You are on page 1of 25

Anatomi Fisiologi

Sistem Imunologi Tubuh Manusia


Nuniek Nizmah Fajriyah
• Pada manusia diperkirakan maturasi respons
imun sudah mulai pada fetus pada kehamilan 2-
3 bulan
• Perkembangan ditujukan pada diferensiasi
fungsi imunologik sel nonspesifik dan spesifik.
Keduanya berasal dari populasi sel asal (sel
stem) yaitu sel yang mempunyai kesanggupan
untuk bereplikasi sendiri dan berdeferensiasi
menjadi matur.
• Sel asal pada embrio yg sedang berkembang
terletak pada jaringan hematopoetik, pd
kehamilan 6 mgg di hati, dan mulai usia
kehamilan 2 bl serta selanjutnya pd sumsum
tulang.
• Pd kehamilan 3-5 bl limpa jg berperan sebagai
jar hematopoetik
• Setelah bayi lahir sumsum tulang merupakan
satu-satunya organ hematopoetik
• Bila sumsum tulang gagal, misalnya karena
suatu penyakit, maka hati dan limpa dapat
merupakan hematopoesis ekstrameduler
Imunogen
• Adalah zat yg mempunyai kesanggupan
untuk merangsang respons imun spesifik
baik humoral, seluler, atau keduanya dan
dapat bereaksi dengan produk respons
imun tersebut (Matondang, 1996)
Antigen
• Antigen adalah zat yg bereaksi dg produk
respons imun spesifik, terutama antibodi
(Matondang, 1996)
• Imunogen adalah antigen tetapi tidak
semua antigen adalah imunogen
• Antigen yg bukan imunogen adalah
antigen yg tidak lengkap, dinamakan
hapten
• Hapten adalah antigen yg mempunyai
berat molekul rendah (<10.000), karena itu
tidak dapat merangsang respons imun
spesifik.
• Hapten dpt bersifat imunogenik bila
bergabung dg molekul lain yg dinamakan
carrier seperti albumin, globulin atau
polepeptida
Alergen
• Alergen adalah antigen yg dapat
menginduksi terjadinya reaksi
hipersensitifitas atau alergi.
• Alergen dapat berupa hapten atau
imunogen
Determinan antigen (epitop)
• Adalah bagian antigen yg terpajan aktif dan
dapat bereaksi dengan produk respons imun
spesifik.
• Derajat imunogenitas suatu imunogen
tergantung pd keasingan, berat molekul, dan
sifat kompleks kimianya. Makin asing terhadap
host makin berat sifat imunogeniknya, makin
besar berat molekul nya umumnya makin kuat
imunogeniknya dan makin kompleks sifat
kimianya makin kuat imunogeniknya
Respon Imun
• Adalah respons tubuh berupa suatu urutan
kejadian yg kompleks terhadap antigen, untuk
mengeliminasi antigen tersebut (Matondang,
1996)
• Respons imun ini dpt melibatkan berbagai
macam sel dan protein, terutama sel makrofag,
sel limfosit, komplemen dan sitokin yg saling
berinteraksi secara kompleks.
• Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas
mekanisme pertahanan nonspesifik dan
mekanisme pertahanan spesifik
• Mekanisme pertahanan non spesifik disebut
juga komponen nonadaptif atau imunitas
alamiah, artinya mekanisme pertahanan yg tidak
ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi
untuk berbagai macam antigen.
• Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan
terdiri atas berbagai elemen nonspesifik. Jadi
bukan pertahanan khusus untuk antigen tertentu
Mekanisme pertahanan non spesifik

• Merupakan mekanisme pertahanan non


spesifik adalah kulit dg kelenjarnya,
lapisan mukosa dg enzimnya, serta
kelenjar lain dg enzimnya seperti kelenjar
air mata dan sel fagosit (sel makrofag,
monosit, polimorfonuklear) serta
komplemen
Permukaan tubuh, mukosa dan kulit

• Permukaan tubuh merupakan pertahanan


pertama penetrasi mikroorganisme. Bila
penetrasi mikroorganisme terjadi, maka
mikroorganisme yg masuk akan berjumpa
dengan pebagai elemen lain dari sistem
imunitas alamiah
Kelenjar dengan enzim dan silia yang ada
pada mukosa dan kulit
• Produk kelenjar menghambat penetrasi
mikroorganisme, demikian pula silia pada
mukosa. Enzim seperti lisozim dapat pula
merusak dinding sel mikroorganisme
Kompelemen dan Makrofag
• Jalur alternatif komplemen dapat diaktivasi
berbagai macam bakteri secara langsung
sehingga eliminasi terjadi melalui proses lisis
atau fagositosis oleh makrofag atau lekosit yg
distimulasi oleh opsonin dan zat kemotaktaktik,
karena sel-sel ini mempunyai reseptor untuk
komponen komplemen dan reseptor kemotaktik.
Zat kemotaktik akan memanggil sel monosit dan
polimorfonuklear ke tempat mikroorganisme dan
memfagositnya
Protein fase akut
• Protein fase akut adalah protein plasma
yang dibentuk tubuh akibat adanya
kerusakan jaringan.
• Hati merupakan tempat utama sintesis
protein fase akut
• C reacrive protein (CRP) merupakan salah
satu protein fase akut
Sel Natural Killer (NK) dan Interferon

• Sel NK adalah sel limfosit yg dapat


membunuh sel yg dihuni virus atau sel
tumor.
• Interferon adalah zat yang diproduksi oleh
sel leukosit dan sel yg terinfeksi virus,
bersifat dapat menghambat replikasi virus
dalam sel dan meningkatkan aktivitas sel
NK
Mekanisme Pertahanan Spesifik
(Komponen adaptif atau imunitas didapat)
• Adalah mekanisme pertahanan yg ditujukan
khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu
tidak dapat berperan terhadap antigen jenis lain
(Matondang, 1996).
• Bedanya dengan pertahanan tubuh nonspesifik
adalah bahwa pertahanan tubuh spesifik harus
kontak terlebih dahulu atau ditimbulkan terlebih
dahulu oleh antigen tertentu, baru ia terbentuk.
Sedangkan pertahanan tubuh non spesifik
sudah ada sebelum ia kontak dengan antigen
Mekanisme Pertahanan Spesifik
(Komponen adaptif atau imunitas didapat)
• Bila pertahanan nonspesifik belum dapat
mengatasi invasi mikroorganisme maka
imunitas spesifik akan terangsang.
• Mekanisme pertahanan spesifik adalah
mekanisme pertahanan yg diperankan
oleh sel limfosit, dengan atau tanpa
bantuan komponen sistem imunlain
seperti makrofag dan komplemen
Mekanisme Pertahanan Spesifik
(Komponen adaptif atau imunitas didapat)
• Imunitas spesifik hanya ditujukan terhadap
antigen tertentu yaitu antigrn yg merupakan
ligannya.
• Respons imun spesifik menimbulkan memori
imunologis yg akan cepat bereaksi bila host
terpajanlagi dengan antigen yg sama di hari
kemudian
• Pada imunitas didapat, akan terbentuk antibodi
dan limfosit efektor yg spesifik terhadap antigen
yg merangsangnya, sehingga terjadi eliminasi
antigen.
Mekanisme Pertahanan Spesifik
(Komponen adaptif atau imunitas didapat)
• Sel yg berperan dalam imunitas didapat ini adalah sel
limfosit T dan sel limfosit B, yg masing-masing berperan
pada imunitas selular dan imunitas humoral.
• Sel limfosit T akan meregulasi respons dan melisis sel
target yg dihuni antigen.
• Sel limfosit B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma
dan memproduksi antibodi yg akan menetralkan atau
meningkatkan fagositosis antigen dan lisis antigen oleh
komlemen, serta meningkatkan sitotoksisitas sel yg
mengandung antigen yg dinamakan proses antibody
dependent cell mediated cytotoxicty (ADCC).
Imunitas Selular
• Adalah imunitas yg diperankan oleh
limfosit T dengan atau tanpa bantuan
komponen sistem imun lainya
• Limfosit T adalah limfosit yg berasal dari
hati, limpa dan sumsum tulang
Imunitas Humoral
• Adalah imunitas yg diperankan sel limfosit
B tanpa bantuan sel imunokompeten
lainya.
• Tugas sel B akan dilaksanakan oleh
imunoglobulin yg disekresi oleh sel
plasma.
• Terdapat lima kelas imunoglobulin yg kita
kenal yaitu IgM, IgG, IgA, IgD dan IgE
Repon Imun Primer
• Adalah respons imun yg terjadi pd pajanan
pertama kalinya dengan antigen. Antibodi
yg terbentuk pada respons imun primer
kebanyakan adalah IgM dengan titer yg
lebih rendah dibanding dengan respons
imun sekunder (Matondang, 1996).
• Waktu antara antigen masuk sampai
timbulnya antibodilebih lama bila
dibanding dengan respons imun sekunder
Respon Imun Sekunder
• Pada respon imun sekunder antibodi yg terbentuk
kebanyakan adalah IgG, dengan titer dan afinitas lebih
tinggi, serta fase lebih pendek dibanding respons imun
primer. Hal ini disebabkan karena sel memori yg
terbentuk pd respon imun primer akan cepat mengalami
transformasi blast, proliferasi dan diferensiasi menjadi
sel plasma yg menghasilkan sel antibodi. Demikian pula
dengan imunitas selular, sel limfosit T akan lebih cepat
mengalami transformasi blast dan berdiferensiasi
menjadi sel T aktif sehingga lebih banyak terbentuk sel
efektor dan sel memori.
• Pada imunisasi, respons imunsekunder inilah yg
memberi respons adekuat bila terpajan antigen

You might also like