Professional Documents
Culture Documents
3
3. Menurut Tipe Fraktur :
a. Greenstick (incomplete F)
b. Comminuted (dapat simple/compound)
c. Impacted
d. Depressed
e. Complicated
4
5. Menurut Ketebalannya
a. Incomplete
b. Complete
5
7. Menurut lokasinya & Insidensinya
a. Dentoalveolar = 3%
b. Symphisis = 14%
c.Corpus mandibula = 21%
d. Ramus mandibula = 3%
e. Angulus mandibula = 20%
f. Proc. Coronoideus = 2%
g. Proc. Condyloideus = 36%
6
1.Rasa sakit : - sakit tekan
- tenderness
2. OEDEM
3. Gangguan Fungsi
4. Discolorasi :- Echymosis
5. Deformitas
6. Mobilitas Abnormal : - deviasi artikulasi
7. Krepitasi
8. Trismus
9. Malokusi : - Avulsi
- trauma
7
8
9
10. Kelainan mata : - haematoma
- diplopia Frak. Maxilla
11. Hipersalivasi
12. Foetor ex ore halitosis
13. Parestesi
14. Lacerasi rupture
CATATAN :
Dalam setiap kasus tidak selalu ditandai dengan
seluruh tanda-tanda diatas, tergantung :
- daerah yang terkena
- Jenis fraktur
- trauma
- Ada/ tidaknya gigi
10
SEBAB- SEBAB :
1. PERKELAHIAN
2. KECELAKAAN LALULINTAS
3. KECELAKAAN KERJA
4. JATUH
5. LUKA TEMBAK
6. LAIN-LAIN
(norwegia)
* Umur 20 – 29 th
11
Untuk umur < 15 tahun
1. BERMAIN
2. PERKELAHIAN
3. JATUH
4. LAIN - LAIN
12
13
14
16
Muskulus-muskulus :
1. m. retractors/elevators pada
proc.coronoideus menarik ke post or
dan sup or
Otot-otot:- m. temporalis post or
- m.masseter bag. Internal
2. m.Protrusor
pada proc. Condyloideus
Otot-otot : m.pterigoideus
lateralis/ext. menarik ke arah media
anterior
17
18
3. m. elevator
Otot –otot : - m.masseter
- m. pterigoideus
medialis/internus
- m. temporalis anterior
19
20
21
Berdasarkan garis fraktur dan tulang yang
terlibat
1. Fraktur proc. Alveolaris maxillae.
Dapat mengenai 1 atau lebih gigi geligi. Bila trauma
keras, dapat terjadi avulsi komplit, tetapi umumnya
masih terikat oleh jaringan lunak/alveolar mukosa.
Lokalisasi : - daerah tuber(pencabutan
gigi molar tiga)
- anterior (karena trauma dari
depan atau daribawah/mandibula
- Lateral, karena trauma dari lateral
22
23
Fraktur pada median line, sepihak /unilateral,
mengenai septum nasalis satu sisi , bagian
paling tipis dari proc. Palatinus dan os
palatina kemudian fossa nasalis lateralis.
Biasanya bersama-sama dengan fraktur
proc.frontalis maxillae dan os nasalis pada
sisi yang sama.
Trauma dari depan atau lateral .
dapat depresed dan bergerak ke bawah ,
sehingga terjadioverlapping/tumpangtindih
pada median line.
Tetapi dapat juga bergerak ke-latro-
interior , sehingga terjadi separasi pada
median line. Sinus maxillaris juga terlibat,
dan sering terisi blood clot
24
27
Diperkenalkan oleh: Rene Le Fort th. 1901
Garis fraktur berjalan transversal di atas gigi
geligi, dan segment fraktur terdiri atas :
proc.alveolaris, dasar sinus maxillaris dan
sebagian dindingnya , palatum dan bag.
Bawah proc. Pterygoideus os sphenoidalis.
29
30
Trauma terjadi di daerah maxilla bagian atas .
Garis Fraktur :
32
Pada midline/median line, meluas dari sutura
nasofrontalis,kebelakang melalui bagian atas dari os ethmoidale
dan os vomer. Pada fraktur ini terjadi separasi dari os nasale dan
proc. Frontalis maxillaris dengan os frontalis.
Terjadi separasi menyeluruh tulang facial dari
perlekatan cranial , dan hanya dilekatkan oleh
jaringan lunak.
Garis fraktur melalui , sutura zigomaticofrontalis
,sutura maxillofrontalis, s.nasofrontalis, termasuk
dasar orbita , os ethmoidale,proc.pterygoideus os
sphenoidalis. Sering disebut juga fraktur multiple
ossisfacialis.
Insidensi : mandibula=67,2%,maxilla=23,6%,
camp = 9,2%
35
Klasifikasi oleh Knight dan north
(1961)-Inggris
Diklasifikasikan dalam 6 grup.:
1. No significant displacement.
(6%)
Terlihat dalam ro , tapi tidak
menunjukkan perubahan
bentuk secara klinis.
2. Fraktur arcus
zygomaticum.(10%) =
Zygomatic arch fraktures.
Trauma pada arcus ,
sehingga terdesak ke
medial tanpa melibatkan
dinding orbita dan sinus
max . Fragment ada 2,
dengan 3 garis fraktur.
Komplikasi = trismus
37
No Displacement.
# Arcus
zygomaticus.
40
41
42
BIRD VIEW WORM VIEW
45
Displacement kearah sinus max. fragment
bergerak ke arah
medioposteroinferior.Garis fraktur pada
sutura zygomatico maxxilaris, s.
zygomaticofrontalis, s.
zygomaticotemporalis.
46
Trauma terjadi pada prominensia , diatas
sumbu horisontal , karenanya fragment
bergerak ke arah medio –posteroinferior.
Dilihat dari depan, sebelah kanan bergerak
sesuai jarum jam , sebelah kiri berlawanan
arah jarum jam.
Tipe A; tepi infra orbita bergerak ke
bawah+prominensia ke luar
Tipe B: tepi infraorbita ke bawah + sutura
zygomaticofrontale ke medial
48
Fraktur corpus zygomaticum dengan rotasi ke
lateral.
Trauma terjadi pada prominensia , dibawah sumbu
horizontal dan fragment bergerak ke arah
medio-posterior . Dilihat dari depan , sebelah kiri
berputar searah jarum jam, sebelah kanan
berlawanan arah jarum jam.
Tipe A : - prominensia bergerak/terdesak ke medial
+ tepi infra orbital bergerak ke atas
Tipe B : - prominensia ke medial + sutura
zygomaticofrontalis bergerak ke lateral /ke luar
49
Fraktur terjadi pada beberapa tempat dan
berkeping keping
50
51