You are on page 1of 17

FORENSIC ODONTOLOGY

-Data Antemortem & Postmortem-

Oleh:
drg. Eko Prastyo
-FKG IIK Bhakti Wiyata-
PENGENALAN
Odontologi Forensik
2
INTRODUCTION

PENGERTIAN ODONTOLOGI FORENSIK:


A. Menurut Arthur D. Goldman bahwa ilmu kedokteran gigi forensik adalah
suatu ilmu yang berkaitan erat dengan hukum dalam penyidikan melalui gigi
geligi.
B. Menurut Dr. Robert Bj. Dorion bahwa ilmu kedokteran gigi forensik adalah
suatu aplikasi semua ilmu pengantar tentang gigi yang terkait dalam
memecahkan hukum perdata dan pidana.
C. Menurut Djohansyah Lukman bahwa ilmu kedokteran gigi forensik adalah
terapan dari semua disiplin ilmu kedokteran gigi yang berkaitan erat dalam
penyidikan demi terapan hukum dan proses peradilan.
3
INTRODUCTION

ODONTOLOGI FORENSIK adalah


cabang dari ilmu kedokteran gigi yang menangani dengan tepat dan memeriksa
segala bukti gigi dan mengevaluasi serta menampilkan temuan-temuan terkait gigi
demi kepentingan peradilan.

4

Penggunaan gigi sebagai alat bantu
identifikasi telah ada sejak lama:
▰Bite mark  1814
▰Bencana massal  Tsunami
Thailand (2004); kebakaran hutan
Australia (2009); gempa bumi New
Zealand (2011)

5
PERKEMBANGAN ODONTOLOGI FORENSIK

Abad 21  seiring dengan perkembangan IT, munculnya


teknologi yang membantu mengatasi kesulitan dalam
bidang odontologi forensik
−Analisa bite mark menggunakan Adobe Photoshop;
−Alat sinar X portabel;
−Mobile multi-slice computed tomography (MSCT);
−Pencitraan 3 dimensi;
−Computer-generated skin/human body modelling.
6
IDENTIFIKASI MANUSIA
Data Antemortem & Data
Postmortem 7
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

▰ Pencatatan data semasa hidup disebut dengan data


Antemortem sedangkan pencatatan data setelah kematian
disebut data Postmortem.
▰ Pencatatan data Antemortem telah terdapat buku panduan
serta format formulirnya yang diterbitkan DEPKES tahun
2004: “STANDAR NASIONAL REKAM MEDIK KEDOKTERAN
GIGI” yang didalamnya terdapat formulir odontogram.

8
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

A. Pencatatan data gigi dan rongga mulut semasa


hidup/Antemortem, biasanya berisikan:

1. Identitas pasien
2. Keadaan umum pasien
3. Odontogram
4. Data perawatan kedokteran gigi
5. Nama dokter gigi yang merawat
9
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

▰ Pencatatan identitas pasien mulai dari nomor file sampai dengan alamat,
pekerjaan, nomor telepon.
▰ Keadaan umum pasien yaitu berisikan tentang golongan darah, tekanan darah,
kelainan-kelainan darah, kelainan penyakit sistemik, kelainan penyakit hormonal,
kelainan alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
▰ Odontogram; semua data gigi dicatat dalam formulir odontogram dengan peta
(gambar spesifik/khusus) dan nomenklatur yang baku nasional.
▰ Data perawatan kedokteran gigi yaitu berisikan waktu awal perawatan, runtut
waktu kunjungan, keluhan dan diagnosis, gigi yang dirawat, tindakan lain yang
dilakukan oleh dokter gigi tersebut.
10
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

▰ Roentgenogram yang dimaksud adalah baik intra oral maupun


ekstra oral. Roentgenogram intra oral antara lain: periapikal, bitewing,
oklusal sedangkan ekstra oral antara lain: panoramik, sefalometri,
lateral oblique, Water dll.
▰ Pencatatan status gigi, mempunyai kode tertentu sesuai dengan
standar Interpol, dengan kata lain Kodifikasi Informasi Gigi menurut
Interpol (International Police).
▰ Formulir data Antemortem ditulis pada kertas warna kuning “Form
Kuning”. 11
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

B. Pencatatan data Postmortem pada kertas warna merah muda “Form Merah muda”, dengan
catatan victim identification (identifikasi korban) pada jenazah atau tubuh korban.
o Mula-mula dilakukan fotografi, kemudian.
o Proses pembukaan rahang bila terjadi kaku mayat untuk memperoleh data gigi dan rongga
mulut.
o Dilakukan pencetakan rahang atas dan rahang bawah.
o Bila terjadi kaku mayat maka lidah yang kaku diikat dan ditarik ke atas sehingga lengkung
rahang bebas dari lidah, setelah itu dilakukan pencetakan (untuk rahang atas tidak
bermasalah karena lidah kaku ke bawah).
o Model studi rahang korban merupakan suatu barang bukti ! 12
Pencatatan Data Antemortem & Postmortem

o Pencatatan gigi pada odontogram, sedangkan kelainan-kelainan di


rongga mulut dicatat pada kolom-kolom tertentu.
o Dilakukan pemeriksaan sementara dengan formulir baku mutu
nasional dan internasional, kemudian menuliskan surat rujukan untuk
pemeriksaan laboratoris dengan formulir baku mutu nasional.
o Setelah diperoleh hasil dari pemeriksaan laboratoris selanjutnya
dilakukan pencatatan ke dalam formulir lengkap, kemudian dibuatkan
suatu berita acara sesuai dengan KUHAP demi proses peradilan dalam
menegakkan keadilan. 13
IDENTIFIKASI MELALUI GIGI

Data gigi ante mortem

14
IDENTIFIKASI MELALUI GIGI

▰ Paling cepat, paling mudah, paling murah dan kurang invasif


kepada keluarga korban
▰ Bagian dari tubuh yang paling tidak dapat rusak dan dapat
bertahan dalam berbagai perubahan seperti kebakaran,
pembusukan, atau tenggelam dalam waktu yang lama
▰ Metode: perbandingan rekam gigi post mortem dengan ante
mortem kendala: ketersediaan data ante mortem
▰ Pemeriksaan post mortem: pemeriksaan klinis gigi & mulut,
fotografi dan radiografi gigi, pencetakan gigi bila perlu  form
pink
 Kesulitan >> tergantung interval post mortem 15
IDENTIFIKASI MELALUI GIGI

POST REKONSILIASI ANTE


MORTEM MORTEM

MATCHED UNMATCHED

16
THANKS!

17

You might also like