You are on page 1of 15

PENGERTIAN SOLAT

 BAHASA : DOA

 ISTILAH :BEBERAPA UCAPAN DAN PERBUATAN YANG DIMULAKAN DENGAN


TAKBIR DAN DISUDAHI DENGAN SALAM BERSERTA SYARAT-SYARAT YANG
DITETAPKAN
RUKUN
QOULI

RUKUN
SOLAT

RUKUN RUKUN
FIKLI QALBI
1) TAKBIRATUL 2)MEMBACA AL- 3)MEMBACA
IHRAM FATIHAH TAHIYAT

4) SELAWAT 5) SALAM
RUKU’

BERDIRI TEGAK I’TIDAL

DUDUK TAHIYAT
SUJUD
AKHIR

DUDUK ANTARA
DUA SUJUD
NIAT

TERTIB
TAKBIRATUL IHRAM

Membaca takbiratul ihram, dengan mengucapkan, “Allahu Akbar” seraya mata memandang tempat
sujudnya. Dari ‘Aisyah ra berkata, “Adalah Rasulullah saw jika membuka shalat dengan membaca
takbiratul ihram,”
(HR. Muslim)

Dari Anas bin Malik ra berkata, “Rasulullah bersabda, “Apakah sebabnya kaum-kaum itu mengangkat
pandangannya ke langit ketika shalat. Lalu Rasul mempertegas sabdanya itu dengan bersabda,
”Hendaklah mereka berhenti dari (pandangannya ke langit) itu, atau pandangan mereka dicabut.”
(HR. Bukhari)
MENGANGKAT
TANGAN

Mengangkat kedua tangannya ketika takbir sampai sejajar dengan kedua bahunya atau sampai sekitar kedua
telinganya. Abi Humaid As-Sa’idi berkata, “Aku melihat Rasulullah saw ketika bertakbir beliau mengangkat
kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya,”
(HR. Bukhari)

Dari Wail bin Hujr ra berkata, bahwa telah melihat, “Sesungguhnya Nabi saw bertakbir ketika masuk (mulai)
shalat dengan bertakbir (Alloohu Akbar) dengan mengisyaratkan kedua tangannya (diangkat) sekitar kedua
telinganya kemudian diletakkannya dibalik bajunya kemudian diletakkannya tangannya yang kanan diatas
tangannya yang kiri, maka ketika hendak ruku’ dikeluarkannya kedua tangannya dari balik bajunya, kemudian
diangkat keduanya kemudian bertakbir (Alloohu Akbar) maka ruku’lah. Maka ketika mengucapkan
“Sami’alloohu liman hamidah” (I’tidal), diangkat kedua tangannya, maka ketika sujud, sujudlah diantara kedua
telapak tangannya.”
(HR. Muslim)
MELETAKKAN
TANGAN

Meletakkan kedua tangan di atas dada. Dari Wail bin Hujr ra berkata, “Aku telah memperhatikan benar
kepada shalat Rasulullah saw, bagaimana cara ia shalat, maka aku melihat kepadanya, diletakakannya
tangannya yang kanan di atas belakang tangannya yang kiri, memegang pergelangan tangan dan hasta
tangan kiri itu,”
(HR. Abu Daud)

Wail bin Hujr pula ia berkata, “Pernah aku shalat bersama-sama dengan Rasulullah saw, lalu diletakkannya
tangan kanannya di atas tangan kirinya di atas dada.”
(HR. Abu Bakar dan Khuzaimah)
RUKU’

Ruku’ dengan membaca takbir “Alloohu Akbar”, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua
bahunya atau kedua telinganya, kepalanya diluruskan dengan punggungnya, kedua tangannya
diletakkan di kedua lututnya dengan merenggangkan jari-jari (tangannya), serta thuma’ninah dan
mengucapkan, “Subhaana rabbiyal azhiimi” dan yang utama diulang tiga kali (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud ra) atau lebih banyak, dan disunatkan jika menambahi bacaan dengan
“Subhaanaka Alloohumma wa bihamdika Alloohummaghfirlii.” (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah ra)

Dari Aisyah ra berkata, “Dan biasanya bila beliau ruku’, maka beliau tidak mengangkat kepalanya dan
tidak pula menundukkannya, akan tetapi antara itu.”
(HR. Muslim)
I’TIDAL

Mengangkat kepala dari ruku’ (I’tidal), dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua
bahu atau kedua telinga dengan mengucapkan, “Sami’alloohu liman hamidah” baik ketika
berjama’ah maupun sendirian dan ketika sudah berdiri membaca, “Robbanaa walakalhamdu”
(HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ra)

atau “Robbana lakalhamdu mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai-im ba’du.”
(HR. Muslim dari Abdullah bin Abi ‘Aufa)

atau “Robbanaa wa lakalhamdu hamdan katsiiroon thoiyiban mubaarokan fiihi,”


(HR. Muslim)
SUJUD

Sujud dengan membaca takbir “Alloohu Akbar”, mendahulukan (meletakkan) kedua lututnya sebelum kedua tangannya,
“Adalah Nabi jika ia sujud, meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi dari Wail bin Hujr)

jika hal itu mudah dilakukan, apabila sulit maka boleh sebaliknya dengan menghadapkan jari-jari kaki dan jari-ari
tangannya (dirapatkan) ke arah kiblat, ” Adalah Rasulullah saw jika ia sujud, lalu diletakkannya kedua telapak tangan
dan kakinya dan anak-anak jarinya ke kiblat.”
(HR. Baihaqi dari Al-Bara’ in ‘Azib).

Dan adalah sujud itu dengan tujuh anggauta, yaitu jidat beserta hidung, dua (telapak) tangan, dua lutut, dan dua ujung
jari-jari kaki menghadap ke kiblat. Dari Ibnu Abbas ra berkata, “Aku diperintahkan sujud atas tujuh tulang, atas dahi dan
beliau menunjuk dengan tangannya atas hidungnya, dua tangannya, dua lututnya, dan ujung-ujung jari kedua kakinya.“
(HR. Muttafaq ‘Alaih)
DUDUK ANTARA DUA
SUJUD

Mengangkat kepala (bangun) dari sujud dan membaca takbir, “Alloohu Akbar”, dengan duduk iftirasy yaitu
menghamparkan kakinya yang kiri (diduduki) dan menegakkan kakinya yang kanan menghadapkan ujung
jari kaki ke kiblat
(HR. Muslim dan Baihaqi dari Aisyah ra,.),

dan kedua tangan diletakkan diatas kedua lutut dan membaca, “Robbighfirlii (Alloohummaghfirlii) warhamnii
(wajburnii) wa ‘aafinii wahdinii warzuqnii.”
(HR. Abu Daud da Tirmidzi dari Ibnu Abbas ra)
TAHIYAT

Jika shalat itu shalat yang dua rakaat seperti shalat Shubuh, Jum’at, atau shalat ‘Id, duduk (terakhir)nya (bukan
duduk iftirasy seperti ketika duduk diantara dua sujud atau duduk pada dua rakaat pertama (tahiyat awal),
yaitu kaki kiri diduduki dan kaki kanan berdiri dan ujung jari kaki menghadap kiblat), diletakkannya tangan kanan
diatas paha yang kanan semua jari-jari di genggam kecuali jari telunjuk untuk berisyarat tauhid, dan jika jari
kelingking dan jari manis digenggam, ibu jari (jempol) dan jari tengah di akadkan (dilingkarkan) dan memberi
isyarat (tauhid) dengan telunjuk itu lebih baik.

Dari Ibnu Umar ra berkata, “Sesunguhnya Rasulullah saw apabila duduk untuk tasyahud, diletakkannya tangannya
yang kanan diatas lututnya yang kanan, dan diakadkan bilangan lima puluh tiga (huruf arab), dan diisyaratkan
dengan telunjuk.”
(HR. Muslim)

You might also like