Professional Documents
Culture Documents
SMAN 2 MRANGGEN
Kelimpahan Unsur Utama
2. Golongan 3. Golongan
Alkali tanah Boron
4. Golongan
Karbon
6. Golongan
5. Golongan Oksigen
Nitrogen
7. Golongan
Halogen
Golongan Alkali (lA)
Logam-logam alkali adalah logam-logam blok s karena
hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit
terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s
(sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi
ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya
elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam
Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya
menghasilkan ion M+. Akibatnya, sebagian besar
senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 cenderung
bersifat ionik.
Kelimpahan Alkali
Sumber Logam Alkali Di Alam
Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air laut,
dalam bentuk sendawa Chili NaNO3, trona (Na2CO3.2H2O), boraks
(Na2B4O7.10H2O) ,soda kue (NaHCO3) dan mirabilit (Na2SO4).
Kalium didapat sebagai mineral silvit (KCl), mineral karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
sendawa (KNO3), dan feldspar
Warna Nyala Logam Alkali
Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk
masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah,
natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K )
menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api
biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.
Golongan Alkali Tanah (IIA)
Unsur Alkali tanah termasuk golongan IIA. Unsur golongan ini bersifat basa, sama
seperti unsur golongan alkali namun tingkat kebasaanya lebih lemah. Terdapat 6
unsur dalam golongan alkali tanah ,yaitu: Berelium (Be), Magnesium (Mg),
Calsium (Ca), Strontium (Sr) ,Barium (Ba), Radium (Ra).
Kelimpahan unsur Be di alam adalah 0,0006 %, Mg 2,1 %, Ca 3,6 %, Sr 0,02 %,
dan Ba 0,04% sedangkan Ra sekitar 10-10 karena bersifat radioaktif.
Kalsium di alam berupa batu pualam (CaCO3) dan gips(CaSO4.2H2O). Magnesium
berupa magnesit(MgCO3)dan kiserit(MgSO4). Stronsium ditemukan pada bijih
stronsianit(SrCO3)dan selestit(SrSO4). Barium berupa bijih barit (BaSO4)dan
witerit(BaCO3).
Identifikasi logam alkali tanah di lakukan dengan uji nyala, yaitu: Be(nyala putih),
Mg(nyala putih), Ca(nyala merah), Sr(nyala merah tua), dan Ba(nyala hijau).
Golongan Boron (IIIA)
Aluminium
Di alam, aluminium tidak pernah ditemukan dalam keadaan logam bebas, tetapi umumnya
dalam bentuk aluminium silikat atau sebagai silikat aluminium dan campurannya dengan
logam lain, seperti natrium, kalium, besi, kalsium, dan magnesium. Unsur ini merupakan unsur
logam yang terbanyak dalam kerak bumi (8,1% dari massa) dan kelimpahannya nomor tiga
setelah oksigen dan silikon.
Aluminium banyak ditemukan berupa mineral bauksit (Al2O3.nH2O), silikat (Al2Si2O5(OH)4),
dan kriorit (Na3AlF6). beberapa jenis batu permata seperti sapphire (campuran Al2O3 dengan
besi dan titan)
Identifikasi aluminium dilakukan dengan melarutkannya ke dalam larutan NaOH pekat.
Galium
Jumlah sedikit di alam pada beberapa bijih, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit, kaolin
dan zinc blende. Di alam, galium juga terdapat dalam bentuk galit (CuGaS2).
Galium mempunyai dua isotop stabil yaitu galium 69 dan galium 71. Delapan isotopnya
bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek
Indium
Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida
(In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah, dan besi. Di Alam, indium
terdiri dari 4,23% indium 113.
Golongan Karbon (IVA)
Kelimpahan karbon di bumi hanya sekitar 0,08%. Sekitar 50% dari karbon tersebut
terdapat dalam bentuk karbonat, misalnya kalsium karbonat (CaCo3). Karbon terdapat
di alam dalam keadaan bebas seperti intan dan grafit. Silika terdapat pada batu api
(flint), baiduri (opal), tanah liat (Al2Si2O7.2H2O), asbes (Mg-Ca silikat), dan mika (K-
Mg-Al silikat).
Adapun dalam keadaan ikatan sebagai bahan bakar mineral, antrasi, batu bara, batu
bara muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan CaCO3. Karbon di alam juga
terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf, misalkan kokas dari penyulingan kering
batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain itu, karbon juga terdapat di
atmosfer, biosfer, dan di laut.
Silikon (Si) dalam karbon kelimpahannya di kerak bumi menempati urutan kedua
setelah oksigen.
Golongan Nitrogen (VA)
NITROGEN (N)
Nitrogen terdapat di udara kira-kira 78,09% persen dari atmosfir bumi dan terdapat dalam
banyak jaringan hidup. Kelimpahan nitrogen di udara menempati urutan pertama. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik
bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
FOSFORUS (P)
Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa yang pada umumnya senyawa fosfat.
Sumber utama senyawa fosfat terdapat pada batu karang fosfat, yaitu (CaF2Ca3(PO4)2) dan
fosforit yang penyusun utamanya adalah kalsium fosfat, (Ca3(PO4)2.
ARSEN (As)
Arsen merupakan unsur yang melimpah secara alami di alam. Arsen jarang ditemukan
dalam bentuk unsur karena arsen biasanya membentuk berbagai macam senyawa
kompleks, bisa berupa trivalen (As+3) atau pentavalen (As+5). Pada umumnya, As+3 berupa
As-anorganik, seperti senyawa As-pentoksida, asam arsenat, Pb-arsenat, dan Ca-arsenat.
Kerang dikenal sebagai hewan dengan kadar arsen organik tinggi.
BISIMUT (Bi)
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih berlimpah dari pada emas.Biasanya tidak
ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama. Melainkan biasanya diproduksi
sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran
logam lainnya
next
G
Golongan Oksigen (VIA)
Sifat-sifat
1. Unsur utama penyusun kerak bumi (46,6%), 89% massa air dan 21% di
atmosfer.
2. Di alam sebagai oksida, senyawa organik, air dan unsur bebas di atmosfer.
3. Pada suhu kamar sebagai gas diatomik yang tidak berwarna, tidak berbau, lebih
ringan dari udara, titik didih -183oC, titik beku -219oC, massa jenis 1,429 g/cm3.
4. Satu-satunya unsur Golongan VIA yang berujud gas.
5. Memiliki 3 isotop, yaitu (99,76%), (0,04%), dan (0,20%). Antara O2 dan O3ber-
allotropi, artinya memiliki struktur kristal berbeda.
Pembuatan Oksigen.
Di laboratorium : dengan penguraian katalitik H2O2, pemanasan beberapa
senyawa yang mengandung oksigen, dan reaksi antara peroksida logam
dengan air.
Di industri : destilasi bertingkat udara yang dicairkan dan elektrolisis
terhadap air.
Persenyawaan Oksigen
Persenyawaan terpenting : oksida asam (SO3, CO2, Cl2O5), oksida basa
(Na2O, CaO, MgO), oksida amfoter (ZnO, Al2O3, Cr2O5), oksida netral (H2O,
N2O, NO, CO), oksida campuran (Pb3O4 campuran 2 : 1 = PbO : PbO2),
peroksida dengan biloks –1 (H2O2, Na2O2, BaO2), superoksida dengan
biloks –1/2 (RbO2, CsO2).
Senyawa ozon (O3) : allotropi O2 (gas berbau tidak enak, sangat beracun),
berfungsi sebagai filter sinar ultraviolet.
Kegunaan Oksigen.
Unsur yang penting dalam kehidupan : untuk pernafasan, unsur utama
dalam pembakaran pada logam, non logam, dan senyawa organik.
Golongan Halogen (VIIA)