keadaan Penderita:
sakit tidak sakit Jumlah
Hasil + 80 100 180
Pemeriksaan: - 20 800 820
100 900 1000

Sensitivitas = 80 = 80 %
100

Spesifisitas = 800 = 89 %
900
keadaan Penderita:
sakit tidak sakit Jumlah
Hasil + 80 100 180
pemeriksaan: - 20 800 820
100 900 1000

Kecermatan positif = a/(a+b)


Kecermatan negatif =d/(c+d)
Terima kasih

You might also like