You are on page 1of 44

Jaka kusnanta wahyuntara drg Sp BM (K)

definisi
# osteomyelitis berasal dari bahasa
Yunani osteon(tulang) dan
muelinos(sumsum) dan bermakna
infeksi pada bagian sumsum tulang
# is infection and inflammation of the
bone or bone marrow.
#is a bone infection caused by bacteria
or other germs.
#peradangan pada tulang dan
sumsum tulang yang pada dasarnya
merupakan infeksi mikroorganisme
#secara literatur berarti inflamasi pada
sumsum tulang. Secara klinis, infeksi
pada tulang yang berawal dari
medulla, lalu melibatkan tulang
kanselous dan meluas ke tulang
kortikal bahkan terkadang mencapai
periosteum (Pederson, 2003).
Pathogenesis
Melalui aliran darah.
Kuman di bagian lain
dari tubuh dapat
berpindah melalui
aliran darah ke titik
lemah dalam tulang.
Dari infeksi di dekatnya.
Luka tusukan parah dapat
membawa kuman jauh di
dalam tubuh. Jika cedera
tersebut menjadi terinfeksi,
kuman dapat menyebar ke
tulang di dekatnya
Kontaminasi langsung.
Hal ini dapat terjadi jika patah
tulang begitu parah, sehingga
ada bagian yg mencuat keluar
melalui kulit Kontaminasi
langsung juga dapat terjadi
selama operasi untuk
mengganti sendi atau patah
tulang
Patogenesis Osteomyelitis Rahang
Invasi bakteri pada tulang spongiosa
menyebabkan inflamasi dan edema di rongga
sumsum sehingga menekan pembuluh darah
tulang dan selanjutnya menghambat suplai darah
Kegagalan mikrosirkulasi pada tulang spongiosa
merupakan faktor utama terjadinya osteomyelitis,
karena area yang terkena menjadi iskemik dan
tulang nekrosis. Selanjutnya bakteri berproliferasi
karena mekanisme pertahanan yang banyak
berasal dari darah tidak sampai pada jaringan dan
osteomyelitis akan menyebar sampai dihentikan
oleh tindakan medis
osteomyelitis pd maksila lebih jarang
dijumpai dibandingkan mandibula. suplai
darah daerah maksila lebih banyak dan
berasal dari beberapa arteri. Sedangkan
tulang mandibula hanya memiliki aliran
pembuluh darah dari arteri alveolaris
inferior dan karena kepadatan tulang yang
menutupi tulang kortikal yang melindungi
penetrasi pembuluh darah periosteal, tulang
kanselous mandibula lebih mudah iskemik
dan akhirnya terinfeksi
Pada regio maksilofasial, osteomyelitis tjd krn
penyebaran infeksi odontogenik atau trauma. Bs
krn ekstraksi gigi, terapi saluran akar, atau fraktur
mandibula. Dengan inflamasi, terdapat hiperemia
dan peningkatan aliran darah ke area yang
terinfeksi. Tambahan leukosit didaptkan ke area ini
untuk melawan infeksi. Pus terbentuk ketika
bakteri berlimpah dan debris sel tidak dapat
dieliminasi oleh mekanisme pertahanan tubuh,
pus dapat menyebar ke tulang medulla dan
kortikal. Point terakhir yang terjadi adalah ketika
pus keluar jaringan lunak ke intraoral dan
ekstraoral ( fistula).
Histopatologi Osteomyelitis Rahang
Secara morfologi osteomyelitis akut
supuratif memiliki karakteristik:
eksudat inflamasinya berupa fibrin,
leukosit PMN, dan makrofag. Inflamasi
utamanya terletak di medullary space
tulang spongiosa, tapi inflamasi
sekundernya bisa melibatkan trabekula
dan dapat berpenetrasi ke cortex dan
mencapai periosteum.
Ruang sumsum tulang dipenuhi oleh
neutrofil, debris nekrotik dan
mikroorganisme. Jaringan lemak dan
sel-sel hematopietic mengalami
nekrosis dan digantikan oleh eksudat
inflamasi. Tekanan di dalam medullary
space meningkat dan pembuluh darah
rusak. Tjd perfusi pembuluh darah
mengakibatkan nekrosis spongiosa dan
cortex.
Trabekula tulang lamella yang
nekrosis menjadi hipereosinophilic
dan lamelasi menjadi kabur.
Osteosit menjadi nekrosis dan
lakuna osteosit menjadi kosong
dua minggu setelahnya. Osteosit
dan lakuna osteosit menjadi
membesar dengan berbatas biru
gelap.
Sekuester tulang dapat terjadi.
Sekuetrum akan berkolonisasi dengan
biofilm kmd memperparah inflamasi dan
menyebabkan osteomyelitis kronis
sekunder supuratif dalam durasi satu
bulan. Elevasi periosteal diikuti oleh
formasi tulang baru periosteal.
Komplikasi berupa pembentukan fistula
dan pada kasus yang jarang, dpt terjadi
arthritis supuratif.
Classification
Suppurative osteomyelitis
◦ Acute suppurative osteomyelitis
◦ Chronic suppurative osteomyelitis
 Primary (no preceding phase)
 Secondary (follows an acute phase)
Non-suppurative osteomyelitis
◦ Diffuse sclerosing
◦ Focal sclerosing (condensing osteitis)
◦ Proliferative periostitis (periostitis ossificans, Garré's
sclerosing osteomyelitis)
◦ Osteoradionecrosis
Klasifikasi :
1. Osteomyelitis akut :
 Gejala klinis :
 Sakit hebat, kadang menyebar sampai ke telinga
 Demam tinggi
 Oedem di regio gigi penyebab
 Paresthesi bibir bawah (bila terkena n.a a inferior)
 Lymphadenopathy regional
 Gigi di regio yang terkena terasa sakit dan goyang
 Ballotement movement
Gambaran foto rontgennya :
 Daerah radioluscent
 Trabekula menjadi samar dan kabur
 Adanya sequester
2. Osteomyelitis kronis :
Osteomyelitis kronis dapat berkembang
setelah fase akut berlalu, atau timbul tanpa
didahului oleh fase akut.
Gejala klinis :
 Hampir sama dengan osteomyelitis akut, tapi
lebih ringan
 Oedem ekstra oral tidak terlalu jelas
 Gigi goyang walaupun tidak terasa sakit
 Multiple fistule pada ekstra atau intra oral
 Destruksi jaringan dan banyak pus.
Gambaran Radiografi Osteomyelitis Rahang
 Area radiolusensi terlihat compang-
camping, setengah-setengah, atau moth-
eaten shape. Area terluarnya tidak
beraturan.
 Terdapat sequestra radiopak kecil di
tulang yang mati pada area radiolusensi
 Terdapat pembentukan tulang
subperiosteal yang baru, biasanya di luar
area nekrosis
Causes
Infeksi tulang yang paling
sering disebabkan oleh
bakteri. Tetapi juga dapat
disebabkan oleh jamur atau
kuman lain.
Age group Most common organisms
Newborns: S. aureus, Enterobacter species, and group
Aand B Streptococcus species
Children: S. aureus, group A Streptococcus species,
Haemophilus influenzae, and Enterobacter species
Children, adolescents: S. aureus (80%), group A
Streptococcus species, H. influenzae, and Enterobacter
species
Adult: S. aureus and occasionally Enterobacter or
Streptococcus species
Sickle cell anemia patients :Salmonella species are most
common in patients with sickle cell disease.
Symptoms
 nyeri tulang
 keringat berlebihan
 Demam dan menggigil
 Ketidaknyamanan umum, kegelisahan, atau
malaise
 Pembengkakan lokal, kemerahan, dan hangat
 Nyeri pada tempat infeksi
 Pembengkakan pada pergelangan kaki, dan
kaki
Diagnosis
Diagnosis osteomielitis sering didasarkan
pada hasil radiologis menunjukkan pusat
litik dengan cincin sclerosis. material
yang diambil dari biopsi tulang
diperlukan untuk mengidentifikasi
patogen tertentu, metode pengambilan
sampel alternatif seperti biopsi jarum
halus atau suap lebih mudah untuk
melakukan, tetapi tidak menghasilkan
hasil yang dapat diandalkan.
Risk factors
patah tulang yang parah atau luka
tusukan Pembedahan untuk
memperbaiki patah tulang atau
mengganti sendi juga dapat membuka
jalan bagi kuman untuk masuk tulang.
gigitan binatang juga bisa
mengakibatkan terjadinya jalan untuk
infeksi.
Gangguan sirkulasi
Ketika pembuluh darah rusak atau tersumbat,
tubuh
mengalami kesulitan mendistribusikan sel
imun yang dibutuhkan untuk menjaga infeksi
kecil tumbuh lebih besar. Apa yang dimulai
sebagai luka kecil dapat berkembang menjadi
ulkus yang dalam yang dapat mengekspos
jaringan dalam tulang dan infeksi.
Penyakit yang mengganggu sirkulasi darah
meliputi:
Diabetes yang kurang terkontrol
Penyakit arteri perifer, sering berhubungan
dengan merokok
pasien yang membutuhkan infus atau kateter
Ada sejumlah kondisi yang memerlukan penggunaan
tabung medis untuk menghubungkan dunia luar
dengan organ-organ internal , Namun, tabung ini juga
dapat berfungsi sebagai cara bagi kuman untuk masuk
ke tubuh, meningkatkan risiko infeksi pada umumnya,
yang dapat menyebabkan osteomyelitis.
Contoh saat ini jenis tabung dapat digunakan antara
lain:
mesin dialisis
kateter urin
infus set
kondisi yang dapat menekan sistem
kekebalan tubuh :
 kemoterapi
 Diabetes yang kurang terkontrol
 Memiliki transplantasi organ
 kortikosteroid atau obat tumor necrosis
factor (TNF) inhibitor.
Illicit drugs
People who inject illicit drugs
are more likely to develop
osteomyelitis because they
typically use nonsterile needles
and don't sterilize their skin
before injections.
Who Gets Osteomyelitis?
Only two out of every 10,000 people get
osteomyelitis. Certain conditions and
behaviors that weaken the immune system
increase a person's risk for osteomyelitis,
including:
 Diabetes
 Sickle cell disease
 HIV or AIDS
 Rheumatoid arthritis
 Intravenous drug use
 Alcoholism
 Long-term use of steroids
Tests and diagnosis
tes darah dapat mengungkapkan
peningkatan kadar sel darah
putih dan faktor-faktor lain yang
dapat menunjukkan bahwa
tubuh sedang melawan infeksi.
tes dapat mengungkapkan apa
jenis kumannya
Imaging tests
 X-ray dapat mengungkapkan kerusakan pada
tulang . Namun, kerusakan mungkin tidak terlihat
sampai osteomielitis terjadi selama beberapa
minggu.
 Computerized tomography (CT) scan. CT scan
menggabungkan gambar X-ray yang diambil dari
berbagai sudut, menciptakan pandangan cross-
sectional rinci struktur internal seseorang.
 Magnetic resonance imaging (MRI). Menggunakan
gelombang radio dan medan magnet yang kuat,
MRI dapat menghasilkan gambar sangat rinci
tulang dan jaringan lunak yang mengelilingi.
Bone biopsy
Biopsi tulang adalah standar untuk mendiagnosis
osteomyelitis, dapat mengungkapkan apa jenis
kuman telah menginfeksi tulang. Mengetahui
jenis kuman memungkinkan dokter untuk
memilih antibiotik. Sebuah biopsi terbuka
memerlukan anestesi dan bedah untuk
mengakses tulang. Dalam beberapa situasi, biopsi
jarum halus dilakukan. Prosedur ini memerlukan
anestesi lokal untuk mematirasakan area di mana
jarum dimasukkan
Treatment
Tujuan dari pengobatan adalah untuk
menghilangkan infeksi dan mengurangi
kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya.
Perawatan yang paling umum untuk
osteomyelitis adalah antibiotik dan operasi
untuk mengangkat bagian tulang yang
terinfeksi atau mati.
Pengobatan berfokus pd menghentikan
infeksi di jalurnya n mempertahankan fungsi
 Medications
Biopsi tulang akan mengungkapkan apa jenis
kuman yang menyebabkan infeksi, sehingga
dapat memilih antibiotik yang bekerja sangat
baik untuk jenis infeksi. Antibiotik biasanya
diberikan melalui pembuluh darah di lengan
untuk setidaknya empat sampai enam
minggu. Efek samping mungkin termasuk
mual, muntah dan diare.
Surgery
Tergantung pada beratnya infeksi, operasi
osteomyelitis dapat mencakup satu atau lebih
prosedur
Terapi oksigen hiperbarik
Pada pasien yg sulit untuk diobati
osteomyelitisnya, terapi oksigen hiperbarik
dpt membantu mendapatkan lebih banyak
oksigen ke tulang dan mempercepat
penyembuhan.
:
Prognosis
 With treatment, the outcome for acute osteomyelitis is
usually good.
 kronis osteomyeliti prognosisnya buruk. Gejala dapat
datang dan pergi selama bertahun-tahun, bahkan
dengan operasi. Amputasi mungkin diperlukan,
terutama pada orang dengan diabetes atau sirkulasi
darah yang buruk.
 Outlook for persons with an infection of the
prosthesis depends, in part, on:
 The patient's health
 The type of infection
Preventing Osteomyelitis
Cara terbaik untuk mencegah osteomielitis
adalah untuk menjaga spy sll bersih. Jika
memiliki fragmen tulang terutama luka
dalam, cuci sepenuhnya. Guyur luka terbuka
di bawah air mengalir selama lima menit,
kemudian membalut dalam perban steril
If you have chronic osteomyelitis,
make sure your doctor knows
about your medical history so you
can work together to keep the
condition under control. If you
have diabetes, pay close attention
to your feet and contact your
doctor at the first sign of
infection.
Semakin cepat menangani
osteomyelitis, semakin baik.
Dalam kasus osteomyelitis akut,
pengobatan dini mencegah
kondisi jd kronis yang
memerlukan perawatan
berkelanjutan.
 Begitu diagnosis secara klinis ditegakkan,
ekstremitas yg terkena diistirahatkan dan segera
berikan antibiotik.
 Bila dlm 24 jam tdk ada perbaikan, dianjurkan
untuk mengebor tulang yang terkena. Bila ada
cairan yang keluar perlu dibor dibeberapa
tampat untuk mengurang tekanan intraostal.
Cairan tersbut perlu dibiakkan untuk
menentuka jenis kuman dan resistensinya.
 Bila terdapat perbaikan, antibiotik parenteral
diteruskan sampai 2 minggu, kemudian
diteruskan secara oral paling sedikit empat
minggu.
 Pada dasarnya penanganan yang dilakukan adalah
:
 Perawatan dirumah sakit.
 pengobatan suportif dengan pemberian infus dan
antibiotika.
 Pemeriksaan biakan.
 antibiotika yang efektif terhadap gram negatif
maupun gram positif diberikan langsung tanpa
menunggu hasil biakan darah, dan dilakukan
secara parenteral selama 3-6 minggu.
 Imobilisasi anggota gerak yang terkena.
 Tindakan pembedahan.
Penyulit berupa
kekambuhan yang dapat
mencapai 20%, cacat
berupa dekstruksi sendi,
gangguan pertumbuhan
karena kerusakan cakram
epifisis, dan osteomyelitis
kronik
Complications
Kematian tulang (osteonekrosis)
Infeksi pada tulang dapat
menghambat sirkulasi darah dalam
tulang, menyebabkan kematian
tulang. Bahkan smp hrs
diamputasi untuk mencegah
penyebaran infeksi.
Septic arthritis.
Dalam beberapa kasus, osteomielitis bisa
menyebar ke sendi di dekatnya.
Gangguan pertumbuhan.
Pada anak-anak pertumbuhan normal
dapat terganggu.
Kanker kulit.
Jika osteomyelitis telah mengakibatkan
luka terbuka , kulit di sekitarnya berada
pada risiko lebih tinggi terkena kanker sel
skuamosa.

You might also like