Professional Documents
Culture Documents
P. Penunjang
Step V
1. Defenisi dan klasifikasi Stroke Hemoragic
2. Patogenesa Stroke Hemoragic
3. Gejala klinis dan faktor resiko Stroke Hemoragic
4. Penegakan diagnosa Stroke Hemoragic
5. Penatalaksanaan Stroke Hemoragic
6. Prognosis Stroke Hemoragic
7. Komplikasi Stroke Hemoragic
STEP 7
Definisi dan klasifikasi
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak
AKUT baik FOKAL maupun GLOBAL yang MENDADAK,
disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada
parenkim otak, retina atau medulla spinalis, yang dapat
disebabkan oleh PENYUMBATAN atau PECAHNYA
PEMBULUH DARAH ARTERI ataupun VENA
BERLANGSUNG > 24 JAM
• Perdarahan
intraserebral.
• Perdarahan sub-
arachnoid.
14
Intracerebral
hemorrhage (59%)
SAH (41%)
6
• Tingkat kematian tinggi diantara
Stroke Hemoragik: SAH
stroke lainnya.
–Triple manouver.
–Pasang pipa orofaring.
–Suction (hati-hati pada peninggianTIK)
–Pertimbangkan intubasi
Manajemen Cairan & Elektrolit
Stroke-datang terlambat-dehidrasi??.
• Lakukan rehidrasi (proses pengembalian cairan kemabli)
IV 50 –150cc/jam
• Pilih cairan isotonik, jangan berikan cairan hipotonik
karena akan menyebabkan/memperberat edema otak
• Bila TIK ↑, hati-hati kelebihancairan.
• Pantau elektrolit setiap hari dan segera terapi bila
adakelainan.
Manajemen Tekanan Darah
Pada stroke akut, TD biasanya meningkat (pada>80% pasien
dalam 48 jam pertama).
• Pada stroke iskemik, pemberian antihipertensi pada jam-jam
pertama adalah berbahaya.
• Obat anti hipertensi perlu dipertimbangkan terhadap pasien
stroke hemoragik atau bila ada kerusakan organ target lainnya.
• Cegah hipotensi karena dapat terjadi memperluas area infark.
• Berikan obat antihipertensi ( pilihan obat Nicardipin atau
Diltiazem
Manajemen tekanan tinggi intra kranial (TTIK)
Pada pasien yang menunjukkan TTIK yang nyata maka intubasi
dan pemberian hiperventilasi harus dilakukan, dilanjutkan
dengan pemberian manitol 20% dengan dosis 0, 50 sampai 1
g/KgBB diberikan secara IV bolus selama 20 menit dan dapat
diulang setiap 4 sampai 6 jam. Posisikan kepala pasien setengah
duduk 15-30 derajat dengan leher yang lurus, tidak fleksi dan
tidak extensi.
Terapi obat-obatan
Terapi trombolitik
–Boleh dilakukan bila onset < 3 jam.
•AntiPlatelet.
–Aspirin (100–300 mg/hari) (level I).
•Statin (Artorvastatin,Simvastatin).
•AsamFolat.
•Nimodipin (untuk SAH)
Lanjutan….
• Anticoagulation (heparin / UFH,LMWH)
–Mencegahembolus.
–Untuk stroke emboli (fibrilasi atrium, gangguan katup)
•Neuroprotektan
–Citicholine
–Piracetam
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
Peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi adalah komplikasi yang
paling ditakutkan pada perdarahan intraserebral. Perburukan edem
serebri sering mengakibatkan deteoriasi pada 24-48 jam pertama.
Perdarahan awal juga berhubungan dengan deteorisasi neurologis, dan
perluasan dari hematoma tersebut adalah penyebab paling sering
deteorisasi neurologis dalam 3 jam pertama. Pada pasien yang dalam
keadaan waspada, 25% akan mengalami penurunan kesadaran dalam 24
jam pertama. Kejang setelah stroke dapat muncul. Selain dari hal-hal
yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri adalah penyebab utama dari
disabilitas permanen
Prognosis
Prognosis bervariasi bergantung pada tingkap keparahan stroke dan
lokasi serta ukuran dari perdarahan. Skor dari Skala Koma Glasgow
yang rendah berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan
mortalitas yang lebih tinggi. Apabila terdapat volume darah yang besar
dan pertumbuhan dari volume hematoma, prognosis biasanya buruk dan
outcome fungsionalnya juga sangat buruk dengan tingkat mortalitas
yang tinggi. Adanya darah dalam ventrikel bisa meningkatkan resiko
kematian dua kali lipat. Pasien yang menggunakan antikoagulasi oral
yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral juga memiliki
outcome fungsional yang buruk dan tingkat mortilitas yang tinggi.