Professional Documents
Culture Documents
Otak
Bahaya merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar
50 persen. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami
aneurisma otak.
Paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker
paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel
paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker.
Diabetes
Resiko menderita Diabetes melitus meningkat 30-40% pada
perokok. Merokok juga meningkatkan resiko munculnya
komplikasi pada penderita diabetes yang merokok, seperti
penyakit jantung dan ginjal, penurunan aliran darah ke kaki,
kebutaan, kerusakan saraf.
Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah
kerongkongan sehingga memungkinkan asam dari lambung
bergerak ke atas. Beberapa risiko penyakit lambung lainnya: tukak
lambung dan kanker lambung.
Organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan.
Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi
produksi sperma, dan kanker testis. Sementara pada wanita,
merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena
kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi
kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human
papillomavirus atau HPV.
Dampak rokok terhadap penyakit menular
• Selain menjadi pemicu terhadap munculnya penyakit-penyakit non infeksi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
ternyata merokok juga dapat meningkatkan resiko penyakit-penyakit infeksi.
• Mekanismenya secara umum melalui 3 cara:
1. Merokok menyebabkan kerusakan struktur jaringan yang menyebabkan lebih rentan terhadap infeksi.
2. Merokok menyebabkan peningkatan keganasan dari bakteri penyebab penyakit
3. Merokok menyebabkan gangguan fungsi sel-sel imunitas tubuh.
• Berikut ini penyakit-penyakit infeksi yang berhubungan dengan merokok:
1. Infeksi saluran pernafasan
2. Pneumonia (infeksi paru-paru)
3. Tuberculosis. Perokok 2-3x lebih rentan terinfeksi tuberkulosis paru, terutama pada penderita TBC laten.
Penderita TBC yang merokok juga mengalami perburukan kondisi yang lebih cepat dibandingkan dengan
penderita TBC yang tidak merokok.
4. Bacterial meningitis
5. Infeksi Helicobacter pylori di lambung
6. Periodontitis (infeksi gusi)